Tanaman Obat Temu Putih, Ciri-ciri Morfologi dan Manfaatnya Dalam Pengobatan Herbal

Baca Juga:


Mengenal Herbal Temu Putih Yang Berkhasiat Melawan Penyakit Kanker dan Jenis-jenis Penyakit Lainnya Secara Alami

Temu putih adalah salah satu spesies dari famili Zingiberaceae yang telah dikomersilkan penggunaan rhizomanya sebagai tanaman obat dan empon-empon. Temu putih disebut pula sebagai temu kuning. Produk alaminya banyak digunakan dalam industri parfum, pewarna untuk industri pangan, dan sebagai obat atau campuran obat.. Komponen utama yang berkhasiat dalam rimpang temu putih adalah kurkuminoid, flavonoid, polifenol dan minyak atsiri. Temu putih berkhasiat menetralkan racun, menghilangkan rasa nyeri sendi, menurunkan kadar kolesterol darah, antibakteri dan sebagai antioksidan alami penangkal senyawa senyawa radikal bebas yang berbahaya. Zedoarin, kurdiona dan kurkumol. Zat-zat tersebut ternyata bersifat anti neoplastik merusak pembentukan ribosoma pada sel-sel kanker dan jaringan liar dengan cara meningkatkan pembentukan jaringan fibroblast di sekeliling jaringan kanker, lalu membentuk lapisan limfosit dalam sel-sel jaringan kanker dan membungkusnya, sehingga sel-sel jaringan kanker tersebut tidak dapat berkembang, akhirnya sel-sel kanker akan mati, dan tidak menimbulkan bahaya lagi.
Sosok tanaman ini mirip dengan temulawak dan dapat dibedakan dari rimpangnya. Tanaman ini tingginya dapat mencapai 2 m. Batangnya merupakan batang semu yang dibentuk dari pelepah-pelepah daun yang tumbuh dari rimpangnya, berbentuk silindris dan lunak. Untuk membedakan tanaman ini dengan spesies lainnya adalah dari segi bentuk tanaman mempunyai salah satu cirri yang berbeda dari tanaman lainnya, Salah satu ciri khas dari spesies ini adalah adanya warna ungu di sepanjang ibu tulang daun. Helaian daun berwarna hijau muda sampai hijau tua dengan punggung daun berwarna pudar dan berkilat (Dalimartha, 2003). Bentuk daunnya bundar, lonjong ke ujung, pertulangan daun menyirip, warnanya hijau dengan panjang 25-70 cm dan lebar 8-15 cm.

Kunyit putih atau temu putih atau Curcuma Zedoaria termasuk ke dalam suku temu-temuan atau Zingiberaceae (jahe-jahean). Baik kunyit kuning dan kunyit putih keduanya bisa dijadikan sebagai bumbu masakan. Tapi tidak seperti kunyit kuning yang masih bertahan sebagai bumbu masakan hingga saat ini, kunyit putih sebagai bumbu sudah lebih banyak digantikan oleh jahe. Saat ini, manfaat kunyit putih lebih diperuntukkan sebagai obat herbal. Kunyit putih paling banyak ditemukan di sekitar India dan Indonesia, namun kabarnya juga sudah mulai dibudidayakan di Eropa dan Amerika.

Mahkota bunga berwarna putih, dengan tepi bergaris merah tipis atau kuning. Rimpang berwarna putih atau kuning muda dengan rasa sangat pahit. Dari rimpangnya keluar aka-rakar yang kaku dan pada ujungnya terdapat kantong air (Dalimartha, 2003). Berbeda dengan kencur, kunyit / kunir dan jahe , tanaman temu putih Rimpang temu putih rasanya sangat pahit, pedas, sifatnya menghangatkan, dan berbau aromatik. Ciri khas pada rempah masing –masing sangat berbeda, namun terkadang bila kita jarang menjumpai rempah ini sering sekali binggung dengan nama mereka karena bentuknya hampir serupa tapi tak sama.

Berbagai manfaat dapat ditemukan dari seluruh bagian tanaman temu putih, mulai dari daun, bunga, rimpang muda, dan rimpang tua. Namun, rimpang merupakan bagian tanaman yang paling banyak dimanfaatkan. Rimpang muda banyak digunakan untuk bumbu masak, sedangkan rimpang tua digunakan sebagai bahan baku industri obat dan kosmetika terutama parfum Di masyarakat, temu putih banyak digunakan sebagai obat kudis, radang kulit, pencuci darah, perut kembung, dan gangguan lain. Kunyit putih juga dipercaya dapat membantu menurunkan kadar asam lambung sehingga dapat meredakan tukak lambung. Namun belum dilakukan penelitian pada manusia mengenai penyembuhan tukak lambung dengan kunyit putih.

