Kupas Tanaman Kakao, Budidaya dan Manfaatnya Bagi Kesehatan Serta Bahayanya Jika Berlebihan

Baca Juga:



Mengenal Cara Penanaman, Pemupukan dan Perawatan Tanaman Kakao, Ciri-ciri Morfologi, Bahaya dan Manfaat Kakao Bagi Kesehatan

Biji kakao mentah memiliki rasa seperti dark chocolate, tetapi agak lebih pahit. Dalam 100 gram biji kakao yang telah dihaluskan ada berbagai zat gizi yang terkandung, yaitu:
  • 228 gr kalori
  • 14 gr lemak
  • 0 mg kolesterol
  • 21 mg natrium
  • 58 gr karbohidrat
  • 20 gr protein
  • 2 gr gula
  • 33 gr serat makanan
  • 13 % kalsium
  • 77% zat besi
Tidak diragukan lagi tanaman Kakao memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Produk Kakao dibutuhkan dibanyak industri terutama industri makanan dan minuman. Permintaan Kakao ini dari tahun ke tahun selalu mengalami peningkatan seiring dengan laju pertambahan penduduk. Adalah suatu peluang usaha yang lumayan menjanjikan untuk bisa membudidayakan Kakao ini karena pangsa pasarnya yang masih terbuka lebar.

Menurut wikipedia, Kakao merupakan tumbuhan tahunan (perennial) berbentuk pohon, di alam dapat mencapai ketinggian 10m. Meskipun demikian, dalam pembudidayaan tingginya dibuat tidak lebih dari 5m tetapi dengan tajuk menyamping yang meluas. Hal ini dilakukan untuk memperbanyak cabang produktif. Bunga kakao, sebagaimana anggota Sterculiaceae lainnya, tumbuh langsung dari batang (cauliflorous). Bunga sempurna berukuran kecil (diameter maksimum 3 cm), tunggal, namun nampak terangkai karena sering sejumlah bunga muncul dari satu titik tunas.
Kakao adalah bentuk cokelat paling murni dari yang biasanya Anda konsumsi. Kakao merupakan biji dari tanaman Theoboroma cacao.  Tanaman ini menghasilkan buah yang cukup besar dan masing-masing mengandung 20 sampai 60 biji yang diselimuti oleh daging buah berwarna putih. Tak seperti rasa cokelat yang telah diolah, buah ini memiliki rasa yang kadang manis kadang juga asam.
Jadi, bisa disimpulkan bahwa kakao adalah biji dari buah coklat yang masih mentah dan belum diolah. Biji buah yang mentah ini mengandung antioksidan paling tinggi dibandingkan dengan yang telah diolah. Selain itu, biji buah ini juga menjadi sumber lemak tak jenuh tunggal yang sangat baik untuk kesehatan. Bahkan, bijinya juga mengandung vitamin, mineral, serat, karbohidrat alami, dan protein yang baik untuk kesehatan.
Penyerbukan bunga dilakukan oleh serangga (terutama lalat kecil (midge) Forcipomyia, semut bersayap, afid, dan beberapa lebahTrigona) yang biasanya terjadi pada malam hari. Bunga siap diserbuki dalam jangka waktu beberapa hari. Kakao secara umum adalah tumbuhan menyerbuk silang dan memiliki sistem inkompatibilitas-sendiri (lihat penyerbukan). Walaupun demikian, beberapa varietas kakao mampu melakukan penyerbukan sendiri dan menghasilkan jenis komoditi dengan nilai jual yang lebih tinggi.

Berikut ulasan mengenai langkah-langkah budidaya tanaman Kakao. Semoga bermanfaat.

PERSIAPAN LAHAN
  • Pembersihan lahan terutama dari alang-alang dan gulma lainnya.
  • Gunakan tanaman penutup tanah (cover crop) terutama jenis polong-polongan seperti Peuraria javanica, Centrosema pubescens, Calopogonium mucunoides & C. caeraleum untuk mencegah pertumbuhan gulma terutama jenis rumputan.
  • Gunakan juga tanaman pelindung seperti Lamtoro, Gleresidae dan Albazia, tanaman ini ditanam setahun sebelum penanaman kakao dan pada tahun ketiga jumlah dikurangi hingga tinggal 1 pohon pelindung untuk 3 pohon kakao (1 : 3).
Pengajiran
  • Ajir dibuat dari bambu tinggi 80 – 100 cm
  • Pasang ajir induk sebagai patokan dalam pengajiran selanjutnya
  • Untuk meluruskan ajir gunakan tali sehingga diperoleh jarak tanam yang sama

