Macam-macam Jenis Serangga Dimakan? Why Not, Gizinya Lumayan Tinggi Lho!

Baca Juga:


Makan Belalang? Itu Hal Biasa, Bagaimana Dengan Makan Kalajengking? Apa Bahaya dan Manfaatnya?

Masa kecil dulu bagi mereka yang tumbuh dan berkembang di pedesaan, makan serangga yang bernama belalang adalah hal yang lumrah saja. Banyak olahan belalang yang bahkan dijual diwarung-warung makan didaerah tertentu. Dan olahan belalang yang paling populer adalah kripik belalang yang kriuk dan renyah. Kebiasaan makan belalang ini umumnya didesa yang banyak persawahan dan tegalan.

Ada juga kebiasaan makan ulat sagu yang ternyata mengandung banyak gizi atau berprotein tinggi. Umumnya hal ini dilakukan oleh masyarakat yang makanan pokoknya sagu. Ulat sagu yang banyak bersembunyi di batang pohon sagu menjadi camilan dan lauk saat mengonsumsi aneka macam olahan sagu.

Lain lagi dipedesaan sekitar kebun jati. Masyarakat disana biasa mencari ulat jati dan kemudian memasak dan memakannya. Bahkan berburu ulat jati juga dijadikan mata pencaharian penduduk sekitar hutan jati pada musim-musim tertentu, mengapa? Ternyata hal ini dilakukan karena ulat jati laku dijual dan cukup banyak penggemarnya. Dan trend memakan serangga ini ternyata tidak hanya terjadi di Indonesia tetapu juga banyak dilakukan penduduk dinegara-negara lain, tidak hanya dinegara berkembang tetapi juga di negara-negara maju seperti di Eropa dan Amerika.

Banyak jenis serangga yang sudah diolah menjadi berbagai makanan dan camilan. Jenis tersebut antara lain jenis kecoa tertentu, jangkrik, cacing tanah, belalang, ulat jati dan sagu juga laron. Untuk jenis yang ekstrim ada kalajengking, kelabang, semut pohon dll.

Mengapa Mereka Mau Memakan Serangga dan Bahkan Menjadi Trend Makanan Alternatif?

Menurut penelitian dari United Nations Food and Agriculture Organisation, sebanyak dua miliar orang di seluruh dunia sudah mengonsumsi serangga. Ada sekitar 1.900 jenis serangga yang layak konsumsi untuk makanan sehari-hari.

Daripada mengonsumsi makanan seperti burger, daging babi, ayam goreng dan quinoa. Menurut Nguyen, serangga seperti kecoa, jangkrik, kalajengking dan laba-laba bisa jadi makanan enak dan bergizi di era modern.

Seperti yang dilansir oleh Dailytelegraph, sebanyak 36 negara di Afrika, 23 negara di Amerika, 29 negara di Asia dan 11 negara di Eropa dianggap sebagai "entomophagous". Entomophagous merupakan orang-orang yang mengonsumsi serangga seperti kumbang, ulat dan belalang yang dianggap sebagai kenikmatan kuliner.

Untuk mengatasi keengganan masyarakat dalam menyukai serangga memang tidak mudah. Akan tetapi kini, beberapa restoran di Sydney sudah mulai memadukan serangga dalam menu mereka.

Celebrity chef Kylie Kwong mempromosikan serangga di restorannya MacLeay Street. Ia menjual serangga kecil, kecoa kayu bakar, cacing kering, ulat panggang dan semut pohon sebagai menu pokok andalan restoran.

Setelah sebelumnya banyak chef yang gagal mempromosikan serangg. Nguyen justru lebih percaya diri untuk memperkenalkan makanan ini kepada masyarakat Sydney.

"Saya melihat Australia mulai mengikuti langkah Tiongkok yang sudah mengonsumsi serangga sebagai makanan sehari-hari,” jelas Nguyen.

"Setiap kali saya menyebut serangga banyak orang yang mengatakan tak bisa memakannya. Akan tetapi setelah mencoba hidangan dari serangga pasti akan bilang ini lezat,” tambah Nguyen.

Sama halnya dengan sushi 20 tahun yang lalu, banyak mengalami penolakan. Sekarang banyak anak menyukai sushi sebagai bekal. Nguyen juga berharap, serangga dapat menggantikan posisi kacang dan snack bar sebagai camilan.

Selain itu, Bondi's rooftop Mexican eatery El Topo juga mulai menawarkan semangkuk jangkrik panggang dengan cabai, bawang putih. Disajikan dengan saus jeruk nipis dengan harga $7 atau sekitar Rp 91.500.

“Dalam proses pengembangannya, serangga hanya membutuhkan ruang yang kecil untuk hidup. Hal ini karena serangga lebih suka hidup berkelompok dan tempat yang kecil tidak mempengaruhi tingkat stres mereka sama sekali,” tutur Latty, seorang entomologi di University of Sydney fakultas pendidikan dan lingkungan.

Serangga mudah didapat, perkembangbiakannya cepat, pakannya tidak sulit dan ramah lingkungan. Selain itu serangga juga mengandung protein, lemak, dan mineral tinggi. Karenanya makanan ini direkomendasikan sebagai suplemen makanan anak.

Title :Macam-macam Jenis Serangga Dimakan? Why Not, Gizinya Lumayan Tinggi Lho!
Link :Macam-macam Jenis Serangga Dimakan? Why Not, Gizinya Lumayan Tinggi Lho!

Artikel terkait yang sama:


Artikel Terkait Macam-macam Jenis Serangga Dimakan? Why Not, Gizinya Lumayan Tinggi Lho! :