Macam-macam Dampak Buruk Dan Bahaya Daging Glonggongan Serta Cara Membedakan Daging Sapi Normal dan Glonggongan

Baca Juga:


Terdapat Beberapa Perbedaan Antara Daging Sapi Glonggongan dengan Daging Normal, Apa Saja Bahaya Daging Glonggongan?


Tindakan tidak terpuji yang sering dilakukan para jagal yang tidak bertanggungjawab adalah menjual dagimg sapi glonggongan. Tindakan ini semata-mata untuk mendapatkan keuntungan berlebih dan juga menghindari kerugian saat harga sapi mahal. Kegiatan mengglonggong sapi yang tidak terpuji dan tidak bertanggungjawab ini selain menyiksa sapi juga menipu pembeli karena pembeli membeli daging yang berisi air dan akan menyusut saat dimasak. Apa itu daging sapi glonggongan?

Perlu diketahui, daging sapi glonggongan berasal dari sapi yang sebelum disembelih diberi minum sebanyak-banyaknya sampai lemas. Penyiksaan hewan seperti itu, bertujuan untuk menggenjot berat daging dengan air yang diglonggongkan ke hewan. Untuk itu, daging glonggongan juga disebut dengan daging basah.

Sedikitnya ada beberapa ciri untuk mengenali daging glonggongan. Pertama warnanya yang pucat, konsistensi dagingnya lembek, permukaan dagingnya basah, dan biasanya penjual tidak menggantung daging tersebut, karena bila digantung air akan banyak menetes dari daging.

Selain ciri tersebut, anda juga dapat mengenali daging glonggongan dari harganya yang jauh lebih murah dari daging yang segar. Biasanya, selisih harga daging glonggongan dengan daging segar antara Rp10.000-20.000.

Bahaya Daging Sapi Glonggongan Bagi Kesehatan

Tapi yang sebenarnya lebih merugikan, daging glonggongan mengandung bakteri berbahaya sehingga sangat tidak aman untuk dikonsumsi. Berdasrkan hasil penelitian, daging glonggongan mengandung bakteri pembusuk empat kali lebih banyak disbanding daging sehat. Selain itu juga mengandung salmonella, clostridium dan listeria yang bisa menyebabkan penyakit diare dan keracunan bagi yang mengonsumsinya. Demikian dijelaskan guru besar spesialis meat science Fakultas Peternakan UGM, Prof. Ir. Soeparno PhD.“Belum lagi kalau air yang digunakan untuk mengglonggong mengandung bakteri e.coli. Itu menambah potensi penyakit bagi yang mengkonsumsinya. Oleh sebab itu daging glonggongan akan lebih cepat membususk karena daging basah merupakan tempat yang sangat cocok untuk perkembangbiakan mikrobia,” kata Prof. Soeparno.

Disamping itu, lanjut Prof. Soeparno, akibat proses pengglonggongan tersebut daging mengalami kerusakan secara fisik, kimia dan mikrobiologis. Kandungan protein dan nutrisi lain dalam daging pun hilang sehingga kandungan gizinya jauh berkurang. Berdasarkan penelitian diketahui, kadar protein pada daging sehat mencapai 21,08 %, sedangkan pada daging glonggongan hanya sekitar 15,98 %.

“Penyusutan daging setelah dimasak pada daging glonggongan juga lebih besar yaitu 47 %. Sedangkan susut masak pada daging sehat hanya 37,25 %. Demikian pula kandungan asam laktat pada daging glonggong hanya sebesar 2.815,891 part per million(ppm), yang pada daging normal sebesar 6.827,77 ppm.” tandas Prof. Soeparno.

Peneliti di Laboratorium Pangan Fakultas Peternakan UGM, Dr. Ir. Setiyono SU menambahkan, daging glonggongan adalah daging yang diperoleh dari sapi yang diglonggong. Proses glonggong dilakukan dengan cara keji yaitu memasukkan air melalui mulut sapi secara paksa menggunakan selang dan arus air yang cukup tinggi. Selanjutnya sapi yang pingsan akibat kemasukan air terlalu banyak dibiarkan 6-8 jam untuk memberikan kesempatan air masuk kedalam jaringan daging.

“Volume air yang diglonggong berkisar 35 – 40 liter perekor. Dengan perlakuan tersebut, maka air akan berifusi kedalam jaringan otot sehingga daging akan menggelembung dan bertambah berat. Pengglonggongan biasanya dilakukan di tempat pemotongan hewan milik perseorangan bukan Rumah Pemotongan Hewan (RPH),” jelas Setiyono.

Dilansir dari tribunnews, berikut adalah ciri-ciri penting dari dari daging sapi yang masih segar dan layak makan.

1. Padat.




brightside.me
brightside.me ()
Rasakan potongan daging yang ingin dibeli. Koki profesional menyarankan bahwa daging dingin tidak boleh lunak. Lemak keras ketika dingin, jadi daging yang disimpan dengan benar harus keras. Aturannya juga bekerja dengan daging kemasan. Itu harus padat dan kering.

