Label:
Cara Ampuh Biar Gacor,
Cara melatih mental petarung,
Informasi Rawatan Burung Kicau,
Teknik Biar Gacor,
Tips Saat Mabung
Jenis-jenis Jahe, Zat Aktif Yang Terkandung Dalam Rimpang Jahe, Hasil Penelitian Manfaat Jahe Bagi Kesehatan dan Tips Cara Tanam, Pemupukan dan Perawatan Tanaman Jahe
Kandungan senyawa kimia dari jahe merah terdiri dari gingerol, zingeron, dan shogaol. Selain itu jahe merah mengandung 1-4 % minyak atsiri dan oleoresin. Minyak atsiri dalam rimpang jahe merah juga memiliki komponen senyawa lainnya yang terdiri dari zingerberin, kamfena, lemonin, zingiberen, zingiberal, gingeral dan shogaol serta kandungan lainnya seperti minyak dammar, pati, asam organik, asam malat, asam aksolat dan gingerin.
Rimpang jahe merah selain mengandung senyawa-senyawa kimia tersebut juga mengandung gingerol, 1,8-cineole 10-dehydro-gingerdione, 6-gingerdione, arginine, a-linolenic acid, aspartic, β-sitostrerol, caprylic acid, capsaicin, chlorogenis acid, farnesal, farnesene, farnesl dan unsur pati seperti tepung kanji, serta serat-serat resin dalam jumlah sedikit.
Berdasarkan beberapa penelitian, dalam minyak atsiri jahe terdapat unsur-unsur : n-nonylaldehyde, d-camphene, d-β phellandrene, methyl heptenone, cineol, d-borneol, geraniol, linalool, acetates dan caprylate, citral, chavicol dan zingiberene. Bahan-bahan tersebut merupakan sumber bahan baku terpenting dalam industri farmasi dan obat-obatan.
Kandungan minyak atsiri jahe merah sekitar 2,58 – 2,72% dihitung berdasarkan berat kering. Kandungan minyak atsiri jenis jahe yang lain jauh berada dibawahnya. Ada jahe besar atau jahe badak berkisar 0,82 – 1,68% dan pada jahe kecil atau jahe emprit berkisar 1,5 – 3,3%. Minyak atsiri umumnya berwarna kuning sedikit kental dan merupakan senyawa yang memberikan aroma yang khas pada jahe.
Besarnya kandungan minyak atsiri dipengaruhi oleh umur tanaman. Artinya, semakin tua umur jahe tersebut, maka semakin tinggi kandungan minyak atsirinya.
Berdasarkan efek farmakologisnya, jahe merah memiliki manfaat untuk melancarkan sirkulasi darah, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menghangatkan tubuh, antiradang dan penambah nafsu makan dan sangat apabila dikonsumsi oleh wanita yang sedang dalam masa menstruasi.
Mengapa Jahe Terasa Pedas di Lidah dan Apa Saja Jenis Varietas Tanaman Jahe?
Beberapa Maca Varietas Jahe
Terdapat tiga jenis jahe yang populer di pasaran, yaitu:
a. Jahe gajah/jahe badak
Merupakan jahe yang paling disukai di pasaran internasional. Bentuknya besar gemuk dan rasanya tidak terlalu pedas. Daging rimpang berwarna kuning hingga putih.
b. Jahe kuning
Merupakan jahe yang banyak dipakai sebagai bumbu masakan, terutama untuk konsumsi lokal. Rasa dan aromanya cukup tajam. Ukuran rimpang sedang dengan warna kuning.
c. Jahe merah
Jahe jenis ini memiliki kandungan minyak asiri tinggi dan rasa paling pedas, sehingga cocok untuk bahan dasar farmasi dan jamu. Ukuran rimpangnya paling kecil dengan warna merah. Dengan serat lebih besar dibanding jahe biasa.
Zingeron (4-(4-hidroksi-3-metoksifenil)-2-butanon) Zingeron memiliki berat molekul 194,22 g/mol, titik leleh 40-410C dan titik didih 187-1880C pada 14 mmHg. Berat molekulnya yang besar dan gugus karbonil yang polar pada rantainya membuat molekul zingeron saling tarik menarik secara kuat. Hasilnya, zingeron tidak mudah menguap. Bau zingeron pada jahe tidak kuat namun ekor hidrokarbonnya memberikan rasa pada jahe ketika ini kontak dengan reseptornya. Zingeron digunakan sebagai perasa buatan (https://ift.tt/2C69TUq). Zingeron ialah suatu pemblok β-adrenoseptor sehingga dapat menghambat oksidasi lipid. Ini menyebabkan zingeron memiliki efek kardioprotektif sehingga dapat digunakan sebagai obat berbagai penyakitt kardiovaskular. Zingeron juga memiliki aktivitas sebagai antioksidan yang berguna bagi kehidupan manusia (https://ift.tt/2AYEnYW).
Jahe merupakan rimpang dari tanaman bernama ilmiah Zingiber Officinale Roscoe. Tanaman jahe berasal dari Asia Pasifik dan tersebar dari India sampai Cina. Di dunia perdagangan, penanaman jahe berdasarkan daerah asalnya, misalkan jahe Afrika, jahe Chochin atau jahe Jamika. Sejak 250 tahun yang lalu, di Cina Jahe sudah digunakan sebagai bumbu dapur dan obat. Di Malaysia, Filipina, dan Indonesia jahe banyak digunakan sebagai obat tradisional. Sedangkan di Eropa pada abad pertengahan, jahe digunakan sebagai aroma pada bir.
Jahe sering kita temui sehari-hari. Banyak manfaat yang kita dapat dari penggunaan jahe. Diantaranya sebagai bumbu masak, pemberi aroma, dan rasa pada roti, kue, biscuit, kembang gula, serta berbagai minuman (bandrek, sekoteng, dan sirup). Jahe juga dapat digunakan pada obat tradisional sebagai obat sakit kepala, obat batuk, masuk angin,untuk mengobati gangguan pada saluran pencernaan, stimulansia, diuretik, rematik, menghilangkan rasa sakit, obat antimual dan mabuk perjalanan, karminatif (mengeluarkan gas dari perut), kolera, diare, sakit tenggorokan, difteria, neuropati, sebagai penawar racun ular dan sebagai obat luar untuk mengobati gatal digigit serangga, keseleo, bengkak serta memar.
Jahe, begitu akrabnya kita, sehingga tiap daerah di Indonesia mempunyai sebutan sendiri-sendiri bagi jahe. Nama-nama daerah bagi jahe tersebut antara lain halia (Aceh), bahing (Batak karo), sipadeh atau sipodeh (Sumatera Barat), Jahi (Lampung), jae (Jawa), Jahe (sunda), jhei (Madura), pese (Bugis), dan lali (Irian).
Uraian Tumbuhan:
Familia : Zingiberaceae
Nama Latin :
- Zingiber officinale Rosc.
- Z.o. var. amarun (pahit)
- Z.o. var. rubrum (merah)
Nama English : Ginger
Zingiber officinale merupakan tumbuhan herba menahun yang tumbuh liar di ladang-ladang berkadar tanah lembab dan memperoleh banyak sinar matahari dan dapat berumur tahunan. Batangnya tegak tersusun dari helaian daun yang pipih memanjang dengan ujung lancip, berakar serabut dan berumbi dengan rimpang mendatar. Tumbuhan semak berbatang semu ini tingginya bisa mencapai 30 cm - 1 m . Rimpang jehe berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan berwarna coklat beraroma khas. Bentuk daun bulat panjang dan tidak lebar. Berdaun tunggal, berbentuk lanset dengan panjang antara 15 - 28 mm. Bunganya terdiri dari tandan bunga yang berbentuk kerucut dengan kelopak berwarna putih kekuningan. Bunganya memiliki 2 kelamin dengan 1 benang sari dan 3 putik bunga. Bunga ini muncul pada ketiak daun dengan posisi duduk. Biasanya jahe di tanam pada dataran rendah sampai dataran tinggi (daerah subtropis & tropis) di ketinggian 1500 m di atas permukaan laut. Karena jahe hanya bisa bertahan hidup di daerah tropis, penanamannya hanya bsia dilakukan di daerah katulistiwa seperi Asia Tenggara, Brasil, dan Afrika. Saat ini Equador dan Brasil menjadi pemasok jahe terbesar di dunia.
Berdasarkan beberapa referensi, baik jurnal ilmiah dan majalah popular, disebutkan bahwa jahe dapat mencegah dan mengobati migrain, hepatotoksik, luka bakar, sakit kepala, menurunkan kadar kolesterol, obat rematik, tukak lambung, antidepresi, dan mengobati impotensi. Meski demikian, semua khasiat jahe tersebut masih belum cukup bukti ilmiah, sehingga perlu dilakukan uji secara ilmiah pula.
Kandungan senyawa dalam jahe ada 2 golongan senyawa berdasarkan kemudahan menguap, yaitu golongan senyawa volatil (mudah menguap) dan golongan non-volatil. Senyawa yang menyebabkan pedas di atas merupakan senyawa non-volatil.
Jika kita menumbuk seruas jahe, maka akan timbul aroma khas yang kuat, dan jika kita hirup akan memberi suasana hangat di hidung kita. Aroma khas ini berasal dari minyak atsiri yang terkandung didalamnya. Minyak astiri merupakan senyawa volatil atau mudah menguap, sehingga baunya tercium oleh hidung kita. Minyak ini juga menyebabkan rasa jahe yang khas. Minyak atsiri dalam jahe merupakan gabungan dari senyawa terpenoid yang terdiri dari senyawa-senyawa seskuiterpena, zingiberena, bisabolena, sineol, sitral, zingiberal (ada yang menyebut zingiberol, tapi keduanya adalah senyawa berbeda; zingiberal mengandung gugus aldehid, sedangkan zingiberol mengandung gugus hidroksida,-OH), felandren (phellandrena),borneol, sitronellol, geranial, linalool, limonene, kamfena. Minyak atsiri yang terkandung dalam jahe antara 1 sampai 3 %.
Selain itu, juga ada kandungan senyawa lain, such as: senyawa oleoresin (gingerol, shogaol), senyawa fenol (ada sumber yang menyebut polifenol)(gingeol, zingeron), enzim proteolitik (zingibain) (www.friedli.com), 8,6 % protein, 6,4 % lemak, 5,9% serat, 66,5% karbohidrat, 5,7% abu, kalsium 0,1%, fosfor 0,15 %, besi 0,011%, sodium 0,03%, potassium 1,4%, vitamin A 175 IU/100 g, vitamin B1 0,05 mg/100 g, vitamin B2 0,13 mg/100 g, niasin 1,9% dan vitamin C 12 mg/100g(https://ift.tt/1hwJvTq). Dalam jahe, ada juga kandungan asam-asam organik seperti asam malat [yang sering disebut sebagai asam apel; COOHCH2CH(OH)COOH ;asam hidroksibutanadioat], dan asam oksalat. Senyawa Oleoresin dalam jahe digunakan sebagai zat aktif untuk mengobati batuk, penurun panas, dan analgetik.
Ilmuwan cina secara eksperimen mendapatkan bahwa jahe memiliki efek memperkuat perut dimana jahe lembut untuk perut dan menstimulasi usus. Penelitian dengan binatang telah membuktikan bahwa jahe memiliki efek analgesik dan aktivitas antiperadangan. Di India, rimpang jahe digunakan untuk mengobati penyakit kedinginan, mual, asma, batuk, kolik, dipsepsia, rematik dan kehilangan nafsu makan.
