Mengenal Yak dan Nak, Sapi Berbulu Lebat Yang Dilindungi Di Alam Liar

Baca Juga:


Sapi Jantan Khas Himalaya, Yak, Betinanya Disebut Nak
Habitat Yak. Pegunungan habitat favorit yak adalah kawasan pegunungan yang banyak ditumbuhi oleh rumput & tumbuhan pegunungan lainnya. Aneka tumbuhan itulah yang menjadi makanan utama dari yak. Karena tetumbuhan tersebut memiliki kecenderungan untuk berkurang atau bertambah jumlahnya sesuai dengan perubahan musim, maka yak pun memiliki perilaku untuk hidup nomaden alias berpindah-pindah. Tak jarang yak harus menempuh perjalanan yang jauh hanya untuk bisa mendapatkan area yang dipenuhi tumbuh-tumbuhan makanannya, namun aneka keunikan & kelebihan fisiknya yang sudah disebutkan tadi membuat yak bisa tetap bertahan - bahkan sekalipun harus berjalan menembus badai salju.
Penggemar acara fauna di National Geography dan Animal Planet umumnya tahu dengan jenis sapi yang satu ini. Yak, jenis sapi daerah tibet pegunungan Himalaya yang berbulu tebal dan terlihat gagah perkasa. Sapi Yak ini teradaptasi untuk hidup di habitat liarnya yang berupa pegunungan. Sebagai bentuk perlindungan terhadap udara dingin di sana, yak memiliki bulu yang tebal & sedikit kelenjar keringat untuk membantu agar suhu tubuhnya tetap hangat. Begitu sempurnanya sistem adaptasi dari yak untuk hidup di udara dingin sehingga jika ia harus hidup di kawasan yang bersuhu lebih hangat, yak bisa mati akibat kepanasan. Tak hanya itu, yak juga memiliki sel darah merah berjumlah sangat banyak & paru-paru berkapasitas besar untuk membantunya bernapas di udara tipis pegunungan. Namun jika suhu dalam habitatnya terlampau dingin, yak akan berendam di sungai atau danau.

Yak (Bos grunniens) adalah nama panggilan untuk sapi jantan yang banyak terdapat di Tibet dan Pegunungan Himalaya. Untuk sapi betina biasanya disebut nak. Umumnya yak berwarna gelap dan merupakan sapi liar. Tetapi ada juga yak yang diternakkan oleh manusia dan berwarna lebih cerah. Tubuh hewan ini ditutupi bulu lebat yang sekaligus menjadi pelindung dari cuaca dingin.

Tubuh yak termasuk besar, dan mencapai hampir 2 meter. Beratnya pun sekitar 400 hingga 500 kilogram. Ciri khas dari yak adalah kepalanya yang sering menunduk ke bawah.

Sapi Yak ini mengonsumsi rumput dan aneka tumbuh-tumbuhan yang ada di sekitar daerah pegunungan. Keunggulan sapi Yak adalah mampu bertahan dalam segala situasi.Yak termasuk hewan yang memiliki ketahanan tubuh baik. Mereka dapat melewati batu-batuan terjal, menembus lereng es, melintasi sungai deras, bahkan menjaga diri mereka sendiri terhadap serangan dari luar.


Seekor yak betina bersama anaknya. (Sumber)

Yak (Bos grunniens) adalah sejenis lembu yang banyak ditemukan di Pegunungan Himalaya & sekitarnya. Yak mudah dikenali dengan melihat bulu-bulunya (atau lebih tepatnya rambut) yang tebal & panjang. Sebagian besar yak memiliki bulu berwarna hitam atau coklat gelap, namun jenis pewarnaan lain semisal warna putih & bahkan keemasan juga bisa ditemukan. Selebihnya, yak memiliki kemiripan fisik dengan banteng seperti adanya sepasang tanduk yang mengarah ke depan, kepala yang agak merunduk ke bawah, & punggung bagian depan yang menonjol ke atas.


Salah satu kegunaan sapi Yak adalah untuk mengangkut wisatawan. Yak yang dimanfaatkan masyarakat Tibet untuk mengangkut wisatawan adalah yak yang diternakkan dan lebih jinak daripada yak liar. Yak ini bisa mengangkut barang berat dan membawanya ke tempat-tempat yang jauh. Selain mengangkut wisatawan, hewan ini juga bisa mengangkut surat.

Selain itu, yak biasa dimanfaatkan dagingnya. Sedangkan nak sering diambil susunya. Daging yak banyak dipanggang untuk dijadikan makanan oleh orang Tibet, sehingga populasi yak semakin berkurang. Kini populasi yak menjadi sedikit dan terancam punah.

