Budidaya Larva Lalat Hitam BSF Untuk Pakan Ternak dan Burung Sumber Protein

Baca Juga:


Mengenal Cara Memelihara dan Mengembangkan Larva Lalat Hitam Bsf Sebagai Pakan Ternak dan Burung Sumber Protein Tinggi

Beberapa hasil riset melaporkan bahwa kandungan protein larva BSF relatif tinggi, yaitu 40 – 50% dengan kandungan lemak berkisar 29 - 32%. Kandung nutrisi yang tinggi ini berpotensi untuk dikembangkan menjadi bahan campuran formula pakan burung, ayam atau ikan. Terlebih lagi, media perkembangbiakan larva yang berupa bahan-bahan organik yang telah membusuk menjadikan larva ini mudah sekali dibudidaya. Hasil analisis kandungan nutrisi tepung BSF sangat menjanjikan dan terbukti memiliki kandungan nutrisi yang mirip dengan tepung ikan. Penggunaan tepung BSF pada campuran pakan ayam broiler hingga 100% tidak menimbulkan efek negatif kecernaan bahan kering (57,96 – 60,42%), energi (62,03 – 64,77%) dan protein (64,59 – 75,32%), walaupun hasil yang terbaik diperoleh dari penggunaan BSF 25% atau 11,25% dalam pakan. Penggunaan tepung larva BSF hingga 50% juga dilaporkan mampu meningkatkan tingkat konsumsi pakan burung puyuh dengan berat telur berkisar 9,25 – 10,12 g, termasuk meningkatkan poduksi telur sampai 3,39%.
Mendengar nama lalat mungkin bagi sebagian orang sudah membayangkan binatang yang menjijikkan yang suka hingga di tempat-tempat kotor dan sehabis itu juga hinggap pada makanan dan minuman. Apalagi jenis lalat hijau yang sering datang saat ada bau bangkai dan bau tidak sedap lainnya.

Ternyata beda jenis lalat akan berbeda pula tingkah laku dan juga manfaatnya. Salah satu jenis lalat yang saat ini sedang populer dan banyak dikembangbiakkan adalah jenis lalat hitam bsf, apa itu lalat hitam bsf? Lalat tentara hitam adalah salah satu jenis lalat yang banyak ditemukan di tempat-tempat yang terdapat sampah organik. Larva ini memanfaatkan limbah tersebut sebagai sumber makanannya.
Selama ini  maggot baru sebatas dijadikan sebagai pakan ternak unggas maupun ikan. Maggot yang memiliki ukuran panjang sekitar tiga sentimeter, warga coklat kehitaman dan bodinya bergaris-garis, memiliki kandungan protein tinggi sehingga cocok untuk pakan ternak.
Beberapa hasil riset melaporkan bahwa kandungan protein larva BSF relatif tinggi, yaitu 40 – 50% dengan kandungan lemak berkisar 29 - 32%. Kandung nutrisi yang tinggi ini berpotensi untuk dikembangkan menjadi bahan campuran formula pakan ayam atau ikan. Terlebih lagi, media perkembangbiakan larva yang berupa bahan-bahan organik yang telah membusuk menjadikan larva ini mudah sekali dibudidaya.
Untuk harga jual, larva lalat tentara hitam biasa dipasarkan seharga Rp 7 ribu per kilogram. Namun untuk larva yang dijual online memiliki harga yang agak berbeda. Untuk tiap gramnya, larva lalat tentara hitam dijual seharga Rp 20 ribu karena sudah termasuk packing.  "Untuk pakan, larva dapat dicampur dengan bekatul untuk membuat pelet. Perbandingannya antara 600 gram larva dan 400 gram bekatul atau dedak untuk takaran 1 kg," . Selain dapat dipanen dalam bentuk larva, telur larva juga bisa dijual dengan harga Rp 7 ribu pergram. Jumlah telur tergantung dari cuaca, kalau lembab telurnya banyak, kalau panas telurnya berkurang.
Sebagai agen biokonversi, larva BSF mampu mengurangi limbah organik hingga 56%. Dengan meletakkan telur BSF atau larva BSF maka limbah organik seperti bungkil inti sawit (BIS), kotoran sapi, kotoran babi, kotoran ayam, limbah pasar, limbah rumah tangga, sampah buah, sayur dan lainnya akan diurai menjadi produk-produk yang bermanfaat bagi para petani peternak.