Penelitian di Jepang menunjukkan bahwa jahe ,memiliki efek tonik pada hati. Jahe dapat menurunkan tekanan darah dengan membatasi aliran darah di daerah periferal tubuh. Penelitian selanjutnya menunjukkkan bahwa jahe dapat menurunkan tingkat kolesterol dengan mengurangi penyerapan kolesterol di darah dan hati (https://ift.tt/2B0FFCV).
Banyak bukti yang mendukung bahwa jahe menurunkan penderitaan dan durasi mual yang dirasakan setelah kemoterapi maupun setelah pembedahan. Penelitian pendahuluan menyarankan bahwa jahe aman dan efektif untuk mual dan muntah pada kehamilan jika digunakan dengan dosis yang direkomendasikan dalam waktu kurang dari 5 hari (www.drug and medicine.com). Jahe memproduksi aksi antimual dan antimabuk karena efek antihistamin dan anticholinergic pada peripheral dan pusat.
Zat pedas dari jahe melepaskan zat P dari serat sensori. Zat P yang dilepaskan menstimulasi cholinergic dan histaminicneurin untuk melepaskan Ach dan histamin sendiri-sendiri atau memproduksi kontraksi otot langsung dengan mengaktifkan reseptor M dan H1 secara korespondensi. Ini bertujuan agar setelah M tereksitasi oleh zat P, reseptor M dan H1 inaktif untuk sementara dan tidak dapat dieksitasi oleh agonis. Karena itu jahe menghambat aksi anticholinergic dan antihistaminic (Qian, D. S, dan Liu, Z. S, 1992).
Rimpang jahe juga digunakan untuk mengobati masuk angin, mengobati kolera, difteria, neuropati dan sebagai penawar racun ular (Heyne, 1987), kecanduan alkohol, sebagai antasida, antifungi, antioksidan, antikejang, antivirus, afrodisiak, mengobati peradangan sendi, atherosclerosis, pegal pada kaki, disentri, kebotakan, masalah sekresi empedu, sebagai penipis darah, mengobati bronkitis, pendarahan, luka bakar pada kulit, kanker, depresi, diare, dismenorrhea (menstruasi yang menyakitkan), flu, gonarthritis, penyakit hati, sebagai stimulan kekebalan tubuh, obat infeksi Helicobacter pylori, impoten, meningkatkan penyerapan obat dan metabolisme, sebagai insektisida, obat parasit usus, penyakit ginjal, antinyamuk, obat psoriasis pada kulit, migrain, malaria, pengurang rasa pegal, obat hipothermia karena serotonin, sakit perut, sakit lambung, infeksi saluran pernafasan, sebagai pasta gigi (www.drug andmedicine.com), obat anti bengkak, rematik dan obat sakit kepala (Heyne, 1987), obat nyeri punggung, mengeluarkan gas dari perut, eksem, panu, terkilir, vitiligo, borok, penyakit cacing gelang dan gatal karena digigit serangga (www.asiamaya.com). Jahe dapat berfungsi sebagai obat nyeri lambung dan radang sendi karena jahe mengandung sejumlah zat gizi seperti vitamin , B1, C, asam-asam amino dan sebagainya. (www.indohafi.com).
Minyak atsiri jahe mengandung bisabolena, sineol, phellandrena, sitral,borneol, sitronellol, geranial, linalool, limonene, zingiberol, zingiberena, kamfena (www.friedli.com). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Khotimah, 1996 tentang efek analgetika minyak atsiri dan ekstrak etanol rimpang jahe dengan metode Writhin Test pada mencit Mus musculus disimpulkan bahwa minyak atsiri yang terkandung dalam rimpang jahe memilki efek analgetika yang lebih kuat daripada ekstrak etanol rimpang jahe dengan kandungan minyak atsiri yang sama. Jahe memiliki kandungan antioksidan yang tinggi. Aktivitas antioksidan dari jahe disebabkan oleh oleoresin. Ini membuat jahe berfungsi sebagai penangkap radikal bebas. Ini berarti jahe memiliki aktivitas anti radang, antimutagenic (www.friedli.com), dapat melindungi lemak/membran dari oksidasi, menghambat oksidasi kolesterol dan meningkatkan kekebalan tubuh (www.indohafi.com). Selain itu, oleoresin dari jahe yang mengandung gingerol dan shogaol sering terkandung dalam antitusif, antiflatullen dan senyawa antasida (www.drugandmedicine.com). Kombinasi dari menstimulasi sirkulasi darah dan keringat menyebabkan jahe menggerakkan darah ke peripheral. Ini membuat jahe cocok sebagai obat untuk kedinginan, demam dan tekanan darah tinggi (Srivastava, et al, 1964).
Jahe menghambat agregasi platelet sehingga dapat mencegah serangan jantung dan stroke (Srivastava, et al, 1964). Pemberian jahe terhadap pasien dengan penyakit arteri koroner menyebabkan pasien tersebut menghasilkan penurunan dalam agregasi platelet (Bordia, A, 1997). Magnesium, kalsium dan fosfor berfungsi bersama-sama dalam pembentukan tulang, kontraksi otot dan transmisi syaraf. Tingginya kandungan mineral ini dalam jahe membuat jahe cocok sebagai obat kejang otot, depresi, hipertensi, lemah otot, kebingungan, perubahan kepribadian, mual, kekurangan koordinasi dan penyakit gastrointestinal.
Tingginya kandungan potassium dalam jahe akan melindungi tubuh dari kedinginan, kelumpuhan, sterilitas, kelemahan otot, lesu mental, kebingungan, kerusakan ginjal dan kerusakan hati. Potasium juga mengatur tekanan darah dan detak jantung.
Berikut beberapa senyawa yang terkandung dalam jahe: 1. Linalool ( 2,6-dimetil-2,7-oktadien-6-ol ) Linalool ialah terpena alcohol yang terjadi secara alamiah. Ini digunakan sebagai scent pada sabun, detergen, shampoo dan lotion. Ini juga digunakan sebagai intermediet kimia. Produk downstream dari linalool yang umum ialah vitamin E. Berat molekul linalool 154,25 g/mol. Titik leleh < 20 derajat celcius. Titik didih 198-199 derajat celcius. Kelarutan dalam air sebesar 1,589 g/L (www.wikipedia.com). struktur 2. Gingerol ((S)-5-hidroksi-1-(4-hidroksi-3-metoksifenil)-3-dekanon) Gingerol atau [6]-gingerol ialah penyusun aktif dari jahe segar. Gingerol dapat dijumpai sebagai minyak kuning pungent dan padatan kristal dengan titik leleh rendah. Memasak jahe mengubah gingerol menjadi zingeron yang lebih tidak pungent dan memiliki aroma manis. Gingerol dapat mereduksi nausea yang dikarenakan mabuk atau kehamilan dan juga dapat mengurangi migraine. Berat molekul gingerol 294,38 g/mol. Titik leleh 30-32 derajat celcius. (https://ift.tt/2nFhnf9 Gingerol dapat mengalami transformasi dengan panas menjadi shogaol, paradol (dari hidrogenasi shogaol) dan zingeron. (www.chem.uwimona.edu.JM:1104/lectures/ginger.html).
Senyawa Limonen (1-metil-4-prop-1-en-2-il-sikloheksena)
Senyawa dengan berat molekul 136, 24 g/mol, kerapatan 0, 8411 g/cm3, titik leleh -95,20C dan titik didih 1760C ini termasuk dalam golongan terpena. Bau senyawa ini seperti jeruk. R-limonen digunakan sebagai insektisida tanamaan. Sedangkan S-limonen digunakan sebgai pewangi pada produk pembersih. Limonen sangat umum digunakan dalam produk kosmestik.
Kamfena (3,3-dimetil-2-metilen-norkamfana)
Kamfena termasuk golongan monoterpen bisiklik yang menguap pada temperature ruang dan berbau tajam atau pedas. Kamfena dapat menurunkan berat badan, meningkatkan berat hati dan tidak memiliki efek mutagenic (www.wikipedia.com).
Sitral (3,7-dimetil-2,6-oktadienal)
Sitral ialah suatu senyawa terpenoid dimana isomer transnya bernama geranial, sedangkan isomer cis nya bernama neral. Bau lemon geranial lebih kuat daripada neral. Selain digunakan sebagai perasa, sitral juga memiliki aktivitas antimikroba yang kuat, digunakan untuk sintesis vitamin A dan efek feromon pada serangga (www.wikipedia.com).
Klik pada gambar untuk memperbesar
Senyawa Shogaol
Shogaol bertanggungjawab terhadap khasiat jahe yang dapat meningkatkan suhu tubuh. Shogaol meningkatkan konsentrasi kalsium intraselluler. [10]-shogaol ialah komponen yang tidak pedas pada jahe namun meningkatkan sekresi adrenalin dengan mengaktivasi TRPV1 (transient receptor potential vanilloid subtype 1) (Iwasaki, et al, 2006). Sedangkan, [6] shogaol mengurangi peradangan di lutut dan melindungi tulang rawan pada tulang paha dari kerusakan (Levy, et al, 2006).
Struktur Shogaol
Zingiberena
Zingiberena ialah seskuiterpen monosiklik yang menyusun secara dominant minyak jahe (www.wikipedia.com). 10. Phellandrena Phellandrena ialah nama untuk sepasang senyawa organic yang memiliki struktur molekul yang mirip dan sifat kimia yang mirip, yaitu α-phellandrena dan β-phellandrena. Phellandrena digunakan sebagai pemberi aroma (www.wikipedia.com).
Borneol
Borneol ialah sebuah terpena dan senyawa organic bisiklik. Borneol mudah teroksidasi menjadi keton menghasilkan kamfor. Borneol digunakan dalam pengobatan tradisional cina sebagai Moxa (www.wikipedia.com).
Kegunaan, Manfaat dan Khasiat Jahe Untuk Pengobatan, Daya Tahan Tubuh dan Kesehatan Secara Umum :
1. Kandungan phenol yang bersifat anti-radang dan sudah terbukti dalam berapa penelitian dapat meredakan radang sendi dan ketegangan otot. Dalam sistem pengobatan China, jahe juga digunakan untuk mengatasi kram akibat menstruasi.
2. Jahe terbukti berkhasiat sebagai karminativum atau dapat merangsang keluarnya gas dari perut sehingga mampu mengobati masuk angin.
3. Sifatnya yang menghangatkan tubuh juga dipercaya mengurangi rasa mual, batuk dan gejala flu ringan.
4. Penelitian lain menyebutkan, kandungan enzim protease dan lipase yang terkandung dalam jahe berfungsi memecah protein dan lemak. Enzim inilah yang membantu mencerna dan menyerap makanan sehingga meningkatkan napsu makan.
5. Jahe juga melindungi sistem pencernaan dengan menurunkan keasaman lambung. Senyawa aseton (sebenarnya saya ragu dengan aseton, karena tidak bereaksi dengan asam) dan methanol pada jahe juga mampu menghambat terjadinya iritasi pada saluran pencernaan. Karena aseton dan metanol dapat bereaksi dengan asam lambung (HCl; asam klorida). Reaksi antara metanol dengan asam klorida merupakan reaksi substitusi gugus OH dengan gugus Cl]
Manfaatnya, nyeri lambung bisa dikurangi dengan mengkonsumsi jahe. Peradangan pada arthritis/radang sendi juga bisa ditanggulangi dengan banyak mengkonsumsi jahe karena jahe menghambat produksi prostaglandin, hormon dalam tubuh yang dapat memicu peradangan.