PEMBIBITAN
  • Biji kakao untuk benih diambil dari buah bagian tengah yang masak dan sehat dari tanaman yang telah cukup umur.
  • Sebelum dikecambahkan benih harus dibersihkan lebih dulu daging buahnya dengan abu gosok.
  • Karena biji kakao tidak punya masa istirahat (dormancy), maka harus segera dikecambahkan.
  • Pengecambahan dengan karung goni dalam ruangan, dilakukan penyiraman 3 kali sehari.
  • Siapkan polibag ukuran 30 x 20 cm (tebal 0,8 cm) dan tempat pembibitan.
  • Campurkan tanah dengan pupuk kandang (1 : 1), masukkan dalam polibag.
  • Sebelum kecambah dimasukkan tambahkan 1 gram pupuk TSP / SP-36 ke dalam tiap-tiap polibag.
  • Benih dapat digunakan untuk bibit jika 2-3 hari berkecambah lebih 50%.
  • Jarak antar polibag 20 x 20 cm lebar barisan 100 cm.
  • Tinggi naungan buatan disesuaikan dengan kebutuhan sehingga sinar masuk tidak terlalu banyak.
  • Penyiraman bibit dilakukan 1-2 kali sehari.
  • Penyiangan gulma melihat keadaan areal pembibitan.
  • Pemupukan dengan N P K ( 2 : 1 : 2 ) dosis sesuai dengan umur bibit, umur 1 bulan : 1 gr/bibit, 2 bulan ; 2 gr/bibit, 3 bulan : 3 gr/bibit, 4 bulan : 4 gr/bibit. Pemupukan dengan cara ditugal.
  • Penjarangan atap naungan mulai umur 3 bulan dihilangkan 50% sampai umur 4 bulan.
  • Amati hama & penyakit pada pembibitan, antara lain ; rayap, kepik daun, ulat jengkal, ulat punggung putih, dan ulat api.

PENANAMAN

Lubang Tanam
  • Ukuran lubang tanam 60 x 60 x 60 cm pada akhir musim hujan
  • Berikan pupuk kandang yang dicampur dengan tanah (1:1) ditambah pupuk TSP 1-5 gram per lubang

Tanam Bibit
  • Pada saat bibit kakao ditanam pohon naungan harus sudah tumbuh baik dan naungan sementara sudah berumur 1 tahun
  • Penanaman kakao dengan system tumpang sari tidak perlu naungan, misalnya tumpang sari dengan pohon kelapa
  • Bibit dipindahkan ke lapangan sesuai dengan jenisnya, untuk kakao Mulia ditanam setelah bibit umur 6 bulan, Kakao Lindak umur 4-5 bulan
  • Penanaman saat hujan sudah cukup dan persiapan naungan harus sempurna. Saat pemindahan sebaiknya bibit kakao tidak tengah membentuk daun muda (flush)

Perawatan, Pemupukan dan Pengendalian Hama Penyakit





Kakao (Theobroma cacao) adalah sumber pendapatan utama keluarga pedesaan dan memainkan peranan penting dalam meningkatkan kesejahteraan serta memperbaiki kualitas hidup di berbagai negara tropis. Perbaikan pengelolaan tanaman kakao dewasa dapat menghasilkan produksi yang berkelanjutan dalam jumlah yang cukup banyak, tapi biji kakao kering yang dihasilkan masih sangat minim.

Sebagai tanaman yang berasal dari hutan hujan tropis di Amerika Selatan, kakao berbunga berdasarkan perubahan iklim. Pembungaan tergantung pada perubahan iklim. Kakao hibrida mulai berbunga sekitar 30 bulan setelah ditanam, sedangkan kakao klonal hanya 15-24 bulan. Produksi puncak tercapai pada saat pohon berumur 4-5 tahun dan dapat bertahan selama 20 tahun atau lebih jika pengelolaannya baik. Pada akhir musim hujan (Maret) tanaman memproduksi tunas daun baru (flush) dan segera sesudahnya (April-Juli) terbentuklah bunga. Bunga yang sudah terserbuki akan berkembang menjadi buah dewasa setelah 5-6 bulan. Panen utama berlangsung selama bulan Oktober-Januari, 60% panen dalam setahun dihasilkan pada periode ini. Pertumbuhan flush kedua (daun diikuti oleh bunga) terjadi pada saat awal musim hujan (November) dan hasil periode pertengahan dipanen antara April-Juli.

PHPT (pemangkasan kakao, kegiatan sanitasi, pengelolaan gulma, pemupukan dan pengelolaan tanaman penaung) sebaiknya dilakukan 3 bulan sebelum masa pembungaan (utama dan pertengahan musim). Kegiatan ini dilakukan untuk lebih memacu pembungaan dan perkembangan buah daripada pertumbuhan vegetatif. Selain itu, buah yang sakit sebaiknya disingkirkan setiap melakukan panen mingguan.

Ketahanan kakao sangat ditentukan oleh pemangkasan, kalau tidak dilakukan dengan baik maka akan mengurangi hasil kakao selama beberapa bulan bahkan beberapa tahun dan meningkatkan serangan penyakit serta pertumbuhan gulma. Pemangkasan akan menghasilkan pohon dengan tajuk terbuka hingga memungkinkan matahari masuk. Ada empat komponen kunci dalam pemangkasan tanaman kakao, antara lain pemangkasan bentuk (pemangkasan pucuk dan bentuk tajuk), pemangkasan tunas air/vertikal, pemangkasan sanitasi dan pemangkasan struktural. Pemangkasan bentuk dilakukan dengan memangkas pucuk (3-6 bulan) dan bentuk tajuk (6-9 bulan).

Tujuannya untuk membentuk tanaman dan tajuk kakao yang memacu perkembangan cabang sekunder dan menghasilkan banyak buah. Berbeda dengan pemangkasan bentuk, pemangkasan tunas air terdiri atas tiga tahap, yaitu memangkas semua tunas setinggi 40-60 cm di atas permukaan tanah; memangkas sebagian besar tunas yang tumbuh kembali di dalam struktur yang terbentuk; serta menghilangkan tunas vertikal yang tidak tumbuh tegak.

