Kupas Tuntas Seledri, Kandungan Nutrisi, Manfaat Dan Cara Budidaya

Baca Juga:


Cara Tanam, Pembibitan, Pemupukan dan Perawatan Tanaman Seledri, Kandungan Daun Seledri dan Manfaatnya Bagi Kesehatan

Senyawa yang terkandung dalam seledri diantaranya adalah: flavonoids, apiin, saponin, tannin, minyak asiri, neocnidilide, coumarins, alpha-selinene, phenolic acid, glycolic acid, acetylenics, kolin, lipase, asam folat, sejumlah mineral dan vitamin seperti sodium, kalium, kalsium, fosfor, besi, magnesium.


Daun seledri mengandung banyak vitamin yakni vitamin A, vitamin B1, vitamin B2, vitamin B3, vitamin B5, vitamin B6, vitamin C, vitamin E dan vitamin K.

Menurut guru besar fakultas pertanian Universitas Brawijaya, Dr Ir Mudji Santosa MS Daun seledri memiliki kandungan tinggi vitamin A, sementara batang merupakan sumber vitamin B1, B2 B6 dan C dengan pasokan kaya potasium, folat, kalsium, magnesium, besi, fosfor, natrium dan kandungan asam amino ensensial yang tinggi. 

Nutrisi yang terkandung di dalam seledri akan bekerja secara optimal ketika diolah menjadi jus. Natrium organik alami yaitu garam dalam seledri sangat aman untuk ginjal. 

“Untuk mereka yang juga mengalami gangguan dengan kestabilan darah seperti hipertensi aman untuk mengkonsumsi natrium yang terkandung di dalam seledri,” kata Mudji. 

Air seni yang keluar setelah mengkonsumsi segelas jus seledri secara rutin akan membawa garam dan juga racun terakumulasi dalam tubuh akibat fungsi penyaringan ginjal sehingga kesehatan ginjal akan tetap terjaga.

Mengurangi minyak berlebih
Manfaat daun seledri untuk mengurangi minyak di kulit wajah memang bukan hanya isapan jempol saja. Daun seledri memiliki kandungan vitamin B dan vitamin C pada daun seledri efektif mampu menjadi bahan alami yang dapat mengurangi minyak berlebih di kulit wajah. Cara mengatasi minyak berlebih di kulit wajah dengan seledri cukup mudah yaitu siapkan beberapa daun lembar daun seledri kemudian, masukan daun seledri tersebut ke dalam air panas. Rendam beberapa saat hingga dingin kemudian masukan ke dalam lemari es. Anda dapat meng aplikasikan ramuan daun seledri tersebut pada seluruh area kulit wajah. Untuk hasil terbaik lakukan sebelum tidur. 

Mengangkat sel kulit mati
Manfaat seledri untuk kulit wajah selanjutnya yaitu dapat mengangkat sel kulit mati yang menumpuk di kulit wajah. Sel kulit mati yang menumpuk dipermukaan kulit menjadikan kulit terlihat lebih kusam dan tidak bercahaya. Duan seledri tidak hanya mampu mengangkat sel kulit mati namun juga mengangkat racun yang menempel di kulit wajah. Tidak hanya itu jus seledri juga memiliki manfaat sebagai bahan alami yang dapat mengembalikan dan menjaga PH kulit agar tetap seimbang. PH kulit yang terlalu tinggi menyebabkan kerusakan pada sel-sel kulit. Anda juga dapat membuat masker daun seledri yang di campur dengan oatmeal juga perasan air jeruk. Caranya sangat mudah haluskan beberapa lembar daun seledri kemudian campurkan dengan oatmeal dan perasan air akduk hingga rata. Tambahkan sedikit air agar teksturnya lebih lembut. Aplikasikan pada area kulit wajah dan diamkan selama beberapa saat hingga mengering. Pijat secara perlahan dengan gerakan memutar kemudian bilas menggunakan air hangat hingga bersih. 

