Kupas Tuntas Daun Kelor, Kandungan Nutrisi, Manfaat dan Efek Sampingnya

Baca Juga:


Nutrisi Pada Daun Kelor Yang Bermanfaat Bagi Kesehatan 


Daun kelor mengandung lebih banyak vitamin C

Vitamin C memperkuat sistem kekebalan tubuh kita dan melawan penyakit infeksi termasuk flu dan pilek. Buah- buah yang berasa asam seperti jeruk dan lemon mengandung banyak vitamin C. Tetapi Vitamin C daun kelor 7x lebih  banyak daripada jeruk.

Daun kelor mengandung potassium

Potassium penting untuk otak dan saraf. Pisang adalah sumber potassium yang sangat baik. Daun kelor mengandung potassium 3x lebih banyak daripada pisang.

Daun kelor kaya akan Vitamin A

Vitamin A bertindak sebagai pelindung melawan penyakit mata, kulit, jantung, diare,dan banyak penyakit ringan lainya. Wortel diketahui sangat kaya vitamin A. Tetapi vitamin A pada daun kelor 4x lebih tinggi dari pada wortel.

Sejak jaman dahulu daun kelor telah diketahui memiliki berbagai khasiat khususnya untuk kesehatan. Para orang tua jaman dulu telah memanfaatkan daun kelor ini untuk penyembuhan beberapa jenis penyakit. Penyakit yang paling sering umum diobati dengan penggunaan daun kelor ini adalah penyakit demam. Selain itu, daun kelor juga biasa digunakan untuk bahan sayuran. 

Dari beberapa literature yang ada, diketahui daun kelor memiliki khasiat sebagai antimikroba, antibakteri, antioksidan, mempercepat penyembuhan berbagai penyakit radang, mengobati penyakit flu dan pilek, cacingan, bronchitis, kanker, dan tiroid. Beberapa literature bahkan menyebutkan bahwa daun kelor ini memiliki khasiat juga untuk mengendalikan virus herpes simplek dan HIV/AIDS. 

Timbul pertanyaan mengapa daun kelor ini memiliki begitu banyak khasiat untuk kesehatan, terutama dalam mengobati berbagai macam penyakit? Hal ini disebabkan oleh tingginya kandungan nutrisi berbagai jenis vitamin dan mineral dalam daun kelor ini. Sebagai contoh, kandungan vitamin C dalam daun kelor ternyata bisa mencapai tujuh kali lipat dari kandungan vitamin C dalam jeruk. 

Tidak heran jika daun kelor ini memiliki manfaat sebagai antioksidan. Bagaimana dengan vitamin A? ternyata kandungan vitamin A dalam daun kelor ini empat kali lipat dibandingkan dengan kandungan vitamin A dalam wortel. Berikutnya, kandungan kalsium dalam daun kelor ternyata memiliki kandungan empat kali lebih banyak dibandingkan dengan kalsium susu. 

Masih banyak kandungan zat-zat mineral dalam daun kelor yang memiliki khasiat untuk menjaga kesehatan tubuh. Tidak heran, saat ini daun kelor menjadi populer kembali untuk digunakan sebagai alternative bagi pengobatan berbagai macam penyakit. Selain lebih aman, karena bahannya menggunakan seratus persen alami, dari daun kelor, tanpa campuran zat kimia, juga akan lebih murah karena bahannya mudah didapat.



Daun kelor mengandung kalsium

Kalsium membangun tulang dan gigi yang kuat dan membantu mencegah osteoporosis. Susu menyediakan banyak kalsium tapi kalsium pada daun kelor 4x lebih banyak dari kalsium susu. Daun kelor dapat membantu membangun kembali tulang-tulang yang lemah, mengatasi kekurangan darah dan membantu para ibu yang kekurangan gizi untuk memenuhi gizi bagi bayinya. Para dokter di Africa menggunakan daun kelor untuk pengobatan diabetes dan di India daun kelor digunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi.

Dari hasil analisa kandungan nutrisi dapat diketahui bahwa daun kelor memiliki potensi yang sangat baik untuk melengkapi kebutuhan nutrisi dalam tubuh. Dengan mengonsumsi daun kelor maka keseimbangan nutrisi dalam tubuh akan terpenuhi sehingga orang yang mengonsumsi daun kelor akan terbantu untuk meningkatkan energi dan ketahanan tubuhnya.