Bakteri dan jamur bisa menyebabkan berbagai masalah pada tubuh kita. Dengan sifat antibakteri dan antifungal dari kunyit putih, kunyit putih ampuh untuk mencegah peradangan akibat bakteri dan jamur. Selain mencegah, tentunya kunyit putih juga bisa mengobati peradangan karena kunyit putih juga memiliki sifat antiinflamasi atau anti peradangan. Maka dari itu, kunyit putih sangat baik untuk dijadikan sebagai obat kumur dan perawatan kulit.

Antiinflamasi pada kunyit putih tidak hanya berguna untuk mengobati peradangan akibat jamur dan bakteri, tetapi hampir semua jenis peradangan, termasuk penyakit seperti arthritis (radang sendi). Sifat antiinflamasi pada kunyit ini juga lah yang membuat kunyit cocok untuk dijadikan obat untuk berbagai penyakit.
Salah satu khasiat kunyit putih sebagai antitoxic atau antiracun dibuktikan dengan manfaat kunyit putih untuk menangkal bisa ular. Cara kerja kunyit untuk menangkal bisa ular adalah dengan menghambat kerja bisa ular sehingga bisa tersebut tidak dengan cepat tersebar ke dalam tubuh.

Minyak atsiri temu putih berupa cairan kental kuning emas mengandung monoterpen dan seskuiterpen. Monoterpen Curcuma zedoaria terdiri dari monoterpen hidrokarbon (alfa pinen, d-kamfen), monoterpen alkohol (d-borneol), monoterpen keton (d-kamfer), monoterpen oksida (sineol). Seskuiterpen dalam Curcuma zedoaria terdiri dari berbagai golongan dan berdasarkan penggolongan yang dilakukan terdiri dari golongan bisabolen, germakron, eudesman, guaian, dan golongan spironolakton. Kandungan lain meliputi etil-p-metoksisinamat, 3,7- dimetillindan-5-asam karboksilat (Windono et al). Temu putih memiliki prospek sebagai obat tradisional, sebagai campuran makanan dan minuman maupun sebagai komoditi ekspor yang menjanjikan.Berdasarkan penelitian pengalaman (empiris) temu putih memiliki manfaat menyembuhkan berbagai macam penyakit yaitu antikanker, asma, hepatitis, menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida darah, TBC, sinusitis (Afifah dan Tim Lentera,2003; Cheppy,2004).
Sebagai obat herbal, tentunya kunyit putih relatif aman untuk dikonsumsi. Kunyit putih bisa dimakan secara langsung atau bisa juga Anda temukan dalam bentuk bubuk. Tapi meskipun terbilang aman, gunakanlah obat herbal ini dengan tidak berlebihan. Jika penyakit Anda merupakan penyakit yang serius, lebih baik konsultasikan terlebih dulu pada dokter.
Komponen utama yang berkhasiat dalam rimpang temu putih adalah kurkuminoid, flavonoid, polifenol dan minyak atsiri. Temu putih berkhasiat menetralkan racun, menghilangkan rasa nyeri sendi, menurunkan kadar kolesterol darah, antibakteri dan sebagai antioksidan alami penangkal senyawa senyawa radikal bebas yang berbahaya.

Zedoarin, kurdiona dan kurkumol. Zat-zat tersebut ternyata bersifat anti neoplastik merusak pembentukan ribosoma pada sel-sel kanker dan jaringan liar dengan cara meningkatkan pembentukan jaringan fibroblast di sekeliling jaringan kanker, lalu membentuk lapisan limfosit dalam sel-sel jaringan kanker dan membungkusnya, sehingga sel-sel jaringan kanker tersebut tidak dapat berkembang, akhirnya sel-sel kanker akan mati, dan tidak menimbulkan bahaya lagi.

Kurkumin yang terkandung dalam rimpang temu putih terbukti memiliki efek antiradang. Aktifitas antiradang kurkumin pertama kali dilaporkan oleh Grieve pada tahun 1971. pada percobaan tersebut dilaporkan bahwa kurkumin sangat aktif dalam menghambat peradangan baik secara akut maupun kronis pada model hewan percobaan. Pada percobaan akut, kurkumin memiliki potensi yang hampir sama dengan fenilbutason dan kortison. Sedangkan pada percobaan kronis kurkumin hanya menunjukkan setengah potensi fenilbutason (Grieve, 1971).

Ekstrak diklormetan rimpang Curcuma zedoaria menunjukkan aktivitas insektisida terhadap larva nyamuk Aedes aegypti, larva Plutella xylostella dan Callosobruchus maculatus dewasa. Fraksinasi dipandu aktivitas, menunjukkan bahwa zat aktif insektisida terhadap larva A. aegypti adalah furanodien (LC50 = 0,56 g/ml) (Windono dkk, 2002).

Title :Tanaman Obat Temu Putih, Ciri-ciri Morfologi dan Manfaatnya Dalam Pengobatan Herbal
Link :Tanaman Obat Temu Putih, Ciri-ciri Morfologi dan Manfaatnya Dalam Pengobatan Herbal

Artikel terkait yang sama:


Artikel Terkait Tanaman Obat Temu Putih, Ciri-ciri Morfologi dan Manfaatnya Dalam Pengobatan Herbal :