Macam-macam Jenis Vitamin, Fungsi dan Efek Samping Jika Kekurangan Maupun Kelebihan

Baca Juga:



Macam-macam Bahaya Yang Mengganggu Kesehatan Jika Kita Kekurang Vitamin Maupun Kelebihan Vitamin, Apa Saja?


Vitamin adalah senyawa organik yang diperlukan oleh tubuh kita untuk mengatur metabolime tubuh agar tetap sehat dan membantu proses pertumbuhan. Tubuh kita tidak dapat memproduksi Vitamin sendiri, oleh karena itu kita perlu mendapatkan Vitamin dari berbagai makanan dan Supplemen agar kesehatan tubuh kita tetap terjaga. Pada dasarnya tubuh kita hanya memerlukan Vitamin dalam jumlah atau kadar yang sedikit, tetapi jika jumlah atau kadar yang diperlukan tersebut tidak mencukupi maka metabolisme tubuh akan terganggu sehingga menimbulkan penyakit. Gangguan kesehatan atau Penyakit yang timbul akibat kekurangan Vitamin disebut dengan istilah Avitaminosis


Terdapat 2 (dua) kelompok besar Vitamin, yaitu Vitamin yang dapat larut dalam air (Water Soluble Vitamin) dan Vitamin yang dapat larut dalam Lemak (Fat Soluble Vitamin). Vitamin-vitamin yang dapat larut dalam air diantaranya adalah Vitamin B dan Vitamin C, sedangkan Vitamin-vitamin yang dapat larut dalam lemak adalah Vitamin A, Vitamin D, Vitamin E dan Vitamin K.
Berikut ini adalah Jenis-jenis Vitamin beserta Fungsi, Sumber Makanan dan Penyakit yang timbul akibat kekurangannya.
Vitamin A
Nama Biokimia  (Vitaminer) : Retinal, Retinol, Carotenoids
Fungsi  : Penting untuk indra penglihatan, menjaga kesehatan Kulit dan imunitas Tubuh
Penyakit akibat kekurangannya  : Rabun Senja, Katarak, Hyperkeratosis (benjolan putih pada folikel rambut), Keratomalacia (Perusakan Kornea)

Risiko Kelebihan Vitamin A

Vitamin A banyak ditemukan pada sejumlah makanan, misalnya dalam sayur-mayur seperti bayam, wortel, kentang, tomat, ikan, minyak ikan, dan buah-buahan yang berwarna gelap. Selain itu, vitamin A juga dapat ditemukan pada berbagai macam produk olahan susu seperti susu itu sendiri, krim, mentega, keju dan yoghurt
Mengonsumsi vitamin A lebih dari dosis yang direkomendasikan bisa menyebabkan efek keracunan vitamin A. Efek ini bisa muncul lebih cepat pada bayi dan anak-anak karena ukuran tubuh mereka lebih kecil. Kelebihan vitamin A bisa dikenali dengan beberapa gejala, antara lain muncul rasa mual, muntah, penglihatan terganggu, serta vertigo.
Jika Anda mengalami kelebihan vitamin A dalam waktu yang lama, Anda berpotensi mengalami sakit kepala, nyeri sendi, penipisan tulang, kerusakan hati, iritasi kulit, serta diare. Selain itu, kelebihan vitamin A juga bisa menyebabkan bayi lahir cacat jika terjadi pada ibu hamil.

Kebutuhan Vitamin A yang Disarankan

Setiap orang memiliki kebutuhan vitamin A yang berbeda-beda, tergantung kondisi dan usianya. Penting untuk mengetahui kebutuhan vitamin A yang berbeda, sehingga dapat menghindari kondisi hipervitaminosis.
Berikut adalah kebutuhan ideal vitamin A per hari yang direkomendasikan organisasi kesehatan dunia:
  • 0 - 6 bulan membutuhkan 400 micrograms (mcg)
  • 7 - 12 bulan membutuhkan 500 mcg
  • 1 - 3 tahun membutuhkan 300 mcg
  • 4 - 8 tahun membutuhkan 400 mcg
  • 9 - 13 tahun membutuhkan 600 mcg
  • 14 – usia dewasa membutuhkan 900 mcg untuk pria dan 700 mcg untuk wanita.
Untuk wanita yang sedang menyusui, umumnya dibutuhkan vitamin A yang lebih tinggi yaitu 1.300 mcg per hari. Sementara itu, kebutuhan vitamin A untuk wanita hamil yaitu sekitar 770 mcg.
Sumber Makanan Vitamin A : Buah-buahan berwarna Merah dan Kuning (Wartel, Cabe Merah, Pisang, Pepaya), Susu, Margarine, Hati dan Ginjal, Sayuran yang berwarna Hijau dan Kuning.