Selain itu, daun kelor juga berkhasiat untuk mengatasi berbagai keluhan yang diakibatkan karena kekurangan vitamin dan mineral seperti kekurangan vitamin A (gangguan penglihatan), kekurangan Choline (penumpukan lemak pada liver), kekurangan vitamin B1 (beri-beri), kekurangan vitamin B2 (kulit kering dan pecah-pecah), kekurangan vitamin B3 (dermatitis), kekurangan vitamin C (pendarahan gusi), kekurangan kalsium (osteoporosis), kekurangan zat besi (anemia), kekurangan protein (rambut pecah-pecah dan gangguan pertumbuhan pada anak).

Nutrisi tanaman kelor terbukti dapat memicu sistem kekebalan tubuh alami pada anak-anak pengidap HIV di Burkina, Faso, Afrika Barat. Dalam sebuah riset yang dilakukan oleh Kasolo JN dkk, membuktikan kelor mengandung zat fitokimia yang membuat tanaman mampu melakukan mekanisme pertahanan diri. Fitokimia yang dikandung, di antaranya tanin katekol, tanin galia, steroid, triterpenoid, flavonoid, saponin, antrakuinon, alkaloid, dan gula pereduksi. Senyawa fitokimia ini telah diteliti dan mempunyai kemamapuan sebagai obat. Manfaatnya yaitu sebagai detoksifikasi dan pemurnian air, antibiotik, perawatan kulit, antiinflamasi, bisul, tekanan darah, diabetes, dan anemia.


Peneliti di Jhunjhunwala College, Mumbai, India, Dr. Daoo Jayeshree, membuktikan daun kelor memberikan efek signifikan untuk mengatasi penyakit diabetes mellitus. Ia menginduksi tikus dengan 45 mg intraperitoneal tunggal sereptozotocin per kg bobot badan sehingga tikus mengidap diabetes. Jayeshree kemudian memberikan 300 mg ekstrak daun kelor per kg bobot badan tikus selama 35 hari secara oral. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak daun kelor sebanding dengan pemberian 5 mg glibenklamid yang berfungsi meningkatkan sekresi insulin oleh sel beta pankreas. 


Riset yang dilakukan oleh Aznin Ara dan tim dari Department of Pharmacy, Faculty of Science, University of Rajshahi, serta Department of Pharmaceutical Chemistry, Faculty of Pharmacy, University of Dhaka, Bangladesh; juga membuktikan kemampuan kelor dalam menurunkan kolesterol. Ia membuktikan ekstrak daun kelor memiliki efek sebanding dengan atenolol (obat hipertensi dan penyakit kardiovaskuler) dalam menurunkan kadar lemak dalam darah tikus. Selain itu, kadar gula darah serta bobot badan tikus percobaan juga ikut turun. 

Uji klinis oleh Vanisha S Nambiar dan tim dari Department of Foods and Nutrition, A WHO Collaborating Center for Health Promotion serta Department of Botany, The Maharaja SayajiRao University of Baroda, India, pada 2009 memperkuat peran kelor sebagai agen hipokolesterolemik (penurun kolesterol). Mereka memberi 8 tablet daun kelor setara 4,6 g serbuk daun kelor per hari kepada 20 pasien hiperlipidemia selama 50 hari. Sementara itu, 20 pasien lain tidak diberi daun kelor dan diperlakukan sebagai kontrol. Hasilnya menunjukkan kadar kolesterol total pada pasien yang mengonsumsi tablet daun kelor turun rata-rata 3,14 mg/dl, sedangkan pada kelompok kontrol hanya 1,65 mg/dl.

Cara mengobati penyakit Rematik, Nyeri dan Pegal Linu. Tumbuk halus dua gagang daun kelor dan setengah sendok makan kapur sirih lalu gosok ke bagian tubuh yang sakit sebagai param.

Cara membuat teh herbal daun kelor: 

  • Pertama, cuci beberapa daun di bawah air leding selama beberapa waktu
  • Setelah itu, tiriskan daun menggunakan kain hingga benar-benar kering.
  • Sekarang didihkan air, dan masukkan daun dalam panci mendidih. Masak sekitar 1 menit saja.
  • Saring airnya dan tempatkan daun yang sudah dimasak pada kain bersih lagi.
  • Sekarang yang perlu anda lakukan adalah untuk menjaga daun ini di tempat yang gelap dan kering selama sekitar satu minggu lebih untuk dikeringkan.
  • Dan setelah benar-benar kering, seduh dalam air mendidih untuk membuat teh.

