Arti Dari Pakan, Ransum, Bahan Pakan dan Jenis-jenis Pakan Ternak

Baca Juga:




Mengenal Berbagai Macam Istilah Dalam Dunia Pakan Ternak
Apa yang dimaksud dengan Pakan Pelet, Ransum, Bahan Baku Pakan, Pakan Organik dan Anorganik Serta Jenis Pakan Ternak Berdasarkan Bentuknya? Temukan Jawabannya Dibawah Ini!
Pakan adalah semua yang bisa dimakan oleh ternak dan tidak mengganggu kesehatannya. Pada umumnya pengertian pakan (feed) digunakan untuk hewan yang meliputi kuantitatif, kualitatif, kontinuitas serta keseimbangan zat pakan yang terkandung di dalamnya. (Anonim, 2009). Pakan adalah segaalah sesuatu yang dapat diberikan sebagai sumber energi dan zat-zat gizi, istilah pakan sering diganti dengan bahan baku pakan, pada kenyataanya sering terjadi penyimpangan yang menunjukkan penggunaan kata pakan diganti sebagai bahan baku pakan yang telah diolah menjadi pellet, crumble atau mash. (Anonim a 2008).
Ransum adalah pakan jadi yang siap diberikan pada ternak yang disusun dari berbagai jenis bahan pakan yang sudah dihitung (dikalkulasi) sebelumnya berdasarkan kebutuhan industri dan energi yang diperlukan. (Anonim a 2008).Menurut (Anonim a 2008) berdasarkan bentuknya ransum dibagi menjadi 3 jenis : yaitu mash, pellet,dan crumble. Mash adalah bentuk ransum yang paling sederhana yang merupakan campuran serbuk (tepung) dan granula.
Bahan pakan adalah (bahan makanan ternak) adalah segalah sesuatu yang dapat diberikan kepada ternak baik yang berupa bahan organik maupun anorganik yang sebagian atau semuanya dapat dicerna tanpa mengganggu kesehatan ternak.(Anonim, 2009). Salah satu contoh bahan baku pakan adalah Ampas tahu yang merupakan sisa atau limbah dari pengolahan tahu. Umumnya, ampas tahu ini digunakan oleh masyarakat hanya sebagai pakan ternak. Hal ini disebabkan karena ampas tahu mengandung banyak gizi yang bermanfaat bagi tubuh. Terutama zat gizi protein. Contoh bahan baku pakan yang lain adalah ampas bir yang juga sudah popular sekali dijadikan untuk pakan baik sapi ataupun ternak yang lainnya. Ampas bir memiliki kandungan nutrisi yang sangat baik. Dimana prosen PK (Protein Kasar) 33.7%, SK (Serat Kasar) 19.2%, LK (Lemak Kasar) 6.1% dan TDN (Total Digestible Nutrien) 74%.


Mengenal Bentuk dan Jenis-jenis Pakan Ternak
Berdasarkan bentuknya ada tiga jenis pakan, seperti yang dipaparkan dibawah ini.
  • Mesh ( berbentuk tepung) : Bentuk ini merupakan bentuk ransum yang umum terlihat. Bahan yang dipilih menjadi ransum digiling halus kemudian dicampur menjadi satu. Ransum bentuk ini menyebabkan ayam tidak bisa memilih bahan pakan yang disenangi. Hal ini berdasarkan sifat dan cara makan ayam yang lebih gemar memakan pakan yang berbentu butiran dan berwarna. Oleh karena itu ransum yang berbentuk tepung kurang disukai ayam. Bentuk ransum yang halus ini memiliki keuntungan lain, yaitu mudah diserap usus ayam sehingga efisiensinya lebih baik. Ransum bentuk ini dapat digunakan untuk semua umur dan harganya lebih murah.
  • Pellet (berbentuk bulat panjang) : Bentuk ini merupakan perkembangan dari bentuk tepung. Kelemahan dari bentuk ini adalah memungkinkan terjadinya kanibalisme, kurang cocok untuk anak ayam
  • Crumble (berbentuk pecah/butiran) : Bentuk ini merupakan perkembangan lebih lanjut dari bentuk pellet. Bentuk ini banyak digunakan untuk semua umur ayam broiler. Ransum ini sudah lazim digunakan oleh peternak karena harganya tidak semahal ransum bentuk pellet. .
Mesh ( berbentuk tepung) : Bentuk ini merupakan bentuk ransum yang umum terlihat. Bahan yang dipilih menjadi ransum digiling halus kemudian dicampur menjadi satu. Ransum bentuk ini menyebabkan ayam tidak bisa memilih bahan pakan yang disenangi. Hal ini berdasarkan sifat dan cara makan ayam yang lebih gemar memakan pakan yang berbentu butiran dan berwarna. Oleh karena itu ransum yang berbentuk tepung kurang disukai ayam. Bentuk ransum yang halus ini memiliki keuntungan lain, yaitu mudah diserap usus ayam sehingga efisiensinya lebih baik. Ransum bentuk ini dapat digunakan untuk semua umur dan harganya lebih murah. Pelletizing merupakan salah satu proses pengolahan pakan dengan menggabungkan beberapa bahan pakan sehingga menjadi bentuk yang kompak melalui proses penekanan (proses mekanik). Pemeletan merupakan suatu proses mekanik yaitu penekanan agar bentuk pakan menjadi kompak. Proses pemeletan terdiri dari 3 tahap yaitu conditioning (penguapan), proses penekanan dan pendinginan (cooling).
Bahan pakan terdiri dari bahan organik dan anorganik. Bahan organik yang terkandung dalam bahan pakan, protein, lemak, serat kasar, bahan ekstrak tanpa nitrogen, sedang bahan anorganik seperti calsium, phospor, magnesium, kalium, natrium. Kandungan bahan organik ini dapat diketahui dengan melakukan analisis proximat dan analisis terhadap vitamin dan mineral untuk masing masing komponen vitamin dan mineral yang terkandung didalam bahan yang dilakukan di laboratorium dengan teknik dan alat yang spesifik. (Anonim a, 2009).