Setidaknya ada tiga produk yang dapat diperoleh dengan memberdayakan larva BSF sebagai agen biokonversi. Produk pertama adalah larva atau prepupa BSF yang dapat dijadikan sebagai sumber protein alternatif untuk pakan ternak, produk kedua adalah cairan hasil aktivitas larva yang berfungsi sebagai pupuk cair dan yang ketiga adalah sisa limbah organik kering yang dapat dijadikan sebagai pupuk.

Penggantian tepung ikan dengan tepung larva BSF sebanyak 75% dan 100% menghasilkan tingkat konsumsi pakan dan berat telur yang tidak berbeda nyata dengan kelompok kontrol. Penggantian tepung ikan dengan 50% tepung BSF pada pakan ayam pedaging mampu meningkatkan performa ayam yang siap panen dan lebih ekonomis.

Pemanfaatan lalat BSF sebagai agen biokonversi sekaligus penyedia sumber protein alternatif memiliki beberapa keuntungan. Lalat BSF bukan merupakan vektor penyakit, sehingga tidak menyebarkan penyakit seperti lalat rumah Musca domestica atau lalat hijau. Menariknya, lalat ini mampu mengurangi populasi lalat rumah M. domestica dengan cara mengeluarkan sinyal kimia dilingkungan sekitarnya untuk mencegah lalat rumah bertelur didaerah tersebut.

Disamping itu, ekstrak etanol larva BSF juga bersifat antibakteri untuk bakteri gram positif, seperti Klebsiella pneumonia, Neisseria gonorrhoeae dan Shigella sonnei, tetapi tidak efektif untuk bakteri gram positif, seperti Bacillus subtilis, Streptococcus mutans dan Sarcina lutea. .

Laporan lain juga menyebutkan bahwa larva BSF mampu menurunkan populasi Salmonella spp hingga 6 log10 pada feses manusia selama 8 hari, termasuk menurunkan populasi Erechia coli O157:H7 dan Salmonella enterica serovar Enteritidis pada kotoran unggas dan E. coli pada kotoran sapi perah. Studi terbaru juga menunjukkan bahwa larva ini bersifat antivirus pada golongan enterovirus dan adenovirus serta menurunkan populasi telur cacing Ascaris suum.

Melihat banyaknya keuntungan dari larva BSF, maka perlu dipikirkan teknik budidayanya yang praktis dan aplikatif sehingga para peternak dapat mengembangbiakan lalat ini dengan memanfaatkan limbah rumah tangga, limbah kandang atau limbah pasar di sekitar rumahnya.

Setidaknya, permasalahan sampah organik disekitar kita dapat diselesaikan dengan agen biokonversi lalat BSF untuk menghasilkan produk lain yang lebih bermanfaat dan memiliki nilai ekonomis. Secara tidak langsung, dengan menggunakan tepung BSF maka biaya pengadaan pakan dalam produksi ternak dapat ditekan tanpa harus mengurangi kualitas dan kuantitas atau performa produk ternak.

Tips Cara Budidaya Maggot Lalat Hitam BSF

Proses budidaya maggot yang sangat sederhana, dikemukakan Wahyudin, Sekretaris Paguyuban THL Sapu Nyere. Selain tidak membutuhkan tempat luas, bahan pakannya juga banyak tersedia. Selain itu siklus panen juga tidak lama.

“Pakan maggot hanya sampah organik. Satu cluster terdiri sekitar 800 magot, sehari mampu menghabiskan 1 kilogram sampah organik. Setidaknya dengan jumlah yang lebih banyak, rumah tangga tidak lagi menghasilkan sampah organik,” tuturnya.