Sedangkan pemangkasan sanitasi dilakukan dengan cara memangkas cabang di bawah ketinggian 1,2 m, cabang yang sakit/rusak dan tumpangtindih dengan jarak 20-40 m, ranting yang tidak produktif, memelihara cabang untuk mempertahankan tinggi tanaman 3,5 m, pengirisan sentral dan samping, dan membuang semua buah yang mengering. Terakhir, pemangkasan struktural adalah pemangkasan yang membatasi ketinggian tanaman, membersihkan permukaan tanah, dan memangkas tajuk arah timur-barat lalu utara-selatan.

Tidak hanya pemangkasan kakao, pemangkasan pohon penaung pun akan memacu pertumbuhan yang sehat dan memperbaiki hasilnya. Jumlah penaung yang terlalu sedikit mengakibatkan kakao menjadi tidak sehat dan muncul masalah gulma. Tapi jumlah penaung yang terlalu banyak akan meningkatkan masalah hama dan penyakit. Keduanya menyebabkan produksi kakao rendah. Jenis tanaman penaung beraneka macam, namun yang biasa ditemui adalah kelapa atau glirisidia (Gliricidia sepium). Pemangkasan penaung dapat dilakukan dengan menghilangkan daun-daun kelapa yang jatuh ke pohon kakao secara rutin. Pengelolaan ini sebaiknya meliputi pengurangan tajuk, pembuangan kulit batang, dan pemangkasan pertumbuhan kembali yang dilakukan pada bulan Juli dan Desember (5-6 bulan sesudah pemangkasan struktural) dan selama putaran pemangkasan sanitasi normal.

Pengurangan tajuk yaitu pemangkasan cabang-cabang tajuk besar untuk mengurangi bobot tajuk glirisidia. Sedangkan pembuangan kulit batang hanya membuang kulit pada ketinggian bahu lalu memotong jaringan penghubung permukaan pada tempat kulit batangnya diambil. Selanjutnya pemangkasan pertumbuhan kembali dilakukan tiga bulan setelah pembuangan kulit batang, tumbuhkan dua atau tiga tunas dan buang sisanya. Enam bulan setelah pembuangan kulit batang, tinggalkan satu tunas pertama dan buang kulit pada tunas sisanya. Pengendalian gulma juga berperan penting dalam mengurangi hama dan penyakit. Gulma dikendalikan dengan cara meningkatkan ketersediaan air dan unsur hara, serta mempermudah akses ke tanaman kakao.

Gulma meliputi rumput, tumbuhan berdaun lebar, tumbuhan merambat, tumbuhan lain yang tidak dikehendaki dan tumbuh pada blok kakao. Gulma di bawah pohon kakao akan menjadi pesaing unsur hara, sinar, air dan ruang, serta membantu penyebaran hama dan penyakit. Namun gulma dapat dihilangkan dari sekeliling pangkal batang kakao secara manual ataupun menggunakan bahan kimia. Pilihan pengendalian gulma tergantung pada sumberdaya yang tersedia, dan apakah akan mengusahakan kakao secara organik atau tidak. Dalam upaya peningkatan Produksi dan Produktifitas Mutu Tanaman Perkebunan Khususnya Tanaman Kakao Perawatan kebun kakao merupakan kegiatan yang harus dilakukan agar memperoleh produksi biji kakao yang tinggi dan terus berkelanjutan.

Perawatan yang harus diprioritaskan, untuk tujuan seperti memperbaiki kondisi vegetatif tanaman kakao, meningkatkan produktivitas dan kesinambungan produksi hingga umur ekonomisnya sekitar 28 tahun dan menjaga kelestarian tanah dan lingkungannya, adalah pemupukan dan pengendalian hama dan penyakit. Perawatan kebun kakao ini terbagi atas dua fase, yaitu perawatan dalam fase tanaman belum menghasilkan (TBM) dan fase tanaman menghasilkan (TM).

Perawatan dalam fase TBM adalah pembersihan gulma secara manual pada piringan tanaman, pemupukan, pemangkasan penaung tetap dan penaung sementara, pemangkasan bentuk tanaman kakao, dan pengendaliah hama maupun penyakit.

Pengendalian gulma pada fase TBM dilakukan pada piringan tanaman kakao atau pada jalur tanaman, dilakukan dengan menggunakan sabit atau cangkul. Pada fase ini pengendalian gulma secara kimiawi dapat mengganggu pertumbuhan tanaman kakao karena sebagian herbisidanya dapat mengenai daun kakao TBM.

Pemangkasan bentuk dilakukan setelah tanaman membentuk jorket yang dimaksudkan untuk membentuk kerangka percabangan yang kuat dan seimbang. Dari 4-5 cabang primer yang terbentuk dipilih 3 buah cabang primer yang masing-masing tersebar merata membentuk sudut 120 derajat, sedangkan cabang primer lainnya dipangkas. Cabang-cabang sekunder sampai dengan 60 cm dari pusat percabangan dipangkas.

Pemupukan pada fase TBM dilakukan 3-4 kali setahun sesuai dengan dosis anjuran dengan menggunakan pupuk buatan (anorganik) baik pupuk tunggal maupun majemuk dan dengan pupuk organik yang berfungsi memperbaiki kondisi tanaman dan memperpendek masa TBM.

Pada fase TM, kegiatan perawatan yang penting adalah pemangkasan tanaman kakao dan pelindungnya, pemupukan, dan konservasi tanah, pengendalian hama dan penyakit.

