Kupas Tuntas Bawang Merah, Manfaat, Budidaya dan Hasil Penelitian

Baca Juga:


Berbagai Penelitian Telah Mampu Membuktikan Manfaat Bawang Merah Untuk Pengobatan Herbal Berbagai Macam Penyakit, Ini Buktinya!
 
Bukti Ilmiah Penelitian Manfaat Bawang Merah Untuk Mencegah Kanker dan Diabetes
Jika Anda penderita diabetes, Anda harus makan bawang merah mentah karena membantu meningkatkan kadar insulin. Selain itu, bawang merah merupakan sayuran berserat yang mengandung sekitar 1,5 gram serat. Senyawa flavonoid pada bawang merah membantu mengurangi kolesterol low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol buruk pada penderita obesitas yang berisiko terkena penyakit jantung. Senyawa flavonoid pada bawang merah juga memiliki kemampuan antiinflamasi yang bermanfaat dalam pengobatan arthritis.
HASIL penelitian terbaru menyatakan mengonsumsi banyak bawang merah bisa mencegah kanker. Berdasarkan hasil temuan ini, pil anti – kanker bisa segera diciptakan.

Bawang memang mengandung senyawa yang sangat baik untuk membunuh sel kanker. Orang yang rajin mengonsumsi bawang memiliki resiko lebih rendah terhadap berbagai jenis penyakit, termasuk kanker.

Senyawa anti kanker yang terkandung dalam bawang merah adalah quercetin dan anthocyanin. Anthocyanin merupakan senyawa yang memberikan warna merah pada bawang.

“Anthocyanin berperan dalam memberi warna pada buah dan sayuran. Maka menjadi masuk akal apabila bawang merah dianggap memiliki kekuatan yang lebih banyak untuk melawan kanker,” kata Abdulmonem Murayyan, seorang mahasiswa PhD di University of Guelph, Kanada yang dikutip dari Mirror, Jumat (9/6/2017).

Dalam studi pertama yang dilakukan oleh Murayyan dan insinyur Profesor Suresh Neethirajan, ditemukan hasil bahwa bawang merah merupakan sayuran terkuat untuk melawan kanker. Sayur-sayuran memang telah digunakan dalam masakan Mediterania ribuan tahun lalu. Sayuran yang dimasak membuat tingkat penyakit di Eropa Selatan lebih rendah. Biasanya bawang merah diletakkan di sisi salad sebagai hiasan.

Melalui percobaan laboratorium yang dilaporkan dalam Food Research International, para ahli meletakkan sel kanker usus besar dalam satu tempat dengan quercetin yang diambil dari lima varietas bawang yang berbeda.

“Temuan dari hasil penelitian kami adalah bawang sangat bagus untuk membunuh sel kanker. Bawang mengaktifkan jalur yang bisa mematikan sel kanker," tuturnya.

Selain itu, bawang juga membangun lingkungan yang tidak menguntungkan untuk sel kanker, mengganggu komunikasi antar sel kanker, dan menghambat pertumbuhan sel kanker. Para peneliti juga menemukan bahwa bawang efektif membunuh sel kanker payudara.

Uji coba tahap selanjutnya adalah menguji kekuatan bawang merah untuk melawan sel kanker pada manusia. Hasil dari temuan ini mengikuti penelitian sebelumnya mengenai teknik ekstraksi baru, di mana ternyata quersetin yang ditemukan pada bawang lebih tepat untuk dikonsumsi dibanding penggunaan bahan kimia.

Mengembangkan metode ekstraksi bebas kimia menjadi penting karena itu berarti peneliti dapat menggunakan sifat melawan kanker bawang ke dalam bentuk pil dan nutraceuticals. Para periset berharap ekstrak bawang merah nantinya akan ditambahkan ke produk makanan seperti jus atau makanan panggang, serta dijual dalam bentuk pil untuk mengobati kanker secara alami.

Para ahli mengatakan bahwa cara yang terbaik untuk makan bawang merah adalah dalam keadaan mentah. Karena apabila dimasak, khasiat bawang merah bisa sedikit hilang. Metode ekstraksi lainnya adalah menggunakan pelarut. Namun, Prof Neethirajan mengatakan bahwa metode baru itu hanya efektif apabila digunakan dengan air super panas di dalam wadah yang memiliki tekanan.

Selain bisa melawan sel kanker, ternyata bawang merah juga bisa memberikan perlindungan terhadap penyakit diabetes dan jantung. Penderita diabetes harus memakan bawang merah dalam keadaan mentah karena bisa membantu meningkatkan kadar insulin.

Jika Anda penderita diabetes, Anda harus makan bawang merah mentah karena membantu meningkatkan kadar insulin. Selain itu, bawang merah merupakan sayuran berserat yang mengandung sekitar 1,5 gram serat. Senyawa flavonoid pada bawang merah membantu mengurangi kolesterol low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol buruk pada penderita obesitas yang berisiko terkena penyakit jantung. Senyawa flavonoid pada bawang merah juga memiliki kemampuan antiinflamasi yang bermanfaat dalam pengobatan arthritis.