6. Merangsang pelepasan hormon adrenalin yang dapat memperlebar pembuluh darah sehingga tubuh menjadi hangat, darah mengalir lebih lancar dan tekanan darah menurun.
7. Jahe Juga mengandung senyawa cineole dan arginine yang mampu mengatasi ejakulasi dini. Senyawa ini juga merangsang ereksi, mencegah kemandulan dan memperkuat daya tahan sperma. Tak salah jika orang pun menjulukinya sebagai aphrodisiac food atau makanan pendongkrak gairah seksual, istimewa bukan?
8. Pengobatan kanker indung telur, Jahe merupakan salah satu senjata yang efektif dalam pengobatan kanker indung telur.
9. Mencegah kanker kolon, Karena jahe juga bisa memperlambat pertumbuhan sel-sel kanker kolorektal.
10. Penyembuhan mual akibat hamil, Hasil review dari beberapa studi menunjukkan, jahe juga sama efektifnya dengan vitamin B6 dalam mengatasi mual yang dipicu oleh kehamilan.
11. Meredakan migraine, Penelitian menemukan, jahe bisa meredakan rasa sakit migrain dengan cara menghentikan kerja prostaglandin, penyebab rasa sakit dan peradangan si pembuluh darah.
12. Mencegah rasa sakit akibat diabetes, Sebuah studi yang dilakukan pada tikus penderita diabetes menemukan, tikus yang diberikan jahe mengalami penurunan kejadian rasa sakit akibat diabetes.
Manfaat Jahe Untuk Meredakan Asam Lambung dan Cara Membuat Ramuannya
Sebagian orang di india dan china menjadikan jahe ini menjadi salah satu tanaman tradisional yang dapat mengobati berbagai penyakit, seperti diare, sakit perut, mual, muntah, dispepsida, dan mencegah terbentuknya ulkus dalam lambung. Dengan begitu, memang benar bahwa jahe ini dapat mengobati penyakit Asam lambung Anda.
Cara 1
Siapkan teh jahe satu kantong saja ke dalam cangkir
Rebus teh dalam cangkir tersebut dengan air mendidih
Diamkan selama 15 menit
Buang kantong teh jahe tersebut lalu tambahkan gula secukupnya dan aduk
Atau bisa juga dengan menambahkan tambahan lain seperti daun mint atau potongan es batu.
Cara 2
Siapkan beberapa siung jahe yang sudah di kupas
Potong jahe dengan tebal 1/4 inci
Masukan potongan jahe tersebut dalam panci kecil yang berisi air
Tunggu air hingga menididih
Jika sudah, saring jahe ke dalam gelas
Anda bisa menambahkan 4 sendok madu lalu aduk
Tunggu sampai dingin dengan menutupnya dengan tisu.
Cara 3
Siapkan beberapa siung jahe lalu cuci hingga bersih
Kemudian kupas kuit jahe lalu cincang jahe dan masukan dalam juicer
Setelah itu haluskan
Jika sudah menjadi lembut dan halus, tuangkan ke dalam gelas
Tambahkan 2 setengah sendok madu lalu aduk.
Apa Istimewanya Jahe Hingga Disebutkan Dalam Alquran?
Bahkan kata ginger dalam Bahasa Inggris berasal dari kata lain berbahasa Sansekerta, gringa, yang berarti tanduk, dan vere yang berarti tubuh. Gabungan kata ini mengacu pada bentuk rimpang jahe.
Salah satu ayat Alquran menyebut jahe sebagai bahan campuran minuman di surga. "Di dalam surga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang campurannya adalah jahe," Surah Al-Insan Ayat 17.
Selama berabad-abad manusia telah memanfaatkan jahe. Masyarakat kuno percaya bahwa jahe dapat digunakan untuk menyembuhkan rematik, keseleo dan mengeringkan bekas luka.
Tanaman jahe sudah dibudidayakan di India sejak dulu. Dalam pustaka kuno, para ahli pengobatan India menyatakan pentingnya peran jahe dalam pengobatan.
Penggunaannya sejak ratusan tahun lalu di China, India, Timur Tengah, Pakistan, dan Eropa menunjukkan betapa jahe sangat aman dan berguna. Penelitian modern bahkan mengonfirmasi lebih lanjut kebenaran apa yang telah ditemukan para ahli sebelumnya, seperti Ibnu Sina.
Jahe diketahui mujarab mengobati gangguan sirkulasi darah dan kondisi jantung yang buruk. Penyakit jantung adalah salah satu penyakit penyebab kematian dalam dunia modern saat ini.
Hampir dua per tiga penduduk dunia saat ini memiliki penyakit yang disebabkan oleh tingginya kandungan kolesterol darah, di mana setengah di antaranya akan mengalami serangan jantung, stroke atau penyakit sirkulasi darah lainnya.
Tips Dan Cara Menanam dan Membudidayakan Jahe Dengan Menggunakan Polybab
Beberapa kelebihan budidaya jahe merah dengan menggunakan polybag adalah penggunaan tempat dan air jauh lebih irit daripada menanam secara konvensional di area kebun atau tegalan, media tanam dapat disesuaikan dengan tempat yang ada, anda bisa menggunakan karung bekas, pot plastik dan tempat lain yang dapat digunakan untuk menanam. Selain itu, sangat mudah dan praktis untuk merawatnya dan hasil panen akan lebih banyak dibandingkan dengan menanam jahe merah dikebun atau tegalan. Bagi yang memiliki lahan terbatas maka tips cara menanam jahe merah berikut ini bisa dilakukan yaitu dengan menanam jahe merah di polybag atau pot atau bisa juga menggunakan karung dan wadah lainnya.
Jahe Merah di Polybag
Berikut ini cara menanam jahe merah dengan media polybag atau karung bekas :
Media Tanam Dan Wadah Penanaman
Langkah pertama yang paling penting untuk budidaya jahe merah adalah menyiapkan media tanam. Anda dapat menggunakan polybag atau jika disekeliling anda terdapat karung bekas, ini juga dapat dimanfaatkan. Tapi untuk polybag sendiri juga murah dan kelihatan rapih. Langkah selanjutnya adalah mengisi polybag dengan tanah, pasir dan pupuk organik dengan perbandingan 1:1:1. Untuk pupuk yang digunakan untuk budidaya jahe merah yaitu menggunakan pupuk organik atau pupk kandang yang telah di fermentasi.
Jika media tanam yang digunakan untuk budidaya jahe merah adalah karung, maka gunakan karung bekas. Semakin besar ukuran karung yang digunakan, maka semakin besar pula produktivitas jahe merah tersebut. Namun jika menggunakan polybag sebagai media tanamnya, sebaiknya gunakan polybag yang memiliki ukuran minimal 40 x 50 cm.
Contoh Perbandingan Media Tanam Jahe Merah Yang Bisa Digunakan
Untuk media pengisi di dalam karung atau polybag antara lain: tanah, pasir, dan pupuk organik. Perbandingan ketiga media isi yang digunakan adalah 1:1:1 atau 1:1:2.
Kualitas tanah yang digunakan untuk menanam jahe merah harus yang bagus. Tanah yang baik untuk digunakan menanam jahe merah adalah tanah yang gembur dan subur. Tanah gembur yaitu remah dan komposisi antara liat, pasir, dan debunya seimbang. Sedangkan, tanah yang subur yaitu tanah yang memiliki banyak kandungan unsur hara.
Pasir yang digunakan untuk budidaya jahe merah ini adalah pasir ladu atau pasir yang bercampur dengan lumpur. Selain pasir jenis ini memiliki harga yang murah, pasir ini juga masih memiliki kandugan bahhan-bahan mineral endapan.
Pupuk organik yang bisa digunakan untuk media tanam budidaya jahe merah adalah pupuk kandang, pupuk kompos, atau pupuk bokashi. Jika pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang, maka pupuk kandang yang baik adalah pupuk kandang yang sudah dihancurkan dan difermentasi. Sehingga, akar tanaman lebih cepat menyerap.
Setelah ketiga media tanam, yaitu tanah, pasir, dan pupuk sudah tersedia, maka langkah selanjutnya adalah mencampur ketiga media tersebut sampai merata sambil dibersihkan benda-benda yang menggangu, seperti batu, plastik, atau benda lainnya.
Masukkan media tersebut ke dalam karung atau polybag yang sudah disiapkan sebelumnya. Media isi cukup dimasukkan 1/4 bagian saja dari karung atau polybag. Karena dalam proses selanjutnya akan terus ditambah dengan pupuk organik.
Bibit jahe Merah
Setelah media tanam telah selesai disiapkan, langkah selanjutnya yaitu menyiapkan bibit jahe merah. Bibit jahe merah yang bagus dan berkualitas adalah mempunyai ciri-ciri berumur tua, tidak luka, berwarna cerah dan bebas dari penyakit. Jika bibit jahe merah sudah didapat, maka langkah selanjutnya yaitu dengan merendam bibit pada larutan fungisida selama kurang lebih 15 menit, agar bibit jahe merah bebes dari jamur maupun gangguan penyakit tanaman lainnya. Setelah semuanya dilakukan, cara budidaya jahe merah selanjutnya yaitu menyemai bibit jahe merah dengan cara jauhkan dari sinar matahari, dan yang paling bagus penyemaian dilakukan ditempat yang lembab dengan cara bibit jahe merah diberi alas jerami kemudian di tutup dengan jerami. langkah selanjutnya anda dapat memantau dan mengkontrol hasil semaian, jika dirasa kurang lembab, anda bisa menambahkan air agar kelembaban tetap terjaga. Jika berhasil, tunas jahe merah akan muncul kurang lebih 2 minggu. Nah itu pertanda bahwa jahe merah siap untuk ditanam.
Bibit Jahe Merah
Benih yang digunakan untuk pembibitan jahe merah diambil dari rimpangnya. Rimpang yang baik untuk benih adalah rimpang yang segar, sehat, ukurannya normal atau besar, tidak cacat atau terluka, dan berasal dari induk yang cukup tua dan sehat.
Jahe Merah Bibit
Benih yang sudah disortir tidak sepenuhnya bebas dari jamur. Untuk berjaga-jaga agar benih tidak terkena serangan jamur, rendam benih terlebih dahulu menggunakan larutan fungsida selama 15 menit. Selain cara itu, bisa juga cukup diremdam atau dibasahi dengan air.
Selanjutnya letakkan pada nampah dan tempatkan di tempat yang lembab agar berkecambah. Agar benih tetap lembab, maka benih harus tetap di kontrol dan basahi lagi jika benih sudah mulai agak kering. Benih jahe merah akan mulai berkecambah sekitar 2 minggu.
Benih jahe merah akan mulai berkecambah sekitar 2 minggu ke depan. Selama masa tunggu benih jahe merah berkecambah, kita bisa menyiapkan tempat untuk penyemaian berupa petak dengan ukuran 1 x 2 m. Petak tersebut dibatasi dengan batubata dan di dalamnya diisi dengan pasir dan pupuk organik.
Setelah tempat penyemaian selesai dibuat, sebaiknya tempat penyemaiannya tidak diletakkan di daerah yang terdapat sinar matahari dan hujan secara langsung.
Setelah benih berkecambah, langkah selanjutnya adalah menanam benih tersebut ke dalam petak yang sudah disiapkan sebelumnya sedalam 4-5 cm. Benih-benih yang ditanam tersebut akan mulai tumbuh dan menjadi tanaman muda jahe merah sekitar 2-4 minggu.