Metode pengeringan dengan menggunakan oven : 

  • Siangi daun kelor dari tangkainya dan kumpulkan pada loyang kue (jangan terlalu penuh).
  • Nyalakan oven dengan temperatur maximum 60° Celcius.
  • Masukkan loyang berisi daun kelor ke dalam oven.
  • Panggang hingga mengering (± 1 jam).
  • Agar lebih cepat, aduk setiap 20 menit sekali.
  • Setelah kering, daun dapat dihancurkan langsung dengan cara meremasnya.
  • Simpan dalam toples atau wadah kedap udara. 


Keterangan : 
· Setiap satu sendok teh daun kelor kering, dapat diseduh dengan 300- 350 mililiter air panas (1 gelas), kemudian diminum setelah dingin sebagaimana teh pada umumnya. Agar lebih mudah memisahkan antara ampas dari air seduhan, dapat menggunakan teko untuk menyeduh teh yang memiliki wadah tempat menaruh daun agar tidak bercampur air seduhan. 
· Cara lain yang lebih nyaman adalah dengan menggunakan coffee maker. Cukup menaruh daun kelor pada wadah untuk meletakkan bubuk kopi, nyalakan dan tunggu hingga selesai.

Daun Kelor, Nutrisinya Sangat Bermanfaat Bagi Kesehatan

Berikut Ini Cara Mudah dan Sederhana Mengolah Daun Kelor Menjadi Serbuk Daun Kelor Yang Siap Dikonsumsi 

Cara Membuat Bubuk/Serbuk Daun Kelor. Pengolahan daun Kelor sebagian besar ditujukan untuk sediaan nutrisi Kelor dalam bentuk serbuk.  Serbuk daun Kelor ini didapat diberikan langsung dengan cara ditaburkan dalam makanan, dicampur dalam minuman (teh, juice, sirup, dll), pengisi kapsul dan teh celup.

Berikut salah satu pengolahan tradisional daun Kelor menjadi serbuk daun Kelor di Afrika. 


Silakan perhatikan pada gambar diatas, langkah-langkah sederhana untuk mengolah daun kelor menjadi serbuk kelor :

  • Jemur daun kelor
  • Setelah Kering tumbuk sampai halus
  • Saring atau ayak hasil tumbukan daun kelor
  • Kemas dalam wadah tertutup
  • Siap dimanfaatkan/dikonsumsi

Pemakaian paling mudah, serbuk kelor bisa diseduh dengan air panas/mendidih sebagai teh kelor, ditaburkan pada nasi saat kita makan baik makan siang, pagi atau malam. Dosis pemakaian secukupnya, meskipun belum ada laporan efek samping, sebaiknya jangan berlebihan juga mengkonsumsinya. Semoga bermanfaat.

Di berbagai negara, termasuk Amerika Serikat, kelor memang terkenal sebagai bahan pangan. Rodney Perdew yang tinggal di Arizona, Amerika Serikat, membudidayakan kelor di Arizona dan Meksiko - lebih dari 80.000 tanaman. Ia mengolah kelor menjadi teh, kapsul, dan minyak. “Sejak dua tahun lalu, terjadi peningkatan pertumbuhan 50% per tahun,” kata Rodney.

Cara Lain Mengolah Daun Kelor
Seorang mahasiswi program studi (prodi) Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Endang Rahmawati (20), melakukan berbagai percobaan dengan bahan baku daun kelon untuk membuat makanan olahan. 

Gadis berparas manis kelahiran 8 Maret 1994 itu mendapati, dalam literatur disebutkan daun kelor mengandung zat besi lebih banyak 25 kali dibanding bayam, vitamin A 10 kali lebih banyak dari wortel, kalsium 17 kali lebih banyak dari susu, potasium 15 kali lebih banyak dari pisang, vitamin C 10 kali lebih banyak dari anggur merah, dan unsur-unsur lain, seperti kandungan asam amino sebagai penyusun protein. 

“Selama ini, penelitian daun kelor pada umumnya di bidang kesehatan dan kecantikan. Penggunakan daun kelor untuk bahan pangan masih jarang. Karena itu saya mencoba membuat diversifikasi pangan dari daun kelor untuk membuat sereal sebagai solusi malnutrisi pada balita,” ujar Endang Rahmawati kepada wartawan, Rabu (2/7/14). 

