Cara Memilih Kambing Yang Bagus Di Pasar Hewan Berdasarkan Ciri-cirinya

Baca Juga:


Kambing ternak merupakan salah satu subspesies kambing yang dipelihara atau dijinakkan dari kambing liar Asia Barat Daya dan Eropa Timur. Kambing merupakan anggota dari keluarga Bovidae dan bersaudara dengan dengan biri-biri karena keduanya tergolong dalam sub famili Caprinae. Kambing sudah dibudidayakan manusia kira-kira 8000 hingga 9000 tahun yang lalu. Di alam aslinya, kambing hidup berkelompok 5 sampai 20 ekor.
Seleksi Bibit Kambing. Bibit atau bakalan kambing yang baik menjadi salah satu faktor keberhasilan usaha pemeliharaan ternak kambing. Perlunya pengetahuan ciri-ciri kambing bakalan yang baik atau kambing calon indukan yang baik sangat penting dikuasai oleh peternak kambing. Pemilihan bibit ternak kambing harus disesuaikan dengan tujuan pemeliharaan dan bangsa kambing yang ada, contohnya untuk penghasil susu sebaiknya dipilih dari kambing Etawah/kambing Saanen. Bibit yang akan dipilih umurnya diatas 3 bulan atau lepas sapih. Karakteristik yang sering diamati yaitu warna bulu, panjang telinga, bentuk kepala, dan panjang tanduk; sedangkan ukuran-ukuran tubuh yang biasa digunakan untuk penilaian performan kambing adalah lingkar dada, panjang badan dan tinggi pundak.
Seleksi bibit jantan biasanya lebih diutamakan karena jantan mempunyai keturunan lebih banyak daripada ternak betina (seekor pejantan yang baik dan sehat akan mampu melayani 20 - 30 ekor betina). Selain sifat-sifat produksi, faktor kesehatan harus diperhatikan, faktor ini erat kaitannya dengan kemampuan reproduksi. Secara umum ternak calon bibit tidak cacat, kaki lurus dan tegak, lincah, dan tidak pernah terserang penyakit yang berbahaya. Pertumbuhan kelamin harus normal, kondisi tubuh tidak terlalu gemuk atau kurus.
Memilih ternak untuk dijadikan bibit dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu berdasarkan  Silsilah keturunan kambing (jika ada recordingnya) dan Visual atau langsung melihat fisik kambing yang akan dipelihara. Dalam seleksi cara visual sebenarnya termasuk dengan perabaan.

Cara Seleksi Kambing berdasarkan Visual (eksterior)
Memilih ternak berdasarkan visual berarti kita memilih ternak berdasarkan sifat-sifat yang tampak. Memilih bibit dengan cara ini hampir sama saja dengan seleksi untuk tujuan produksi. Ternak untuk bibit sebaiknya dipilih pada waktu masih muda, paling tidak seumur pasca sapih, sehingga masih ada waktu untuk pemeliharaan yang ditujukan sebagai bibit.

Seleksi bibit jantan biasanya lebih diutamakan karena jantan mempunyai keturunan lebih banyak daripada ternak betina (seekor pejantan yang baik dan sehat akan mampu melayani 20 - 30 ekor betina). Selain sifat-sifat produksi, faktor kesehatan harus diperhatikan, faktor ini erat kaitannya dengan kemampuan reproduksi. Secara umum ternak calon bibit tidak cacat, kaki lurus dan tegak, lincah, dan tidak pernah terserang penyakit yang berbahaya. Pertumbuhan kelamin harus normal, kondisi tubuh tidak terlalu gemuk atau kurus.

Cara ini biasa dilakukan oleh petani ternak ketika memilih ternak di pasar hewan, dimana asal usul ternak pada umumnya tidak diketahui, dalam keadaan seperti itu biasanya dipilih ternak yang penampakan fisiknya paling bagus dibanding ternak yang lain.