Setelah benih jahe merah tersebut tumbuh dengan ketinggian sekitar 10 cm, maka bibit diambil atau dipotong mulai dari rimpangnya untuk ditanam di media karung atau polybag yang sudah disiapkan sebelumnya. Pada umumnya, satu buah rimpang dapat tumbuh sekitar 2-4 bibit jahe merah.
Teknik dan Cara Menanam Jahe Merah
Setelah semuanya selesai, langkah selanjutnya yaitu teknik menanam jahe merah, siapkan media tanam yang sudah disiapkan, ambil bibit jahe merah yang sudah mengeluarkan tunasnya, tancapkan pada media tanam dengan posisi tunas berada di atas, kemudian timbun dengan tanah kira-kira 3 cm pada rimpang jahe merah tersebut, anda dapat juga menimbun dengan jerami dengan ketebalan yang sama. Hindari dari matahari langsung dan letakan dalam tempat yang lembab, karena jika terkena matahari tunas akan menguning. Kemudian sirami jahe merah agar tetap lembab dan tetap jauhkan dari sinar matahari langsung sampai tunas berubah menjadi daun.
Bibit Jahe Merah Yang Sudah ditanam dalam Polybag
Penyemaian adalah penanaman tanaman jahe merah muda ke dalam polybag atau karung. Langkah yang satu ini perlu hati-hati karena bisa merusak tanaman muda jahe merah. Untuk menanam bibit jahe merah, buatlah lubang sebesar ukururan pangkal bibit. Masukkan bibit jahe merah kedalam lubang tersebut dan tutup dengan media isi hingga padat.
Setelah semua bibit sudah ditanam, langkah selanjutnya adalah menyiram bibit menggunakan air bersih agar tanaman mendapatkan air yang cukup. Ingat, jangan letakkan tanaman jahe merah tersebut di tempat yang terkena sinar matahari langsug. Namun, letakkan tanaman jahe merah di tempat yang terdapat naungannya sekitar 2,5 bulan.
Cara dan Teknik Pemeliharaan Jahe Merah
Daerah terbaik untuk tanam jahe merah adalah yang memiliki curah hujan sekitar 2.500 hingga 4.000 mm per tahun. Sedangkan suhu udara terbaik adalah 20 sampai 35 derajat celcius atau tidak panas namun juga tidak terlalu dingin. Adapun kondisi tanah tidak saja harus subur tapi juga gembur sekaligus memiliki kandungan humus yang banyak. Jahe adalah tanaman yang tidak dapat tumbuh dengan sempurna jika kita tanam pada daerah gersang, berbatu dan daerah berkandungan air terlalu banyak. Daerah pegunungan juga tidak bagus untuk menjadi lahan budidaya karena suhu udaranya terlalu dingin. Jahe merah merupakan tanaman dengan kebutuhan terhadap penyinaran matahari dalam jumlah banyak di banding jenis tanaman lain. Apalagi ketika saat masa tanam telah memasuki usia 1,5 hingga 7 bulan, pasokan sinar matahari menjadi kebutuhan utama.
Tanaman Jahe Merah
Salah satu langkah terpenting dalam pemeliharaan jahe merah adalah penyiraman yang teratur. Lakukan penyiraman pada sore hari agar kelembaban tetap stabil dan bibit jahe merah yang masih baru tidak menguning. penyiraman dilakukan setiap hari pada sore hari sampai tanaman jahe merah berumur 3 bulan. Selain penyiraman, lakukan juga penyiangan di sekitar tanaman jahe merah anda, ini dilakukan agar unsur hara pada tanah tidak berkurang karena ada gulma di sekeliling tanaman jahe merah. Jika usia tanaman jahe merah menginjak 2 bulan, lakukan pemupukan susulan dengan menggunakan pupuk organik, hal ini bertujuan untuk menjaga unsur hara tanah agar kualitas rimpang jahe merah tetap terjaga. Lakukan setidaknya 3 kali berturut-turut sebelum masa panen tiba.
Tanaman jahe merah membutuhkan air agar tetap bisa tumbuh. Untuk itu, perlu dilakukan penyiraman setiap hari. Sebaiknya penyiraman dilakukan pada sore hari.
Sebagian petani menggabungkan budidaya jahe merah dengan budidaya ikan dalam kolam. Hal ini untuk mempermudah dalam penyiraman dan ketersediaan air saat musim kemarau. Selain itu, air kolam diharapkan dapat memberikan unsur hara bagi tanaman.
Tahap penyiraman ini dilakukan hingga tanaman jahe memasuki fase senecense (mengering), yaitu saat tanaman jahe merah sudah tua dan mendekati masa panen.
Tahapan penyiangan dan penggemburan sangat penting untuk pertumbuhan tanaman jahe merah. Karena biasanya media tanam jahe merah akan ditumbuhi oleh rumput. Agar rumput-rumput tersebut tidak menggangu masa tumbuh tanaman jahe merah, terlebih 4 bulan pertama, maka perlu dilakukan penyiangan.
Sebagian petani memanfaatkan mulsa jerami pada media tanam untuk meminimalisir tumbuhnya rumput. Selain penyiangan, penggemburan media isi jahe merah juga perlu dilakukan. Hal ini guna menyediakan media tumbuh tanaman jahe merah dengan baik. Dengan penggemburan ini, akar-akar tanaman jahe merah dapat tumbuh dengan baik. Penggemburan bisa dilakukan menggunakan cetok atau alat lainnya.
Selain penyiraman, penyiangan, dan penggemburan, pemupukan juga perlu dilakukan secara rutin setiap 2 bulan sekali dengan cara menambahkan pupuk organik di dalam media tanam. Setiap penambahan pupuk, jumlah yang diberikan kira-kira 1/5 ukuran media tanam. Pemupukan ini bisa diberikan sekitar 3 kali selama umur tanaman jahe merah.
Teknik dan Cara Panen Jahe Merah
Jahe merah dapat di panen ketika sudah menginjak usia 1 tahun. Hal ini bertujuan agar rimpang jahe merah sudah benar-benar tua dan besar. Cara memanen jahe merah dengan media polybag sangat gampang, anda hanya tinggal menyobek polybag dan ambil rimpang jahe merah kemudian bilas dengan air dan tiriskan agar kering. Jahe siap untuk dijual atau juga dapat dikonsumsi sendiri.
Masa tanam jahe merah pada umumnya 10 bulan. Setelah 10 bulan, tanaman jahe merah sudah bisa dipanen. Untuk mengetahui apakah tanaman jahe merah sudah siap dipanen atau belum, lihat saja apakah tanaman sudah mulai mengering atau belum. Jika daun dan batangnya sudah mulai menguning dan mengering, itu berarti jahe merah sudah siap dipanen.
Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Jahe Merah
Hama yang sering kali menyerang tanaman jahe merah adalah belanang dan ulat. Untuk pengendaliannya bisa dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:
Cara mekanis
Cara mekanis adalah cara yang dilakukan dengan memeriksa tanaman dan membunuh hama jika ditemukan. Cara mudah menerapkan cara ini adalah pada saat melakukan penyiraman tanaman jahe merah. Jadi, pada saat menyiram tanaman, sebaiknya juga dilihat apakah tanaman terdapat hama atau penyakit.
Cara kimiawi
Cara yang satu ini sering kali dilakukan untuk pengendalian hama. Karena cara ini cukup mudah dilakukan jika tanaman jahe merah sangat banyak. Caranya adalah dengan menyemprotkan insektisida pada tanaman. Insektisida yang digunakan sebaiknya insektisida organik dengan bahan aktif tembakau atau lainnya.
Jika terjadi serangan hama, harus menggunakan insektisida, fungisida dan hebisida alami dan bersifat ramah lingkungan. Selain itu, tidak boleh memunculkan dampak berupa residu toksik pada tumbuhan dan lahan atau media tanam.
Jenis pestisida alami antara lain adalah tembakau. Daun tanaman ini punya kandungan nikotin yang sangat tinggi, sehingga dapat kita manfaatkan untuk mengatasi serangan hama berbentuk serangga kecil bernama aphids.
Kemudian ada lagi piretrum, sejenis tanaman dengan bunga yang bisa di manfaatkan sebagai pembasmi nyamuk, lalat dan kutu.
Berikutnya adalah tuba yang mengandung retenone yang seringkali di pakai para petani sebagai insektisida kontak. Buah bengkoang yang memiliki kandungan rotenoid atau pakhirizida, dapat pula Amda manfaatkan sebagai larvasida dan insektisida.
Kemudian yang terakhir, adalah tanaman jeringau. Rimpang tanaman jeringau memiliki kandungan asaron, yang sangat handal untuk membasmi hama jahe merah berupa cendawan dan serangga.
Teknik penggunaan masing-masing insektisida alami tersebut semuanya hampir serupa, yaitu di buatkan cairan kemudian semprotkan pada tanaman yang terkena serangan hama.
Sedangkan penyakit yang bisa menyerang tanaman jahe adalah penyakit layu bakteri dan busuk rimpang yang disebabkan oleh jamur. Hal ini bisa diminimalisir pada saat pemilihan benih dan pengecambahan. Jika benih yang dipilih termasuk benih yang baik dan dalam proses pengecambahan, benih direndam terlebih dahulu menggunakan larutan fungsida , maka terjadinya penyakit yang disebabkan oleh jamur kemungkinan kecil terjadi.
Diolah dari berbagai sumber
Title :Kupas Tuntas Jahe, Bukti Ilmiah Manfaat Jahe, Kandungan Nutrisi dan Cara Budidaya JaheKandungan senyawa kimia dari jahe merah terdiri dari gingerol, zingeron, dan shogaol. Selain itu jahe merah mengandung 1-4 % minyak atsiri dan oleoresin. Minyak atsiri dalam rimpang jahe merah juga memiliki komponen senyawa lainnya yang terdiri dari zingerberin, kamfena, lemonin, zingiberen, zingiberal, gingeral dan shogaol serta kandungan lainnya seperti minyak dammar, pati, asam organik, asam malat, asam aksolat dan gingerin.
Rimpang jahe merah selain mengandung senyawa-senyawa kimia tersebut juga mengandung gingerol, 1,8-cineole 10-dehydro-gingerdione, 6-gingerdione, arginine, a-linolenic acid, aspartic, β-sitostrerol, caprylic acid, capsaicin, chlorogenis acid, farnesal, farnesene, farnesl dan unsur pati seperti tepung kanji, serta serat-serat resin dalam jumlah sedikit.
Berdasarkan beberapa penelitian, dalam minyak atsiri jahe terdapat unsur-unsur : n-nonylaldehyde, d-camphene, d-β phellandrene, methyl heptenone, cineol, d-borneol, geraniol, linalool, acetates dan caprylate, citral, chavicol dan zingiberene. Bahan-bahan tersebut merupakan sumber bahan baku terpenting dalam industri farmasi dan obat-obatan.
Kandungan minyak atsiri jahe merah sekitar 2,58 – 2,72% dihitung berdasarkan berat kering. Kandungan minyak atsiri jenis jahe yang lain jauh berada dibawahnya. Ada jahe besar atau jahe badak berkisar 0,82 – 1,68% dan pada jahe kecil atau jahe emprit berkisar 1,5 – 3,3%. Minyak atsiri umumnya berwarna kuning sedikit kental dan merupakan senyawa yang memberikan aroma yang khas pada jahe.
Besarnya kandungan minyak atsiri dipengaruhi oleh umur tanaman. Artinya, semakin tua umur jahe tersebut, maka semakin tinggi kandungan minyak atsirinya.
Berdasarkan efek farmakologisnya, jahe merah memiliki manfaat untuk melancarkan sirkulasi darah, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, menghangatkan tubuh, antiradang dan penambah nafsu makan dan sangat apabila dikonsumsi oleh wanita yang sedang dalam masa menstruasi.
