Kupas Tuntas Tanaman Tebu Yang Nasib Petaninya Tidak Semanis Gula Yang Dihasilkan

Baca Juga:


Teknik dan Cara Budidaya, Klasifikasi Tanaman Tebu, Ciri-ciri Morfologi, Kemampuan Produksi dan Manfaat Tebu Bagi Kesehatan

Tanaman tebu merupakan tanaman perkebunan semusin yang mempunyai sifat tersendiri sebab didalam batangnya terdapat zat gula. Tebu berkembang biak di daerah beriklim udara sedang sampai panas. Berbagai varietas tebu telah diluncurkan oleh Kementrian Pertanian untuk meningkatkan produksi petani. Kualitas bibit tebu merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan keberhasilan pengusahaan tanaman tebu. Bibit tebu yang baik adalah bibit yang cukup 5 – 6 bulan, murni (tidak tercampur varietas lain), bebas dari penyakit dan tidak mengalami kerusakan fisik. Tanaman tebu mempunyai batang yang tinggi dan kurus, tidak bercabang dan tumbuh tegak. Tebu yang tumbuh baik tinggi batangnya dapat mencapai 3-5 m atau lebih. Batang tebu beruas-ruas dengan panjang ruas 10– 30 cm. Daun berpangkal pada buku batang dengan kedudukan yang berseling.

Klasifikasi Tanaman Tebu

Kingdom : Plantae (tumbuhan)
Sub Kingdom : Tracheobionta (tumbuhan berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta (menghasilkan biji)
Divisi : Magnoliophyta (tumbuhan berbunga)
Kelas : Liliopsida (berkeping satu /monokotil)
Sub Kelas : Commelinidae
Ordo : Poales
Famili : Graminae atau Poaceae (suku rumput-rumputan)
Genus : Saccharum
Spesies : Saccharum officinarum Linn

Jenis-jenis Varietas Tebu Unggulan

Varietas Unggul PS 851

PS 851 merupakan varietas unggul baru yang dilepas Menteri Kehutanan dan Perkebunan (waktu itu) pada tahun 1998. PS 851 sebelumnya dikenal dengan nomor seleksi PS 85-21460, yang merupakan hasil persilangan Ps 57 (varietas unggul yang dilepas P3GI tahun 1985) dengan B 37172 (varietas introduksi dari Barbados, Amerika Latin).

PS 851 mempunyai perkecambahan baik dengan sifat pertumbuhan awal dan pembentukan tunas yang serempak, berbatang tegak, diameter sedang, lubang kecil, berbunga jarang, umur kemasakan awal tengah (Juni-Agustus) dengan KDT panjang, kadar sabut sekitar 13%. Mudahnya daun tua diklentek dengan tanaman tegak memberikan tingkat potensi rendemen tinggi. Dalam 5 tahun terakhir (2003-2006) PS 851 telah memberikan konstribusi juara rendemen PG-PG di Jawa. Kondisi tanah subur dengan kecukupan air sangat membantu pertumbuhan pemanjangan batang yang normal. Pada kondisi kekeringan atau sebaliknya kelebihan air yang drainasinya terganggu akan terjadi pemendekan ruas batang. Dari hasil orientasi varietas, PS 851 menunjukkan tingkat adaptasi yang cukup luas di berbagai kondisi jenis tanah dan iklim, namun kurang sesuai pada lahan-lahan dengan drainase terganggu.

Kepekaannya terhadap penyakit bakteriosis, maka pada lahan dengan drainase terganggu akan mudah terserang penyakit tersebut. Akibatnya banyak rumpun mati (saat masuk bulan kering) dan timbul lubang besar dari batang bawah. Pada kondisi terserang bakteriosis, maka keprasannya banyak tidak tumbuh. Pada kondisi sehat, perkecambahan mata tunas sangat mudah dan cepat tumbuh serempak, tetapi setelah terserang bakteriosis perkecambahan kurang baik. Oleh karena ini penyehatan sumber bibit pada PS 851 adalah penting.

Respon terhadap pupuk N yang sangat tinggi mempunyai pengaruh bahwa apabila kekurangan N akan mudah berbunga. Oleh karena ini dosis N yang memadai dengan aplikasi yang tepat waktu sangat diinginkan oleh varietas ini.