2. Warna merah segar.




brightside.me
brightside.me ()
Koki mengingatkan bahwa warna daging harus mudah dilihat dan harus muncul di seluruh bagian.
Semakin terang warnanya, semakin lembut rasanya. Daging yang tepat tidak pernah berwarna cokelat atau abu-abu, bahkan di tepinya. Berhati-hatilah saat membeli daging kemasan. Periksa setiap sisi paket.

3. Tempat lemak




brightside.me
brightside.me ()
Berikut beberapa hal yang perlu kalian ketahui tentang lemak. Kiat-kiat dari koki profesional ini akan membantu kalian memilih daging terbaik untuk dimasak. Koki menyebut lemak yang diselingi, "marbling". Mereka mengatakan bahwa marmer memberikan rasa yang lebih dalam pada daging. Namun, terlalu banyak marmer akan membuat daging menjadi keras. Lemak dari hewan muda berwarna putih dan usia membuatnya kekuningan. Para profesional menyatakan bahwa daging dari hewan yang lebih tua memiliki rasa yang lebih dalam, padahal itu kurang empuk. Lapisan lemak membantu dalam kesegaran daging.

4. Tidak berair




brightside.me
brightside.me ()
Daging sapi sebenarnya merupakana jaringan otot dan apabila sudah berair makan besar kemungkinan mereka sudah dimanipulasi. Lagipula air membuat bakteri mudah berkembang pada daging.

Daging yang perlu diwaspadai selanjutnya adalah campuran daging sapi dan babi. Daging campuran ini biasa disebut dengan daging oplosan. Sama dengan glonggongan, jenis daging oplosan banyak ditemui di pasar tradisional.


Untuk mengetahui daging sapi tersebut sudah dioplos atau belum, dapat dilihat secara kasat mata. Setidaknya ada lima aspek yang membuat daging oplosan ini berbeda dengan daging sapi segar.

Daging babi memiliki warna yang lebih pucat dari daging sapi. Warna daging babi mendekati warna daging ayam. Namun perbedaan ini tak dapat dijadikan pegangan, karena warna pada daging babi oplosan biasanya dikamuflase dengan pelumuran darah sapi, walau kamuflase ini dapat dihilangkan dengan perendaman dengan air.

Selain itu, ada bagian tertentu dari daging babi yang warnanya mirip sekali dengan daging sapi, sehingga sangat sulit membedakannya. Namun begitu, tidak perlu cemas. Sebab masih ada empat cara lain untuk mengenali oplosan itu.

Cara selanjutnya dengan melihat perbedaan itu dari serat daging. Serat daging sapi padat dan garis-garisnya terlihat jelas. Sedangkan daging babi, seratnya terlihat samar dan sangat renggang. Perbedaan ini semakin jelas ketika kedua daging direnggangkan bersama.

Kemudian, lihat tekstur lemaknya. Daging sapi memiliki lemak yang lebih kaku dan berbentuk. Sedang daging babi memiliki lemak yang sangat basah dan sulit dilepas. Namun hati-hati pada bagian tertentu seperti ginjal, penampakkan lemak daging babi hampir mirip dengan lemak sapi.

Jika masih belum yakin, perhatikan tekstur daging. Daging sapi memiliki tekstur yang lebih kaku dan padat dibanding dengan daging babi yang lembek dan mudah diregangkan. Untuk mengujinya, pegang kedua daging tersebut.

Langkah terakhir yang bisa digunakan untuk membedakan kedua daging tersebut dari aromanya. Kedua daging memiliki aroma yang berbeda. Daging sapi memiliki aroma anyir. Sedang daging babi sangat khas. Untuk menguji cara ini, anda harus melatih penciuman berulang-ulang.

Sikap konsumtif yang biasa dilakukan menjelang Ramadhan dan Idul Fitri memang menjadi sasaran empuk para pelaku kecurangan, tidak hanya didaging, produk-produk lain juga banyak yang diselewengkan, seperti produk biskuit yang sudah kadaluwarsa yang seharusnya sudah dimusnahkan malahan dijual menjelang hari raya.

Langkah paling aman adalah kita sendiri yang harus lebih berhati-hati dalam membeli dan memilih barang, teliti sebelum membeli, cek tanggal kedaluwarsa, cek kandungan atau ingredientnya apakah mengandung makanan haram seperti babi atau tidak dan lain-lain.

Referensi:
tribunnews.com
kedaulatanrakyat 
sumber lainnya

Title :Macam-macam Dampak Buruk Dan Bahaya Daging Glonggongan Serta Cara Membedakan Daging Sapi Normal dan Glonggongan
Link :Macam-macam Dampak Buruk Dan Bahaya Daging Glonggongan Serta Cara Membedakan Daging Sapi Normal dan Glonggongan

Artikel terkait yang sama:


Artikel Terkait Macam-macam Dampak Buruk Dan Bahaya Daging Glonggongan Serta Cara Membedakan Daging Sapi Normal dan Glonggongan :