Mengapa Jahe Terasa Pedas di Lidah dan Apa Saja Jenis Varietas Tanaman Jahe?
Beberapa Maca Varietas Jahe
Terdapat tiga jenis jahe yang populer di pasaran, yaitu:
a. Jahe gajah/jahe badak
Merupakan jahe yang paling disukai di pasaran internasional. Bentuknya besar gemuk dan rasanya tidak terlalu pedas. Daging rimpang berwarna kuning hingga putih.
b. Jahe kuning
Merupakan jahe yang banyak dipakai sebagai bumbu masakan, terutama untuk konsumsi lokal. Rasa dan aromanya cukup tajam. Ukuran rimpang sedang dengan warna kuning.
c. Jahe merah
Jahe jenis ini memiliki kandungan minyak asiri tinggi dan rasa paling pedas, sehingga cocok untuk bahan dasar farmasi dan jamu. Ukuran rimpangnya paling kecil dengan warna merah. Dengan serat lebih besar dibanding jahe biasa.
Menurut Farmakope Belanda, Zingiber Rhizoma (Rhizoma Zingiberis- akar jahe) yang berupa umbi Zingerber officinale mengandung 6% bahan obat-obatan yang sering dipakai sebagai rumusan obat-obatan atau sebagai obat resmi di 23 negara. Menurut daftar prioritas WHO, jahe merupakan tanaman obat-obatan yang paling banyak dipakai di dunia. Di negara Malaysia, Filipina dan Indonesia telah banyak ditemukan manfaat therapeutis.Jahe adalah tanaman rimpang yang sangat populer sebagai rempah-rempah dan bahan obat. Rimpangnya berbentuk jemari yang menggembung di ruas-ruas tengah. Rasa dominan pedas disebabkan senyawa keton bernama zingeron. Selain zingeron, juga ada senyawa oleoresin (gingerol, shogaol), senyawa paradol yang turut menyumbang rasa pedas ini.
Zingeron (4-(4-hidroksi-3-metoksifenil)-2-butanon) Zingeron memiliki berat molekul 194,22 g/mol, titik leleh 40-410C dan titik didih 187-1880C pada 14 mmHg. Berat molekulnya yang besar dan gugus karbonil yang polar pada rantainya membuat molekul zingeron saling tarik menarik secara kuat. Hasilnya, zingeron tidak mudah menguap. Bau zingeron pada jahe tidak kuat namun ekor hidrokarbonnya memberikan rasa pada jahe ketika ini kontak dengan reseptornya. Zingeron digunakan sebagai perasa buatan (https://ift.tt/2C69TUq). Zingeron ialah suatu pemblok β-adrenoseptor sehingga dapat menghambat oksidasi lipid. Ini menyebabkan zingeron memiliki efek kardioprotektif sehingga dapat digunakan sebagai obat berbagai penyakitt kardiovaskular. Zingeron juga memiliki aktivitas sebagai antioksidan yang berguna bagi kehidupan manusia (https://ift.tt/2AYEnYW).
Jahe merupakan rimpang dari tanaman bernama ilmiah Zingiber Officinale Roscoe. Tanaman jahe berasal dari Asia Pasifik dan tersebar dari India sampai Cina. Di dunia perdagangan, penanaman jahe berdasarkan daerah asalnya, misalkan jahe Afrika, jahe Chochin atau jahe Jamika. Sejak 250 tahun yang lalu, di Cina Jahe sudah digunakan sebagai bumbu dapur dan obat. Di Malaysia, Filipina, dan Indonesia jahe banyak digunakan sebagai obat tradisional. Sedangkan di Eropa pada abad pertengahan, jahe digunakan sebagai aroma pada bir.
Jahe sering kita temui sehari-hari. Banyak manfaat yang kita dapat dari penggunaan jahe. Diantaranya sebagai bumbu masak, pemberi aroma, dan rasa pada roti, kue, biscuit, kembang gula, serta berbagai minuman (bandrek, sekoteng, dan sirup). Jahe juga dapat digunakan pada obat tradisional sebagai obat sakit kepala, obat batuk, masuk angin,untuk mengobati gangguan pada saluran pencernaan, stimulansia, diuretik, rematik, menghilangkan rasa sakit, obat antimual dan mabuk perjalanan, karminatif (mengeluarkan gas dari perut), kolera, diare, sakit tenggorokan, difteria, neuropati, sebagai penawar racun ular dan sebagai obat luar untuk mengobati gatal digigit serangga, keseleo, bengkak serta memar.
Jahe, begitu akrabnya kita, sehingga tiap daerah di Indonesia mempunyai sebutan sendiri-sendiri bagi jahe. Nama-nama daerah bagi jahe tersebut antara lain halia (Aceh), bahing (Batak karo), sipadeh atau sipodeh (Sumatera Barat), Jahi (Lampung), jae (Jawa), Jahe (sunda), jhei (Madura), pese (Bugis), dan lali (Irian).
Uraian Tumbuhan:
Familia : Zingiberaceae
Nama Latin :
- Zingiber officinale Rosc.
- Z.o. var. amarun (pahit)
- Z.o. var. rubrum (merah)
Nama English : Ginger
Zingiber officinale merupakan tumbuhan herba menahun yang tumbuh liar di ladang-ladang berkadar tanah lembab dan memperoleh banyak sinar matahari dan dapat berumur tahunan. Batangnya tegak tersusun dari helaian daun yang pipih memanjang dengan ujung lancip, berakar serabut dan berumbi dengan rimpang mendatar. Tumbuhan semak berbatang semu ini tingginya bisa mencapai 30 cm - 1 m . Rimpang jehe berkulit agak tebal membungkus daging umbi yang berserat dan berwarna coklat beraroma khas. Bentuk daun bulat panjang dan tidak lebar. Berdaun tunggal, berbentuk lanset dengan panjang antara 15 - 28 mm. Bunganya terdiri dari tandan bunga yang berbentuk kerucut dengan kelopak berwarna putih kekuningan. Bunganya memiliki 2 kelamin dengan 1 benang sari dan 3 putik bunga. Bunga ini muncul pada ketiak daun dengan posisi duduk. Biasanya jahe di tanam pada dataran rendah sampai dataran tinggi (daerah subtropis & tropis) di ketinggian 1500 m di atas permukaan laut. Karena jahe hanya bisa bertahan hidup di daerah tropis, penanamannya hanya bsia dilakukan di daerah katulistiwa seperi Asia Tenggara, Brasil, dan Afrika. Saat ini Equador dan Brasil menjadi pemasok jahe terbesar di dunia.
Berdasarkan beberapa referensi, baik jurnal ilmiah dan majalah popular, disebutkan bahwa jahe dapat mencegah dan mengobati migrain, hepatotoksik, luka bakar, sakit kepala, menurunkan kadar kolesterol, obat rematik, tukak lambung, antidepresi, dan mengobati impotensi. Meski demikian, semua khasiat jahe tersebut masih belum cukup bukti ilmiah, sehingga perlu dilakukan uji secara ilmiah pula.
Kandungan senyawa dalam jahe ada 2 golongan senyawa berdasarkan kemudahan menguap, yaitu golongan senyawa volatil (mudah menguap) dan golongan non-volatil. Senyawa yang menyebabkan pedas di atas merupakan senyawa non-volatil.
Jika kita menumbuk seruas jahe, maka akan timbul aroma khas yang kuat, dan jika kita hirup akan memberi suasana hangat di hidung kita. Aroma khas ini berasal dari minyak atsiri yang terkandung didalamnya. Minyak astiri merupakan senyawa volatil atau mudah menguap, sehingga baunya tercium oleh hidung kita. Minyak ini juga menyebabkan rasa jahe yang khas. Minyak atsiri dalam jahe merupakan gabungan dari senyawa terpenoid yang terdiri dari senyawa-senyawa seskuiterpena, zingiberena, bisabolena, sineol, sitral, zingiberal (ada yang menyebut zingiberol, tapi keduanya adalah senyawa berbeda; zingiberal mengandung gugus aldehid, sedangkan zingiberol mengandung gugus hidroksida,-OH), felandren (phellandrena),borneol, sitronellol, geranial, linalool, limonene, kamfena. Minyak atsiri yang terkandung dalam jahe antara 1 sampai 3 %.
Selain itu, juga ada kandungan senyawa lain, such as: senyawa oleoresin (gingerol, shogaol), senyawa fenol (ada sumber yang menyebut polifenol)(gingeol, zingeron), enzim proteolitik (zingibain) (www.friedli.com), 8,6 % protein, 6,4 % lemak, 5,9% serat, 66,5% karbohidrat, 5,7% abu, kalsium 0,1%, fosfor 0,15 %, besi 0,011%, sodium 0,03%, potassium 1,4%, vitamin A 175 IU/100 g, vitamin B1 0,05 mg/100 g, vitamin B2 0,13 mg/100 g, niasin 1,9% dan vitamin C 12 mg/100g(https://ift.tt/1hwJvTq). Dalam jahe, ada juga kandungan asam-asam organik seperti asam malat [yang sering disebut sebagai asam apel; COOHCH2CH(OH)COOH ;asam hidroksibutanadioat], dan asam oksalat. Senyawa Oleoresin dalam jahe digunakan sebagai zat aktif untuk mengobati batuk, penurun panas, dan analgetik.
Ilmuwan cina secara eksperimen mendapatkan bahwa jahe memiliki efek memperkuat perut dimana jahe lembut untuk perut dan menstimulasi usus. Penelitian dengan binatang telah membuktikan bahwa jahe memiliki efek analgesik dan aktivitas antiperadangan. Di India, rimpang jahe digunakan untuk mengobati penyakit kedinginan, mual, asma, batuk, kolik, dipsepsia, rematik dan kehilangan nafsu makan.
Penelitian di Jepang menunjukkan bahwa jahe ,memiliki efek tonik pada hati. Jahe dapat menurunkan tekanan darah dengan membatasi aliran darah di daerah periferal tubuh. Penelitian selanjutnya menunjukkkan bahwa jahe dapat menurunkan tingkat kolesterol dengan mengurangi penyerapan kolesterol di darah dan hati (https://ift.tt/2B0FFCV).
Banyak bukti yang mendukung bahwa jahe menurunkan penderitaan dan durasi mual yang dirasakan setelah kemoterapi maupun setelah pembedahan. Penelitian pendahuluan menyarankan bahwa jahe aman dan efektif untuk mual dan muntah pada kehamilan jika digunakan dengan dosis yang direkomendasikan dalam waktu kurang dari 5 hari (www.drug and medicine.com). Jahe memproduksi aksi antimual dan antimabuk karena efek antihistamin dan anticholinergic pada peripheral dan pusat.
Zat pedas dari jahe melepaskan zat P dari serat sensori. Zat P yang dilepaskan menstimulasi cholinergic dan histaminicneurin untuk melepaskan Ach dan histamin sendiri-sendiri atau memproduksi kontraksi otot langsung dengan mengaktifkan reseptor M dan H1 secara korespondensi. Ini bertujuan agar setelah M tereksitasi oleh zat P, reseptor M dan H1 inaktif untuk sementara dan tidak dapat dieksitasi oleh agonis. Karena itu jahe menghambat aksi anticholinergic dan antihistaminic (Qian, D. S, dan Liu, Z. S, 1992).