Pemangkasan pada fase TM meliputi pemangkasan pemeliharaan dan produksi, seperti membuang bagian tanaman yang tidak dikehendaki, seperti tunas air, cabang sakit, patah, menggantung dan cabang balik. Hal ini berguna untuk memacu tanaman agar menumbuhkan daun baru yang potensial sebagai produsen asimilat, menekan resiko terjadinya serangan hama dan penyakit, menjaga agar tinggi tajuk tanaman terus terkontrol pendek guna mempermudah panen dan pengendalian hama/penyakit, meningkatkan produksi buah. pemangkasan pemeliharaan dilakukan 3-4 kali per tahun.


Tanaman Kakao

Sedangkan pemangkasan produksi identik dengan pemangkasan berat yang dilakukan 2 x setahun (bulan oktober/november dan april)

Pemupukan tanaman kakao sendiri dibagi dua, yaitu melalui tanah dan daun. Pemberian pupuk organik melalui tanah dilakukan dengan meletakkan pupuk pada parit (alur) yang dibuat melingkar di sekeliling pohon dan kemudian ditutup kembali. Penutupan itu sendiri dimaksudkan untuk mengurangi penguapan pupuk dan erosi. Cara ini terbukti meningkatkan efisiensinya.

Pemupukan melalui daun hanya dilakukan sebagai pelengkap agar unsur hara yang diberikan dapat segera dipergunakan oleh tanaman. Dilakukan apabila telah tampak gejala kekurangan atau hanya dilakukan pada pemupukan mikro (Cu,Zn,Fe, Mn)

Pemberian pupuk anorganik dilakukan 2 kali setahun, yaitu awal musim hujan (oktober-november) dan akhir musim hujan (maret-april), dan jika memungkinkan pemupukan dapat dilakukan lebih dari dua kali setahun (3-4 kali setahun). Makin sering dipupuk, makin tinggi produksinya meskipun jumlah pupuk yang diberikan dalam setahun tetap sama.

Pupuk orgaik dapat ditaburkan di sekeliling pohon atau diletakkan pada parit pada salah satu pohon, dengan kedalaman parit 30 cm dan pupuk tersebut kemudian ditimbun dengan tanah setebal 5 cm. Dosis aplikasi pupuk organik yang baik adalah 25 kg/ha/pohon/tahun.

Untuk pengendalian, yang difokuskan pada organisme pengganggu tanaman (OPT) meliputi hama, penyakit, dan gulma. Dalam budidaya tanaman kakao, pencegahan meluasnya serangan OPT melalui penerapan teknik budidaya yang baik (Good agricultural practices/GAP) sangat penting, dengan demikian dapat dihindari eksploitasi hama dan penyakit yang dapat menyebabkan timbulnya kerugian besar. 5 hama utama kakao, yaitu penggerek buah kakao (PBK)= Conopormorpha cramerella snell, penghisap buah = Helopeltis spp, ulat kilan = Hyposidra talaca, dan ulat api = Darna trima.

Sedangkan penyakit utama yang sering menyerang tanaman kakao di Indonesia adalah :
  • - penyakit busuk buah (phytophtora palmivora)
  • - penyakit kanker batang (phytophtora palmivora)
  • - penyakit VSD (oncobasidium theobromae)
  • -penyakit Colletotrichum (Colletotrichum gloeosporioides)
  • - penyakit jamur upas (corticium salmonicolor)
  • - penyakit akar (JAC: Fomes lamaoensis, JAP : Fomes Lignosus)
Pengendalian hama dan penyakit tanaman kakao diutamakan dilakukan melalui sistem pengendalian terpadu, dimana menggunakan pestisida untuk mengendalikan hama atau penyakit adalah sebagai pelengkap dan bukan merupakan komponen pengendalian yang paling utama

Proses pengolahan biji kakao

Setelah biji tanaman yang satu ini dipanen, ada beberapa langkah pengolahan yang akan dilakukan sebelum diubah menjadi bentuk lainnya. Berikut langkah-langkah pengolahan biji buah ini, yaitu:

Fermentasi

Pertama-tama, biji yang masih menempel dengan daging buahnya  akan dimasukkan ke dalam sebuah tong yang akan ditutup rapat. Setelah itu, biji-bijian ini akan dibiarkan di dalam tong selama beberapa hari sehingga mikroba bisa memakan daging buahnya dan memfermentasi bijinya. Dalam proses ini biasanya rasa dan aroma cokelat yang khas akan mulai muncul.

Pengeringan

Setelah difermentasi, semua biji akan diangkat dan dikeringkan selama beberapa hari. Setelah kering, biji mulai disortir untuk selanjutnya disalurkan ke para pembuat coklat.

Pemanggangan

Biji yang kering ini nantinya akan dipanggang dan diolah sesuai kebutuhan. Proses pemanggangan inilah yang biasanya mulai memunculkan rasa cokelat asli yang biasa Anda konsumsi, yaitu rasa pahit.

Penghancuran

Setelah dipanggang, biji akan dihancurkan dan dipisahkan dari kulit luarnya. Ketika telah terpisah dari kulitnya, biji kakao disebut dengan istilah nibs. Nibs biasanya berukuran lebih kecil dari biji aslinya.