Berdasarkan mini riset yang dia lakukan, daun kelor terbukti sangat bagus untuk meningkatkan nutrisi pada bayi dan anak-anak. Masalahnya, dedaunan kelor tidak dapat langsung dikonsumsi anak-anak, karena citarasanya kurang enak. 

Dia mencoba mengatasi masalah itu dengan membuat produk makanan yang rasanya enak dan disuka anak-anak, dengan menambahkan ekstrak pisang atau tepung jagung manis, agar rasa getir dan bau kurang enak pada daun kelor hilang. 

"Untuk membuat sereal daun kelor Tidak perlu ditambah susu, karena kandungan kalsiumnya sudah cukup tinggi,” kata mahasiswa penerima Beasiswa Unggulan S-1 Double Degree Kemendikbud itu. 

Latar belakang mahasiswa asal Wonogiri yang akrab dengan tumbuhan kelor, mampu menjelaskan dengan fasih proses pembuatan sereal daun kelor atay "Selor". 

Menurut dia, prosesnya cukup mudah, yakni dengan merajang daun kelor dan mengeringkannya. Rajangan daun kelor kering, kemudian ditumbuk menjadi tepung dan memasak tepung daun kelor dengan menambah bahan lain, misalnya tepung jagung, perasa, atau unsur tambahan lain. 

Bahan tambahan itu agar "Selor" bercitarasa lebih enak dan mencukupi kebutuhan karbohidrat. Tahap terakhir dari proses pembuatan sereal, adalah memanaskan campuran tepung dengan bahan lain, menggunakan suhu tinggi sampai kering dan menjadi sereal. 

Cara mengonsumsi sereal daun kelor tinggal menyedu dengan air panas seperti makanan bayi lainnya. Endang meyakinan, meski daun kelor dikeringkan kandungan gizinya tidak berkurang. 

"Proses pembuatannya sangat sederhana dan tidak neko-neko, sehingga mudah dilakukan para ibu rumah tangga,” katanya lagi. 

Peneliti muda berprestasi itu menyatakan tidak berhenti melakukan percobaan daun kelor untuk makanan. Bersama teman-temannya sesama mahasiswa FKIP-UMS, Endang ingin membuat produk lain dengan bahan baku daun kelor, seperti teh, minyak rambut dan emulsion untuk bayi. Hal itu karena daun kelor memiliki kandungan anti-kanker, anti-diabet, dan anti-inflamasi. 

Hasil percobaan Endang berupa sereal daun kelor itu akan dipresentasikan pada final pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Mawapres) Tingkat Nasional Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Jakarta, 10 Juli 2014. Ia terpilih di antara "15 besar" finalis Mawapres nasional dan merupakan satu-satunya wakil PTS jenjang S-1 di ajang bergengsi tersebut. 

Prestasi Endang dalam penelitian, katanya bukan hanya dalam membuat "Selor". Dia pada Mei 2014 lalu diundang sebagai pembicara dalam seminar sains di empat perguruan tinggi (PT) Malaysia, yakni, Universiti Sains Islam Malaysia, Universitas Kebangsaan Malaysia, Universitas Teknologi Malaysia dan International Islamic University Malaysia. “Di Malaysia saya mempresentasikan eceng gondok sebagai bahan alternatif pembuatan kertas. Pertimbangannya, karena konsumsi kertas sangat tinggi, sedangkan bahan baku utama berupa kayu makin sulit diperoleh,” jelasnya (pikiran-rakyat).

Cara Mengolah Daun Kelor Menjadi Teh Daun Kelor 

  • Siapkan beberapa tangkai daun kelor.
  • Cuci dengan air sampai benar-benar bersih, tunggu sampai kering.
  • Setelah kering, didihkan air dalam panci.
  • Setelah mendidih, masukan daun kelor cukup 1 menit saja.
  • Saring airnya lalu simpan ampasnya di tempat yang aman dari cahaya matahari atau lampu.
  • Setelah kering, anda dapat menyeduhnya untuk di minum.

Atau Bisa Juga Dengan Cara Ini:

  • Ambilah daun kelor secukupnya.
  • Letakkan pada wadah yang cukup lebar.
  • Simpan ditempat yang cukup angin dan aman dari sinar matahari langsung.
  • Tunggu sampai benar-benar kering, biasanya membutuhkan waktu 1 – 2 minggu.
  • Setelah kering, remas-remas sampai hancur berbentuk serpihan kecil-kecil.
  • Simpan dalam wadah yang aman dari udara.