Saat kita akan membeli kambing di pasar hewan, berikut ini ciri – ciri visual yang perlu dipertimbangkan dalam memilih bibit kambing:
  • Umur pubertas/dewasa kelamin.
  • Kesuburan dan jumlah anak sampai sapih.
  • Bobot lahir,
  • bobot sapih
  • bobot badan dewasa. 
  • Sifat keindukan.
  • Bentuk tubuh
  • Tidak ada cacat
Untuk Betina Calon Bibit:
  • Bentuk tubuh kompak/padat.
  • Dada dalam dan lebar.
  • Garis punggung lurus.
  • Bulu bersih dan mengkilat.
  • Badan sehat dan tidak cacat.
  • Bentuk kaki normal.
  • Kaki lurus dan kuat.
  • Tumit tinggi.
  • Bentuk ambing normal dan simetris (kiri dan kanan sama besar).
  • Tidak terlalu menggantung.
  • Jumlah putting dua buah.
  • Bila diraba halus dan kenyal.
  • Tidak ada infeksi atau pembengkakan
Kesuburan
  • Asal dari keturunan kembar/lebih dari dua.
  • Alat kelamin normal.
Keadaan Gigi
  • Jumlah gigi lengkap.
  • Rahang atas dan bawah rata.
Sifat Keindukan
  • Mempunyai sifat mengasuh anak yang baik.
  • Penampilan jinak dan sorot matanya bersifat ramah.
Umur
  • Betina muda siap dikawinkan pertama kali pada umur lebih kurang 10-12 bulan, walaupun pada umur 8 bulan sudah menunjukan birahi sebaiknya jangan dikawinkan dahulu karena belum dewasa tubuh.
  • Induk masih produktif sampai umur 5-6 tahun.
Pejantan Calon Bibit
Bentuk Tubuh
  • Tubuh besar, relatif panjang.
  • Pilih yang besar diantara jantan yang umurnya sama.
  • Dada dalam dan lebar.
  • Bagian tubuh belakang lebih besar dan tinggi.
  • Badan sehat dan tidak cacat.
  • Bulu bersih dan mengkilat.
Bentuk Kaki
  • Bentuk kaki normal.
  • Kaki lurus dan kuat.
  • Tumit tinggi.
Kesuburan
  • Calon pejantan berasal dari keturunan kembar.
  • Alat kelamin kenyal dan dapat ereksi.
  • Buah zakar normal (ada buah, sama besar dan kenyal).
Penampilan
  • Penampilan gagah.
  • Aktif, besar tenaga dan nafsu kawinnya.
Umur
  • Untuk dikawinkan sebaiknya dipilih pejantan yang berumur antara 1,5 sampai 3 tahun.
Cacat Tubuh
Kambing yang mempunyai cacat tubuh jangan dipilih untuk bibit. Cacat tubuh tersebut antara lain:
  • Rahang atas dan bawah tidak rata.
  • Mata buta atau rabun. Untuk mengetahui ternak buta atau tidak, dapat diketahui dengan menunjuk-nunjukkan jari telunjuk di depan matanya, apabila ada reaksi dengan mengedipkan mata maka ternak tersebut tidak buta.
  • Kaki berbentuk hurup X.
  • Tanduk yang tumbuh melingkar menusuk leher.
  • Buah zakar hanya satu atau mempunyai dua buah tetapi besarnya tidak sama.
  • Adanya infeksi atau pembengkakan pada ambing/buah susu (untuk betina).
  • Tumit rendah. 
  • Ternak majir atau mandul.
Sejarah Kambing Kambing lokal (Capra aegagrus hircus) adalah sub spesies dari kambing liar yang tersebar di Asia Barat Daya dan Eropa. Kambing merupakan suatu jenis binatang memamah biak yang berukuran sedang. Kambing liar jantan maupun betina memiliki tanduk sepasang, namun tanduk pada kambing jantan lebih besar.
Umumnya, kambing mempunyai jenggot, dahi cembung, ekor agak ke atas, dan kebanyakan berbulu lurus dan kasar. Panjang tubuh kambing liar, tidak termasuk ekor, adalah 1,3 meter - 1,4 meter, sedangkan ekornya 12 sentimeter - 15 sentimeter. Bobot yang betina 50 kilogram - 55 kilogram, sedangkan yang jantan bisa mencapai 120 kilogram. Kambing liar tersebar dari Spanyol ke arah timur sampai India, dan dari India ke utara sampai Mongolia dan Siberia.
Habitat yang disukainya adalah daerah pegunungan yang berbatu-batu. Kambing sudah dibudidayakan manusia kira-kira 8000 hingga 9000 tahun yang lalu. Di alam aslinya, kambing hidup berkelompok 5 sampai 20 ekor. Dalam pengembaraannnya mencari makanan, kelompok kambing ini di pimpin oleh kambing betina yang paling tua. Kambing jantan berfungsi sebagai penjaga keamanan rombongan.

Waktu aktif mencari makannya siang maupun malam hari. Makanan utamanya adalah rumput-rumputan dan dedaunan. Kambing berbeda dengan domba. Perkembangbiakan Kambing berkembang biak dengan melahirkan. Kambing bisa melahirkan dua hingga tiga ekor 1 / 5

Klasifikasi Kambing Filum : Chordota (Hewan Tulang Belakang) Kelas : Mamalia (Hewan Menyusui) Ordo : Artiodactyla (Hewan Berkuku Genap) Famili : Bovidae (Hewan Memamah Biak) Sub Famili : Caprinae Genus : Capra Spesies : C. aegagrus Sub Species : Capra aegagrus hircus

Cara Seleksi Bibit Kambing  berdasarkan Silsilah
Seleksi menggunakan silsilah keturunan didasarkan pada catatan prestasi tetua dari individu. Biasanya dilaksanakan pada seleksi galur murni, dimana hasilnya tidak perlu tampak. Dalam "garis keturunan" yang sama tidak semua sifat yang dituju dapat diturunkan. Biasanya cara ini diaplikasikan pada seleksi hewan-hewan muda yang belum berproduksi; atau terhadap sifat yang terkait seks. Misalnya memilih pemacak pada kambing perah, padahal seekor jantan tidak pernah menghasilkan susu, maka yang dilihat adalah produksi susu induknya.

Selain untuk menduga sifat unggul calon bibit yang dipilih, silsilah juga berguna untuk menghindari kemungkinan sifat kurang baik yang akan diturunkan, misalnya sifat keibuan yang tidak baik, kesulitan melahirkan dan lain – lain.

Seleksi calon bibit berdasarkan silsilah tidak dapat dilakukan jika tidak ada pencatatan (recording) yang baik dari peternak. Oleh karena itu sangatlah penting bagi pertenak melakukan recording, selain sebagai bahan evaluasi usaha juga sangat berguna untuk seleksi calon bibit.

Title :Cara Memilih Kambing Yang Bagus Di Pasar Hewan Berdasarkan Ciri-cirinya
Link :Cara Memilih Kambing Yang Bagus Di Pasar Hewan Berdasarkan Ciri-cirinya

Artikel terkait yang sama:


Artikel Terkait Cara Memilih Kambing Yang Bagus Di Pasar Hewan Berdasarkan Ciri-cirinya :