Tak hanya kolesterol, bawang merah juga bia menahan terjadinya penyakit jantung dan menghambat pembentukan gumpalan. Bawang merah membantu menjaga aliran darah dan mengurangi peradangan pada pembuluh darah.

Penelitian Manfaat Bawang Merah Untuk Menurunkan Kadar Kolesterol Jahat (LDL) dalam Darah.

Hasil penelitian Sadikin tahun 2003 memperlihatkan bawang merah mampu menurunkan kadar kolesterol pada kelinci yang diberi makan dengan sukrosa dalam jumlah yang banyak. Bawang merah pula dapat menjaga kolestrol yg baik didalam darah yg membantu melindungi tubuh anda terhadap penyakit jantung ini. studi penelitian para ilmuwan Hong Kong yg memberikan bawang merah yg sudah dihaluskan untuk hamster yg memakan makanan yg tinggi kolesterolnya. Hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Ismawati, dkk dari Fakultas Kedokteran Universitas Riau th 2012 ternyata bisa membuktikan bahwa air perasan bawang merah dapat menurunkan konsentrasi kolesterol sekaligus konsentrasi MDA mencit hiperkolesterolemia.

Penelitian Manfaat Bawang Merah Sebagai Sumber Antioksidan

Stajner, D & Varga, I.S tahun 2003 Bawang merah juga memiliki komponen lain yang juga dapat menghambat peroksidasi lipid yaitu sulfur. Bawang merah memiliki aktivitas antioksidan yang tingii dibandingkan denganbeberapa spesies bawang lainnya, misalnya bawang kuning dan bawang Welsh.
Harahap dkk tahun 1995 Kemampuan antioksidan bawang merah terlihat dari berkutangnya jumlah peroksidasi lipid hati yang dlindungi bawang merah san diberi CCI4 dan membaiknya jumlah Glutation hepar.

Penelitian Manfaat Bawang Merah Untuk Meningkatkan Kadar Testosteron

Menurut penelitian yang dilakukan di Tabriz University di Iran, jus bawang segar meningkatkan kadar testosteron. Selain itu, juga meningkatkan kesehatan organ seksual baik pada pria maupun wanita untuk membantu menjaga gairah seksual tetap hidup.

Penelitian Manfaat Bawang Merah Untuk Mencegah Kerusakan Hati

Beberpa peneliti telah melakukan penelitian efek protektif bawang merah pada kerusakan hati akibat karbon tetraklorida. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata bawang merah menghambat peningkatan GPT plasma dan kerusakan jaringan hati akibat CCl4.

Penelitian Manfaat Bawang Merah Untuk Menurunkan Kadar Gula Darah Penderita Diabetes

Salah satu penelitian tentang manfaat bawang merah untuk obat diabetes dilakukan di Undip Semarang- Jawa Tengah. Hasil penelitian mahasiswa Fakultas kedokteran Universitas Diponegoro, Wulandari th 2010, Menunjukkan Ekstrak bawang merah ( Allium ascalonicum) dapat menurunkan kadar glukosa darah pada tikus hiperglikemia dengan darah pada tikus hiperglikemia dengan penurunan bermakna pada pemberian ekstrak bawang merah 4ml/kgBB setiap hari selama empat minggu.

Para peneliti India pernah melakukan penelitian terhadap bawang merah, baik berupa bawang merah yang telah dijus maupun bawang merah yang masih utuh, seberat 25-200 gram pada subjek yang ditelitinya. Hasilnya, semakin banyak bawang merah yang diberikan maka makin besar pula gula darah yang berkurang. Tidak ada perbedaan khasiat antara bawang merah mentah dengan bawang merah yang sudah direbus. Menurut banyak peneliti, bawang merah memiliki kemampuan dalam memengaruhi metabolisme gula dalam hati, atau metabolisme pelepasan insulin. Sejatinya, sudah puluhan tahun yang lalu, tepatnya pada tahun 1923 para ahli telah mendeteksi adanya depressor gula darah dalam bawang merah ini. Dan pada tahun 1960-an para peneliti kemudian mengisolasi senyawa anti-diabetes yang kemudian disebut dengan tolbutamide yang terkandung dalam bawang merah yang memiliki kinerja mirip dengan obat farmasi anti-diabetes yang umum. Cara kerja tolbutamide sendiri ialah dengan melakukan rangsangan sintetis dan pengeluaran insulin. Pada penelitian yang menggunakan hewan kelinci ditemukan bahwa ekstrak bawang merah, 77 persen sama efektifnya dengan dosis standar tolbutamide.

Peneliti M Jufri Samad, FMIPA Farmasi UNHAS, telah melakukan penelitian pengaruh ekstrak umbi lapis Bawang Merah terhadap penurunan kadar gula darah normal kelinci. Dari hasil penelitian tersebut, ternyata ekstrak umbi bawang merah dengan dosis 250 mg/kg bb, menyebabkan penurunan kadar gula darah normal sebesar 23,46%.

