Label:
Cara Ampuh Biar Gacor,
Cara melatih mental petarung,
Informasi Rawatan Burung Kicau,
Teknik Biar Gacor,
Tips Saat Mabung
Apa Yang Dimaksud Dengan Desinfektan? Apa Saja Jenis-jenisnya dan Bagaimana Manfaat, Bahaya dan Efek Sampingnya?
Disinfektan pada dasarnya adalah zat kimia untuk membunuh mikroorganisme. Disinfektan hanya bisa dipakai pada benda mati, semisal perabotan rumah tangga dan bagian-bagian di dalam rumah. Sedangkan cairan antiseptik bisa digunakan pada kulit atau jaringan tisu manusia untuk tujuan yang sama. Antiseptik biasanya digunakan saat seseorang mencuci tangan atau sebelum melakukan operasi. Penggunaan senyawa ini diterapkan pada permukaan, peralatan atau benda mati lainnya, sehingga kadarnya lebih toksik. Desinfektan sering digunakan untuk peralatan pembersih rumah tangga.Desinfektan adalah substansi kimia yang dipakai untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme dengan menghalangi /merusaknya dan biasa digunakan pada benda-benda mati (Depkes RI, 1996). Persamaan desinfektan dan antiseptik, kedua zat kimia ini bisa membunuh bakteri yang dapat menyebabkan penyakit dan infeksi. Tapi intinya antiseptik digunakan untuk menyingkirkan kuman di kulit yang hidup, sedangkan disinfektan menyingkirkan kuman di benda yang mati. Desinfektan didefinisikan sebagai bahan kimia atau pengaruh fisika yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi atau pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus, juga untuk membunuh atau menurunkan jumlah mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya.
Desinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit dengan bahan kimia atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi kemungkinan terjadi infeksi dengan jalan membunuh mikroorganisme patogen. Jadi Disinfektan adalah bahan yang digunakan untuk melaksanakan disinfeksi.Pada dasarnya ada persamaan jenis bahan kimia yang digunakan sebagai antiseptik dan desinfektan. Tetapi tidak semua bahan desinfektan adalah bahan antiseptik karena adanya batasan dalam penggunaan antiseptik. Antiseptik tersebut harus memiliki sifat tidak merusak jaringan tubuh atau tidak bersifat keras. Terkadang penambahan bahan desinfektan juga dijadikan sebagai salah satu cara dalam proses sterilisasi, yaitu proses pembebasan kuman. Tetapi pada kenyataannya tidak semua bahan desinfektan dapat berfungsi sebagai bahan dalam proses sterilisasi.
Bahan kimia tertentu merupakan zat aktif dalam proses desinfeksi dan sangat menentukan efektivitas dan fungsi serta target mikroorganime yang akan dimatikan. Dalam proses desinfeksi sebenarnya dikenal dua cara, cara fisik (pemanasan) dan cara kimia (penambahan bahan kimia). Dalam tulisan ini hanya difokuskan kepada cara kimia, khususnya jenis-jenis bahan kimia yang digunakan serta aplikasinya.
Banyak bahan kimia yang dapat berfungsi sebagai desinfektan, tetapi umumnya dikelompokkan ke dalam golongan aldehid atau golongan pereduksi, yaitu bahan kimia yang mengandung gugus -COH; golongan alkohol, yaitu senyawa kimia yang mengandung gugus -OH; golongan halogen atau senyawa terhalogenasi, yaitu senyawa kimia golongan halogen atau yang mengandung gugus -X; golongan fenol dan fenol terhalogenasi, golongan garam amonium kuarterner, golongan pengoksidasi, dan golongan biguanida.
Berikut ini Macam-macam jenis Desinfektan Yang Beredar di Pasaran:
Cairan Desinfektan BETADINESuatu larutan organik dari bahan aktif Polivinil-Pirolidon, yang merupakan kompleks Iodine yang larut dalam air.
Fungsi : Sebagai desinfektan dan anti septik lokal yang juga dapat membunuh jamur, virus, Protozoa dan spora.