Varietas Unggul PS 862

PS 862 sebelumnya dikenal dengan nama seri PS 86-8504 merupakan keturunan dari induk F 162 (polycross) yang dilepas Menteri Pertanian tahun 1998. PS 862 mempunyai perkecambahan baik dengan sifat pertumbuhan awal dan pembentukan tunas yang serempak, berbatang tegak, diameter besar, lubang kecil-sedang, berbunga jarang, umur kemasakan awal tengah dengan KDT terbatas, kadar sabut sekitar 12%. Mudahnya daun tua diklentek dengan tanaman tegak dan serempak memberikan tingkat potensi rendemen tinggi. Kondisi tanah subur dengan kecukupan air sangat membantu pertumbuhan pemanjangan batang yang normal. Pada kondisi kekeringan atau drainasinya terganggu akan terjadi pemendekan ruas batang.

Perkecambahan mata tunas sangat mudah dan cepat tumbuh serempak. Respon terhadap pupuk N yang sangat tinggi mempunyai pengaruh bahwa apabila kekurangan N akan mudah berbunga. Oleh karena ini dosis N yang memadai dengan aplikasi yang tepat waktu sangat diinginkan oleh varietas ini.

Varietas Ps 862 cocok dikembangkan pada tanah ringan sampai geluhan (Regosol, Mediteran, Alluvial). Anakan agak kurang dan sulit membentuk sogolan, oleh karena itu jumlah bibit pada saat tanam agak lebih rapat. Varietas ini memerlukan pengairan yang cukup dan masa tanam awal. Rendemen potensialnya sangat tinggi (12 %) pada awal giling (Mei-Juni), tetapi daya tahan rendemen relatif pendek. Pertumbuhan tegak, mudah klentek daun dan tebu tidak terlalu tinggi.

Varietas Unggul PS 863

PS 863 sebelumnya dikenal dengan nama seri PS 86-17538 merupakan keturunan dari induk F 162 (polycross) yang dilepas Menteri Pertanian tahun 1998. PS 863 mempunyai perkecambahan baik dengan sifat pertumbuhan awal dan pembentukan tunas relatif serempak, diameter besar, lubang sedang, berbunga jarang, umur kemasakan awal tengah dengan KDT terbatas, kadar sabut sekitar 13%. Kondisi tanah subur dengan kecukupan air sangat membantu pertumbuhan pemanjangan batang yang normal dan cenderung cepat.

Perkecambahan mata tunas sangat mudah dan cepat tumbuh serempak. Respon terhadap pupuk N yang sangat tinggi mempunyai pengaruh terhadap kerobohan karena cepatnya pertumbuhan. Oleh karena ini dosis N yang memadai dengan aplikasi yang tepat waktu sangat diinginkan oleh varietas ini.

Varietas Ps 863 cocok dikembangkan pada lahan yang cukup pengairannya dengan tipe tanah ringan sampai geluhan (Regosol, Mediteran, Alluvial), pada masa tanam awal. Pertumbuhan sangat cepat hingga cenderung roboh. Respon terhadap N yang sangat tinggi, maka pada awal pertumbuhan memerlukan pemupukan yang tepat waktu. Pada saat roboh akan membentuk tunas-tunas sogolan. Lubang batang sedang-besar, mudah klentek daun. Optimal rendemen terjadi pada awal-tengah giling (Mei-Juni), dengan daya tahan sedang.

Varietas Unggul PS 864

PS 864 sebelumnya dikenal dengan seri PS 86-10029, merupakan keturunan dari PR 1117 (polycross) yang dilepas Menteri Pertanian pada tahun 2004. Perkecambahan varietas ini adalah sangat baik dengan anakan yang serempak, klentekan mudah. Sifat dasar pembungaan adalah sedikit atau sporadis, tetapi akan menjadi lebat apabila ditanam pada lahan-lahan marginal, terganggu drainasenya dan atau kekurangan pupuk Nitrogen (karena respon terhadap N yang sangat tinggi). Walaupun terjadi pembungaan, karena diikuti munculnya siwil sekitar 3 mata pucuk, maka proses penggabusan akan dihentikan oleh adanya siwilan tersebut. Sehingga walaupun ditebang agak terlambat, PS 864 masih dapat bertahan KDT nya.

Pada lahan–lahan bertekstur ringan sampai berat, PS 864 masih cukup baik pertumbuhannya. Bahkan pada lahan tegalan dimana kondisi kering panjang terjadi, dijumpai keadaan tanaman tinggal 3-5 daun hijau, masih menunjukkan tingkat kelengasan batang yang cukup tinggi. Potensi produksi tebu cukup tinggi dengan rendemen sedikit dibawah PS 851. Tipe kemasakan terdapat kecenderungan pada kelompok tengah lambat. Kadar sabut berkisar 13%.