Pada pemberian tolbutamid dosis 250 mg/kg bb secara oral, menunjukkan penurunan kadar gula darah normal sebesar 22,21%, dan pemberian air suling dengan takaran 5 ml/kg bb secara oral menunjukkan penurunan kadar gula darah normal sebesar 3,00%. (Tri Purwaningsih, 1991. FMIPA Farmasi UI.).

Secara tradisional umbi lapis bawang merah digunakan untuk peluruh dahak (obat batuk), obat kencing manis, memacu enzim pencernaan, peluruh haid, peluruh air seni dan penurun panas. Seperti halnya bawang putih, digunakan dalam upaya pengobatan gangguan pencernaan, demam, dan aterosklerosis.


Cara Penggunaan Bawan Merah  Untuk Mengobati Influenza :

Caranya: Bawang merah 2 butir, daun kaki-kuda 9 lembar, daun meniran 10 lembar, rimpang caekur 2 jari, temu lawak 1 jari, gula-enau 3 jari, dicuci dan dipotong-potong seperlunya, direbus dengan air bersih 3 gelas sehingga hanya tinggal kira-kira 3/4nya, sesudah dingin disaring lalu diminum (3 x sehari sebanyak yang diperlukan)

Resep Bawang Merah Untuk Mengobati Sariawan :

Caranya: Bawang merah 3 butir, belimbing buluh 3 buah, buah pala yang masih muda 1 buah, daun sariawan 10 lembar adas 3/4 sendok the, pulosari 3/4 jari, dicuci lalu ditumbuk halus-halus, diramas dengan minyak …..3 sendok makan, diperas dan disaring, untuk melumas luka-luka yang disebabkan oleh penyakit sariawan (3-6 x sehari).

Ramuan Bawang Merah Untuk Mengobati Batuk :

Caranya: Bawang merah 8 butir, buah kapulogo 3 buah, kelengkeng 3 buah, daun kaki kuda 1/3 genggam, daun jintan 1/4 genggam, rimpang cekur 2 jari, rimpang halia 1 jari, dicuci dan dipotong-potong seperlunya, direbus dengan air bersih 3 gelas sehingga hanya tinggal kira-kira 1/2nya, sesudah disaring lalu diberi madu murni 4 sendok makan dan diminum (3 x sehari 1/2 gelas).

Resep Herbal Bawang Merah Untuk Obat Masuk Angin:

Caranya: Bawang merah 8 butir, dicuci dan ditumbuk halus-halus, diramas dengan air kapur sirih seperlunya untuk menggosok tulang punggung, tengkuk, perut dan kaki (1-2 x sehari masing-masing sebanyak yang diperlukan).

Penelitian Manfaat Bawang Merah untuk Mencegah Kanker

Manfaat lain bawang merah yang dipelajari oleh peneliti dari universitas Cornell Amerika Serikat adalah sebagai pencegah kanker alami. Kandungan phenolic dan flavonoid yang ada pada bawang merah bersifat anti oxidant dan anti proliferation. Semakin banyak kandungan phenolic dan flavonoid pada bawang semakin kuat kemampuannya untuk mencegah kanker dan cara bawang merah mencegah kanker adalah dengan membersihkan radikal bebas dari sel-sel tubuh. Peneliti dari universitas Cornell juga meyakini bahwa kandungan phenolic bawang merah 6x lebih tinggi daripada bawang putih.

Penelitian Manfaat Bawang Merah Untuk Menurunkan Resiko Serangan Penyakit Jantung

Tim dari Institute of Food Research memusatkan penelitian pada campuran quercetin, yang ditemukan dalam teh, bawang merah, apel dan anggur merah. Studi atherosclerosis menguji pengaruh kandungan yang diproduksi setelah quercetin diurai oleh tubuh. Ternyata kandungan quercetin terbukti membantu mencegah peradangan kronis yang dapat memicu pengentalan arteri. Kandungan quercetin ini dapat diperoleh dengan mengonsumsi 100 sampai dengan 200 gram bawang merah. Pimpinan peneliti, Dr. Paul Kroon, mengatakan, “Kita menguji kandungan darah, karena hanya bagian ini yang akan berhubungan dengan jaringan tubuh manusia dan mempunyai pengaruh pada kesehatan arteri.” Bridget Aisbitt, seorang ahli nutrisi di The British Nutrition Foundation, mengatakan, “Peradangan adalah sebuah proses yang penting untuk melapisi arteri yang dapat menyebabkan penyakit jantung dan stroke dan dalam studi ini mengisyaratkan mengapa makan banyak buah dan sayuran dapat mengurangi risiko penyakit jantung dan stroke ini.”