Menurut (Anonim a 2008) bahan dibagi menjadi dua bagian yaitu bahan pakan konvensional dan bahan pakan subtitusi. Bahan pakan konvensional adalah bahan baku yang sering digunakan dalam pakan yang biasanya mempunyai kandungan nutrisi yang cukup (misalnya Protein) dan disukai ternak. Bahan pakan konvensional merupakan bahan makro , serta jagung, bungkil kedelai,gandung,tepung ikan dan bahan lainnya. Bahan baku yang berasal dari bahan yang belum banyak dimanfaatkan sebagai bahan dari hasil ikutan industri agro atau peternakan dan perikana. pakan dari kandungan nutrisinya masih memadai untuk diolah menjadi pakan. Bahan pakan ini biasanya berasal dari ikutan industri agro atau peternakan dan perikanan.

Pellet adalah ransum yang berasal dari berbagai bahan pakan dengan perbandingan komposisi yang telah dihitung dan ditentukan. Bahan tersebut diolah menggunakan mesin pellet (pelletizer) untuk mengurangi loss nurisi dalam bentuk yang lebih utuh. Ransum berbentuk pellet yang dipecah menjadi 2-3 bagian untuk memperkecil ukurannya agar bisa dimakan ternak. Kelebihan ransum berbentuk pellet adalah distribusi bahan pakan lebih merata sehingga loss nutrisi mudah dicegah dan tidak tercecer pada waktu dikonsumsi ternak.

Macam Konsentrat. Berdasarkan kandungan gizinya, konsentrat dibagi dua golongan yaitu konsentrat sebagai sumber energi dan sebagai sumber protein. Konsentrat sebagai sumber protein apabila kandungan protein lebih dari 18%, Total Digestible Nutrision (TDN) 60%. Ada konsentrat yang berasal dari hewan dan tumbuhan. Berasal dari hewan mengandung protein lebih dari 47%. Mineral Ca lebih dari 1% dan P lebih dari 1,5% serta kandungan serat kasar dibawah 2,5%. Contohnya : tepung ikan, tepung susu, tepung daging, tepung darah, tepung bulu dan tepung cacing. Berasal dari tumbuhan, kandungan proteinnya dibawah 47%, mineral Ca dibawah 1% dan P dibawah 1,5% serat kasar lebih dari 2,5%. Contohnya : tepung kedelai, tepung biji kapuk, tepung bunga matahari, bungkil wijen, bungkil kedelai, bungkil kelapa, bungkil kelapa sawit dll. Konsentrat sebagai sumber energi apabila kandungan protein dibawah 18%, TDN 60% dan serat kasarnya lebih dari 10%. Contohnya : dedak, jagung, empok dan polar. (Anonimb 2009).

Tips Cara Pemberian Pakan dan Minum Pada Ternak Ayam

Tips Pemberian Pakan Ayam

Pemberian pakan dilakukan secara ad libitum(tidak terbatas), dan terkontrol. Jenis pakan yang diberikan pada ayam umur 1-4 hari adalah fine crumble, selanjutnya pada umur 5-21 hari jenis pakan yang diberikan adalah crumble, dan umur lebih dari 21 hari digunakan jenis pakan semi pellet. Sementara jenis pakan yang pellet murnibiasanya sudah jarang digunakan, bahkan di beberapa farm sudah tidak digunakan karena secara empirik dinilai tidak efisien. Tempat pakan juga harus tersedia dalam jumlah yang mencukupi sehingga ayam dapat leluasa makan tanpa berebut dan berdesakan. Komposisi dari jenis-jenis pakan tersebut tidak terlalu berbeda, hanya tekstur dan ukurannya yang berbeda terutama karena menyesuaikan perkembangan paruh ayam. Contoh komposisi pakan seperti pada tabel dibawah ini.