Siklus hidup lalat tentara hitam, jelasnya tidak lama. Setelah larva bermetamorfosis menjadi lalat terntara hitam dewasa, dalam waktu singkat menghasilkan telur. Setelah bertelur lalat tidak lagi makan hingga mati. “Demikian siklus terus berputar. Sebagain hasil panen larva dijadikan lalat hingga kembali berkembangbiak,” katanya seraya menambahkan lalat yang mati juga masih dimanfaatkan untuk pakan.
Cara mengembangbiakkan lalat ini tergolong mudah, yaitu dengan menyiapkan ruang berjaring yang tidak terlalu luas guna mencegah lalat berkeliaran. Di dalamnya disiapkan kotak sampah dari rangka kayu yang diberi saringan. Dari tempat itu nanti muncul belatung yang biasa disantap lalat. Sedangkan bagian atas tempat itu diberi potongan-potongan kardus sebagai tempat lalat bertelur. Telur di rongga-rongga kardus tersebut nanti jatuh dan ditampung sampai menjadi larva.
Selain dijual dalam bentuk maggot segar atau yang masih hidup, saat ini juga dikembangkan maggot yang diolah menjadi tepung, termasuk untuk campuran pelet. Setidaknya, budidaya maggot tidak hanya dapat meningkatkan pendapatan, akan tetapi yang lebih penting adalah mampu mengurangi volume sampah organik yang belakangan ini terus bertambah.

Jika Anda berminat untuk budi daya lalat BSF mungkin untuk pemula Anda bisa mencarinya di alam, karena bibit lalat hitam/BSF lumayan mahal, karena itu saya sarankan Anda mencarinya terlebih dahulu dari alam dengan menggunakan media pengikat yang ampuh yang akan mendatangkan lalat tentara hitam dan pastinya akan bertelur di tempat yang sudah Anda sediakan ini cara pembuatan media pengikat lalat BSF yang ampuh. Untuk penetasan telur BSF Anda bisa menggunakan media pakan ayam yang di campur dengan air tetapi tidak boleh terlalu basah sekitar 50% saja, dan di pinggir media di kasih media yang kering seperti bekatul kering.

Bagaimana Cara Mengundang Lalat Hitam BSF?

Ada banyak cara sebenarnya untuk mengundang lalat tentara hitam BSF. Tujuan kita disini adalah mengambil telurnya yg kemudian dibawa ke ruangan khusus untuk di ternakkan.

Siapkan Bahan-Bahan Pemancing Terdiri dari Buah-Buahan Busuk, Sayur Layu dan bahan organik lainnya. Semua Bahan dapat di Taruh di dalam Ember atau Kardus Bekas. Lalu Pada Bagian Atasnya di Tutupi dengan Kayu, Karton, dll. Sebagai Tempat BSF Bertelur.


Kayu dapat di lubangi dengan Paku dan Palu atau bisa juga menggunakan Karton bekas Mi Instan atau bisa gunakan bahan-bahan apa saja yg sekiranya memiliki celah sempit dan berlubang-lubang.

Karena Lalat BSF berbeda dengan Lalat pada umumnya yg langsung menaruh telur di sumber yg busuk.  Lalat BSF berbeda karena menaruh Telurnya di Tempat-tempat yg sempit, bercelah-celah dan berlubang-lubang yg bersih. Umumnya di atas Kotoran sampah organik Tersebut.


Foto : Sampah Organik untuk mengundang & memancing BSF bertelur.

Bentuk Telur BSF berwarna kuning. Telur inilah yg nanti di bawa untuk di Panen Maggotnya atau di Ternakkan kembali menjadi BSF di suatu ruangan khusus. Maggot atau Belatung dari BSF dapat diberikan dalam bentuk Fresh kepada Ayam, Burung kicau, Bebek, Ikan, Reptil, dll

Dari berbagai sumber

Title :Budidaya Larva Lalat Hitam BSF Untuk Pakan Ternak dan Burung Sumber Protein
Link :Budidaya Larva Lalat Hitam BSF Untuk Pakan Ternak dan Burung Sumber Protein

Artikel terkait yang sama:


Artikel Terkait Budidaya Larva Lalat Hitam BSF Untuk Pakan Ternak dan Burung Sumber Protein :