Bau : Khas, tidak menyengat.
Warna : Hitam-kekuning-kuningan.
Komposisi : Mundidone (Polyvinyl pyrolidone Iodine murni)
Konsentrasi :
- Betadine Gargle 1% - kumur-kumur
- Betadine skin cleaner 7,5%
- Betadine solution 10%
- Betadine ointment 10%
- Betadine vag. Douche 10%
- Betadine vaginal GCL 10%
- Betadine shampoo 4%
Perhatian : Larutan povidium yodium tidak untuk diminum atau ditelan, atau juga untuk mencuci mata.
Side effect : Dapat menimbullkan metabolilk asidosis bila povidium yodium digunakan pada luka bakar yang luas, diare-bila terminum.
HIDROGEN PEROKSIDA (H2O2)
Bau : Merangsang (menyengat) dan kecut.
Warna : Bening kebiruan.
Komposisi :
- H2O (air)
- O2 (oksigen)
Bila bersentuhan dengan tubuh pada jaringan luka atau mukosa, maka akan terjadi pengelupasan O2 karena adanya enzim katalase dalam sel.
Konsentrasi :
- Untuk desinfektan dan mencuci luka – 0,3% - 6%
- Untuk sterilisasi – 6% - 25%
- Larutan H2O2 yang biasa dipakai (standar) – 3%
Gunanya :
- Vagina douche (mendesinfeksi vagina)
- Sebagai antiseptik yang non toxid
- Desinfektan luka dan borok
- Untuk doedorant
- Untuk kumur-kumur
Problem dan efek samping :
- Akan merusak jaringan yang baru
- Berbahaya digunakan pada rongga tertutup
Misal : Abses = H2O2 akan melepas gas yang masuk ke dalam pembuluh darah.
- Penggunaan pada mukosa akan menimbulkan iritasi-bintik hitam pada lidah.
Cairan Desinfektan: YODIUM TINCTURE
Nama obat : Yodium Tincture
Bau : Khas, menyengat
Warna: Coklat
Komposisi dan Konsentrasi :
- 2,4% Sodium iodide
- 2% Iodide
- alkohol Etyl 46%
Gunanya :
- Sebagai desinfektan
- Sebagai antiseptik
- Dipakai sebagai obat luar
Kontra indikasi :
- Hypersensitif terhadap Iodine
- Dapat menimbulkan iritasi
- Jauhkan pemakaian rutin
Desinfektan Cair: MERCUROCHROME
Warna : Merah
Bau : Khas
Komposisi :
- Mercurochrome 2%
- Aqua Destilata 98%
- Dilarutkan dalam alkohol
Gunanya :
- Untuk merawat luka-luka kecil
- Untuk mengeringkan luka
- Untuk menghentikan darah pada luka tergores/kecil
Kerugian :
- Menyebabkan parut
- Bukan merupakan anti bakterial/anti septik
Pelaksanaan : Olesi luka dengan menggunakan peralatan yang tidak mudah menempel pada luka untuk mencegah pengotoran luka.
KALIUM PERMANGANAT (PK)
Nama Obat : PK (Kalium Permanganat)
Bau : Tidak berbau
Warna : Ungu tua
Kompisisi :
Kalium Permanganat (KMnO4)
Konsentrasi bila 1 : 1000
1 gr PK : 1 Liter air
Gunanya :
- Kompres luka
- Menghambat pertumbuhan dan membunuh bakteri busuk
- Irigasi kandung kemih yang terinfeksi
- Untuk pembilasan akhir pada vulva dan penis hygiene
Kontra indikasi : Dapat menimbulkan kepedihan
Kalium Permanganat dapat larut dalam air. Dalam menghambat pertumbuhan dan membunuh bakteri pembusuk yang dapat disebabkan dari udara bebas, bakteri ini dapat dimatikan oleh kalium permanganat dengan memperhatikan perbandingan yang sesuai dengan jumlah materi organik yang ada.