Vitamin B1

Nama Biokimia (Vitaminer) : Thiamine
Fungsi : Penting untuk system saraf dan fungsi jantung, Mencegah penyakit beri-beri
Penyakit akibat kekurangannya  : Daya tahun tubuh berkurang, Penyakit Beri-beri, kurang nafsu makan, kulit kering, kulit bersisik, susah buah air besar.
Berikut ini merupakan AKG harian dari vitamin B1:
  • Usia 0-6 bulan: 0,2 mg.
  • Usia 7-12 bulan: 0,3 mg.
  • Usia 1-3 tahun: 0,5 mg.
  • Usia 4-8 tahun: 0,6 mg.
  • Usia 9-13 tahun: 0,9 mg.
  • Laki-laki usia 14 tahun ke atas: 1,2 mg.
  • Wanita usia 14-18 tahun: 1 mg.
  • Wanita usia 19 tahun ke atas: 1,1 mg.
  • Wanita hamil dan menyusui: 1,4 mg.

Tentang Vitamin B1

Golongan Vitamin
Kategori Suplemen
Manfaat Memenuhi kebutuhan vitamin B1 dan mengobati penyakit akibat kekurangan vitamin B1
Dikonsumsi Oleh Dewasa dan anak-anak
Kategori kehamilan dan menyusui Kategori A: Studi terkontrol pada wanita hamil tidak menunjukkan adanya risiko terhadap janin, dan kecil kemungkinannya untuk membahayakan janin. (Bila dosis tidak melebihi angka kecukupan gizi)Kategori C: Studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin. (Bila dosis melebihi angka kecukupan gizi).
Bagi ibu menyusui, walaupun suplemen vitamin B1 diserap ke dalam ASI, tetapi dianggap aman untuk dikonsumsi oleh ibu menyusui. Tetap disarankan untuk minum suplemen yang ditujukan khusus untuk ibu hamil atau menyusui.
Bentuk Obat Tablet dan suntikan

Peringatan:

  • Secara umum, penggunaan suplemen vitamin B1 dianggap aman bila digunakan sesuai dengan dosis yang dianjurkan.
  • Harap berhati-hati bagi penderita gangguan ginjal yang direncanakan pemberian vitamin B1 melalui suntikan.
  • Kekurangan vitamin B1 dapat dipicu oleh kondisi yang dapat menyebabkan kekurangan vitamin lainnya, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter mengenai kemungkinan kekurangan vitamin lainnya selain vitamin B1.
  • Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter
Sumber Makanan Vitamin B1 : Gandum, kacang hijau, kacang kedelai, daging, susu, roti, tepung, ikan, daging tanpa lemak, ayam dan lain sebagainya.

Vitamin B2

Nama Biokimia (Vitaminer) : Riboflavin
Fungsi: Penting untuk Kulit, Pertumbuhan jaringan tubuh, mencegah kepekaan mata terhadap cahaya
Penyakit akibat kekurangannya : Penyakit Ariboflavinosis, Turunnya daya tahan tubuh, kulit kering, kulit bersisik, mulut kering, bibir pecah-pecah.
Berikut ini adalah AKG vitamin B2 per hari:
  • Usia 0-6 bulan: 0,3 mg
  • Usia 7-12 bulan: 0,4 mg
  • Usia 1-3 tahun:  0,5 mg
  • Usia 4-8 tahun: 0,6 mg
  • Usia 9-13 tahun: 0,9 mg
  • Laki-laki usia 14 tahun atau lebih: 1,3 mg
  • Wanita usia 14-18 tahun: 1,0 mg
  • Wanita usia 19 tahun atau lebih: 1,1 mg
  • Ibu hamil: 1,4 mg
  • Ibu menyusui: 1,6 mg

Tentang Vitamin B2

Golongan Vitamin
Kategori Suplemen
Manfaat Mencegah dan mengobati kekurangan vitamin B2 (riboflavin)
Digunakan oleh Dewasa dan anak-anak
Kategori kehamilan dan menyusui Kategori A (untuk bentuk oral): studi terkontrol pada wanita hamil tidak menunjukkan adanya risiko terhadap janin, dan kecil kemungkinannya untuk membahayakan janin.
Kategori C (jika dosis melebihi AKG): studi pada binatang percobaan memperlihatkan adanya efek samping terhadap janin, namun belum ada studi terkontrol pada wanita hamil. Obat hanya boleh digunakan jika besarnya manfaat yang diharapkan melebihi besarnya risiko terhadap janin.
Suplemen vitamin B2 diketahui aman untuk dikonsumsi oleh ibu menyusui.
Bentuk obat Tablet, kapsul, suntik, infus

