3 Penyebab Utama Harga Sapi Bakalan Dari Australia MAHAL

Baca Juga:



Mengawali tahun 2021, harga sapi impor bakalan dari Australia semakin tidak terjangkau importir. Harga sapi bakalan sudah menyentuh $US 3.79 yang berarti sampai di Indonesia harganya sudah naik hingga Rp 55.000 per kg. Sebuah nilai harga yang sangat tidak ekonomis jika dibandingkan dengan kemampuan daya beli konsumen yang saat ini masih berkisar di harga Rp 43.000 - Rp 46.000 per kg tergantung kualitas sapinya.

APA PENYEBAB MAHALNYA SAPI AUSTRALIA?

Setidaknya ada 3 faktor utama yang disinyalir menjadi penyebab mahalnya harga bakalan sapi Australia. Yang pertama adalah terjadinya bencana banjir yang menenggelamkan hampir 600.000 ekor sapi pada tahun 2018 dan juga terjadinya kebakaran besar belum lama ini yang menewaskan hampir 200.000 ekor sapi. Dua bencana besar ini menjadikan populasi sapi di Australia turun drastis.

Saat ini banyak peternak Australia yang dulu terkena musibah banjir dan kebakaran mulai membangun lagi peternakannya dan memerlukan banyak sapi bakalan. Kondisi ini menyebabkan permintaan sapi didalam negeri Australia sendiri meningkat drastis dan berebut dengan importir dari Indonesia sehingga harga terdongkrak naik.

Kondisi atau penyebab kedua naiknya harga sapi di Australia adalah adanya kenaikkan permintaan sapi bakalan dari Vietnam dan juga China dengan harga lebih "berani". Kondisi ini mengakibatkan persaingan untuk mendapatkan sapi semakin ketat sehingga menjadi aji mumpung bagi peternak Australia untuk menaikkan harga.

Penyeban ketiga mahalnya sapi Australia adalah masalah kurs. Nilai tukat dolar Australia yang menguat terhadap dolar Amerika dan lemahnya nilai tukar rupiah menjadikan importir Indonesia kalah harga. Dengan kurs saat ini yang berkisar Rp 14.000 terhadap dolar Amerika menjadikan harga sapi dari Australia yang $3.79 menjadi mahal sekali. Lain halnya jika nilai tukar rupiah terhadap dolar bisa Rp 12.000 kebawah maka harga sapi dari Australia masih kompetitif dan ekonomis untuk dibeli atau diimpor.

Kondisi mahalnya sapi bakalan ini harus segera diatasi dengan mengeliminir penyebab yang ada. Untuk pemerintah Indonesia langkah yang mungkin bisa dilakukan adalah mendongkrak nilai mata uang rupiah agar kursnya bisa dibawah Rp 12.000. Selain itu juga melakukan negosiasi secara G to G dengan pemerintah Australia.

Bagi importir langkah paling cepat yang bisa diambil adalah mencari alternatif negara lain sebagai sumber sapi bakalan selain Australia. Dan saat ini nampaknya pilihan para feedlotter jatuh pada negara Meksiko. Kendala utama adalah jarak Meksiko dan Indonesia yang sangat jauh sehingga untuk pengiriman satu kapal sapi bisa hampir 1 bulan perjalanan, dan ini tentu membutuhkan biaya yang tidak sedikit.

Kendala lain adalah banyak feedlotter maupun importir yang masih minim pengetahuannya maupun relasinya untuk impor sapi dari Meksiko ini, sehingga butuh kehati-hatian saat memutuskan impor sapi dari Meksiko ini.

Langkah cepat dari pemerintah patut diapresiasi dengan memberikan ijin impor sapi dari Meksiko. Semoga bisa segera datang sapi asal Meksiko untuk menstabilkan harga sapi impor yang semakin tidak terjangkau.

Alternatif lain bagi pengusaha penggemukkan adalah memelihara bakalan sapi lokal sambil menunggu realisasi impor sapi Meksiko agar aktifitas feedlot tetap jalan, karyawan tetap bisa bekerja dan tentunya agar tidak terjadi pemutusan hubungan kerja dan masalah sosial lainnya.

Probolinggo, Januari 2021

Title :3 Penyebab Utama Harga Sapi Bakalan Dari Australia MAHAL
Link :3 Penyebab Utama Harga Sapi Bakalan Dari Australia MAHAL

Artikel terkait yang sama:


Artikel Terkait 3 Penyebab Utama Harga Sapi Bakalan Dari Australia MAHAL :