Analisis Kandungan Nutrisi dan Zat Aktif Bawang Merah

Dari 100 gram umbi Allium cepa L. dilaporkan mengandung :



Efek biologi Dari penelitian yang sudah banyak dilakukan diketahui bahwa bawang merah mempunyai efek antidiabetik dan anti aterosklerotik yaitu menurunkan kadar gula dan lemak darah, menghambat aggregasi trombosit, meningkatkan aktivitas fibrinolitik serta memobilisir kolesterol dari depositnya pada lesi aterosklerosis hewan uji. Efek hipoglikemik dan hipolipidemik bawang merah telah dibuktikan pula pada pasien dengan diabetes melitus yang terawat baik dengan kombinasi obat anti diabetik oral dan bawang merah 3 kali 20 gram setiap hari selama 7 hari dibandingkan dengan tanpa kombinasi dengan bawang merah selama 7 hari. Penurunan kadar gula darah penderita yang mendapat bawang merah sebesar 10,72 mg%.6)
Komponen yang diduga mempunyai efek hipoglikemik ialah senyawa amino (difenilamin) dan senyawa yang berupa sulfida (allilpropil-disulfida).
Kandungan kimia Bawang merah mengandung minyak atsiri yang ter-diri atas dialilsulfida, propantiol-S-oksida, S-Alil-L-Sistein-sulfoksida atau Aliin, prostaglandin A-1, difenilamina dan sikloaliin, metilaliin, dihidroaliin, kaemferol dan foroglusinol.5)

Umbi bawang merah mengandung senyawa turunan asam amino yang mengandung sulfur yaitu Sikloalliin 2%, propilalliin dan propenilalliin. Bila sel-sel umbi pecah senyawa tersebut akan berubah menjadi bentuk ester ( ester asam tiosulfinat), sulfinil disulfida (Kepaen), disulfida dan polisulfida, begitu juga tiofen. Di samping itu terbentuk pula propantial-S-oksida (suatu senyawa yang dapat menyebabkan keluarnya air mata).
Disamping turunan asam amino, ditemukan pula adenosine dan prostaglandin.8,11)
Umbi bawang merah memiliki efek ekbolik (memacu kelahiran janin) pada tikus putih dan mencit dan pada dosis besar cenderung bersifat sebagai abortivum pada binatang percobaan tersebut.2) Ekstrak Bawang dapur (bawang bombay) berefek seperti ekstrak bawang putih, yaitu sebagai fibrinolitik, menurunkan kholesterol dan trigliserida. Disamping itu dapat pula berefek sebagai antiasma. Potensi antiasma tersebut disebabkan dari ester asam tisulfiniat yaitu dengan menghambat proses timbulnya asma (menekan pengaruh alergen), sedangkan pada penurunan timbulnya trombus disebabkan karena menghambat terjadinya penggumpalan trombosit spontan.9,12)