PS 864 menunjukkan tingkat toleransi kekeringan yang lebih tinggi dibandingkan PS 851. Untuk daerah tegalan dengan pola tanam awal penghujan varietas ini akan cocok dikembangkan.

Varietas Unggul PSBM 901

PSBM 901 secara resmi dilepas tahun 2004 dari nama seri PSBM 90-44. PSBM 901 merupakan keturunan persilangan polycross yang dipanen dari tetua betina (induk) PS 78-127. Keunggulan utama varietas ini adalah cocok untuk tipe lahan Podsolik Merah Kuning, dengan iklim yang relatif basah. Untuk adaptasi di Jawa Timur lebih diarahkan pada lahan geluh pasiran dengan kecukupan air sejak awal pertumbuhan.

Perkecambahan cepat dan baik, jumlah batang rapat, diameter batang sedang sampai besar (2,5 - 3,0 cm), tidak berbunga atau sporadis, serangan penggerek batang dan penggerek pucuk kurang dari 5%, relatif tahan penyakit leaf scorch, sedikit tampak serangan karat daun tetapi lebih rendah dari pada Q 90. Batang umumnya masif dan kadang-kadang ditemukan lubang kecil di tengah batang, kadar sabut 13%, kemasakan awal sampai tengahan.

Varietas Unggul PS 921

PS 921 sebelumnya dikenal sebagai seri PS 92-3092, merupakan keturunan dari PS 80-1007 (polycross) yang dilepas Menteri Pertanian pada tahun 2004. PS 921 merupakan varietas yang pertumbuhannya relatif cepat, dengan perkecambahan sedang, jumlah anakan cukup. Varietas ini lebih cocok untuk lahan dengan air cukup memadai. Pada kondisi drainase terganggu tampaknya PS 921 lebih toleran dibandingkan PS 851. Karena kekerasan kulit yang lebih tinggi dibanding varietas PS 851, maka varietas tersebut dikenal pertama kali tidak diminati hama tikus (karena masih tersedia varietas lain yang lebih lunak) walaupun di beberapa tempat juga masih terserang tikus tetapi tidak parah. Kletekan pelepah daun agak sulit, dengan potensi kadar sabut sekitar 16%. Kemasakan mempunyai tipe seperti PS 851 yaitu cenderung tengahan. Varietas ini rentan terhadap penyakit luka api, oleh karena itu untuk daerah endemik dan kekurangan air, maka perlu secara hati-hati mengembangkan varietas ini.

Varietas Unggul PS 951

PS 951 sebelumnya dikenal dengan seri PS 95-792, merupakan keturunan persilangan dari BR 913 x PS 60, dan dilepas Menteri Pertanian pada tahun 2004. Perkecambahan atas varietas ini adalah cukup baik, tingkat pertumbuhan cepat dan terus tumbuh walaupun telah berumur lebih dari 8 bulan. Kerapatan batang agak kurang dengan kompensasi diameter besar dan batang yang tinggi, maka bobot tebu juga tinggi. Untuk memanipulasi pertunasan yang kurang tersebut, maka tanam dengan bibit yang lebih banyak sangat dianjurkan (8 mata per meter).

Sangat cocok pada lahan berat (banyak kandungan liatnya), tidak berbunga, hingga mencapai puncaknya pada bulan Agustus. Oleh karena itu PS 951 cenderung masak tengah lambat dan dapat digunakan sebagai pengganti BZ 148. Walaupun fisiknya seperti PS 77-1553, tetapi kadar sabut varietas ini jauh lebih rendah, yaitu sekitar 14%. agak toleran terhadap gangguan drainase dan kekeringan sehingga dapat dikembangkan untuk lahan-lahan tegalan.

Varietas Unggul BULULAWANG (BL)

Varietas BULULAWANG merupakan hasil pemutihan varietas yang ditemukan pertama kali di wilayah Kecamatan Bululawang, Malang Selatan. Melalui Surat Keputusan Menteri Pertanian tahun 2004, maka varietas ini dilepas resmi untuk digunakan sebagai benih bina. BL lebih cocok pada lahan-lahan ringan (geluhan/liat berpasir) dengan sistem drainase yang baik dan pemupukan N yang cukup. Sementara itu pada lahan berat dengan drainase terganggu tampak keragaan pertumbuhan tanaman sangat tertekan. BL tampaknya memerlukan lahan dengan kondisi kecukupan air pada kondisi drainase yang baik. Khususnya lahan ringan sampai geluhan lebih disukai varietas ini dari pada pada lahan berat.