Cara menggunakannya sangat mudah cukup seduh dengan 1 gelas air panas dan teh daun kelor siap anda nikmati, selamat mencoba semoga bermanfaat.

Bisakah Daun Kelor Diberikan Pada Ternak Sapi dan Kambing? Adakah Bahayanya?

Secara umum daun kelor boleh dan bisa dijadikan bahan pakan ternak karena daun kelor bisa dijadikan sebagai salah satu bahan baku pakan sumber protein asal hijaun. Kandungan protein kasar pada daun kelor cukup tinggi antara 25% - 30% dari bahan kering. Dengan tingginya kandungan protein tersebut sudah cukup menjadikan daun kelor sebagai bahan pakan hijauan sumber protein. Adakah manfaat pemberian daun kelor untuk ternak terutama sapi dan kambing?

Apa alasan dibalik para peneliti mau mencoba daun kelor untuk pakan ternak? Alasan utama adalah tingginya protein mentah (crude protein) dalam daun kelor. Alasan kedua ialah zat besi serta kadar antibiotik yang tinggi dalam daun kelor dibandingkan pakan rumput yang biasa diberikan kepada hewan ternak sapi khususnya sapi perah. 

Alasan ketiga kenapa daun kelor bagus untuk pakan ternak adalah murahnya atau mudahnya diperoleh daun kelor. Walaupun memang awal produksi untuk menunggu tumbuhan kelor Moringa oleifera untuk menjadi pohon cukup lama akan tetapi terbilang cukup atau sangat cepat untuk tumbuhan jenis pohon. Dilansir dari ahealthyleaf.com, dibutuhkan waktu 4 bulan untuk memiliki pohon kelor setinggi 2,7 meter. 

Dalam waktu 6 bulan, anda akan memperoleh pohon kelor setinggi 3-4 meter. Saat itu, daun moringa oleifera akan siap untuk anda panen. 

Alasan keempat adalah aman untuk dikonsumsi bagi ternak anda. Tidak ada riset yang menunjukkan bahwa pakan daun kelor berbahaya untuk pakan ternak baik itu ayam petelur, ayam pedaging, sapi, kambing dan ternak lainnya.

Pemberian pada ternak kambing sudah membuktikan bahwa kambing yang diberi pakan daun kelor memiliki pertumbuhan berat badan yang lebih baik dan lebih cepat daripada yang tidak diberikan tambahan pakan daun kelor sama sekali. Dan hasil ini sudah melalui proses penelitian ilmiah.

Dengan tingkat kemampuan memproduksi hijauan yang tinggi, kelor dapat dijadikan sebagai salah satu sumber pakan baru terutama untuk ternak sapi, kerbau, kambing dan domba di daerah Nusa Tenggara. Apalagi kandungan nutrisi kelor tidak kalah dengan jenis tanaman hijauan legume pohon yang banyak digunakan sebagai pakan ternak di Nusa Tenggara Barat seperti Gamal (Glircidia sepium), Lamtoro (Leucaena leucocephala) dan Turi (Sesbania grandiflora) (Tabel 1). Selain itu beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa kelor mempunyai kandungan asam amino yang lengkap, vitamin yang lengkap dan dengan kandungan mineral yang tinggi. 

Tabel 1. Nilai nutrisi daun kelor, gamal, turi dan lamtoro

Komposisi*
Kelor
Gamal
Lamtoro
Turi
Bahan Kering (%)
25
22
25
25
Protein Kasar (%)
26
24
26
28
Ekstrak Ether (%)
6,5
6,0
-
-
Total Abu (%)
12
8
11
10
Hemi/Selulosa (%)
15
24
-
-
NDF (%)
29
39
34
30
ADF (%)
14
26
23
24

*Data dikumpulkan dari berbagai sumber ; NDF = Neutral Detergent Fibre

Daun pohon yang memiliki kandungan NDF yang rendah biasanya mempunyai tingkat kecernaan yang tinggi. Data di atas menunjukkan bahwa kandungan NDF pada kelor cenderung lebih rendah mengindikasikan daun kelor lebih mudah dicerna dibandingkan dari daun hijauan pohon legume lainnya.