Pada penggunaan per-oral perasan Allium cepa dapat menurunkan kadar gula darah binatang percobaan maupun sukarelawan.
Fraksi petroleum eter dari ekstrak dietil eter "yellow and red cultivar" berturut-turut dapat menurunkan kadar gula darah sebesar 34,8% dan 50,33% (Produk Sintetik golongan Difenilamin dapat menurunkan 24,95%), sedangkan fraksi ekstrak kloroform "yellow and red cultivar" (menghasilkan penurunan kadar gula darah sebesar 21,71% dan 33,47%).4,7)
Pada pengenceran allisin 1:100.000 masih mempunyai aktivitas menghambat pertumbuhan mikroba Gram(+) dan Gram(-) (1 mg allicin setara dengan 10 g penisillin).
Kandungan gizi bawang merah
Bawang merah merupakan makanan dengan kandungan rendah kalori karena kandungan air sekitar 90%. Dalam komposisi bawang merah harus memperhitungkan kontribusi yang signifikan dari serat dan mineral dan vitamin, menjadikannya sebagai badan pengawas makanan yang sangat baik.
Bawang merah adalah sumber potasium yang baik dan dengan jumlah yang banyak kalsium, zat besi, magnesium dan fosfor. Kalsium tanaman tidak berasimilasi baik dibandingkan dengan susu atau makanan lain yang dianggap sumber yang baik dari mineral ini. Hal serupa terjadi dengan besi, yang penyerapan jauh lebih tinggi ketika datang dari makanan hewani.
Kalium diperlukan untuk transmisi dan generasi impuls saraf dan untuk aktivitas otot normal, juga campur tangan dalam keseimbangan air di dalam dan di luar sel. Fosfor, seperti magnesium, memainkan peran penting dalam pembentukan tulang dan gigi tetapi yang terakhir juga terkait dengan fungsi usus, saraf dan otot, meningkatkan kekebalan dan memiliki efek pencahar ringan.
Adapun kandungan vitamin mereka, bawang merah kaya akan vitamin B seperti folat dan vitamin B3 dan B6. Hal ini menyajikan jumlah diskrit vitamin C dan E, kedua efek antioksidan.
Folat yang terlibat dalam produksi sel darah merah dan putih dalam sintesis bahan genetik dan pembentukan antibodi sistem kekebalan tubuh. Vitamin E, seperti C, memiliki tindakan antioksidan, tetapi yang terakhir juga terlibat dalam pembentukan kolagen, sel darah merah, tulang dan gigi. Hal ini juga meningkatkan penyerapan zat besi dari makanan dan meningkatkan resistensi terhadap infeksi.
Namun, sifat penyembuhan bawang merah harus ketimbang komposisi nutrisi, kelimpahan antioksidan, termasuk flavonoid dan senyawa sulfur. Yang terakhir merupakan prekursor senyawa volatil yang berkontribusi terhadap bawang merah yang bau dan rasa sehingga karakteristik.
Komposisi per 100 gram bagian yang dapat dimakan
Energi (Kcal) 25,5
Air (ml) 87,6
Karbohidrat (g) 5.3
Serat (g) 1,8
Kalium (mg) 180
Magnesium (mg) 4.2
Vitamin B6 (mg) 0,13
Vitamin B6 (mg) 0,13
Vitamin C (mg) 7
Folat (mcg) 7
mcg = mikrogram (sepersejuta gram)
Apa kandungan istimewa dari bawang merah?
Bawang merah mengandung mineral seperti kalsium, fosfor, zat besi, magnesium, kalium dan seng dan nitrogen, juga mengandung vitamin seperti vitamin A, vitamin C, tiamin, riboflavin, niasin, piridoksin, dan asam folat. Vitamin mengkatalisis reaksi dalam tubuh, sangat penting bagi banyak fungsi tubuh, efektif dalam jumlah kecil tapi diperlukan.
Bawang merah dikenal akan kandungan kalium dari 100g bawang merah menyediakan 180 mg kalium. Kalium membantu menjaga tekanan osmotik dalam sel. Katalis melaksanakan beberapa reaksi energi dan membantu menjaga tekanan darah.
Deskripsi Suku : Amaryllidaceae
Sinonim : Allium cepa var. Ascalonicum
Perawakan: herba annual (2-3 bulan), tinggi 0,2 - 0,5 m.
Batang: kecil, 0,5 - 1 cm.
Daun: Tunggal lebih pendek dari tangkai karangan bunga, roset akar, pelepah pangkalnya membentuk umbi lapis, di bawah tanah, helaian daun bentuk silindris-berongga (tistular) 0,3 - 0,4 m, berlilin, putih, urat daun sejajar, 14 - 19 buah, pelepah diatas umbi membentuk batang semu. Umbi lapis bulat telur, bulat, bulat pipih, putih, coklat kekuningan, merah atau ungu kemerahan.
Bunga: susunan majemuk payung, sederhana, 1-3 daun pelindung (spathe), seperti selaput. Tangkai bunga: rata-rata 3 kali panjang perhiasan, sering lebih. Tenda bunga (perhiasan): 6 daun tenda bunga , bebas, bentuk bulat telur - bulat memanjang, tumpul, dengan garis median hijau - putih kehijauan atau ungu, 0.4 - 0.6 cm.
Benang sari: 6, tertancap di pangkal perhiasan, tangkai sari berbentuk paku dengan pangkal melebar, 3 lingkaran dalam pangkal sangat melebar, kepala sari agak tergoyang.
Putik: bakal buah menumpang, duduk, 3 ruang, per-ruang 2 biji, tangkai putik seperti rambut, kepala putik 3 bagian. Buah: tiga bagian (lobus), 3 sekat.
Biji : hitam.

Asal -usul : Asia bagian barat
Waktu berbunga : Januari, April, Agustus, Oktober

Daerah distribusi, Habitat dan Budidaya
Di Jawa di tanam pada elevasi 1000 - 1800 m dpl. Tetapi banyak budidaya di dataran rendah (5 - 100 m dpl.) Bawang merah termasuk jenis tanaman yang tidak menyukai air hujan, tidak suka tempat-tempat yang airnya menggenang dan becek, tetapi pada pertumbuhannya, tumbuhan ini membutuhkan banyak air, terutama pada masa pembentukan umbi dan perlu lingkungan yang beriklim kering, suhu yang hangat. Karenanya tanaman ini paling cocok ditanam di musim kemarau dengan sistem pengairan yang memadai.
Bibit yang lazim dipakai adalah dari umbi. Dipilih umbi yang berasal dari tanaman yang sehat, subur dan cukup tua (umur 2,5-3 bulan). Umbi yang terpilih tidak boleh langsung ditanam, perlu disimpan beberapa waktu (minimal 2 bulan dengan penyimpanan yang baik). Untuk menandai bahwa umbi bibit sudah siap tanam, maka di ujung-ujungnya sudah mulai terlihat warna hijau dari bakal pertumbuhan tunas. Sebelum ditanam, hilangkan dulu bagian kulit terluar dari umbi bibit, juga sisa-sisa akarnya yang masih ada, kemudian kira-kira seperempat bagian ujung dari umbi disayat dengan pisau (tetapi bila tunasnya sudah menyembul keluar, tidak perlu dilakukan penyayatan umbi). Lalu ditunggu beberapa saat hingga bekas sayatan mengering, baru ditanam. Bibit ditanam di tanah gembur yang sudah dipersiapkan (dalam bentuk bedeng-bedeng berparit) dalam jarak 15x20 cm.
Hal-hal yang perlu dilakukan secara periodik selama pemeliharaan tanaman adalah:
1. Pengapuran tanah: Ini untuk menjaga keasaman tanah (pH tanah dijaga sekitar 6,0 - 7,0).
2. Penyiangan dan penggemburan tanah.
3. Pemupukan: paling baik digunakan kombinasi pupuk organik dan pupuk kandang, kompos.
4. Pemberantasan gulma, hama dan penyakit
5. Pemberian stimulan (misalnya Atonik, Metalik, atau Gandasil, Vitabloom dan sebagainya).9)