Menghilangkan jerawat
Daun seledri memiliki kandungan antioksidan yang cukup tinggi. Kandungan antioksidan tersebutlah mampu menghilangkan jerawat juga mengatasi peradangan pada jerawat. Tidak hanya itu manfaat seledri untuk kulit yaitu dapat mengatasi bekas jerawat juga bekas luka. Kandungan alami dari daun seledri mampu menyerap lebih cepat ke dalam sel-sel jaringan kulit. Untuk mendapatkan manfaat daun seledri pengobatan jerawat caranya sangat mudah haluskan beberapa lembar daun seledri kemudian tambahkan beberapa tetes tea tree oil atau minyak teh. Aplikasikan langsung pada kulit wajah Anda dan tunggu beberapa saat sekitar 15 menit. Kemudian bilas menggunakan air hangat hingga bersih. 

Mencerahkan kulit
Daun seledri memiliki kandungan nutrisi yang sangat baik untuk kecantikan kulit. Daun seledri mampu memberikan nutrisi penting bagi kesehatan kulit. Tidak hanya itu kandungan mineral pada daun seledri yaitu kalsium, magnesium, kalium, selenium dan fosfor menjadi kandungan mineral yang dapat menjaga elastisitas kulit dan membuat kulit lebih cerah. Kandungan vitamin C pada daun seledri menjadi vitamin pencerah kulit alami yang dinilai paling ampuh.

Anti aging
Mungkin banyak yang bertanya-tanya apakah daun seledri memang dapat dijadikan bahan alami anti penuaan? Jawaban ya benar sekali, daun seledri memiliki kandungan antioksidan seperti vitamin A, C, E, K yang sangat berperan dalam menjaga kekencangan kulit. Tidak hanya itu kandungan folat juga niasin menjadi kandungan yang sangat membajtu dalam pembentukan kolagen. Kolagen bertugas menjadi pelindung dari efek radikal bebas yang dapat menyebabkan penuaan dini dan menjadi kandungan yang dapat menjaga elastisitas kulit serta mencegah kerutan dan garis halus. 

Kulit menjadi lembut dan kenyal
Daun seledri memiliki kandungan air uyang cukup banyak sekitar 95%. Kandungan air yang cukup membuat kulit lebih lembut juga kenyal karena terhibndar dari hidrasi yang menyebabkan kulit kering dan kasar. Kombinasi kandungan air dan antioksidan pada seledri berperan aktif dalam proses detoksifikasi, mencegah kerusakan sel kulit, juga menangkal radikal bebas.

Cara Mengobati Berbagai Macam Penyakit Menggunakan Khasiat Daun Seledri

Berbagai cara mengolah daun seledri yang dapat digunakan untuk mengobati pernyakit secara alami::

Daun Seledri Untuk Menurunkan berat badan berlebih/obesitas
Olah daun seledri menjadi jus, minumlah sebelum makan. Lakukan cara ini secara rutin hingga berat badan yang ideal terwujud.

Seledri Untuk Mencegah dan Mengobati rematik
Untuk mengobati penyakit ini, daun seledri bisa dijadikan lalapan secara rutin. Tentunya daun seledri harus dalam keadaan bersih dan segar.

Khasiat Daun Seledri Untuk Menurunkan tekanan darah tinggi
Untuk mengobati penyakit ini caranya adalah siapkan daun seledri sekaligus sama batang dan akarnya kurang lebih 100 g, cuci ramuan ini hingga bersih terus datumbuk hinnga halus. Tambahkan 100 ml air putih, lalu masak ramuan hhingga matang. Minumlah ramuan ini 2 x sehari

Seledri Untuk meredakan batuk
Siapkan seledri lengkap dengan akar dan batangnya yang masih segar dan masih segar, dipotong-potong hingga menjadi bentuk bumbu. Tambahkan 3 gelas air putih lalu dimasak sampai mendidih. Saringlah airnya dan biarkan hingga dingin, lalu tambahkan madu secukupnya. Minumlah ramuan tersebut pagi dan sore atau menurut kebutuhan.