Manfaat Daun Kelor Untuk Pakan Ternak 

Untuk Sapi Perah

  • Meningkatkan kadar protein dalam susu sapi perah
  • Mengurangi biaya produksi susu sapi
  • Meningkatkan kadar antibiotik dalam susu sapi perah sebanyak 22 persen

Manfaat daun kelor untuk ayam petelur adalah (dalam pemberian pakan 20 persen daun kelor). 
Mengurangi potensi ayam terkena penyakit
Meningkatkan produksi telur dan meningkatkan peningkatan dan kecepatan pertambahan bobot ayam (tidak lebih dari 20 persen, karena riset menunjukkan lebih besar dari itu malah mengurangi bobot, kemungkinan besar karena efek daun kelor dalam mengurangi kolesterol).
Meningkatkan kadar antibiotik dalam telur yang dihasilkan. Jadi telur yang dihasilkan akan mengandung lebih banyak antibiotik dari biasanya sehingga orang akan semakin sehat bila konsumsi telur dari pakan daun kelor.


Cara Menggunakan Daun Kelor Untuk Pakan Ternak 

Untuk pakan sapi, banyak ahli ternak menyarankan untuk dijadikan silase atau fermentasi kering pakan ternak. Hal ini agar daya cerna ternak akan daun kelor semakin tinggi. Akan tetapi boleh juga diberikan mentah begitu saja. Manfaat daun kelor untuk pakan sapi ternak – Di Amerika sudah dikembangkan pelet khusus untuk pakan ternak begitupula di Eropa untuk sapi perah mereka. Meningkatkan hasil susu sebanyak 60 persen 

Pakan ternak sapi menggunakan daun kelor sebaiknya dalam kadar 20 atau 30 persen saja. Jangan seluruhnya menggunakan daun kelor. Hal ini karena memang diet sapi ternak baik itu pedaging maupun perah lebih diutamakan pada selulosa dan hemiselulosa (yang banyak dalam rumput khususnya rumput gajah). Dan sebaiknya daun kelor diberikan pada ternak dalam keadaan sudah layu atau dilayukan terlebih dahulu untuk mencegah kemungkinan ternak mengalami bloat atau kembung.

Ada beberapa penelitian juga menyarankan untuk menambahkan dalam bentuk fermentasi daun kelor yang berbentuk cair dan dicampurkan ke minuman sapi. Hal ini akan meningkatkan daya tahan tubuh hewan ternak terhadap penyakit. 

Untuk pakan ayam, riset dibidang ini melakukannya dalam bentuk bubuk atau daun kelor yang dicampurkan dalam pakan utama ayam. Kadar yang dianjurkan kurang dari 20 persen. Beberapa riset melakukannya dalam kadar 10-20 persen.

Daun hijauan pohon legume seperti Turi, Gamal dan Lamtoro umumnya diberikan pada ternak sebagai pakan tambahan. Kelor dengan kandungan nutrisi yang tinggi berpotensi digunakan sebagai pakan tambahan di daerah tropis dengan musim kering yang panjang seperti sebagian besar daerah Nusa Tenggara Barat, ternak seringkali mengalami kekurangan nutrisi dalam jangka waktu yang panjang karena kualitas rumput yang ada sudah menurun, menyebabkan rendahnya produktivitas ternak.

Pemberian suplemen/ tambahan dimaksudkan untuk menutupi dan mencukupi kekurangan tersebut sehingga konsumsi terhadap pakan berkualitas rendah dapat ditingkatkan dan kebutuhan ternak dapat terpenuhi sehingga produksi meningkat. Jumlah pemberian kelor sebagai pakan tambahan sangat ditentukan oleh kualitas pakan dasar yang diberikan dan tingkat produksi yang diinginkan. Pemberian tunggal daunan hijauan legume lamtoro tidak dianjurkan karena tidak memberikan pertambahan berat badan yang optimal. Hal ini terjadi karena sebagain besar daunan hijauan legume termasuk kelor mempunyai faktor antinutrisi yang dapat berpengaruh buruk terhadap nilai nutrisinya bila diberikan sebagi pakan tunggal tetapi sangat baik diberikan sebagai pakan suplement.