Rimpang jahe juga digunakan untuk mengobati masuk angin, mengobati kolera, difteria, neuropati dan sebagai penawar racun ular (Heyne, 1987), kecanduan alkohol, sebagai antasida, antifungi, antioksidan, antikejang, antivirus, afrodisiak, mengobati peradangan sendi, atherosclerosis, pegal pada kaki, disentri, kebotakan, masalah sekresi empedu, sebagai penipis darah, mengobati bronkitis, pendarahan, luka bakar pada kulit, kanker, depresi, diare, dismenorrhea (menstruasi yang menyakitkan), flu, gonarthritis, penyakit hati, sebagai stimulan kekebalan tubuh, obat infeksi Helicobacter pylori, impoten, meningkatkan penyerapan obat dan metabolisme, sebagai insektisida, obat parasit usus, penyakit ginjal, antinyamuk, obat psoriasis pada kulit, migrain, malaria, pengurang rasa pegal, obat hipothermia karena serotonin, sakit perut, sakit lambung, infeksi saluran pernafasan, sebagai pasta gigi (www.drug andmedicine.com), obat anti bengkak, rematik dan obat sakit kepala (Heyne, 1987), obat nyeri punggung, mengeluarkan gas dari perut, eksem, panu, terkilir, vitiligo, borok, penyakit cacing gelang dan gatal karena digigit serangga (www.asiamaya.com). Jahe dapat berfungsi sebagai obat nyeri lambung dan radang sendi karena jahe mengandung sejumlah zat gizi seperti vitamin , B1, C, asam-asam amino dan sebagainya. (www.indohafi.com).
Minyak atsiri jahe mengandung bisabolena, sineol, phellandrena, sitral,borneol, sitronellol, geranial, linalool, limonene, zingiberol, zingiberena, kamfena (www.friedli.com). Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Khotimah, 1996 tentang efek analgetika minyak atsiri dan ekstrak etanol rimpang jahe dengan metode Writhin Test pada mencit Mus musculus disimpulkan bahwa minyak atsiri yang terkandung dalam rimpang jahe memilki efek analgetika yang lebih kuat daripada ekstrak etanol rimpang jahe dengan kandungan minyak atsiri yang sama. Jahe memiliki kandungan antioksidan yang tinggi. Aktivitas antioksidan dari jahe disebabkan oleh oleoresin. Ini membuat jahe berfungsi sebagai penangkap radikal bebas. Ini berarti jahe memiliki aktivitas anti radang, antimutagenic (www.friedli.com), dapat melindungi lemak/membran dari oksidasi, menghambat oksidasi kolesterol dan meningkatkan kekebalan tubuh (www.indohafi.com). Selain itu, oleoresin dari jahe yang mengandung gingerol dan shogaol sering terkandung dalam antitusif, antiflatullen dan senyawa antasida (www.drugandmedicine.com). Kombinasi dari menstimulasi sirkulasi darah dan keringat menyebabkan jahe menggerakkan darah ke peripheral. Ini membuat jahe cocok sebagai obat untuk kedinginan, demam dan tekanan darah tinggi (Srivastava, et al, 1964).
Jahe menghambat agregasi platelet sehingga dapat mencegah serangan jantung dan stroke (Srivastava, et al, 1964). Pemberian jahe terhadap pasien dengan penyakit arteri koroner menyebabkan pasien tersebut menghasilkan penurunan dalam agregasi platelet (Bordia, A, 1997). Magnesium, kalsium dan fosfor berfungsi bersama-sama dalam pembentukan tulang, kontraksi otot dan transmisi syaraf. Tingginya kandungan mineral ini dalam jahe membuat jahe cocok sebagai obat kejang otot, depresi, hipertensi, lemah otot, kebingungan, perubahan kepribadian, mual, kekurangan koordinasi dan penyakit gastrointestinal.
Tingginya kandungan potassium dalam jahe akan melindungi tubuh dari kedinginan, kelumpuhan, sterilitas, kelemahan otot, lesu mental, kebingungan, kerusakan ginjal dan kerusakan hati. Potasium juga mengatur tekanan darah dan detak jantung.
Berikut beberapa senyawa yang terkandung dalam jahe: 1. Linalool ( 2,6-dimetil-2,7-oktadien-6-ol ) Linalool ialah terpena alcohol yang terjadi secara alamiah. Ini digunakan sebagai scent pada sabun, detergen, shampoo dan lotion. Ini juga digunakan sebagai intermediet kimia. Produk downstream dari linalool yang umum ialah vitamin E. Berat molekul linalool 154,25 g/mol. Titik leleh < 20 derajat celcius. Titik didih 198-199 derajat celcius. Kelarutan dalam air sebesar 1,589 g/L (www.wikipedia.com). struktur 2. Gingerol ((S)-5-hidroksi-1-(4-hidroksi-3-metoksifenil)-3-dekanon) Gingerol atau [6]-gingerol ialah penyusun aktif dari jahe segar. Gingerol dapat dijumpai sebagai minyak kuning pungent dan padatan kristal dengan titik leleh rendah. Memasak jahe mengubah gingerol menjadi zingeron yang lebih tidak pungent dan memiliki aroma manis. Gingerol dapat mereduksi nausea yang dikarenakan mabuk atau kehamilan dan juga dapat mengurangi migraine. Berat molekul gingerol 294,38 g/mol. Titik leleh 30-32 derajat celcius. (https://ift.tt/2nFhnf9 Gingerol dapat mengalami transformasi dengan panas menjadi shogaol, paradol (dari hidrogenasi shogaol) dan zingeron. (www.chem.uwimona.edu.JM:1104/lectures/ginger.html).
Senyawa Limonen (1-metil-4-prop-1-en-2-il-sikloheksena)
Senyawa dengan berat molekul 136, 24 g/mol, kerapatan 0, 8411 g/cm3, titik leleh -95,20C dan titik didih 1760C ini termasuk dalam golongan terpena. Bau senyawa ini seperti jeruk. R-limonen digunakan sebagai insektisida tanamaan. Sedangkan S-limonen digunakan sebgai pewangi pada produk pembersih. Limonen sangat umum digunakan dalam produk kosmestik.
Kamfena (3,3-dimetil-2-metilen-norkamfana)
Kamfena termasuk golongan monoterpen bisiklik yang menguap pada temperature ruang dan berbau tajam atau pedas. Kamfena dapat menurunkan berat badan, meningkatkan berat hati dan tidak memiliki efek mutagenic (www.wikipedia.com).
Sitral (3,7-dimetil-2,6-oktadienal)
Sitral ialah suatu senyawa terpenoid dimana isomer transnya bernama geranial, sedangkan isomer cis nya bernama neral. Bau lemon geranial lebih kuat daripada neral. Selain digunakan sebagai perasa, sitral juga memiliki aktivitas antimikroba yang kuat, digunakan untuk sintesis vitamin A dan efek feromon pada serangga (www.wikipedia.com).
Klik pada gambar untuk memperbesar
Senyawa Shogaol
Shogaol bertanggungjawab terhadap khasiat jahe yang dapat meningkatkan suhu tubuh. Shogaol meningkatkan konsentrasi kalsium intraselluler. [10]-shogaol ialah komponen yang tidak pedas pada jahe namun meningkatkan sekresi adrenalin dengan mengaktivasi TRPV1 (transient receptor potential vanilloid subtype 1) (Iwasaki, et al, 2006). Sedangkan, [6] shogaol mengurangi peradangan di lutut dan melindungi tulang rawan pada tulang paha dari kerusakan (Levy, et al, 2006).
Struktur Shogaol
Zingiberena
Zingiberena ialah seskuiterpen monosiklik yang menyusun secara dominant minyak jahe (www.wikipedia.com). 10. Phellandrena Phellandrena ialah nama untuk sepasang senyawa organic yang memiliki struktur molekul yang mirip dan sifat kimia yang mirip, yaitu α-phellandrena dan β-phellandrena. Phellandrena digunakan sebagai pemberi aroma (www.wikipedia.com).
Borneol
Borneol ialah sebuah terpena dan senyawa organic bisiklik. Borneol mudah teroksidasi menjadi keton menghasilkan kamfor. Borneol digunakan dalam pengobatan tradisional cina sebagai Moxa (www.wikipedia.com).
Kegunaan, Manfaat dan Khasiat Jahe Untuk Pengobatan, Daya Tahan Tubuh dan Kesehatan Secara Umum :
1. Kandungan phenol yang bersifat anti-radang dan sudah terbukti dalam berapa penelitian dapat meredakan radang sendi dan ketegangan otot. Dalam sistem pengobatan China, jahe juga digunakan untuk mengatasi kram akibat menstruasi.
2. Jahe terbukti berkhasiat sebagai karminativum atau dapat merangsang keluarnya gas dari perut sehingga mampu mengobati masuk angin.
3. Sifatnya yang menghangatkan tubuh juga dipercaya mengurangi rasa mual, batuk dan gejala flu ringan.
4. Penelitian lain menyebutkan, kandungan enzim protease dan lipase yang terkandung dalam jahe berfungsi memecah protein dan lemak. Enzim inilah yang membantu mencerna dan menyerap makanan sehingga meningkatkan napsu makan.
5. Jahe juga melindungi sistem pencernaan dengan menurunkan keasaman lambung. Senyawa aseton (sebenarnya saya ragu dengan aseton, karena tidak bereaksi dengan asam) dan methanol pada jahe juga mampu menghambat terjadinya iritasi pada saluran pencernaan. Karena aseton dan metanol dapat bereaksi dengan asam lambung (HCl; asam klorida). Reaksi antara metanol dengan asam klorida merupakan reaksi substitusi gugus OH dengan gugus Cl]
Manfaatnya, nyeri lambung bisa dikurangi dengan mengkonsumsi jahe. Peradangan pada arthritis/radang sendi juga bisa ditanggulangi dengan banyak mengkonsumsi jahe karena jahe menghambat produksi prostaglandin, hormon dalam tubuh yang dapat memicu peradangan.
6. Merangsang pelepasan hormon adrenalin yang dapat memperlebar pembuluh darah sehingga tubuh menjadi hangat, darah mengalir lebih lancar dan tekanan darah menurun.
7. Jahe Juga mengandung senyawa cineole dan arginine yang mampu mengatasi ejakulasi dini. Senyawa ini juga merangsang ereksi, mencegah kemandulan dan memperkuat daya tahan sperma. Tak salah jika orang pun menjulukinya sebagai aphrodisiac food atau makanan pendongkrak gairah seksual, istimewa bukan?
8. Pengobatan kanker indung telur, Jahe merupakan salah satu senjata yang efektif dalam pengobatan kanker indung telur.
9. Mencegah kanker kolon, Karena jahe juga bisa memperlambat pertumbuhan sel-sel kanker kolorektal.
10. Penyembuhan mual akibat hamil, Hasil review dari beberapa studi menunjukkan, jahe juga sama efektifnya dengan vitamin B6 dalam mengatasi mual yang dipicu oleh kehamilan.
11. Meredakan migraine, Penelitian menemukan, jahe bisa meredakan rasa sakit migrain dengan cara menghentikan kerja prostaglandin, penyebab rasa sakit dan peradangan si pembuluh darah.
12. Mencegah rasa sakit akibat diabetes, Sebuah studi yang dilakukan pada tikus penderita diabetes menemukan, tikus yang diberikan jahe mengalami penurunan kejadian rasa sakit akibat diabetes.
Manfaat Jahe Untuk Meredakan Asam Lambung dan Cara Membuat Ramuannya
Sebagian orang di india dan china menjadikan jahe ini menjadi salah satu tanaman tradisional yang dapat mengobati berbagai penyakit, seperti diare, sakit perut, mual, muntah, dispepsida, dan mencegah terbentuknya ulkus dalam lambung. Dengan begitu, memang benar bahwa jahe ini dapat mengobati penyakit Asam lambung Anda.