Keanekaragaman
Variasi morfologi sangat besar terutama pada ukuran daun, ketebalan daun, warna kulit umbsari agak tergoyang. Putik: bakal buah menumpang, duduk, 3 ruang, per-ruang 2 biji, tangkai putik seperti rambut, kepala putik 3 bagian. Buah: tiga bagian (lobus), 3 sekat. Biji: hitam.
Bibit yang lazim dipakai adalah dari umbi. Dipilih umbi yang berasal dari tanaman yang sehat, subur dan cukup tua (umur 2,5-3 bulan). Umbi yang terpilih tidak boleh langsung ditanam, perlu disimpan beberapa waktu (minimal 2 bulan dengan penyimpanan yang baik). Untuk menandai bahwa umbi bibit sudah siap tanam, maka di ujung-ujungnya sudah mulai terlihat warna hijau dari bakal pertumbuhan tunas. Sebelum ditanam, hilangkan dulu bagian kulit terluar dari umbi bibit, juga sisa-sisa akarnya yang masih ada, kemudian kira-kira seperempat bagian ujung dari umbi disayat dengan pisau (tetapi bila tunasnya sudah menyembul keluar, tidak perlu dilakukan penyayatan umbi). Lalu ditunggu beberapa saat hingga bekas sayatan mengering, baru ditanam. Bibit ditanam di tanah gembur yang sudah dipersiapkan (dalam bentuk bedeng-i lapis, dan rasa. Di Indonesia yang tumbuh adalah bentuk kultivar, yakni hasil persilangan yang terjadi secara alami sewaktu tanaman masih di lapangan dan umumnya memiliki sifat-sifat yang belum mantap atau seragam.

Berdasar warna umbi, maka bawang merah dibagi menjadi 3 kelompok yaitu:
A. kelompok yang umbinya merah tua, seperti kultivar Medan, Sri Sakate, Maja dan Gurgur.
B. kelompok yang umbinya kuning muda pucat, seperti kultivar Sumenep.
C. Kelompok yang umbinya kuning kemerahan, seperti kultivar Lampung, Bima, Ampenan dan sebagainya.

Cara Menanam, Merawat, Memupuk Tanaman Bawang Merah, Mulai Pemilihan Bibit Bawang Merah Pemilihan Varietas Hingga Panen

Varietas bawang merah yang mampu beradaptasi dimusim hujan, antara lain :

Sembrani, umur panen normal di dataran rendah 54-56 hari dan di dataran tinggi 68-75 hari, potensi hasil 9,0 - 24,0 ton/ha dengan keunggulan tahan simpan sampai 4 bulan.
Trisula, umur panen normal 55 hari, potensi hasil 6,50 - 23,21 ton/ha dengan keunggulan tahan simpan sampai 5 bulan.

Persiapan Lahan, Pemilihan dan pengolahan lahan

Menanam bawang merah di musim hujan dapat dilakukan di lahan sawah tadah hujan, lahan kering atau lahan tegalan yang tidak terlindung oleh pepohonan, karena bawang menghendaki cahaya dan penyinaran penuh. Lahan yang sesuai dengan tanah bertekstur sedang sampai liat, dan berdrainase baik. Jenis tanah Latosol Cokelat, asosiasi Latosol – Andisol, serta Andisol lebih cocok untuk pertanaman bawang merah musim hujan (off-season) karena drainasenya lebih mudah dikendalikan. Tanah yang masam (pH<6) dilakukan pengapuran terlebih dahulu menggunakan kapur pertanian (KAPTAN) atau dolomit. Untuk tanah dengan pH tanah < 5,5 ditambah Kaptan atau dolomit sebanyak 1,5 ton/ha, diaplikasikan pada saat pengolahan tanah minimal dua minggu sebelum tanam bawang merah. Pengolahan lahan dapat dilakukan secara manual dengan pencangkulan atau menggunakan traktor, kemudian dibuat bedengan tanam dengan lebar bedengan 1,0-1,2 meter dan panjang disesuaikan dengan keadaan lahan. Jarak antar bedengan pada lahan kering 20-30 cm, dibuat parit-parit dengan kedalaman 20-30 cm, tanahnya diletakan di atas bedengan sehingga tinggi bedengan sekitar 20-30 cm. Selanjutnya bedengan tanam dibentuk dan tanahnya diolah kembali (pengolahan ke dua) sampai rata dan rapi. Tanah selanjutnya diistirahatkan beberapa hari sambil menunggu pemupukan dasar dan penyiapan bibit bawang untuk di tanam.