Peringatan:

  • Sebelum mengonsumsi suplemen vitamin, disarankan untuk berkonsultasi dan memeriksakan kondisi kesehatan kepada dokter terlebih dahulu.
  • Harap berhati-hati dalam mengonsumsi suplemen vitamin B2 jika menderita hepatitis, sirosis, atau gangguan empedu.
  • Beri tahu dokter jika memiliki alergi terhadap obat-obatan tertentu.
  • Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat-obat lain, termasuk suplemen dan produk herba.
  • Jika terjadi reaksi alergi atau overdosis, segera temui dokter
Sumber Makanan Vitamin B2 : Susu, Pisang, Kacang hijau, asparagus, sayuran hijau yang berdaun, daging tanpa lemak.

Vitamin B3

Nama Biokimia (Vitaminer)  : Niacin, Niacinamide
Fungsi  : Membantu makanan menjadi energi, membantu sistem saraf, mencegah penyakit pellagra, mencegah berkurangnya nafsu makan.
Penyakit akibat kekurangannya : Penyakit Pellagra (Penyakit karena kurang makan), insomnia mual-mual, badan lemas, otot mudah keram dan kejang.
Sumber Makanan Vitamin B3 : Telur, Roti, daging ayam, daging sapi, ikan (tuna dan salmon), Sayur-sayuran, berdaun, asparagus, hati, ragi, susu, Avokado, Brokoli.

Vitamin B5

Nama Biokimia (Vitaminer) : Pantothenic acid (Asam Pantotenat)
Fungsi  : Membantu pemecahan nutrisi makanan (terutama pada lemak),
menjaga komunikasi sistem saraf dan otak, memproduksi senyawa asam lemak, sterol, neurotransmiter, dan hormon tubuh.
Penyakit akibat kekurangannya : Penyakit Paresthesia, Otot mudah kram, sulit tidur, kulit kering dan bersisik.
Sumber Makanan Vitamin B5 : Brokoli, Avokado, daging, Sayur-sayuran.

Vitamin B6

Nama Biokimia (Vitaminer) : Pyridoxine (Pridoksin)
Fungsi : Penting kesehatan gigi dan gusi, penting untuk sel-sel darah merah dan sistem saraf, memproduksi antibodi.
Penyakit akibat kekurangannya : Penyakit Anemia (kekurangan darah), Gangguan sistem saraf
Sumber Makanan Vitamin B6 : Daging, Pisang, sayur-sayuran dan kacang-kacangan.

Vitamin B7

Nama Biokimia (Vitaminer) : Biotin
Fungsi : Membantu reaksi biokimia pada tubuh seperti transfer karbondioksida dan metabolisme karbohidrat dan lemak.
Penyakit akibat kekurangannya : Dermatitis, Enteritis, depresi, nusea, anemia dan kerontokan rambut.
Sumber Makanan Vitamin B7 : Daging, kuning telur, pisang, kacang-kacangan, ragi dan gandum.

Vitamin B9

Nama Biokimia (Vitaminer) : Folic acid (Asam Folat)
Fungsi  : Mencegah kecacatan pada janin, membantu tubuh dalam proses metobolisme protein yang berlangsung, membangun sel-sel darah merah yang sehat, menurunkan resiko penyakit jantung.
Penyakit akibat kekurangannya : Kecacatan pada janin
Sumber Makanan Vitamin B9 : Bayam, Kacang polong, biji Bunga matahari, kentang, tomat, jeruk, Telur dan hati.