Yak merupakan jenis hewan yang masih termasuk golongan keluarga kerbau/sapi. Yak paling banyak ditemukan di wilayah pegunungan Himalaya, Asia Tengah, Tibet dan Mongolia. Warga Tibet sendiri sering menggunakan Yak dalam memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari, seperti membajak sawah. Bahkan daging dan susu Yak juga sering dikonsumsi oleh warga Tibet dan China.

Susu Yak agak sedikit berbeda dengan susu hewan lainnya. Teksturnya lebih kental dibandingkan susu sapi dengan warna yang agak ke-pinky-pinky-an. Kebanyakan susu Yak sendiri diproses untuk dijadikan keju dan ekspor ke Eropa.

Menurut ChinaNutrition Society, susu Yak sangat bagus untuk tubuh karena mengandung asam amino, kalsium dan vitamin A yang lebih tinggi dibandingkan susu sapi. Selain itu, susu Yak juga dipercaya dapat memperpanjang umur karena banyak pendeta-pendeta Tibet yang berumur panjang akibat kebiasaan mereka dalam meminum susu Yak.

Sayangnya, Yak sendiri sekarang dikategorikan sebagai hewan yang terancam punah. Banyaknya permintaan daging dan susu Yak disekitar Asia Tengah & Eropa mengancam keberadaan Yak.
Bulu yak juga biasanya dimanfaatkan untuk membuat kain hingga cambuk dan sepatu. Hampir seluruh bagian dari tubuh yak bisa dimanfaatkan manusia.


Seekor yak jantan dengan tipe pewarnaan putih. (Sumber)

Layaknya hewan-hewan mamalia herbivora pada umumnya, yak hidup dengan membentuk kelompok. Bedanya adalah jika pada hewan-hewan herbivora lain biasanya jantan & betina hidup bersama, maka pada yak suatu kelompok biasanya dihuni hanya oleh 1 jenis kelamin. Kelompok yak jantan anggota penyusunnya cenderung berjumlah lebih sedikit dibandingkan betina. Bila kelompok jantan anggota kelompoknya berkisar antara 1 - 12 ekor, maka pada kelompok betina - yang seringkali juga beranggotakan yak-yak muda - anggota penyusunnya bisa mencapai 200 ekor! Namun pada bulan September yang juga merupakan musim kawin yak, kondisinya akan sedikit berubah. Pada periode tersebut, yak jantan akan meninggalkan kelompoknya & bergabung untuk sementara waktu dengan kelompok yak betina.




Yak betina yang sudah kawin selanjutnya akan memasuki masa kehamilan selama 9 bulan. Bayi yak yang baru lahir selanjutnya akan terus menyusu pada induknya hingga usia 1 tahun & mencapai kematangan seksual pada usia antara 6 - 8 tahun. Seekor yak diketahui bisa hidup hingga usia maksimal 23 tahun dengan panjang tubuh maksimal 3,25 m, tinggi bahu maksimal 2 m, & berat maksimal 1 ton lebih! Dengan ukuran tersebut, yak pun menjadi spesies lembu (famili Bovidae) terbesar kedua di dunia. Yak betina sendiri memiliki ukuran tubuh maksimal hanya 1/3 dari ukuran maksimal pejantan. Yak yang sudah dijinakkan oleh manusia juga memiliki kecenderungan untuk memiliki ukuran tubuh maksimal jauh lebih kecil ketimbang yak di alam liar.

Bicara soal dijinakkan, orang-orang di kawasan Tibet, Cina barat daya, diketahui sudah menjinakkan yak sejak ratusan tahun silam. Bukan tanpa alasan manusia di kawasan tersebut menjinakkan yak. Karakteristik fisik & tenaga perkasanya menjadikan yak sebagai hewan yang ideal untuk membajak tanah pertanian, menjadi hewan pengangkut barang, & hewan tunggangan manusia di kawasan pegunungan. Bagian-bagian tubuh dari yak juga bermanfaat bagi manusia. Susunya bisa diminum langsung atau diolah menjadi makanan lain. Dagingnya bisa dimakan. Bulunya bisa dijadikan pakaian & kain tenda. Kotorannya bisa dijadikan pupuk kandang & bahan bakar lentera.

Title :Mengenal Yak dan Nak, Sapi Berbulu Lebat Yang Dilindungi Di Alam Liar
Link :Mengenal Yak dan Nak, Sapi Berbulu Lebat Yang Dilindungi Di Alam Liar

Artikel terkait yang sama:


Artikel Terkait Mengenal Yak dan Nak, Sapi Berbulu Lebat Yang Dilindungi Di Alam Liar :