Daun Katuk Untuk Meningkatkan Produksi Ternak Potong dan Manfaatnya Bagi Kesehatan Manusia

Baca Juga:


Manfaat Daun Katuk Sebagai Jamu Ternak Untuk Menaikkan Produktivitas Ternak Potong dan Unggas (Ayam)

Katuk merupakan tumbuhan sayuran yang banyak terdapat di Asia Tenggara. Tumbuhan ini dalam beberapa bahasa dikenali sebagai mani cai, cekur manis dan rau ngót. Daun katuk merupakan sayuran minor yang dikenal memiliki khasiat memperlancar aliran air susu ibu. Ternyata pemberian ekstrak daun katuk cenderung meningkatkan pertambahan berat badan dan menurunkan konversi pakan pada hewan ternak. Penurunan konversi pakan dan peningkatan pertambahan berat badan dapat dijelaskan oleh karena diduga kandungan tanin dan saponin dalam ekstrak menurun dikarenakan proses perebusan dalam air panas. Namun demikian, pada level pemberian tertentu konsumsi pakan hewan ternak masih cenderung turun. Bahkan Daun katuk yang diekstrak dengan air panas mampu menurunkan jumlah Salmonella sp., Escherichia coli dan Streptococcus sp, tetapi tidak menurunkan jumlah Bacillus subtilis dan Lactobacillus sp. pada kotoran ayam broiler.
Sudah secara turun temurun masyarakat Indonesia mengenal tumbuhan obat dari alam sekitar dan memanfaatkannya untuk menjaga kesehatan hewan ternak dan obat alami penyakit hewan ternak seperti kambing dan sapi. Pemanfaatan tumbuhan obat tersebut diperoleh berdasarkan empirik dan pengalaman yang diturunkan dari nenek moyang kita.
Sebuah penelitian mengungkapkan, manfaat daun katuk yang bisa didapatkan adalah mengobati luka pada permukaan kulit. Studi itu menemukan bahwa ekstrak daun katuk dapat menutup luka dan membuat penutup luka lebih kuat.
Salah satu tumbuhan obat yang berpotensi besar namun belum banyak dilirik dan dikembangkan sebagai komoditas unggulan adalah daun katuk (Sauropus androgynus).

Komposisi Gizi Daun Katuk

Daun katuk kaya akan besi, provitamin A dalam bentuk ?-carotene, vitamin C, minyak sayur, protein dan mineral lainnya.

Daun katuk tua terkandung air 10,8%, lemak 20,8%, protein kasar, 15.0%, serat kasar 31,2%, abu 12,7%, dan BETN 10.2%.
Daun katuk mengandung efedrin yang sangat baik untuk orang-orang yang menderita influenza. Khasiat daun katuk dapat mengatasi gejala penyakit seperti anemia karena kandungan zat besi yang cukup tinggi. Daun katuk yang mengandung efedrin, zat yang sangat bermanfaat untuk pasien dengan influenza.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam tepung daun katuk mengandung air 12%, abu 8,91%, lemak 26,32%, protein 23,13%, karbohidrat 29,64%, ?-carotene (mg/100 g) 165,05 dan energi (kal) 134,10.

Katuk Pelancar Air Susu Pada Induk Kambing

Dari pengalaman empirik, daun katuk memiliki khasiat memperlancar produksi susu pada hewan. Injeksikan ekstrak daun katuk kepada kelinci terbukti meningkatkan produksi air susu. Injeksi ekstrak daun katuk juga mampu meningkatkan produksi air susu pada kambing perah sebesar 20%. Injeksi ekstrak ini tidak mengubah kadar lemak, protein dan bahan kering tanpa lemak air susu kambing. Pada aktivitas metabolisme glukosa terjadi peningkatan sebesar lebih dari 50% yang berarti kelenjar ambing bekerja lebih ekstra untuk mensintesis air susu.

Oleh karena daun katuk kaya akan Beta-carotene, maka konsumsi daun katuk dalam jumlah tertentu diduga akan meningkatkan kadar vitamin A dalam susu. Selain itu dapat memperkaya kadar vitamin C dan mineral terutama zat besi.

Daun Katuk sebagai Antilemak Pada Ternak Potong

Pemberian tepung daun sebanyak 30 g/kg ransum memberikan akumulasi lemak yang terendah. Turunnya akumulasi lemak oleh katuk diduga disebabkan oleh zat aktif yang ada dalam daun katuk. Daun katuk mengandung flavonoid, saponin dan tanin. Telah diketahui bahwa ketiga zat tersebut mempunyai khasiat untuk menurunkan akumulasi lemak. Pada daging hewan ternak

Diperoleh hasil bahwa pada ayam broiler pemberian ekstrak daun katuk sebesar 18 g/kg ransum selama 28 hari memberikan akumulasi lemak yang paling rendah. Sementara Gusmawati (2000) menunjukkan bahwa pemberian ekstrak daun katuk sebesar 18 g/kg ransum selama 2 minggu sangat efektif untuk meningkatkan efisiensi penggunaan pakan dan meningkatkan keuntungan peternak.

Peningkatan Performans Ayam Pedaging

Ternyata pemberian ekstrak daun katuk cenderung meningkatkan pertambahan berat badan dan menurunkan konversi pakan pada hewan ternak. Penurunan konversi pakan dan peningkatan pertambahan berat badan dapat dijelaskan oleh karena diduga kandungan tanin dan saponin dalam ekstrak menurun dikarenakan proses perebusan dalam air panas. Namun demikian, pada level pemberian tertentu konsumsi pakan hewan ternak masih cenderung turun.