Vitamin B12

Nama Biokimia (Vitaminer) : Cyanocobalamin, hydroxycobalamin, methylcobalamin
Fungsi : Menjaga kesehatan sistem saraf, mencegah penyakit anemia dan penting untuk pertumbuhan bagi anak-anak.
Penyakit akibat kekurangannya : Penyakit Anemia (Kurang darah), cepat lelah.
Efek Negatif Jika Tubuh Kelebihan Vitamin B12
Konsumsi vitamin B12 sebenarnya bisa ditoleransi walau mengonsumsi atau mendapatkannya dalam dosis agak di atas dari rekomendasi konsumsi harian. Vitamin B12 merupakan vitamin yang bisa dengan mudah larut di dalam air sehingga memang cukup sulit untuk membangun toksisitas dan overdosis. Tidak banyak efek samping akibat kelebihan vitamin B12, namun mengonsumsi pada dosis yang disarankan akan jauh lebih baik daripada nanti harus mengalami gejala-gejala berikut ini.
  1. Masalah pada Kardiovaskular
Ketika kita menyuntikkan vitamin B12 ke dalam tubuh, maka efeknya akan berpengaruh terhadap sistem kardiovaskular kita di mana darah akan dibawa dari dan ke hati. Kondisi paling serius yang dapat terjadi adalah gagal jantung kongestif, perifer trombosis vaskular (terbentuknya gumpang di pembuluh darah), atau terjadinya edema paru di mana pada bagian paru-paru terbentuk kantung udara. Kondisi seperti ini dapat terjadi pada pengonsumsi vitamin B12 secara berlebihan. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut.
  • Lengan serasa mati rasa.
  • Terasa nyeri pada kaki atau lengan.
  • Sesak napas.
  1. Masalah Kulit
Penyuntikan vitamin B12 secara berlebih juga dapat berpengaruh buruk terhadap kulit dari yang ringan sampai dengan yang lebih serius. Mengonsumsi vitamin B12 dengan dosis terlalu besar maka bersiaplah untuk menyambut jerawat di wajah. Jika hal ini terjadi, coba untuk menurunkan dosisnya karena dengan begitu jerawat akan berkurang dan bahkan hilang dalam beberapa hari. Vitamin B12 rupanya juga dihubung-hubungkan dengan jerawat rosacea yang jelas akan timbul di kulit wajah dan ciri-cirinya adalah, munculnya remisi dan flare ups, gatal-gatal pada wajah dan kemerahan di bagian wajah dan tubuh.
  1. Mudah gelisah dan cemas.
  2. Bengkak
  3. Nyeri punggung.
  4. Gangguan pencernaan, seperti mual setelah mengonsumsi kopi, muntah dan sakit perut.
  5. Gejala Diare
  6. Pusing
  7. Gejala asam urat tinggi.
Sumber Makanan Vitamin B12 : Ikan, daging, telur, susu, hati.

Vitamin C

Nama Biokimia (Vitaminer) : Ascorbic acid (Asam Askorbat)
Fungsi  : Penting untuk kesehatan gigi dan gusi serta tulang, Membentuk sel-sel tubuh dan pembuluh darah, mencegah penyakit kudis, meningkatkan daya tahan tubuh, sebagai antioksidan.
Penyakit akibat kekurangannya  : Lidah pecah-pecah, berkurangnya energi / cepat lelah, penyakit kudis, penyakit sariawan, anemia.
Bahaya Konsumsi Vitamin C Berlebihan
Meskipun manfaat vitamin C begitu banyak bagi keuntungan tubuh manusia, terlalu banyak mengonsumsi vitamin ternyata justru dapat mendatangkan penyakit.
Umumnya manfaat vitamin C bisa didapatkan dari buah dan sayur, selain itu juga bisa diperoleh dari tablet vitamin C, pil, minuman, hingga dalam bentuk suntikan.
Takaran vitamin C yang direkomendasikan untuk dikonsumsi per harinya adalah sebanyak 65-90 miligram. Tidak ada manfaat lebih yang akan didapatkan tubuh jika mengonsumsi jumlah vitamin dan mineral di atas itu. Secara alami, tubuh akan langsung membuang kelebihan vitamin C melalui urine.
Meski begitu, para pakar nutrisi mengungkapkan bahwa mengonsumsi terlalu banyak vitamin dan mineral dapat menyebabkan masalah kesehatan. Mengonsumsi suplemen vitamin C dalam kadar yang terlalu tinggi ternyata dapat menyebabkan gejala-gejala seperti, mual, diare, muntah, nyeri ulu hati, kram dan sakit perut, insomnia, sakit kepala, hingga batu ginjal.
Dilansir dari news-medical.net, sejumlah penelitian menemukan bahwa mengonsumsi suplemen vitamin C terlalu banyak di masa kehamilan dapat menyebabkan sakit perut dan meningkatkan risiko mengalami persalinan prematur.
Vitamin C dalam dosis terlalu tinggi juga berisiko menyebabkan hiperoksaluria, yaitu gangguan kesehatan serius saat asam oksalat yang diekskresikan di dalam urine terlalu banyak sehingga meningkatkan risiko terjadinya batu ginjal.
Pada kasus yang sangat jarang terjadi, seseorang yang mengonsumsi vitamin C dosis tinggi setelah menjalani transplantasi ginjal bisa meninggal dunia akibat timbunan kalsium oksalat yang merusak ginjal barunya. Itu sebabnya vitamin C tidak boleh diberikan pada pasien gagal ginjal.
Untuk meminimalkan risiko kelebihan vitamin C, direkomendasikan untuk mendapatkan asupan vitamin C dari beragam sayur dan buah dibandingkan dari suplemen vitamin C. Pastikan untuk mengonsumsi minimal satu macam makanan kaya vitamin C tiap hari seperti, jeruk, kiwi atau stroberi.
Sumber Makanan Vitamin C : Jeruk, Tomat, arbei, Strawberry, asparagus, kol, susu, mentega dan ikan.