Penggilingan

Penggilingan menjadi proses terakhir dalam proses pengolahan biji kakao. Biji yang telah digiling akan berubah menjadi bubuk yang siap diolah menjadi berbagai produk coklat pasaran. Jika sudah digiling, bubuk kakao biasanya akan dicampur dengan berbagai bahan lain, seperti vanila, gula, dan susu.

Berikut beberapa jenis cokelat dan manfaatnya:

1. Couverture
Couverture adalah jenis cokelat terbaik. Cokelat ini murni dengan persentase lemak kakaonya yang tinggi, sehingga menghasilkan flavor yang sangat baik. Biasanya digunakan untuk pembuatan produk cokelat buatan tangan. Sebelum digunakan, cokelat jenis ini melalui proses temper (dilelehkan) terlebih dahulu.

2. Cokelat tawar
Cokelat jenis ini baik digunakan untuk kue, cake, dan aneka makanan ringan lainnya. Persentase massa kakao bervariasi, antara 30-70 persen. Semakin tinggi konsentrasi massa kakao, semakin baik flavor-nya.

3. Cokelat susu
Jenis cokelat yang satu ini merupakan campuran gula, kakao, cokelat cair, susu, dan vanila. Cokelat jenis ini paling banyak dikonsumsi. Massa kakaonya cukup rendah, hanya 20 persen dan rasanya lebih manis dibandingkan cokelat tawar. Cokelat satu ini pasti disukai anak-anak karena bisa langsung disantap dengan rasa yang manis. Kandungan susunya membuat rasa menjadi lebih lembut. Jika Anda hendak membuat kue, cokelat jenis ini bukanlah pilihan yang baik. Selain kandungan cokelatnya relatif sedikit, cokelat ini mudah hangus bila dilelehkan.

4. Cokelat putih
Cokelat yang umumnya berwarna putih ini tidak mengandung massa kakao yang tinggi. Selain dikonsumsi langsung, cokelat putih kerap digunakan untuk dekorasi. Cokelat ini terbuat dari lemak cokelat, gula, dan vanili yang tidak mengandung cokelat padat. Karena mudah hangus, ada baiknya dimasak secara hati-hati.

5. Kakao
Produk cokelat satu ini terbuat dari massa kakao setelah lemak kakaonya dipisahkan. Produk ini sangat mudah diolah dan ekonomis. Bisa didapati di warung-warung sekitar tempat tinggal Anda.

6. Cokelat cair
Cokelat cair merupakan produk minuman yang mengandung massa kakao dan mengandung kadar gula tinggi. Kadar gulanya, disebut-sebut sebagai biang keladi meningkatnya berat badan

Cara Membuat Minuman Dari Buah Kakao / Coklat

Cara membuatnya sebagai berikut:
  • Pilihlah buah kakao yang benar-benar matang untuk mendapatkan kualitas biji yang sempurna untuk diolah.
  • Belah buah kakao dan ambli semua biji yang ada di dalamnya lalu cucilah dengan air hingga kandungan daging buah bagian luar habis.
  • Keringkan biji-biji kakao tersebut dibawah sinar matahari hingga benar-benar kering, tanda biji kakao sudah kering, biji tersebut bisa dipatahkan dengan mudah.
  • Alternatif pengeringan dapat juga dipakai oven hingga kadar air biji kakao tersebut habis.
  • Setelah biji kakao tersebut kering sempurna gongsenglah biji0-biji kakao tersebut hingga berubah warna (kurang lebih 30 menit di penggorengan). Pada saat di penggorengan terslah mengaduk agar biji kakao yang digoreng terpanggang secara merata.
  • Setelah semua biji kakao terpanggang secara merata dinginkan kurang lebih 1 jam.
  • Tumbuk atau haluskan semua biji kakao yang sudah dipanggang (digongseng) tersebut, alat untuk menumbuknya bisa digunakan alu, blender atau mesin pengguling tepung.
  • Setelah semua biji kakao tertumbuk halus jemur tepung biji kakao (tepung cokelat) tersebut didalam ruangan selama satu hari satu malam.
  • Bubuk biji kakao tersebutlkah yang kita sebut dengan cokelat bubuk, dan itu sudah bisa langsung dikonsumsi.
Efek Samping dan Bahaya Kakao. Food and Drug Administration di Amerika Serikat menyatakan bahwa ketika biji coklat ini diubah menjadi bubuk, maka kemurniannya tak lagi terjaga. Pasalnya, saat digiling, biji akan bersentuhan dengan permukaan alat dan banyak zat lain. Selain itu, perlu diingat bahwa olahan biji menjadi bubuk ini biasanya kerap ditambahkan dengan bahan lainnya, seperti gula, pemanis buatan, susu, dan kacang-kacangan. Oleh sebab itu, kemungkinan alergi akibat olahan biji buah ini cukup umum, bukan hanya karena protein di dalam kakao. Bahan tambahan lainnya juga dapat menyebabkan alergi. Untuk mencegah alergi makanan yang satu ini tentu saja yang perlu Anda lakukan adalah menghindari berbagai produk yang mengandung kakao. Selain itu, Anda juga perlu berhati-hati dengan produk cola karena biasanya memiliki antigen yang serupa, sehingga bisa menimbulkan reaksi alergi yang sama. Jangan lupa juga untuk selalu membaca label kemasan makanan sebelum membeli produk apa pun. Jangan asal membelinya karena hal ini bisa berujung pada kemunculan reaksi alergi pada tubuh.
Cara membuat minuman dari cokelat bubuk hasil biji kakao:
  • Masukkan 4 sendo bubuk cokelat kedalam pemasak air minum campur dengan air 2 gelas
  • Panaskan campuran tersebut hingga mendidih.
  • Tambahkan gula secukupnya
  • Minuman cokelat siap untuk dihidangkan.