Dalam penyiraman vagina/penis dalam tindakan vagina/penis hygiene dengan konsentrasi antara 1 : 1000 s/d 1 : 5000. Bila larutan ini kuat yaitu dengan perbandingan lebih dari 1 : 5000 dapat menimbulkan kepedihan.
Gunanya :
- Kompres luka
- Menghambat pertumbuhan dan membunuh bakteri busuk
- Irigasi kandung kemih yang terinfeksi
- Untuk pembilasan akhir pada vulva dan penis hygiene
Kontra indikasi : Dapat menimbulkan kepedihan
Cairan Desinfektan: LARUTAN NaCl
Bau : Tidak berbau
Warna : Bening
Kompisisi :
- Natrium
- Klorida
- Air
Pada cairan NaCl 0,9% yang biasa digunakan di sarana kesehatan, CRS, Puskesmas terdiri dari :
- Air : 500 ml
- Sodium/Natrium : 150 mm/L
- Klorida : 150mm/L
Rasa : Asin
Fungsi Sodium :
- Untuk mempertahankan osonolaritas plasma
- Generasi dan transmisi potensial aksi
- Mempertahankan elektronetralisa (kenetralan elektrolit)
- Fungsi normal dari aktifitas fisiologik tubuh
Fungsi Klorida :
- Mempertahankan keseimbangan asam-basa
- Mempertahankan elektrinetralitas plasma
- Formasi asam Hidrolik
Fungsi cairan NaCl dalam perawatan luka :
- Sebagai pelarut/pengencer
- Untuk membersihkan luka
- Sebagai cairan infus
- Sebagai cairan humidifer pada tabung O2
- Untuk irigasi kulit
- Untuk mengatur keseimbangan asam-basa
Alternatif Cairan Desinfektan: BENSIN
Bensain merupakan fraksi ke-3 dari urutan pengilangan minyak bumi. Untuk mendapatkan bensin dengan jumlah besar dan mutu baik digunakan proses lanjutan : cracking – alkilasi – bensin dalam jumlah banyak.
Bensin yang berbau khas dan berwarna jernih kekuning-kuningan ini dapat dinyatakan mutunya dengan nilai oktan. Nilai oktan didapat dari perbandingan antara Heptana dan 2,2,4 trimetil pentana (iso oktana).
Ada 3 cara dalam meningkatkan nilai oktan :
1. Menggunakan ukuran yang dibuat berdasarkan kecepatan dan temperatur yang tinggi.
2. Penambahan bahan aditif seperti tetra etil timbal
(CH3CH2)4 Pb : 1 galon (4 et) bensin 6 ml
(CH3CH2)4 Pb : 1 galon (4 et) bensin.
3. Thermal Reforming – menggunakan temperatur 500-6000C dan tekanan 25 – 50 atmosfir.
Merubah hidrokarbon lurus – bercabang.
Bensin atau lebih dikenal wash bensin, dirumah sakit digunakan sebagai pelarut bahan yang terbuat dari karet atau pelarut laboratorium. Penggunaan bensin dapat digantikan dengan minyak kayu putih.
Bensin yang digunakan tentunya harus bermutu baik, dan itu merupakan campuran antara bensin (+) (CH4CH2)4 Pb, Bensin (+) SiO2 dan AL2O3. Konsentrasi bensin adalah 80% - 100%, campuran 20% oktana atau 0% heptana dan 100% oktana.
Desinfektan tingkat rendah dapat dibagi menjadi 2 golongan :
Golongan pertama
Desinfektan yang tidak membunuh virus HIV dan Hepatitis B.
Klorhexidine (Hibitane, Savlon).
Cetrimide (Cetavlon, Savlon).
Fenol-fenol (Dettol).
Desinfektan golongan ini tidak aman untuk digunakan :
Membersihkan cairan tubuh (darah, feses, urin dan dahak).
Membersihkan peralatan yang terkena cairan tubuh misalnya sarung tangan yang terkena darah.