BL merupakan varietas yang selalu tumbuh dengan munculnya tunas-tunas baru atau disebut sogolan. Oleh karena itu potensi bobot tebu akan sangat tinggi karena apabila sogolan ikut dipanen akan menambah bobot tebu secara nyata. Melihat munculnya tunas-tunas baru yang terus terjadi walaupun umur tanaman sudah menjelang tebang, maka kategori tingkat kemasakan termasuk tengah-lambat, yaitu baru masak setelah memasuki akhir bulan Juli.

Varietas Unggul PSCO 902

PSCO 902 sebelumnya merupakan seri seleksi PSCO 90-2411, merupakan hasil persilangan polycross varietas POJ 2722 pada tahun 1990. Biji hasil persilangan disemaikan dan diseleksi di lahan tegalan wilayah Comal, Jawa Tengah. Sifat perkecambahan dan pertunasannya tergolong sedang dengan diameter berukuran sedang. PSCO 902 cocok dikembangkan pada lahan geluh berpasir (ringan) yang relatif cukup air. Namun demikian tolerasi kekeringannya cukup tinggi. Meskipun sifat pembungaannya tergolong sedang dan sifat kemasakannya tergolong sangat awal dengan potensi rendemen yang tinggi (12%), namun KDT relatif pendek, kadar sabut sekitar 14%. Varietas ini nampaknya sangat cocok untuk dikembangkan di lahan tegalan dan sawah di Jawa dengan daya kepras yang cukup baik.

Berdasarkan hasil-hasil pengujian dan evaluasi terhadap sifat-sifat baiknya, maka varietas PSCO 902 layak untuk dilepas sebagai varietas tebu unggul baru agar dapat segera dikembangkan tipe iklim dan jenis tanah yang cocok yaitu C2 ALU; C2 GRU; C3 MED. Secara spesifik varietas unggul baru ini menunjukkan tingkat pertumbuhan awal yang cepat, pada umur vegetatif maksimum telah menunjukkan kadar gula total (TSAI) yang tinggi dan stabil, sehingga diusulkan secara khusus untuk dapat dikembangkan untuk pertanaman tebu di lahan sawah dan tegalan di Jawa pada sistem produksi bioetanol.

Varietas Unggul PSJT 941

PSJT 941 sebelumnya merupakan seri seleksi PSJT94-33 merupakan hasil persilangan polycross BP 1854 pada tahun 1994, sejak dini disemaikan dan diseleksi pada tipologi lahan kering di Jatitujuh Jawa Barat. Hasil pengujian di 23 lokasi, PSJT 941 menunjukkan produktivitas yang cukup baik. Karena daya keprasan sangat baik dan toleransi kekeringan yang tinggi, maka PSJT 941 menunjukkan keunggulan yang sangat nyata di lahan tegalan beriklim kering.

Adaptasi di beberapa lokasi di lahan mediteran sampai pasiran menunjukkan bahwa pertumbuhan awal serempak dan cepat, dengan pertunasan yang cukup rapat, pertumbuhan tegak, diameter sedang sampai besar. Berbunga sedikit sampai sporadis, kadar sabut sekitar 14%, agak sulit diklentek. Tahan terhadap hama penggerek batang dan penggerek pucuk, dan tahan terdap penyakit luka api. Produktivitas tebu cukup tinggi, dengan rendemen lebih rendah dari PS 851 tetapi diatas PS 864, tingkat kemasakan tengahan.

Varietas Unggul Kidang Kencana (KK)

Penyebaran varietas tebu PA 198 yang awalnya beradaptasi dan berkembang dusun Kidangkencana, Jawa Barat terus meningkat dan produktivitasnya cukup baik. Dalam waktu relatif singkat bahkan telah mulai diminati oleh para petani di Daerah Istimewa Yogyakarta dan di Jawa Timur. Varietas yang sama juga berkembang di pertanaman petani tebu rakyat wilayah PG Bungamayang Lampung yang dikenal dengan nama BM 96-05, wilayah PT Gunung Madu Plantation Lampung dengan nama GM 25 serta wilayah PG Cintamanis Sumatera Selatan dengan nama CM 47. Karena varietas ini tidak diketahui secara pasti asal usulnya, sehingga dilakukan usulan pemutihan dengan nama Kidang Kencana (KK).