Vitamin D

Nama Biokimia (Vitaminer) : Cholecalciferol, Ergocalciferol (Kalsiferol)
Fungsi : Penting untuk Gigi dan tulang, membantu tubuh menggunakan
Kalsium dan Phospor, mencegah penyakit rahkitis (pelunakan tulang pada anak-anak).
Penyakit akibat kekurangannya : Rheumatoid arthritis (radang sendi), Penyakit Osteomalasia (hilangnya unsur fosfor dan kalsium secara berlebihan), diabetes, Penyakit Rahkitis.

Efek Negatif Jika Tubuh Kelebihan Vitamin D

Kekurangannya vitamin D menyebabkan masalah yang besar. Sejalan dengan hal ini, kelebihan vitamin D juga bisa menyebabkan masalah pada tubuh. Berikut yang akan terjadi kalau tubuh kelebihan vitamin D.
  • Menyebabkan tubuh mengalami Kondisi ini ditandai dengan masalah pencernaan seperti mudah mual, muntah, dan perut terasa sakit. Selain itu tubuh jadi mudah lelah, lemah, dan sering kencing.
  • Kelebihan vitamin D secara umum juga bisa menyebabkan penurunan nafsu makan yang berlebihan. Kalau Anda mengonsumsinya dalam jumlah terbatas mungkin bisa membantu menurunkan berat badan. Namun, kalau over dosis bisa memicu mual dan muntah berkali-kali sehingga nutrisi yang masuk ke tubuh akan kecil.
  • Sakit perut yang intens akan terjadi. Sakit perut ini menyebabkan Anda tidak nyaman sehingga istirahat pun terganggu.
  • Gangguan buang air besar bisa terjadi. Beberapa orang akan mengalami sembelit. Namun, tidak sedikit yang mengalami diare hingga berhari-hari.
  • Vitamin D dalam jumlah yang tepat membantu tubuh menyerap kalsium untuk tulang. Namun, kalau terlalu banyak justru sebaliknya yang terjadi. Vitamin D menyebabkan kerja vitamin K2 mengalami masalah. Dampaknya, kalsium di tulang justru anjlok dan memicu pengeroposan.
  • Vitamin D yang berlebihan bisa menyebabkan masalah pada ginjal. Vitamin akan menjadi racun dan ikut masuk terlalu banyak ke ginjal. Dampaknya, peluang mengalami gagal ginjal cukup besar.

Sumber vitamin D

Sumber utama vitamin D ada pada tubuh dan Anda cukup berjemur saja. Namun, kalau Anda tidak sempat berjemur, konsumsilah beberapa makanan di bawah ini.
  • Ikan berlemak dari laut seperti salmon, tuna, sarden, dan jenis lainnya. Kalau bisa diolah dalam kondisi yang masih segar.
  • Berbagai jenis udang baik itu udang dari laut, tambak, atau air tawar.
  • Kuning telur yang sehat. Telur apa pun baik itu ayam, itik, bebek, atau buruk puyuh.
  • Susu dan olahannya. Susu yang dimaksud ini adalah susu kemasan yang sudah ada tambahan vitamin D. Hal ini juga berlaku untuk yoghurt.
  • Sereal untuk sarapan atau jus juga mengandung vitamin D asal saat proses pembuatannya diberi tambahan vitamin D (fortified) dengan takaran seimbang. Selalu cek label sebelum membeli apa pun untuk mengetahui ada tidaknya vitamin ini.