Daun Seledri Untuk Mengobati mata kering
Siapkan daun seledri, daun bayam dan daun kelor yang masih segar, kira-kira 1/3 genggam, Cuci hingga bersih, Tumbuk sampai halus ramuan yang sudah kita siapkan tersebut, dan jangan lupa dicampur dengan sedikit garam dapur.Tambahkan dengan sedikit air matang kira-kira 1/3 gelas ,Aduk-aduk, kemudian saring dan ambil airnya. Minum air perasan tersebut 3x sehari

Berikut adalah manfaat daun seledri untuk kesehatan dan penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan mengkonsumsi daun sop ini:

  • Menambah kekebalan tubuh
  • Kandungan multivitamin yang terdapat pada daun seledri berfunsi sebagai antioksidan mampu menambah kekebalan tubuh..
  • Menenangkan saraf
  • kandungan kalsium yang tinggi yang terdapat dalam daun ini di percaya mampu menenangkan saraf.
  • Membantu dalam perbaikan gigi.
  • Mencegah penyakit ginjal,
  • Memperkuat fungsi hati,
  • Melancarkan peredaran darah
  • Menambah nafsu makan
  • Mencegah sembelit,
  • Mencegah asma,
  • Menurunkan tekanan darah,
  • Pencegah anemia,
  • Mencegah obesitas
  • Membantu menjaga kelenturan aktifitas otot.
  • Memperlambat proses penuaan dini

Selain untuk pencegahan penyakit seperti diatas, seledri juga mampu mengobati beberapa penyakit diantaranya adalah masuk angin, mual, diare, tekanan darah tinggi, vertigo, rematik, asam urat, alergi, batuk dll.

Pengolahan Lahan Untuk Menanam Seledri
Lahan ideal adalah tanah yang subur, gembur, mengandung bahan organik, mampu menahan air dan berdrainase baik dengan pH tanah antara 5,5-6,5. Tanah dicangkul sedalam 20-30 cm biarkan selama 15 hari, jika pH tanah kurang dari 6.5 campurkan kapur kalsit atau dolomit dengan tanah olahan, dosis kapur 1-2 ton/ha tergantung pH tanah dan jumlah Alumunium di dalam tanah, pemberian 2-3 minggu sebelum tanam. Buat bedengan dengan lebar 100-120 cm, tinggi 30 cm, panjang sesuai lahan, dan jarak antar bedengan 50 cm. Bedengan diberi naungan berupa alang-alang atau jerami dengan tinggi 1-1,5 m. 


Persemaian Benih Tanaman Seledri

Benih disemai pada bedengan di dalam alur/larikan sedalam 0,5 cm dengan jarak antar alur 10-20 cm, sebelum disemai, benih direndam dalam larutan Previcur N dengan konsentrasi 0,1 % selama + 2 jam, kemudian dikeringkan. Tutup benih dengan tanah tipis dan siram permukaan bedengan sampai lembab. Untuk menjaga kelembaban, persemaian ditutup dengan alang-alang atau jerami dan ditinggikan tutup tersebut apabila kecambah telah tumbuh. Setelah bibit tumbuh dapat juga dipindahkan kedalam bumbunan yang terbuat dari daun pisang/pot plastik dengan media yang sama.


Teknik dan Cara Penanaman Seledri

Setelah + 40 hari atau telah berdaun 3-4 helai cabut bibit seledri yang sehat dengan akarnya. Potong sebagian akar, selanjutnya akar direndam kedalam larutan pestisida Benlate atau 
Derosol pada konsentrasi 50% sekitar 15 menit. Pindahkan bibit pada bedengan yang telah dipersiapkan, satu bibit per lobang tanam, dengan jarak tanam: 25 x 30 cm; 20 x 20 cm atau 15 x 20 cm (tergantung varietas) dan padatkan tanah disekitar batang. Siram bedengan sampai lembab.

Pemeliharaan Tanaman, Penyiraman dan Penyiangan Seledri

Jika ada tanaman yang mati lakukan penyulaman 7-15 hari setelah tanam. Penyiangan gulma dilakukan bersamaan dengan penggemburan tanah pada umur 2 dan 4 minggu setelah tanam, penyiangan berikutnya disesuaikan dengan keadaan gulma. Di awal masa pertumbuhan, penyiraman dilakukan 1-2 kali sehari, berikutnya dikurangi menjadi 2-3 kali seminggu tergantung cuaca. Tanah tidak boleh kekeringan atau tergenang air (becek).masih produktif dengan interval 7 hari satu kali pemberian. Dapat juga diberikan pupuk cair dengan dosis 0,3 ml/m2 yang dimulai pada umur 3 minggu setelah tanam dengan interval 10 hari satu kali.

Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) Tanaman Seledri

Hama utama seperti: ulat tanah, keong, kutu daun tungau. Hama dapat dihilangkan secara mekanik yaitu dipungut dengan tangan.

Penyakit yang sering menyerang tanaman bercak cercospora, bercak septoria, virus aster yellow. Pengendalian dilakukan mulai dari pesemaian hingga panen. Jika terpaksa harus menggunakan pestisida, gunakan jenis pestisida yang aman mudah terurai seperti pestisida biologi, pestisida nabati atau pestisida piretroid sintetik. 



Umur Panen Seledri dan Penanganan Pasca Panen

Seledri dapat dipanen setelah berumur 40 sampai dengan 150 hari setelah tanam (tergantung varietas). Daun Saledri dipanen 4-8 hari sekali. Daun Seledri yang di potong ini akan tumbuh tunas kembali. Seledri potong dipanen dengan memotong tanaman pada pangkal batang secara periodik sampai pertumbuhan anakan berkurang. Seledri umbi dipanen dengan memetik daun-daunnya dan dilakukan secara periodik sampai tanaman kurang produktif.

Hasil panen Daun Seledri diseleksi dengan cara membuang tangkai Daun Seledri yang cacat atau terserang hama. Untuk membersihkan dari kotoran/tanah dan residu pestisida, Daun Seledri dicuci dengan air mengalir atau disemprot kemudian tiriskan di rak-rak. Sortasi perlu dilakukan terutama jika Daun Seledri akan dipasarkan di swalayan atau untuk eksport. Sortasi dilakukan berdasarkan ukuran dan jenis yang seragam dan sesuai dengan permintaan pasar. Seledri diikat dengan ikatan plastik pada berat tertentu yang disesuaikan dengan permintaan pasar.

Cara Menanam Tanaman Seledri Organik Dalam Polybag / Pot 
Terdapat dua cara menanam seledri yaitu perbanyakan generatif (dari biji) dan perbanyakan vegetatif (dari anakan). Perbanyakan generatif biasanya diterapkan untuk budidaya seledri skala luas atau komersial. Untuk budidaya skala pekarangan seperti dalam pot atau polybag, perbanyakan secara vegetatif lebih mudah dilakukan. 

Perbanyakan generatif dmulai dengan menyemaikan biji terlebih dahulu. Setelah biji tumbuh menjadi bibit, baru dipindahkan ke dalam pot atau polybag. Berikut langkah-langkahnya:


Sebelum biji disemai, rendam terlebih dahulu dalam air hangat kuku (50-60 derajat celcius) selama 1 jam.
Siapkan tempat persemaian berupa bedengan atau baki semai. Media semai terdiri dari campuran tanah dan kompos yang telah diayak dengan perbandingan 2:1. Baca cara membuat media persemaian.

Berikan naungan dengan plastik bening pada bedengan semai untuk menlindungi tanaman dari kucuran air hujan langsung dan terik matahari.

Buat alur garitan di atas bedengan sedalam 0,5 cm dengan jarak antar alur 10-20 cm. Tebarkan benih ke dalam alur tersebut dan tutup tipis dengan tanah lalu siram untuk mempertahankan kelembabannya.
Siram dengan air secukupnya setiap pagi atau sore untuk mempertahankan kelembaban media persemaian. Media jangan terlalu basah dan jangan pula sampai kekeringan.
Bibit siap dipindahkan ke pot atau polybag setelah 1 bulan atau setelah tumbuh 3-4 helai daun. 

Perbanyakan vegetatif biasanya dilakukan apabila kita telah memiliki tanaman seledri sebelumnya. Cara perbanyakannya, ambil anakan yang terdapat dalam rumpun tanaman seledri yang telah ada. Kemudian pindahkan ke pot atau polybag baru. Selanjutnya tanaman bisa diperbanyak dari rumpun seledri yang tumbuh. 