Universitas Marylannd Medical Certer telah mengatakan dari hasil sebuah penelitiannya bahwa “Zat aktif yang terkandung pada jahe seperti senyawa fenol. Dapat dikaitkan secara kolektif dengan sifat antimikroba, antioksidan dan antiinflamasi. Karena, efek dari antiemetik yang terkandung pada jahe mampu meningkatkan sekresi lambung. Zat antimikroba yang terkandung pada jahe juga dapat membunuh virus penyebab utama dari penyakit tersebut.Cara Membuat Ramuan Minuman Jahe Untuk Asam Lambung
Cara 1
Siapkan teh jahe satu kantong saja ke dalam cangkir
Rebus teh dalam cangkir tersebut dengan air mendidih
Diamkan selama 15 menit
Buang kantong teh jahe tersebut lalu tambahkan gula secukupnya dan aduk
Atau bisa juga dengan menambahkan tambahan lain seperti daun mint atau potongan es batu.
Cara 2
Siapkan beberapa siung jahe yang sudah di kupas
Potong jahe dengan tebal 1/4 inci
Masukan potongan jahe tersebut dalam panci kecil yang berisi air
Tunggu air hingga menididih
Jika sudah, saring jahe ke dalam gelas
Anda bisa menambahkan 4 sendok madu lalu aduk
Tunggu sampai dingin dengan menutupnya dengan tisu.
Cara 3
Siapkan beberapa siung jahe lalu cuci hingga bersih
Kemudian kupas kuit jahe lalu cincang jahe dan masukan dalam juicer
Setelah itu haluskan
Jika sudah menjadi lembut dan halus, tuangkan ke dalam gelas
Tambahkan 2 setengah sendok madu lalu aduk.
Apa Istimewanya Jahe Hingga Disebutkan Dalam Alquran?
Tercatat dalam sejarah bahwa pada masa hidupnya, Rasulullah pernah menerima satu guci asinan jahe, hadiah dari kaisar Byzantium. Nabi lalu menyantapnya sekaligus membagikannya kepada sahabat-sahabatnya. Tafsir Mazhari menjelaskan bahwa masyarakat Arab menggemari jahe dan menggunakannya sebagai campuran minuman dan pengobatan. Jahe adalah bahan obat yang tergolong sangat aman, sehingga dapat ditemukan di hampir setiap rumah tangga.Jahe (Zingiber Officinale), atau disebut sebagai zanjabil dalam Bahasa Arab, adalah tanaman yang dekat dengan kehidupan manusia. Nama zanjabil berakar dari Bahasa Sansakerta, sringeber.
Bahkan kata ginger dalam Bahasa Inggris berasal dari kata lain berbahasa Sansekerta, gringa, yang berarti tanduk, dan vere yang berarti tubuh. Gabungan kata ini mengacu pada bentuk rimpang jahe.
Jahe diketahui mujarab mengobati gangguan sirkulasi darah dan kondisi jantung yang buruk. Penyakit jantung adalah salah satu penyakit penyebab kematian dalam dunia modern saat ini.Dalam buku Tafsir Ilmi 'Tumbuhan dalam perspektif Alquran dan Sains' yang disusun oleh Lajnah Pentashihan Mushaf Alquran, Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI, dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menjelaskan mengenai tanaman jahe.
Salah satu ayat Alquran menyebut jahe sebagai bahan campuran minuman di surga. "Di dalam surga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang campurannya adalah jahe," Surah Al-Insan Ayat 17.
Selama berabad-abad manusia telah memanfaatkan jahe. Masyarakat kuno percaya bahwa jahe dapat digunakan untuk menyembuhkan rematik, keseleo dan mengeringkan bekas luka.
Jahe juga dapat berperan sebagai aspirin alami yang tidak menimbulkan efek samping layaknya aspirin buatan. Selain itu, bubuk jahe kering juga dipercaya dapat meningkatkan daya ingat.Sekarang ini minuman hangat dengan campuran irisan jahe segar dan madu sangat digemari. Masyarakat Arab sangat menyukai jahe, komoditi yang mereka peroleh dari perdagangan Arab-India.
Tanaman jahe sudah dibudidayakan di India sejak dulu. Dalam pustaka kuno, para ahli pengobatan India menyatakan pentingnya peran jahe dalam pengobatan.
Penggunaannya sejak ratusan tahun lalu di China, India, Timur Tengah, Pakistan, dan Eropa menunjukkan betapa jahe sangat aman dan berguna. Penelitian modern bahkan mengonfirmasi lebih lanjut kebenaran apa yang telah ditemukan para ahli sebelumnya, seperti Ibnu Sina.
Jahe diketahui mujarab mengobati gangguan sirkulasi darah dan kondisi jantung yang buruk. Penyakit jantung adalah salah satu penyakit penyebab kematian dalam dunia modern saat ini.
Hampir dua per tiga penduduk dunia saat ini memiliki penyakit yang disebabkan oleh tingginya kandungan kolesterol darah, di mana setengah di antaranya akan mengalami serangan jantung, stroke atau penyakit sirkulasi darah lainnya.
Tips Dan Cara Menanam dan Membudidayakan Jahe Dengan Menggunakan Polybab
Beberapa kelebihan budidaya jahe merah dengan menggunakan polybag adalah penggunaan tempat dan air jauh lebih irit daripada menanam secara konvensional di area kebun atau tegalan, media tanam dapat disesuaikan dengan tempat yang ada, anda bisa menggunakan karung bekas, pot plastik dan tempat lain yang dapat digunakan untuk menanam. Selain itu, sangat mudah dan praktis untuk merawatnya dan hasil panen akan lebih banyak dibandingkan dengan menanam jahe merah dikebun atau tegalan. Bagi yang memiliki lahan terbatas maka tips cara menanam jahe merah berikut ini bisa dilakukan yaitu dengan menanam jahe merah di polybag atau pot atau bisa juga menggunakan karung dan wadah lainnya.
Catatan: Salah satu langkah terpenting dalam pemeliharaan jahe merah adalah penyiraman yang teratur. Lakukan penyiraman pada sore hari agar kelembaban tetap stabil dan bibit jahe merah yang masih baru tidak menguning. penyiraman dilakukan setiap hari pada sore hari sampai tanaman jahe merah berumur 3 bulan. Selain penyiraman, lakukan juga penyiangan di sekitar tanaman jahe merah anda, ini dilakukan agar unsur hara pada tanah tidak berkurang karena ada gulma di sekeliling tanaman jahe merah. Jika usia tanaman jahe merah menginjak 2 bulan, lakukan pemupukan susulan dengan menggunakan pupuk organik, hal ini bertujuan untuk menjaga unsur hara tanah agar kualitas rimpang jahe merah tetap terjaga. Lakukan setidaknya 3 kali berturut-turut sebelum masa panen tiba.Kelebihan budidaya jahe merah dengan media polybag atau karung adalah sangat praktis dan efisien terlebih juga akan menghemat tempat karena tidak memerlukan lahan yang luas. Teknik yang dipakai untuk budidaya jahe merah adalah menggunakan teknik vertikultur yang langkah pertama harus menyediakan rak-rak bertingkat untuk menaruh media tanam, teknik ini memudahkan kita dan menghemat ruang, selain rak anda bisa menyiapkan polybag.
Tanaman jahe merah membutuhkan air agar tetap bisa tumbuh. Untuk itu, perlu dilakukan penyiraman setiap hari. Sebaiknya penyiraman dilakukan pada sore hari.
Jahe Merah di Polybag
Berikut ini cara menanam jahe merah dengan media polybag atau karung bekas :
Media Tanam Dan Wadah Penanaman
Langkah pertama yang paling penting untuk budidaya jahe merah adalah menyiapkan media tanam. Anda dapat menggunakan polybag atau jika disekeliling anda terdapat karung bekas, ini juga dapat dimanfaatkan. Tapi untuk polybag sendiri juga murah dan kelihatan rapih. Langkah selanjutnya adalah mengisi polybag dengan tanah, pasir dan pupuk organik dengan perbandingan 1:1:1. Untuk pupuk yang digunakan untuk budidaya jahe merah yaitu menggunakan pupuk organik atau pupk kandang yang telah di fermentasi.
Jika media tanam yang digunakan untuk budidaya jahe merah adalah karung, maka gunakan karung bekas. Semakin besar ukuran karung yang digunakan, maka semakin besar pula produktivitas jahe merah tersebut. Namun jika menggunakan polybag sebagai media tanamnya, sebaiknya gunakan polybag yang memiliki ukuran minimal 40 x 50 cm.
Contoh Perbandingan Media Tanam Jahe Merah Yang Bisa Digunakan
Untuk media pengisi di dalam karung atau polybag antara lain: tanah, pasir, dan pupuk organik. Perbandingan ketiga media isi yang digunakan adalah 1:1:1 atau 1:1:2.
Kualitas tanah yang digunakan untuk menanam jahe merah harus yang bagus. Tanah yang baik untuk digunakan menanam jahe merah adalah tanah yang gembur dan subur. Tanah gembur yaitu remah dan komposisi antara liat, pasir, dan debunya seimbang. Sedangkan, tanah yang subur yaitu tanah yang memiliki banyak kandungan unsur hara.
Pasir yang digunakan untuk budidaya jahe merah ini adalah pasir ladu atau pasir yang bercampur dengan lumpur. Selain pasir jenis ini memiliki harga yang murah, pasir ini juga masih memiliki kandugan bahhan-bahan mineral endapan.
Pupuk organik yang bisa digunakan untuk media tanam budidaya jahe merah adalah pupuk kandang, pupuk kompos, atau pupuk bokashi. Jika pupuk yang digunakan adalah pupuk kandang, maka pupuk kandang yang baik adalah pupuk kandang yang sudah dihancurkan dan difermentasi. Sehingga, akar tanaman lebih cepat menyerap.
Setelah ketiga media tanam, yaitu tanah, pasir, dan pupuk sudah tersedia, maka langkah selanjutnya adalah mencampur ketiga media tersebut sampai merata sambil dibersihkan benda-benda yang menggangu, seperti batu, plastik, atau benda lainnya.
Masukkan media tersebut ke dalam karung atau polybag yang sudah disiapkan sebelumnya. Media isi cukup dimasukkan 1/4 bagian saja dari karung atau polybag. Karena dalam proses selanjutnya akan terus ditambah dengan pupuk organik.
Bibit jahe Merah
Setelah media tanam telah selesai disiapkan, langkah selanjutnya yaitu menyiapkan bibit jahe merah. Bibit jahe merah yang bagus dan berkualitas adalah mempunyai ciri-ciri berumur tua, tidak luka, berwarna cerah dan bebas dari penyakit. Jika bibit jahe merah sudah didapat, maka langkah selanjutnya yaitu dengan merendam bibit pada larutan fungisida selama kurang lebih 15 menit, agar bibit jahe merah bebes dari jamur maupun gangguan penyakit tanaman lainnya. Setelah semuanya dilakukan, cara budidaya jahe merah selanjutnya yaitu menyemai bibit jahe merah dengan cara jauhkan dari sinar matahari, dan yang paling bagus penyemaian dilakukan ditempat yang lembab dengan cara bibit jahe merah diberi alas jerami kemudian di tutup dengan jerami. langkah selanjutnya anda dapat memantau dan mengkontrol hasil semaian, jika dirasa kurang lembab, anda bisa menambahkan air agar kelembaban tetap terjaga. Jika berhasil, tunas jahe merah akan muncul kurang lebih 2 minggu. Nah itu pertanda bahwa jahe merah siap untuk ditanam.