Pada penelitian selanjutnya ekstrak daun katuk ditambahkan ke dalam pakan hewan ternak komersial sebanyak 18 g/kg pakan. Pemberian ekstrak daun katuk yang disuplementasi ke dalam pakan ayam broiler sebesar 18 g/kg pakan memberikan pertambahan berat badan optimal dengan konversi pakan terendah. Namun, pemberian ekstrak tersebut menurunkan konsumsi pakan hewan ternak. Pemberian ekstrak daun katuk sebesar 18 g/kg ransum selama 2 minggu dari umur 28-42 hari cenderung meningkatkan pertambahan berat badan ayam broiler dan menurunkan konversi pakan atau meningkatkan efisiensi penggunaan pakan.

Daun Katuk sebagai Antikuman

Hasil penelitian menunjukkan bahwa daun katuk juga mempunyai sifat antikuman dan antiprotozoa.

Daun katuk diekstrak dengan air panas mampu menurunkan jumlah Salmonella sp., Escherichia coli dan Streptococcus sp, tetapi tidak menurunkan jumlah Bacillus subtilis dan Lactobacillus sp. pada kotoran ayam broiler. Bahkan pada level pemberian 1,5 g/l air ekstrak tersebut mampu meningkatkan jumlah Lactobacillus sp dan Bacillus subtilis. Lactobacillus sp merupakan salah satu mikrobia efektif, yang mempunyai peranan penting dalam kesehatan baik pada manusia, hewan ternak maupun tumbuhan.

Kotoran hewan ternak yang banyak mengandung Lactobacillus sp. ini merupakan bahan pupuk organik yang sangat baik serta dapat memperbaiki struktur tanah. Mereka juga dapat memperbaiki produktivitas tanaman. Selain itu, mereka mempunyai peranan penting dalam menurunkan logam berat pada suatu bahan.

Pemberian ekstrak daun katuk sebesar 18 g/kg ransum juga menurunkan jumlah Salmonella sp dan Escherichia coli pada daging ayam broiler. Penurunan Salmonella sp. baik pada daging dan kotoran hewan ternak merupakan indikasi bahwa tingkat kontaminasi produk olahan hewan ternak dapat ditekan dengan pemberian ekstrak daun katuk. Dengan demikian, kemungkinan konsumen terkena penyakit akibat mengkonsumsi daging menjadi berkurang. Pemberian ekstrak daun katuk pada ayam petelur juga mampu menekan jumlah Salmonella sp., Staphylococcus sp., Escherichia coli pada kotoran ayam petelur.

Tentang Daun Katuk dan Manfaatnya Bagi Kesehatan Manusia

Katuk adalah sejenis sayuran daun yang memiliki nama latin Sauropus adrogynus dan termasuk famili Euphorbiaceae. Salah satu manfaat daun katuk yang cukup populer adalah kemampuannya untuk memperlancar dan memproduksi ASI.

Di Indonesia, daun katuk tumbuh di dataran dengan ketinggian 2.100 meter di atas permukaan laut. Daun ini memiliki bentuk perdu dan bisa mencapai tinggi 2-3 meter, dengan cabang-cabang yang cukup lunak.

Daun katuk tersusun selang-seling pada satu tangkai, berbentuk lonjong sampai bundar dengan panjang 2,5 cm dan lebar 1,25 – 3 cm. Bunga daun katuk berbentuk tunggal berkelompok tiga dengan buah bertangkai panjang 1,25 cm.

Tanaman ini dapat diperbanyak dengan stek dari batang yang sudah berkayu. Zat dan senyawa yang terkandung di dalamnya mencakup protein, lemak, kalsium, fosfor, zat besi, vitamin (A, B, C), pirolidinon, dan metil piroglutamat serta p-dodesilfenol sebagai komponen minor. Selain itu, terkandung pula energi, hidrat arang, serat, abu, kalsium, karoten, dan air.

Berhubung daun katuk merupakan satu-satunya tanaman lokal yang memiliki kadar klorofil tinggi, maka di dalamnya terkandung antioksidan dalam jumlah besar yang sangat bermanfaat untuk mencegah radikal bebas dan mencegah penuaan dini.

Manfaat daun katuk lainnya adalah kemampuannya menyembuhkan bisul, menghilangkan darah kotor, serta menyembuhkan demam dan influenza. Khasiat daun katuk itu diperoleh dari kandungan zat antioksidan yang paling tinggi di antara beberapa sayuran.

Selain itu, daun katuk mengandung banyak vitamin C (lebih tinggi dari jeruk maupun jambu biji) yang sangat dibutuhkan oleh tubuh, termasuk untuk meningkatkan ketahanan tubuh, membentuk kolagen, mengangkut lemak, mengatur tingkat kolesterol, menyembuhkan luka, serta meningkatkan fungsi otak agar bekerja maksimal.

Title :Daun Katuk Untuk Meningkatkan Produksi Ternak Potong dan Manfaatnya Bagi Kesehatan Manusia
Link :Daun Katuk Untuk Meningkatkan Produksi Ternak Potong dan Manfaatnya Bagi Kesehatan Manusia

Artikel terkait yang sama:


Artikel Terkait Daun Katuk Untuk Meningkatkan Produksi Ternak Potong dan Manfaatnya Bagi Kesehatan Manusia :