Manfaat Kakao Bagi Kesehatan 

Memperlambat pikun

Pikun alias menurunnya daya ingat umumnya terjadi pada orang-orang berusia lanjut. Sebuah penelitian mengemukakan, flavanol yang terkandung dalam kakao dapat memperlambat proses penurunan daya ingat pada orang lanjut usia. Efek ini diduga dipengaruhi oleh manfaat kakao yang dapat melancarkan aliran darah ke otak, dan efek antioksidan yang kuat sehingga dapat mengurangi dampak kerusakan sel otak.

Memperbaiki suasana hati (mood)

Theobromine, kafein, dan endorfin yang terkandung dalam kakao memengaruhi suasana hati menjadi lebih positif dan meningkatkan kewaspadaan. Zat aktif di dalam kakao juga dapat meningkatkan endorfin, yaitu senyawa kimia dalam otak yang berperan melawan stres dan perasaan murung. Endorfin juga dipercaya dapat meningkatkan gairah seksual.
Bubuk Kakao Tinggi antioksidan

Bubuk kakao adalah salah satu makanan yang kaya akan kandungan flavonoid sebagai bagian dari senyawa polifenol. Keduanya merupakan antioksidan alami. Antioksidan adalah zat yang bertugas untuk menangkal efek buruk dari radikal bebas, yang dapat memicu timbulnya berbagai penyakit dalam tubuh.

Senyawa polifenol ini banyak dikaitkan dengan beragam manfaat kesehatan. Mulai dari mengurangi peradangan, memperlancar aliran darah, menurunkan tekanan darah, hingga meningkatkan kadar kolesterol dan gula darah dalam tubuh.

Mengurangi risiko serangan jantung dan stroke

Oleh karena kandungan flavonoidnya yang tinggi, maka bubuk kakao dipercaya dapat memperkecil peluang Anda mengalami serangan jantung dan stroke. Pasalnya, flavonoid akan berperan dalam meningkatkan oksida nitrat di dalam darah yang akan melebarkan arteri dan pembuluh darah dalam tubuh, sehingga aliran darah meningkat.
Mengonsumsi cokelat dapat meningkatkan fungsi endotelium, yaitu sel-sel yang melapisi permukaan bagian dalam pembuluh darah. Selain itu, kakao kaya akan antioksidan flavanol dan zat NO yang mampu melebarkan pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah. Efek ini baik untuk mencegah terkena penyakit jantung.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh British Cardiac Society pada hampir 158.000 orang menemukan fakta bahwa banyak makan cokelat nyatanya dapat menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke. Ini karena kakao diyakini mampu mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh.

Mengurangi gejala depresi

Cokelat sudah lama dikenal bisa memperbaiki suasana hati seseorang. Ternyata, bubuk kakao-lah yang punya andil besar dalam hal ini. Menurut dr. Elson Haas, seorang penulis buku Staying Healthy with Nutrition, bubuk dari biji kakao ini bisa memperbaiki suasana hati sekaligus mengatasi depresi.

Efek positif ini didapat dari kandungan senyawa flavanol yang mampu menstabilkan serotonin, yakni zat kimia dalam tubuh yang berperan mengendalikan emosi. Tidak hanya itu, para peneliti dari Michigan Medicine University of Michigan juga menuturkan bahwa bubuk kakao bisa membantu produksi hormon endorfin sebagai pembentuk mood baik dalam tubuh.

Sebuah penelitian yang dimuat dalam European Academy of Nutritional Sciences turut membuktikan hal ini. Hasilnya, kesehatan tubuh pria dewasa usia lanjut yang cukup sering makan cokelat cenderung meningkat. Hal ini juga masih diikuti dengan kondisi psikologis yang membaik.

Memperlambat penuaan pada kulit

Kakao memiliki nutrisi yang baik bagi kulit, serta zat kimia yang bersifat antioksidan dan antiradang, juga membantu melancarkan aliran darah ke kulit. Efek ini diduga berperan dalam membantu memperlambat kerusakan jaringan kulit akibat paparan sinar matahari, dan membantu memperlambat penuaan pada kulit.

Kandungan dalam lemak kakao ini terbukti memiliki banyak manfaat untuk kesehatan kulit, mulai dari penangkal radikal bebas, melembapkan kulit, dan menghilangkan bekas luka.

Cacao butter kaya akan antioksidan yang dapat melawan kerusakan akibat radikal bebas pada kulit. Radikal bebas diketahui dapat menyebabkan penuaan dini, kulit kusam, dan bercak gelap pada kulit.

Menjaga kulit dari radikal bebas penting agar kulit tetap terlihat segar dan awet muda. Dikutip dari Live About, lemak kakao juga memiliki sifat anti-inflamasi yang melindungi diri dari peradangan. Sifat anti-inflamasi itu membuat kulit terhindar dari kerusakan.

Lemak kakao juga memiliki asam lemak yang tinggi dan dapat menghidrasi kulit secara mendalam. Lemak kakao mengandung asam oleat, pamitat, dan stearat yang menyehatkan kulit.