Cara dan Metode Teknik Penanaman Bawang Merah

Bibit bawang adalah umbi yang sudah disimpan sekitar 2,5-4,0 bulan dan titik tumbuhnya mencapai 80%, kondisi umbi segar, kekar, tidak cacat dan bebas dari hama/penyakit yang menempel pada umbi bawang. Umbi bibit yang akan tanam di ikatannya atau dilakukan pemotongan ujung bibit yang hanya dilakukan apabila bibit bawang merah belum siap benar ditanam (pertumbuhan tunas dalam umbi 80%). Tujuan pemotongan umbi bibit adalah untuk mempercepat pertumbuhan tunas dan umbi bibit tersebut dapat pula diberi perlakuan fungisida diaduk dengan bibit dan dibiarkan beberapa jam sebelum di tanam. Jarak tanam pada lahan kering/tegalan dan lahan sawah tadah hujan adalah : 15 x 20 cm untuk umbi bibit ukuran agak besar dan 15 x 15 cm untuk umbi bibit ukuran kecil (< 4 g/umbi), ditanam satu umbi per setiap ukuran jarak tanam tersebut dengan umbi bibit dibenamkan langsung sehingga rata dengan permukaan tanah. Pemakaian umbi bibit yang seragam menghasilkan pertanaman bawang tumbuh merata selama 7-10 hari. Penanaman bawang merah di musim hujan disarankan menggunakan mulsa jerami padi yang sudah kering, diaplikasikan setelah tanam dengan ketebalan 2-3 cm atau menggunakan mulsa plastik perak yang diaplikasikan sebelum tanam pada bedengan yang telah diberi pupuk dasar. Bedengan dirapikan dan ditutup dengan mulsa plastik, bagian berwarna perak di atas. Selanjutnya dibuat lubang tanam sesuai jarak tanam dengan menggunakan alat khusus.

Sistem dan Cara Pemupukan Tanaman Bawang Merah

Pupuk dasar yang di anjurkan untuk bawang merah off- season di lahan kering meliputi pupuk kandang atau kompos, dosis pupuk kandang sapi (10-15 t/ha) atau kotoran ayam (5-6 t/ha) atau kompos (2-3 t/ha) dan pemberian Kaptan/dolomite (1,5 ton/ha). Pupuk buatan TSP/SP-36 (150-200 kg/ha). Pemberian pupuk dasar tersebut diaplikasikan pada bedengan tanam sebelum tanam atau saat pengolahan tanah ke dua pada setiap bedengan, sekitar 1-3 hari sebelum tanam.Pupuk susulan diberikan pada umur (10-15) hari setelah tanam dan pada umur satu bulan (30 hari), dengan dosis pempukan I dan II, masing-masing campuran Urea (100-150 kg/ha)+ ZA (200-350 kg/ha) + KCl (150-200 kg/ha). Untuk meningkatkan kondisi pertumbuhan tanaman diberikan tambahan pupuk majemuk NPK Mutiara atau hidrokompleks pada umur tanaman 3 minggu dengan dosis 25-50 kg/hektar. Pemberian pupuk susulan perlu diiukuti dengan penyiraman apabila diperkirakan tidak terjadi hujan. Di samping itu dapat pula diberikan pupuk hayati efektif sesuai anjuran apabila tersedia dan mampu mengurangi pemakaian pupuk kimia.

Teknik dan Cara Pengairan

Tanaman bawang merah memerlukan pengairan atau penyemprotan air setiap pagi sebelum kondisi lapangan panas/kering untuk menyapu atau membasuh percikan tanah akibat hujan yang menempel pada daun tanaman atau menghilangkan embun tepung yang menempel pada daun. Tujuannya antara lain untuk mengurangi risiko serangan penyakit tular tanah dan penyakit utama bawang merah seperti Fusarium dan Alternaria porrii L. Untuk mempercepat penuaan umbi bawang setelah tanaman berumur > 55 hari biasanya petani melakukan penyiraman pada siang hari

Perawatan Tanaman Bawang Merah, Penyiangan

Penyiangan tanaman bawang merah dilakukan sesuai keadaan gulma di lapangan, yaitu antara satu sampai dua kali penyiangan, dan umumnya dilakukan sebelum aplikasi pemupukan ke dua. Cara penyiangan dilakukan secara manual (hand-weeding).