Klorheksidine dan cetrimide dapat digunakan sebagai desinfekan kulit
Fenol-fenol dapat digunakan untuk membersihkan lantai dan perabot seperti meja dan almari namun penggunaan air dan sabun sudah dianggap memadai.
Golongan kedua
Desinfektan yang membunuh Virus HIV dan Hepatistis B.
a). Desinfektan yang melepaskan klorin.
Contoh : Natrium hipoklorit (pemutih, eau de javel), Kloramin (Natrium tosilkloramid, Kloramin T) Natrium Dikloro isosianurat (NaDDC), Kalsium hipoklorit (soda terklorinasi, bubuk pemutih)
b). Desinfektan yang melepaskan Iodine misalnya : Povidone Iodine (Betadine, Iodine lemah)
Alkohol : Isopropil alkohol, spiritus termetilasi, etanol.
Aldehid : formaldehid (formalin), glutaraldehid (cidex).
Golongan lain misalnya : Virkon dan H2O2. (Imbang, 2009)
Warna : Merah
Bau : Khas
Komposisi :
- Mercurochrome 2%
- Aqua Destilata 98%
- Dilarutkan dalam alkohol
Gunanya :
- Untuk merawat luka-luka kecil
- Untuk mengeringkan luka
- Untuk menghentikan darah pada luka tergores/kecil
Kerugian :
- Menyebabkan parut
- Bukan merupakan anti bakterial/anti septik
Pelaksanaan : Olesi luka dengan menggunakan peralatan yang tidak mudah menempel pada luka untuk mencegah pengotoran luka.
KALIUM PERMANGANAT (PK)
Nama Obat : PK (Kalium Permanganat)
Bau : Tidak berbau
Warna : Ungu tua
Kompisisi :
Kalium Permanganat (KMnO4)
Konsentrasi bila 1 : 1000
1 gr PK : 1 Liter air
Gunanya :
- Kompres luka
- Menghambat pertumbuhan dan membunuh bakteri busuk
- Irigasi kandung kemih yang terinfeksi
- Untuk pembilasan akhir pada vulva dan penis hygiene
Kontra indikasi : Dapat menimbulkan kepedihan
Kalium Permanganat dapat larut dalam air. Dalam menghambat pertumbuhan dan membunuh bakteri pembusuk yang dapat disebabkan dari udara bebas, bakteri ini dapat dimatikan oleh kalium permanganat dengan memperhatikan perbandingan yang sesuai dengan jumlah materi organik yang ada.
Dalam penyiraman vagina/penis dalam tindakan vagina/penis hygiene dengan konsentrasi antara 1 : 1000 s/d 1 : 5000. Bila larutan ini kuat yaitu dengan perbandingan lebih dari 1 : 5000 dapat menimbulkan kepedihan.
Gunanya :
- Kompres luka
- Menghambat pertumbuhan dan membunuh bakteri busuk
- Irigasi kandung kemih yang terinfeksi
- Untuk pembilasan akhir pada vulva dan penis hygiene
Kontra indikasi : Dapat menimbulkan kepedihan
Cairan Desinfektan: LARUTAN NaCl
Bau : Tidak berbau
Warna : Bening
Kompisisi :
- Natrium
- Klorida
- Air
Pada cairan NaCl 0,9% yang biasa digunakan di sarana kesehatan, CRS, Puskesmas terdiri dari :
- Air : 500 ml
- Sodium/Natrium : 150 mm/L
- Klorida : 150mm/L
Rasa : Asin
Fungsi Sodium :
- Untuk mempertahankan osonolaritas plasma
- Generasi dan transmisi potensial aksi
- Mempertahankan elektronetralisa (kenetralan elektrolit)
- Fungsi normal dari aktifitas fisiologik tubuh
Fungsi Klorida :
- Mempertahankan keseimbangan asam-basa
- Mempertahankan elektrinetralitas plasma
- Formasi asam Hidrolik
Fungsi cairan NaCl dalam perawatan luka :
- Sebagai pelarut/pengencer
- Untuk membersihkan luka
- Sebagai cairan infus
- Sebagai cairan humidifer pada tabung O2
- Untuk irigasi kulit
- Untuk mengatur keseimbangan asam-basa
Alternatif Cairan Desinfektan: BENSIN
Bensain merupakan fraksi ke-3 dari urutan pengilangan minyak bumi. Untuk mendapatkan bensin dengan jumlah besar dan mutu baik digunakan proses lanjutan : cracking – alkilasi – bensin dalam jumlah banyak.