Bibit Jahe Merah
Benih yang digunakan untuk pembibitan jahe merah diambil dari rimpangnya. Rimpang yang baik untuk benih adalah rimpang yang segar, sehat, ukurannya normal atau besar, tidak cacat atau terluka, dan berasal dari induk yang cukup tua dan sehat.
Jahe Merah Bibit
Benih yang sudah disortir tidak sepenuhnya bebas dari jamur. Untuk berjaga-jaga agar benih tidak terkena serangan jamur, rendam benih terlebih dahulu menggunakan larutan fungsida selama 15 menit. Selain cara itu, bisa juga cukup diremdam atau dibasahi dengan air.
Selanjutnya letakkan pada nampah dan tempatkan di tempat yang lembab agar berkecambah. Agar benih tetap lembab, maka benih harus tetap di kontrol dan basahi lagi jika benih sudah mulai agak kering. Benih jahe merah akan mulai berkecambah sekitar 2 minggu.
Benih jahe merah akan mulai berkecambah sekitar 2 minggu ke depan. Selama masa tunggu benih jahe merah berkecambah, kita bisa menyiapkan tempat untuk penyemaian berupa petak dengan ukuran 1 x 2 m. Petak tersebut dibatasi dengan batubata dan di dalamnya diisi dengan pasir dan pupuk organik.
Setelah tempat penyemaian selesai dibuat, sebaiknya tempat penyemaiannya tidak diletakkan di daerah yang terdapat sinar matahari dan hujan secara langsung.
Setelah benih berkecambah, langkah selanjutnya adalah menanam benih tersebut ke dalam petak yang sudah disiapkan sebelumnya sedalam 4-5 cm. Benih-benih yang ditanam tersebut akan mulai tumbuh dan menjadi tanaman muda jahe merah sekitar 2-4 minggu.
Setelah benih jahe merah tersebut tumbuh dengan ketinggian sekitar 10 cm, maka bibit diambil atau dipotong mulai dari rimpangnya untuk ditanam di media karung atau polybag yang sudah disiapkan sebelumnya. Pada umumnya, satu buah rimpang dapat tumbuh sekitar 2-4 bibit jahe merah.
Teknik dan Cara Menanam Jahe Merah
Setelah semuanya selesai, langkah selanjutnya yaitu teknik menanam jahe merah, siapkan media tanam yang sudah disiapkan, ambil bibit jahe merah yang sudah mengeluarkan tunasnya, tancapkan pada media tanam dengan posisi tunas berada di atas, kemudian timbun dengan tanah kira-kira 3 cm pada rimpang jahe merah tersebut, anda dapat juga menimbun dengan jerami dengan ketebalan yang sama. Hindari dari matahari langsung dan letakan dalam tempat yang lembab, karena jika terkena matahari tunas akan menguning. Kemudian sirami jahe merah agar tetap lembab dan tetap jauhkan dari sinar matahari langsung sampai tunas berubah menjadi daun.
Bibit Jahe Merah Yang Sudah ditanam dalam Polybag
Penyemaian adalah penanaman tanaman jahe merah muda ke dalam polybag atau karung. Langkah yang satu ini perlu hati-hati karena bisa merusak tanaman muda jahe merah. Untuk menanam bibit jahe merah, buatlah lubang sebesar ukururan pangkal bibit. Masukkan bibit jahe merah kedalam lubang tersebut dan tutup dengan media isi hingga padat.
Setelah semua bibit sudah ditanam, langkah selanjutnya adalah menyiram bibit menggunakan air bersih agar tanaman mendapatkan air yang cukup. Ingat, jangan letakkan tanaman jahe merah tersebut di tempat yang terkena sinar matahari langsug. Namun, letakkan tanaman jahe merah di tempat yang terdapat naungannya sekitar 2,5 bulan.
Cara dan Teknik Pemeliharaan Jahe Merah
Daerah terbaik untuk tanam jahe merah adalah yang memiliki curah hujan sekitar 2.500 hingga 4.000 mm per tahun. Sedangkan suhu udara terbaik adalah 20 sampai 35 derajat celcius atau tidak panas namun juga tidak terlalu dingin. Adapun kondisi tanah tidak saja harus subur tapi juga gembur sekaligus memiliki kandungan humus yang banyak. Jahe adalah tanaman yang tidak dapat tumbuh dengan sempurna jika kita tanam pada daerah gersang, berbatu dan daerah berkandungan air terlalu banyak. Daerah pegunungan juga tidak bagus untuk menjadi lahan budidaya karena suhu udaranya terlalu dingin. Jahe merah merupakan tanaman dengan kebutuhan terhadap penyinaran matahari dalam jumlah banyak di banding jenis tanaman lain. Apalagi ketika saat masa tanam telah memasuki usia 1,5 hingga 7 bulan, pasokan sinar matahari menjadi kebutuhan utama.
Tanaman Jahe Merah
Salah satu langkah terpenting dalam pemeliharaan jahe merah adalah penyiraman yang teratur. Lakukan penyiraman pada sore hari agar kelembaban tetap stabil dan bibit jahe merah yang masih baru tidak menguning. penyiraman dilakukan setiap hari pada sore hari sampai tanaman jahe merah berumur 3 bulan. Selain penyiraman, lakukan juga penyiangan di sekitar tanaman jahe merah anda, ini dilakukan agar unsur hara pada tanah tidak berkurang karena ada gulma di sekeliling tanaman jahe merah. Jika usia tanaman jahe merah menginjak 2 bulan, lakukan pemupukan susulan dengan menggunakan pupuk organik, hal ini bertujuan untuk menjaga unsur hara tanah agar kualitas rimpang jahe merah tetap terjaga. Lakukan setidaknya 3 kali berturut-turut sebelum masa panen tiba.
Tanaman jahe merah membutuhkan air agar tetap bisa tumbuh. Untuk itu, perlu dilakukan penyiraman setiap hari. Sebaiknya penyiraman dilakukan pada sore hari.
Sebagian petani menggabungkan budidaya jahe merah dengan budidaya ikan dalam kolam. Hal ini untuk mempermudah dalam penyiraman dan ketersediaan air saat musim kemarau. Selain itu, air kolam diharapkan dapat memberikan unsur hara bagi tanaman.
Tahap penyiraman ini dilakukan hingga tanaman jahe memasuki fase senecense (mengering), yaitu saat tanaman jahe merah sudah tua dan mendekati masa panen.
Tahapan penyiangan dan penggemburan sangat penting untuk pertumbuhan tanaman jahe merah. Karena biasanya media tanam jahe merah akan ditumbuhi oleh rumput. Agar rumput-rumput tersebut tidak menggangu masa tumbuh tanaman jahe merah, terlebih 4 bulan pertama, maka perlu dilakukan penyiangan.
Sebagian petani memanfaatkan mulsa jerami pada media tanam untuk meminimalisir tumbuhnya rumput. Selain penyiangan, penggemburan media isi jahe merah juga perlu dilakukan. Hal ini guna menyediakan media tumbuh tanaman jahe merah dengan baik. Dengan penggemburan ini, akar-akar tanaman jahe merah dapat tumbuh dengan baik. Penggemburan bisa dilakukan menggunakan cetok atau alat lainnya.
Selain penyiraman, penyiangan, dan penggemburan, pemupukan juga perlu dilakukan secara rutin setiap 2 bulan sekali dengan cara menambahkan pupuk organik di dalam media tanam. Setiap penambahan pupuk, jumlah yang diberikan kira-kira 1/5 ukuran media tanam. Pemupukan ini bisa diberikan sekitar 3 kali selama umur tanaman jahe merah.
Teknik dan Cara Panen Jahe Merah
Jahe merah dapat di panen ketika sudah menginjak usia 1 tahun. Hal ini bertujuan agar rimpang jahe merah sudah benar-benar tua dan besar. Cara memanen jahe merah dengan media polybag sangat gampang, anda hanya tinggal menyobek polybag dan ambil rimpang jahe merah kemudian bilas dengan air dan tiriskan agar kering. Jahe siap untuk dijual atau juga dapat dikonsumsi sendiri.
Masa tanam jahe merah pada umumnya 10 bulan. Setelah 10 bulan, tanaman jahe merah sudah bisa dipanen. Untuk mengetahui apakah tanaman jahe merah sudah siap dipanen atau belum, lihat saja apakah tanaman sudah mulai mengering atau belum. Jika daun dan batangnya sudah mulai menguning dan mengering, itu berarti jahe merah sudah siap dipanen.
Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Jahe Merah
Hama yang sering kali menyerang tanaman jahe merah adalah belanang dan ulat. Untuk pengendaliannya bisa dilakukan dengan beberapa cara, antara lain:
Cara mekanis
Cara mekanis adalah cara yang dilakukan dengan memeriksa tanaman dan membunuh hama jika ditemukan. Cara mudah menerapkan cara ini adalah pada saat melakukan penyiraman tanaman jahe merah. Jadi, pada saat menyiram tanaman, sebaiknya juga dilihat apakah tanaman terdapat hama atau penyakit.
Cara kimiawi
Cara yang satu ini sering kali dilakukan untuk pengendalian hama. Karena cara ini cukup mudah dilakukan jika tanaman jahe merah sangat banyak. Caranya adalah dengan menyemprotkan insektisida pada tanaman. Insektisida yang digunakan sebaiknya insektisida organik dengan bahan aktif tembakau atau lainnya.
Jika terjadi serangan hama, harus menggunakan insektisida, fungisida dan hebisida alami dan bersifat ramah lingkungan. Selain itu, tidak boleh memunculkan dampak berupa residu toksik pada tumbuhan dan lahan atau media tanam.
Jenis pestisida alami antara lain adalah tembakau. Daun tanaman ini punya kandungan nikotin yang sangat tinggi, sehingga dapat kita manfaatkan untuk mengatasi serangan hama berbentuk serangga kecil bernama aphids.
Kemudian ada lagi piretrum, sejenis tanaman dengan bunga yang bisa di manfaatkan sebagai pembasmi nyamuk, lalat dan kutu.
Berikutnya adalah tuba yang mengandung retenone yang seringkali di pakai para petani sebagai insektisida kontak. Buah bengkoang yang memiliki kandungan rotenoid atau pakhirizida, dapat pula Amda manfaatkan sebagai larvasida dan insektisida.
Kemudian yang terakhir, adalah tanaman jeringau. Rimpang tanaman jeringau memiliki kandungan asaron, yang sangat handal untuk membasmi hama jahe merah berupa cendawan dan serangga.
Teknik penggunaan masing-masing insektisida alami tersebut semuanya hampir serupa, yaitu di buatkan cairan kemudian semprotkan pada tanaman yang terkena serangan hama.
Sedangkan penyakit yang bisa menyerang tanaman jahe adalah penyakit layu bakteri dan busuk rimpang yang disebabkan oleh jamur. Hal ini bisa diminimalisir pada saat pemilihan benih dan pengecambahan. Jika benih yang dipilih termasuk benih yang baik dan dalam proses pengecambahan, benih direndam terlebih dahulu menggunakan larutan fungsida , maka terjadinya penyakit yang disebabkan oleh jamur kemungkinan kecil terjadi.
Diolah dari berbagai sumber
Link :Kupas Tuntas Jahe, Bukti Ilmiah Manfaat Jahe, Kandungan Nutrisi dan Cara Budidaya Jahe