Setelah bibit siap dipindahkan, siapkan pot atau polybag ukuran sedang. Isi dengan media tanam yang terdiri dari campuran tanah, kompos dan arang sekam dengan perbandingan 1:1:1. Ayak terlabih dahulu bahan-bahan tersebut. Penggunaan arang sekam tujuannya agar media tanam memiliki porositas yang baik dan bobot media menjadi ringan sehingga pot atau polybag gampang dipindahkan. 

Apabila tidak ada arang sekam bisa diganti dengan sekam padi, jerami padi atau serbuk gergaji. Hati-hati dalam membuat media tanam, gunakan bahan-bahan yang bebas dari hama dan penyakit. Silahkan baca cara membuat media tanam.

Perawatan budidaya seledri 

Lakukan penyiraman setiap pagi dan sore hingga tanaman berumur satu minggu. Setelah itu frekuensi penyiraman cukup dilakukan 2-3 kali dalam satu minggu. Tergantung pada kondisi cuaca, usahakan media tidak terlalu becek atau kering. 

Untuk budidaya seledri organik pemberian pupuk organik cair sangat efektif diberikan sebagai pupuk susulan. Pupuk organik cair banyak dijual di toko-toko pertanian dalam berbagai merek, atau bisa juga dibuat sendiri. Silahkan baca cara membuat pupuk organik cair. Selain pupuk cair bisa juga digunakan pupuk kompos, pupuk kandang atau pupuk hayati. 

Encerkan pupuk organik cair sebelum disiramkan pada tanaman. Biasanya 10 ml pupuk cair diencerkan dengan 1 liter air sebelum digunakan. Untuk lebih khsususnya ikuti petunjuk yang terdapat dalam kemasan pupuk tersebut. Siramkan pupuk yang telah diencerkan dengan dosis 100 ml per polybag. Frekuensi pemupukan dilakukan setiap 1-2 minggu sekali. 

Budidaya seledri dalam pot atau polybag sebenarnya relatif jarang terkena hama atau penyakit. Namun pada budidaya seledri skala luas serangan banyak dijumpai. Tidak ada salahnya kita mengetahui jenis-jenis hama dan penyakit tersebut. 

Terdapat beberapa hama yang sering dijumpai dalam budidaya seledri. Beberapa diantaranya adalah ulat tanah, keong, kutu dan tunggau. Hama-hama tersebut bisa diberantas dengan dipungut langsung dengan tangan. Apalagi untuk penanaman dalam polybag. 

Sedangkan jenis-jenis penyakit budidaya seledri adalah cercospora, bercak septoria dan virus aster yellow. Untuk menghindari serangan penyakit-penyakit itu, lakukan pencegahan sejak dini. Pencegahan dilakukan sejak pemilihan benih, menjaga sanitasi kebun dan pemupukan yang baik. 

Apabila serangan penyakit menghebat, bisa dilakukan penyemprotan dengan pestisida organik. Silahkan baca mengenai pengendalian penyakit dengan pestisida organik. 
Panen budidaya seledri 

Panen budidaya seledri bisa dilakukan berkali-kali. Panen pertama biasanya terjadi setelah tanaman berumur 1-3 bulan setelah tanam, tergantung varietasnya. Pertumbuhan seledri dikatakan telah maksimum setelah daunnya rimbun dan anakannya banyak. 

Seledri dipanen dengan cara memotong pangkal batang secara periodik. Frekuensi pemanenan bisa dilakukan 1-2 minggu sekali. Panen berakhir apabila pertumbuhan anakan sudah tidak produktif lagi. Panen bisa juga dilakukan dengan dicabut.

Title :Kupas Tuntas Seledri, Kandungan Nutrisi, Manfaat Dan Cara Budidaya
Link :Kupas Tuntas Seledri, Kandungan Nutrisi, Manfaat Dan Cara Budidaya

Artikel terkait yang sama:


Artikel Terkait Kupas Tuntas Seledri, Kandungan Nutrisi, Manfaat Dan Cara Budidaya :