Bensin yang berbau khas dan berwarna jernih kekuning-kuningan ini dapat dinyatakan mutunya dengan nilai oktan. Nilai oktan didapat dari perbandingan antara Heptana dan 2,2,4 trimetil pentana (iso oktana).
Ada 3 cara dalam meningkatkan nilai oktan :
1. Menggunakan ukuran yang dibuat berdasarkan kecepatan dan temperatur yang tinggi.
2. Penambahan bahan aditif seperti tetra etil timbal
(CH3CH2)4 Pb : 1 galon (4 et) bensin 6 ml
(CH3CH2)4 Pb : 1 galon (4 et) bensin.
3. Thermal Reforming – menggunakan temperatur 500-6000C dan tekanan 25 – 50 atmosfir.
Merubah hidrokarbon lurus – bercabang.
Bensin atau lebih dikenal wash bensin, dirumah sakit digunakan sebagai pelarut bahan yang terbuat dari karet atau pelarut laboratorium. Penggunaan bensin dapat digantikan dengan minyak kayu putih.
Bensin yang digunakan tentunya harus bermutu baik, dan itu merupakan campuran antara bensin (+) (CH4CH2)4 Pb, Bensin (+) SiO2 dan AL2O3. Konsentrasi bensin adalah 80% - 100%, campuran 20% oktana atau 0% heptana dan 100% oktana.
PENGGUNAAN DESINFEKTAN
Desinfektan sangat penting bagi rumah sakit dan klinik. Desinfektan akan membantu mencegah infeksi terhadap pasien yang berasal dari peralatan maupun dari staf medis yang ada di rumah sakit dan juga membantu mencegah tertularnya tenaga medis oleh penyakit pasien. Perlu diperhatikan bahwa desinfektan harus digunakan secara tepat (Imbang, 2009).Desinfektan tingkat rendah dapat dibagi menjadi 2 golongan :
Golongan pertama
Desinfektan yang tidak membunuh virus HIV dan Hepatitis B.
Klorhexidine (Hibitane, Savlon).
Cetrimide (Cetavlon, Savlon).
Fenol-fenol (Dettol).
Desinfektan golongan ini tidak aman untuk digunakan :
Membersihkan cairan tubuh (darah, feses, urin dan dahak).
Membersihkan peralatan yang terkena cairan tubuh misalnya sarung tangan yang terkena darah.
Klorheksidine dan cetrimide dapat digunakan sebagai desinfekan kulit
Fenol-fenol dapat digunakan untuk membersihkan lantai dan perabot seperti meja dan almari namun penggunaan air dan sabun sudah dianggap memadai.
Golongan kedua
Desinfektan yang membunuh Virus HIV dan Hepatistis B.
a). Desinfektan yang melepaskan klorin.
Contoh : Natrium hipoklorit (pemutih, eau de javel), Kloramin (Natrium tosilkloramid, Kloramin T) Natrium Dikloro isosianurat (NaDDC), Kalsium hipoklorit (soda terklorinasi, bubuk pemutih)
b). Desinfektan yang melepaskan Iodine misalnya : Povidone Iodine (Betadine, Iodine lemah)
Alkohol : Isopropil alkohol, spiritus termetilasi, etanol.
Aldehid : formaldehid (formalin), glutaraldehid (cidex).
Golongan lain misalnya : Virkon dan H2O2. (Imbang, 2009)
Link :Jenis-jenis Cairan Desinfektan, Manfaat dan Komposisinya