Vitamin E

Nama Biokimia (Vitaminer) : Tocopherols, Tocotrienols
Fungsi : Penting untuk fungsi darah, mencegah asam lemak yang berlebihan, menjaga jaringan kesehatan kulit, mata, darah merah dan hati, Sebagai antioksidan alami, melindungi paru-paru dari polusi udara.

Penyakit akibat kekurangannya : kemandulan, gangguan saraf dan otot.
Bahaya Jika Kelebihan Vitamin E
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi Vitamin E dalam dosis tinggi dapat meningkatkan risiko kematian dan menyebabkan efek samping serius lainnya.
Bahkan, ada beberapa kekhawatiran yang menunjukkan bahwa Vitamin E dapat meningkatkan risiko stroke yang serius, yang disebut stroke hemoragik (pendarahan ke otak).
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi Vitamin E dalam dosis 300-800 IU setiap hari dapat meningkatkan risiko stroke hingga 22 persen.
Konsumsi Vitamin E dalam dosis tinggi juga dapat menyebabkan mual, diare, kram perut, kelelahan, lemas, sakit kepala, penglihatan kabur, ruam, memar dan pendarahan.
Sumber Makanan Vitamin E : minyak sayur, gandum, padi-padian, lettuce, ikan, ragi, kuning telur.

Vitamin K

Nama Biokimia (Vitaminer) : Phylloquinone, Menaquinones
Fungsi : membantu metabolisme tubuh dan mencegah penyakit diabetes, menekan proses pendarahan akibat pemakain senyawa aspirin atau antibiotik berlebihan, menurunkan risiko terkena penyakit osteoporosis.
Penyakit akibat kekurangannya : menghambat pembekuan darah, menurunnya kepadatan tulang.

Efek Negatif Bila Tubuh Kelebihan Vitamin

Walau tak ada efek merugikan dari vit. K namun tak berarti konsumsinya boleh berlebihan, apalagi jenis K3. Konsumsi vitamin K3 berlebihan bisa memicu munculnya berbagai gangguan berikut:
  1. Kesemutan hingga mati rasa
  2. Kerusakan sel tubuh (karena oksidasi)
  3. Kanker
  4. Merosotnya fungsi dan aktivitas tubuh
  5. Nafsu makan berkurang
  6. Sesak nafas
  7. Gangguan emosional seperti cemas, gampang marah atau tersinggung
  8. Organ hati atau wajah jadi bengkak
  9. Otot kaku
  10. Pingsan
  11. Susah menelan
  12. Muncul keringat berlebih
  13. Kulit menjadi kemerana
  14. Sakit kepala karena tekanan darah turun
  15. Melemahnya detak jantung
Oleh sebab itu, jika sudah mendapat asupan dari makanan, maka Anda tak perlu menambah kadarnya melalui suplemen (kecuali atas saran dokter).
Sumber Makanan Vitamin K : Sayuran berdaun hijau, avocado, kiwi, peterseli (parsley)
Pada dasarnya vitamin K terbagi 3 yaitu K1, K2 dan K3 (buatan manusia). Untuk K1 bisa kita peroleh dari sayuran berdaun hijau seperti kale, bayam, asparagus, brokoli, peterseli, basil, kubis, seledri, sage, maupun sayuran lainnya jenis kacang-kacangan dan kedelai. Sementara K2 bisa didapatkan dari keju-kejuan, daging, telur, atau makanan hasil fermentasi.
Vitamin K memiliki sifat larut dalam lemak, oleh sebab itu sebaiknya dikonsumsi bersama makanan yang mengandung lemak untuk memudahkan proses penyerapannya..
Vit. K juga dapat diperoleh dari minyak zaitun, kurma, miso sup, daun bawang, timun, oregano, merica hitam, wortel, cengkeh, cabe, paprika, serta terong. Buah-buahan yang mengandung vitamin K antara lain kiwi, tomat, blueberry, anggur, alpukat, raspberry, pear, cranberry, plum, hingga strawberry. Oleh sebab itu, tak heran jika dokter menyarankan perempuan yang datang bulan untuk mengonsumsi buah strawberry agar haidnya lebih lancar dan bebas nyeri.

Diolah dari berbagai sumber

Title :Macam-macam Jenis Vitamin, Fungsi dan Efek Samping Jika Kekurangan Maupun Kelebihan
Link :Macam-macam Jenis Vitamin, Fungsi dan Efek Samping Jika Kekurangan Maupun Kelebihan

Artikel terkait yang sama:


Artikel Terkait Macam-macam Jenis Vitamin, Fungsi dan Efek Samping Jika Kekurangan Maupun Kelebihan :