Terpengaruh Harga Sapi Impor Yang Makin Mahal, Harga Sapi Lokal Ikut Naik

Baca Juga:



Harga sapi, baik lokal maupun impor sedang mengalami gonjang-ganjing alias ketidakstabilan harga. Dipicu dari terus naiknya harga bakalan sapi impor asal Australia jenid Brahman cross menimbulkan gejolak pada pelaku bisnis sapi.

Harga sapi impor siap potong terus naik hingga Rp 46.000 per kg menyebabkan kenaikkan harga karkas sampai Rp 93.000 per kg di RPH.

Kenaikan harga karkas ternyata tidak bisa diimbangi dengan kenaikkan harga daging karena daya beli konsumen yang terus menurun akibat pandemi. Ujungnya adalah para pedagang daging sebagai ujung tombak pemasaran daging sapi mengeluh rugi dan mogok jualan.

Pedagang mogok jualan karena jika terus berjualan maka kemungkinan hasilnya adalah hanya impas atau malah rugi. Sementara jika pedagang menaikkan harga dagingnya maka jumlah pembeli akan menyusut drastis. Memang kondisi ini sangat dilematis bagi para pelaku bisnis sapi.

Jika pengusaha penggemukkan sapi impor menurunkan harga jual maka kerugian akan semakin besar karena dengan harga bakalan yang mahal ini para pengusaha penggemukan hanya berusaha untuk bertahan agar tidak gulung tikar. Pihak jagal juga tidak mungkin menjual karkasnya lebih murah lagi karena hasilnya akan menderita kerugian juga. Jadi efek harga sapi impor mahal ini merugikan semua pihak pelaku bisnis peternakan sapi impor.

Bagaimana Pengaruhnya Pada Sapi Lokal?

Pemotong sapi impor saat ini sudah banyak yang melakukan pembelian sapi lokal, baik langsung turun sendiri ke pasar maupun melalui pedagang perantara atau blantik. Pasar sapi yang awalnya tenang dan stabil harganya karena hanya memenuhi kebutuhan lokalan dan hanya ada pembeli lokalan menjadi bergejolak dengan mulai banyaknya jagal luar kota dan luar propinsi yang menyerbu pasar hewan di Jateng dan Jatim.

Serbuan jagal dan pembeli dari daerah lain terutama Jabodetabek mengakibatkan harga sapi lokal siap potong dipasar sapi mulai naik. Info terbaru dari blantik, harga sapi potong mulai naik 1 juta hingga 2 juta per ekor dan kemungkinan akan naik terus jika semakin banyak pembeli luar kota yang masuk pasar hewan.

Harga sapi lokal yang awalnya jika dikonversi dari jogrogan ke harga timbang hidup hanya berkisar Rp 42.000 - Rp 44.000 per kg, mengalami kenaikkan hingga Rp 44.000 - Rp 46.000 per kg. Harga tergantung kualitas sapi dan tentunya estimasi persentase karkas yang dihasilkan dengan asumsi harga karkas Rp 88.000 - Rp 93.000 per kg.

Tidak hanya sapi lokal di pasar hewan Jateng dan Jatim saja yang mengalami kenaikan permintaan, pasar hewan di Bali yang full jual sapi bali juga mulai menunjukkan kenaikkan permintaan. Kenaikkan permintaan yang tinggi pada gilirannya akan diikuti kenaikkan harga sapi bali. Sementara itu untuk sapi SO dari NTT masih menunggu terbitnya kuota jual dari pemda setempat tetapi permintaan sapinya nampaknya mulai ada kenaikkan juga.

Title :Terpengaruh Harga Sapi Impor Yang Makin Mahal, Harga Sapi Lokal Ikut Naik
Link :Terpengaruh Harga Sapi Impor Yang Makin Mahal, Harga Sapi Lokal Ikut Naik

Artikel terkait yang sama:


Artikel Terkait Terpengaruh Harga Sapi Impor Yang Makin Mahal, Harga Sapi Lokal Ikut Naik :