Pengendalian OPT

Apabila ditemukan gejala serangan ulat bawang atau ulat pemakan daun lainnya, tindakan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

Hama

Paket telur dan daun-daun bawang yang menunjukkan gejala serangan dipetik dan dikumpulkan, lalu dimusnahkan.
Jika jumlah paket telur atau kerusakan tanaman telah mencapai AP, maka tanaman disemprot dengan insektisida seperti Profenofos (Curacron 500 EC, 2 ml/l), Betasiflutrin (Buldok 25 EC, 2 ml/l), Klorfluazuron (Atabron 50 EC, 2 ml/l), Lufenuron (Match 50 EC, 2 ml/l), Spinosad (Tracer 120 SC, 0,5ml/l), dll.
Penyemprotan insektisida dianjurkan menggunakan spuyer kipas, karena butiran yang dihasilkan lebihhalus dibandingkan spuyer “holocone” 4 lubang dan dapat menghemat penggunaan insektisida lebih dari 40% (Koestoni 1992). Dianjurkan dilakukan pada sore hari, karena hama ini aktif pada malam hari.
Jika ada serangan trips : penyemprotan dengan insektisida, antara lain Abamectin (Agrimec 18 EC, 0,5 ml/l), Spinosad (Tracer 120 SC, 0,5 ml/l), Imidakloprid (Confidor 50 SC, 0,5 ml/l)), Diafentiuron (Pegasus 500 SC, 1-2 ml/l), atau Karbosulfan (Marshal 200 EC, 1-2 ml/l).

Penyakit

Jika ditemukan gejala serangan penyakit bercak ungu atau trotol, tindakan pengendaliannya sebagai berikut :
Jika pada siang hari turun hujan rintik-rintik, maka setelah reda dilakukan penyiraman. Tujuannya adalah untuk mencuci sisa-sisa air hujan dan percikan tanah yang menempel pada daun. Sisa-sisa air hujan merupakan media yang sangat baik untuk tumbuhnya spora cendawan A. porii, sedangkan percikan tanah yang mengering akan menimbulkan luka yang memudahkan masuknya spora cendawan tersebut ke dalam jaringan tanaman.

Jika tingkatan kerusakan daun telah melampaui AP, maka tanaman disemprot dengan fungisida seperti Difenokonazol (Score 250 EC, 2 ml/l), Klorotalonil (Daconil 500 F, 2 g/l), Propineb (Atracol 70 WP, 2 g/l), atau Mankozeb (Dithane M-45 80 WP, 2 g/l).
Tanaman yang terserang penyakit layu fusarium dicabut dan dimusnahkan, agar serangannya tidak meluas.
Jika ditemukan gejala serangan penyakit antraknose atau otomatis, maka tindakan pengendalian yang dilakukan adalah sebagai berikut :
Untuk mengurangi sumber infeksi agar serangannya tidak meluas, tanaman yang terserang dicabut dan dimusnahkan.
Jika kerusakan tanaman telah mencapai AP, dilakukan penyemprotan fungisida yang dianjurkan, misalnya Difenokonazol (Score 250 EC, 2 ml/l), atau Klorotalonil (Daconil 500 F, 2 g/l).Perbaikan bedengan/parit
Setelah penyiangan gulma dilakukan perbaikan bedengan tanaman dengan cara pemopokan/pemeleman bedengan tanam. Di lahan sawah menggunakan lumpur dari parit-parit memperbaiki bedengan tanaman, dan hal serupa juga dilakukan pada lahan kering pada saat tanaman umur 30-40 hari.

Panen Bawang Merah dan Pengolahan/Penanganan Pasca Panen

Ciri-ciri fisik tanaman bawang merah yang siap dipanen adalah sebagai berikut :

Jika dipegang, pangkal daun sudah lemas.
Daun (70-80%) berwarna kuning pucat.
Umbi sudah terbentuk dengan penuh dan kompak.
Sebagian umbi sudah terlihat di permukaan tanah.
Umbi berwarna merah tua/merah keunguan serta berbau khas.
Sebagian besar (> 80%) daun tanaman telah rebah.

Pengeringan dilakukan dengan menjemur bagian umbi bawang merah di bawah sinar matahari langsung selama7-14 hari,
Melakukan pembalikan setiap 2-3 hari saat susut bobot umbi mencapai 25-40% dengan kadar air 80-84%.
Bawang merah untuk konsumsi dihilangkan daunnya dan dikemas menggunakan karung-karung jala yang berkapasitas antara 50-100 kg.
Bawang merah untuk bibit, penyimpanannya dilakukan dalam bentuk ikatan dan digantungkan pada rak-rak bambu pada gudang penyimpanan.
Suhu penyimpanan yang baik berkisar antara 30-33 °C, dengan kelembaban nisbi antara 65-70%.

Title :Kupas Tuntas Bawang Merah, Manfaat, Budidaya dan Hasil Penelitian
Link :Kupas Tuntas Bawang Merah, Manfaat, Budidaya dan Hasil Penelitian

Artikel terkait yang sama:


Artikel Terkait Kupas Tuntas Bawang Merah, Manfaat, Budidaya dan Hasil Penelitian :