Mengutip Healthline, sejumlah studi menunjukkan penggunaan lemak kakao secara teratur dapat menghilangkan bekas luka pascakehamilan. Selain bekas luka, lemak kakao juga dapat menyamarkan kerutan dan keriput pada kulit. Lemak kakao juga bisa digunakan untuk menyembuhkan ruam akibat eksim dan dermatitis.

Memperbaiki fungsi otak

Bubuk pembuat cokelat ini ternyata punya manfaat lain yang tak kalah unik, yaitu untuk menunjang berbagai fungsi otak. Ini karena kandungan senyawa polifenol dalam bubuk kakao bisa menurunkan risiko penyakit neurodegeneratif dengan cara memperbaiki fungsi otak dan aliran darah dalam tubuh.

Senyawa polifenol mengalir bersama darah menuju ke otak. Proses ini juga melibatkan kerja biokimia sebagai penghasil neuron dan molekul penting guna menunjang fungsi otak.

Selain itu, polifenol juga dapat memengaruhi produksi nitrit oksida, yang akan melemaskan otot-otot pembuluh darah dan meningkatkan suplai darah untuk otak.

Menurunkan tekanan darah

Kandungan flavonoid dalam bubuk kakao dipercaya dapat memperbaiki kadar oksida nitrat dalam darah. Hal ini juga secara bersamaan akan meningkatkan fungsi pembuluh darah dan menurunkan tekanan darah. Bahkan, temuan dari sebuah studi yang dimuat dalam Cochrane Library turut mendukung pernyataan tersebut.

Menurutnya, efek baik dari flavonoid ini akan semakin terlihat bila dikonsumsi oleh orang yang telah memiliki tekanan darah tinggi dibandingkan yang tidak. Efek ini juga lebih terlihat pada orang yang telah berusia lanjut daripada mereka yang masih muda.

Memperbaiki gejala diabetes tipe 2

Meski konsumsi cokelat secara berlebihan tidak disarankan untuk orang dengan diabetes, nyatanya kakao memiliki manfaat yang cukup menjanjikan. Kandungan flavanol sebagai antioksidan di dalam biji coklat murni ini ternyata bisa membantu memperlambat pencernaan dan penyerapan karbohidrat di dalam usus.

Selain itu, biji coklat murni ini ternyata juga mampu meningkatkan sekresi insulin, mengurangi peradangan, dan meningkatkan kendali gula darah di dalam tubuh. Namun, memang dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan manfaat biji cokelat ini pada pengidap diabetes.

Mengendalikan berat badan

Sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Molecular Nutrition & Food Research menemukan fakta bahwa kakao bermanfaat untuk mengendalikan berat badan. Biji coklat ini bisa membantu mengatur energi di dalam tubuh, mengurangi nafsu makan, mengurangi peradangan, meningkatkan pembakaran lemak tubuh, dan meningkatkan perasaan kenyang.

Selain itu, penelitian lain juga menemukan fakta bahwa orang yang lebih sering makan cokelat memiliki indeks massa tubuh yang lebih rendah dibandingkan yang tidak. Bahkan, ada sebuah penelitian yang menemukan fakta bahwa kelompok yang makan cokelat lebih banyak mengalami penurunan berat badan lebih cepat dibandingkan dengan yang tidak.

Namun, perlu diingat bahwa tidak semua cokelat bisa memberikan efek ini. Cokelat yang sudah banyak mengandung gula dan susu tentu saja tidak termasuk ke dalam golongan makanan sehat yang bisa membantu membuat berat badan turun.

Menjaga kesehatan gigi dan tulang

Beberapa penelitian menemukan fakta bahwa kakao mampu mencegah gigi berlubang dan penyakit gusi. Ini karena biji coklat mengandung senyawa yang mengandung antibakteri dan senyawa yang mampu merangsang sistem imun untuk menjaga kesehatan gigi serta mulut.

Sebuah penelitian yang dilakukan pada tikus dengan bakteri di mulutnya menunjukkan perbaikan kondisi. Hal ini terutama sangat terlihat pada berkurangnya lubang di gigi dibandingkan dengan yang hanya diberikan air. Akan tetapi memang belum ada penelitian khusus yang meneliti kegunaannya pada manusia.

Selain menjaga kesehatan gigi, kandungan polifenol di dalam kakao juga memberikan efek yang tak kalah berguna. Seseorang yang makan ekstrak kokoa biasanya memiliki peredaran darah di kulit yang lebih lancar. Selain itu, biji cokelat ini juga bisa meningkatkan dan memperbaiki tekstur permukaan kulit serta menjaganya tetap terhidrasi.

Membantu meringankan asma

Asma merupakan penyakit pernapasan kronis yang menyebabkan sumbatan dan peradangan di jalur napas. Penyakit pernapasan yang satu ini bahkan kerap mengancam nyawa. Nah, ternyata sebuah penelitian mengungkapkan manfat kakao untuk orang yang memiliki asma. Ini terjadi berkat kandungan senyawa antiama pada biji coklat, yaitu teobromin dan teofilin.

Teobromin merupakan senyawa yang mirip dengan kafein. Senyawa ini biasanya membantu meringankan batuk terus-menerus akibat adanya sumbatan di jalur napas.