Tabel Komposisi Pakan Ayam
Air Maks 12 %
Protein Kasar Min 22,5 %
Lemak 3% 7 %
Serat Kasar Maks 5 %
Abu Maks 7 %
Kalsium 0.9% 1,1 %
Phosphor 0.6% 0.9 %
Coccidiostat Min
Antibiotika Min

Pemberian pakan selama dua minggu pertama sebanyak 4 kali sehari yaitu pagi, siang, dan malam sebanyak 2 kali. Selanjutnya umur > 14 hari pemberian pakan dilakukan 3 kali sehari yaitu pagi, siang, dan malam. Awalnya pakan diberikan dengan menggunakan feeder tray, kemudian umur 7 hari tempat pakan gantung (hanging feeder) mulai dikenalkan tanpa pemasangan corongan pakan. Jumlah feeder tray dikurangi secara bertahap dan pada umur 15 hari telah memakai hanging feeder semua yang telah dipasang corongan (feeder tray bercorong). Selanjutnya ketinggian hanging feeder memakai patokan setinggi dada atau sekitar tembolok ayam. Perbandingan tempat pakan berkisar 30 ekor/feeder.

Tips Pemberian Minum

Pada saat ayam umur 1-4 hari tempat air minum yang dipakai adalah baby drinker. Baby drinker ditempatkan di atas litter kurang lebih setinggi mata ayam, dialasi dengan papan/kayu supaya litter tidak basah kalau air tumpah. Namun setelah ayam berumur 4-5 hari, nipple sudah mulai diturunkan. Ketinggian nipple adalah 1-5 sentimeter di atas kepala ayam sehingga ayam bisa mengangkat kepalanya sekitar 900. Saat DOC datang, air minum yang digunakan dapat dicampur dengan gula 2% (Dextrose Monohydrate) sebagai sumber energi. Pada 5 hari pertama air minum ditambahkan dengan antibiotika dan multivitamin dalamdosiskecil.

Pemberian air minum dilakukan secara ad libitum(tidak terbatas), dan terkontrol. Pengaturan air minum juga sangat penting, karena kekurangan pasokan air minum dapat mengurangi laju pertumbuhan ayam. Tubuh anak ayam terdiri dari 80% air. Air sangat dibutuhkan untuk membantu pencernaan, pertumbuhan dan hidup khususnya pada 8-12 jam pertama. Air minum harus tersedia sepanjang waktu dan dipastikan terbebas dari kontaminasi. Dehidrasi 20% pada tubuh anak ayam dapat berakibat fatal.

Pemberian obat maupun vitamin dilakukan dengan cara mencampur obat dan vitamin tersebut ke dalam tandon air dengan memperhatikan kebutuhan air minum ayam dan suhu pada saat itu. Kebutuhan air minum per harinya seperti terlihat dibawah ini.

Tabel Kebutuhan air minum selama pemeliharaan
Umur (hari) Kebutuhan Air minum / hari
0 – 7 50 liter / 1000 ekor
8 – 14 100 liter / 1000 ekor
15 – 21 150 liter / 1000 ekor
22 – 28 200 liter / 1000 ekor

Jumlah nipple drinker dalam satu kandang harus memenuhi kebutuhan tiap ekor ayam. Beberapa hal lainnya yang perlu diperhatikan antara lain: Ketinggian dan kualitas air minum. Tempat air minum selalu rutin dicek ketinggiannya dan disesuaikan agar nipple sejajar dengan paruh ayam dan disesuaikan dengan pertumbuhan tinggi ayam sehingga dalam waktu kurang lebih satu minggu sekali ketinggian nipple ditambah. Namun lebih tepatnya penambahan tinggi tempat ini mengikuti pertumbuhan ayam, yaitu tinggi mulut/tepi tempat minum diatur sejajar dengan punggung ayam.

Diolah dari berbagai sumber

Title :Arti Dari Pakan, Ransum, Bahan Pakan dan Jenis-jenis Pakan Ternak
Link :Arti Dari Pakan, Ransum, Bahan Pakan dan Jenis-jenis Pakan Ternak

Artikel terkait yang sama:


Artikel Terkait Arti Dari Pakan, Ransum, Bahan Pakan dan Jenis-jenis Pakan Ternak :