Dengan demikian penerapan prinsip yang sama berlaku untuk daun hijauan kelor walaupun belum ditemukan referensi jumlah minimum pemberian kelor sebagai supplemen yang dapat memberikan response produksi yang optimum. Anjuran pemberian kelor sebagai pakan ternak disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Proporsi pemberian kelor berdasarkan berat badan atau berdasarkan total pakan yang diberikan setiap hari terhadap harapan pertambahan berat badan (Kg/hr)

Ternak
Pemberian berdasarkan berat badan (%/Kg BB)
Komposisi   Kelor dalam pakan (%)
Harapan Pertambahan Berat Badan (Kg/Hr)
Lepas Sapih
(60 – 100 kg)
0,5
1,0
1,5
20
40
60
0,25 – 0,30
0,40 – 0,50
0,55 – 0,60
Pertumbuhan
(100 – 200 kg)
0,5
1,0
1,5
20
40
60
0,25 – 0,30
0,40 – 0,50
0,55 – 0,60
Dewasa tidak bunting
(200 – 300 Kg)
0,3
0,5
15
25
Maintenance
< 0,25
Dewasa bunting tua-menyusui
(200 - 300 Kg)
0,5
0,75
1,0
20
30
40
Maintenance
<0,25
0,25 – 0,30
Penggemukan
(200 – 350 Kg)
1,0
1,5
40
60
0,40 – 0,50
0,55 – 0,60

Maintenance ; ternak tidak mengalami pertambahan berat, pakan hanya cukup mendukung pokok hidup.

Kelor mempunyai nilai nutrisi yang tidak kalah dengan daunan hijauan legume pohon yang sudah biasa digunakan pada ternak dan penggunaannya sebanyak 60% dari pakan dasar rumput berpeluang memberikan pertambahan berat badan yang optimal.


Meski Banyak Manfaatnya Bagi Kesehatan, Daun Kelor Tidak Boleh Dikonsumsi Secara Berlebihan, Ini Efek Sampingya Jika Terlalu Banyak Mengonsumsi Daun Kelor

Daun kelor memang memiliki kandungan yang baik untuk kesehatan tubuh dan mampu menyembuhkan berbagai jenis penyakit, namun perlu anda garis bawahi bahwa daun kelor ini juga memiliki efek samping yang berbahaya bagi kesehatan tubuh kita apabila dikonsumsi dalam jumlah yang banyak tidak mengikuti aturannya. Ada 5 efek samping yang berbahaya bagi kesehatan tubuh dari kandungan zat kimia yang ada didalam daun kelor.

Gangguan fungsi ginjal 

Efek samping yang akan muncul dari daun kelor ini apabila mengonsumsi rebusan daun kelor secara berlebihan. Apabila hal ini terjadi maka akan menyebabkan gangguan fungsi ginjal dimana akan ada penghambatan kinerja ginjal dalam mengolah cairan tubuh.

Kerusakan liver 

Efek samping dari daun kelor akan terjadi apabila seseorang meminum rebusan atau lalapan daun kelor dalam jangka panjang dan tidak diimbangi dengan nutrisi dari sayuran lainnya. Daun kelor ini sangat berbahaya bagi penderita penyakit kuning dan hepatitis karena bisa merusak jaringan pembuluh darah disekitar hati.

Sakit perut 

Minum air daun kelor ini bisa mengakibatkan tekanan pada otot perut, jika lambung dalam keadaan kosong. Untuk menghindari sakit perut yang melilit sebaiknya perut tidak dalam keadaan kosong. Efek samping daun kelor yang paling sering menyerang adalah sejenis sakit perut hingga mengalami sembelit ringan atau diare.

Kegagalan sperma 

Bagi seorang pria yang mengonsumsi minuman daun kelor untuk lalapan teman nasi sehari-hari dalam jumlah yang cukup besar maka secara bertahap akan mengganggu kondisi sperma. Efek samping daun kelor ini bisa mengakibatkan pembentukan sperma menjadi terhambat dan seorang pria akan mengalami ejakulasi dini.

Mati rasa sampai kelumpuhan 

Mengonsumsi daun kelor dengan porsi yang berlebihan akan menyebabkan mati rasa pada bagian tubuh tertentu hingga pada tahap menjadi lumpuh. Senyawa yang berada didalam kandungan daun kelor ini tidak selamanya cocok bagi jaringan tubuh manusia.

Diolah dari berbagai sumber

Title :Kupas Tuntas Daun Kelor, Kandungan Nutrisi, Manfaat dan Efek Sampingnya
Link :Kupas Tuntas Daun Kelor, Kandungan Nutrisi, Manfaat dan Efek Sampingnya

Artikel terkait yang sama:


Artikel Terkait Kupas Tuntas Daun Kelor, Kandungan Nutrisi, Manfaat dan Efek Sampingnya :