Sementara itu, teofilin merupakan senyawa yang membantu paru-paru melebar. Ketika paru-paru melebar, otomatis jalan napas Anda pun tak lagi tersumbat. Selain itu, senyawa ini juga mampu mengurangi peradangan termasuk pada asma. Namun, memang dibutuhkan penelitian lanjutan untuk melihat efek kakao pada orang dengan asma.

Melindungi tubuh dari kanker

Kandungan flavanol dalam kakao dipercaya mampu melindungi tubuh dari penyakit kanker. Sebuah penelitian yang terdapat dalam Food and Chemical Toxicology menemukan bahwa biji coklat memiliki efek antioksidan. Artinya, senyawa ini mampu melindungi sel terhadap kerusakan molekul reaktif, melawan peradangan, menghambat pertumbuhan sel kanker, dan membantu mencegah penyebarannya.

Penelitian lain yang dilakukan pada manusia juga menemukan fakta bahwa senyawa di dalam ekstrak kakao mampu mengurangi risiko kanker payudara, pankreas, prostat, hati, usus besar, dan leukimia (kanker darah). Meski sudah ada penelitian yang dibuktikan pada manusia, tetap perlu penelitian lainnya untuk memperkuatnya.

Apa Saja Bahaya Coklat Bagi Kesehatan?

Riset dan penelitian banyak yang membuktikan bahwa Coklat memiliki khasiat untuk kesehatan. Zat bio-aktifnya berupa anti oksidan memang diyakini bermanfaat dari sisi medis, dan secara psikologis mengkonsumsi coklat pun dapat menimbulkan rasa nyaman. Meskipun begitu jangan sampai terperdaya dengan khasiat dari makanan manis nan lezat ini. Ada baiknya mempertimbangkan lagi atau pun lebih bijaksana memilih produk coklat, karena bukan mustahil Anda justru akan mendapat kerugiannya ketimbang manfaat yang diharapkan dari makanan ini. Coklat sebagai kudapan muncul setelah sebuah jurnal kesehatan ternama dalam edisi terbarunya menyatakan bahwa khasiat coklat kini sudah banyak “disalahgunakan”. Untuk itu perlu dipertimbangkan lagi.

Pada jurnal Lancet yang melaporkan bahwa banyak produsen coklat kini justru menghilangkan kandungan flavanols karena rasanya yang pahit. Walhasil, banyak produk coklat yang beredar di pasaran saat ini hanya didominasi lemak dan gula saja. Padahal kedua zat ini justru merupakan musuh bagi jantung dan pembuluh darah.

Banyak riset yang menyatakan bahwa mengkonsumsi coklat dapat mengurangi risiko penyakit jantung, menurunkan tekanan darah dan menghilangkan capek. Tetapi menurut artikel yang ditulis dalam jurnal Lancet, coklat justru bisa memperdaya. Ketika perusahaan coklat membuat gula-gula, bahan coklat alami padat yang membuat warna menjadi lebih hitam serta flavanols yang rasanya pahit, justru dihilangkan. Oleh karena itulah, coklat yang terlihat hitam pun bisa jadi tidak mengandung flavanol.

Konsumen juga selalu dibuat buta dengan kandungan flavanol dalam coklat sebab produsen jarang memberi keterangan mengenai informasi ini dalam produknya,” tulis Lancet. Jurnal tersebut juga menekankan bahwa meskipun flavanols terkandung dalam sebuah produk coklat, para pecinta coklat harus tetap mewaspadai zat atau kandungan lainnya. “Setan dalam coklat hitam adalah lemak, gula dan juga kalori yang terkandung di dalamnya.

Untuk mendapatkan khasiatnya buat kesehatan, untuk yang suka makan coklat hitam dalam jumlah sedang harus menyeimbangkannya dengan mengurangi asupan makanan lainnya. Ini pekerjaan yang tak mudah bahkan untuk yang rajin menjaga asupan kalori sekalipun,” ungkap Lancet. Pada penderita alergi dan intoleransi makanan coklat adalah menjadi musuh utama.

Penderita alergi makanan karena coklat biasanya dengan gejala sering sakit perut, kulit sensitif, jerawat, sakilt kepala, migrain, asma, batuk berkepanjangan, sulit BAB (konstipasi), dan gangguan konsentrasi harus hati-hati dalam mengkonsumsi coklat. Demikian pula pada gangguan perilaku seperti Autism dan ADHD dan gangguan belajar sebaiknya cokelat harus menjadi perhatian utama untuk dihindari.

Mungkin saja pada dark Chocolate beberapa penderita alergi atau intoleransi dapat menerima, tetapi bentuk cokelat lainnya seringkali menimbulkan keluhan berkepanjangan. hal ini terjadi karena dalam pengolahan coklat juga disertai berbagai zat dan bahan tambahan lainnya untuk membuat rasa pahitnya. Kadangkala justru zat tambahan inilah yang mengakibatkan reaksi alergi atau intoleransi pada penderita alergi.

Diolah dari berbagai sumber

Title :Kupas Tanaman Kakao, Budidaya dan Manfaatnya Bagi Kesehatan Serta Bahayanya Jika Berlebihan
Link :Kupas Tanaman Kakao, Budidaya dan Manfaatnya Bagi Kesehatan Serta Bahayanya Jika Berlebihan

Artikel terkait yang sama:


Artikel Terkait Kupas Tanaman Kakao, Budidaya dan Manfaatnya Bagi Kesehatan Serta Bahayanya Jika Berlebihan :