Varietas tebu KK menunjukkan keragaan tanaman yang memuaskan pada lahan geluh-liat (tekstur sedang sampai berat) dengan air cukup tersedia. Sementara itu pada lahan tanpa pengairan, tampaknya KK menunjukkan keragaan yang kurang memuaskan, sehingga kesesuaian tipologi wilayah pengembangannya adalah pada lahan yang tersedia lengas tanah cukup (sawah berpengairan).

Hasil pengamatan secara deskriptif terlihat bahwa pada jenis lahan berat, terlihat keragaan tanaman seragam pertumbuhannya dengan jumlah batang yang rapat. Pertunasan terjadi secara serempak, berbatang tegak, diameter sedang sampai besar. Jarang berbunga, diameter sedang sampai besar, hasil tebu cukup tinggi, rendemen tinggi, kemasakan awal tengah, kadar sabut sekitar 13%.

Pada kondisi kebun yang terganggu drainasenya terjadi pengecilan diameter batang dan pertumbuhan agak terhambat. Sementara itu pada lahan yang kekurangan air akan terjadi pemendekan ruas batang, dan pengaruhnya pada populasi batang pada tanaman keprasannya akan berkurang. Tampaknya varietas tebu KK lebih sesuai untuk lahan Aluvial dan Mediteran dengan kadar liat yang tidak terlalu tinggi dengan pengairan.yang cukup serta tidak terjadi gangguan drainase

Manfaat Air Tebu untuk Kesehatan

Memperkuat tubuh dan sistem kekebalan tubuh

Kandungan sukrosa pada air tebu dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Karena itulah, jus tebu mampu menjaga kesehatan mata, jantung, ginjal, dan lambung.

Meningkatkan energi

Tidak seperti minuman dan makanan yang dikemas dengan gula olahan dan sirup jagung fruktosa tinggi, pasokan alami gula dalam jus tebu dapat menyediakan persediaan energi yang kuat yang dapat mengawali hari Anda dengan kuat dan mengatur pelepasan glukosa dalam tubuh Anda untuk “gula tinggi” sehat. Air tebu adalah pilihan alami yang sangat baik untuk rehidrasi tubuh dan mencegah kelelahan.

Menghidrasi tubuh Anda

Saat cuaca panas atau berkeringat tubuh akan kehilangan banyak cairan. Khasiat air tebu dipercaya sangat baik menghidrasi tubuh. Mengonsumsi air tebu tiap hari selama cuaca panas bisa membantu tubuh tetap terhidrasi.

Mencegah penyakit batu ginjal

Minum air tebu merupakan salah satu cara terbaik menyingkirkan batu ginjal. Biasanya batu ginjal terbentuk akibat mengalami dehidrasi. Dengan mengonsumsi air tebu bisa membantu menghancurkan dan melarutkan batu ginjal.

Mencegah sakit tenggorokan dan flu

Minum segelas air tebu secara teratur bisa menjauhkan Anda dari berbagai penyakit, misalnya sakit flu, pilek, atau sakit tenggorokan. Bila Anda mengalaminya, atasi dengan air tebu sebagai obat terbaik. Anda bisa mengonsumsi kapan saja baik saat udara panas atau dingin.

Merawat kesehatan kulit

Salah satu komponen dala air tebu adalah asam alfa hidroksi, khususnya asam glikolat, yang telah dikaitkan dengan efek antioksidan pada kulit. Bila dikonsumsi secara teratur, manfaat air tebu dapat membersihkan peradangan kulit dan infeksi. Khasiat air tebu lainnya juga dapat mengurangi tanda-tanda penuaan, seperti kerutan, noda, perubahan warna, dan bekas luka.

Baik untuk kehamilan

Meminum air tebu selama kehamilan dapat membantu meningkatkan metabolisme, memperbaiki pencernaan, mengurangi gejala mual di pagi hari, dan menyediakan energi sepanjang hari, berkat indeks glikemik yang rendah. Ini dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh secara alami, daripada harus bergantung pada obat-obatan atau antibiotik. Air tebu juga membantu menghilangkan gejala sembelit, keluhan lain yang sering dialami oleh wanita hamil.

Menyegarkan napas

Air tebu biasanya dikonsumsi sebagai obat rumah untuk kerusakan gigi, dan mengatasi bau mulut. Tebu memiliki mineral seperti kalsium dan fosfor yang melindungi enamel gigi Anda, melindungi dari pembusukan dan memperkuat gigi Anda. Dosis tinggi nutrisi dalam air tebu ini membantu melawan bau mulut karena kekurangan nutrisi.

Kepadatan mineral tulang

Manfaat tebu dapat meningkatkan kadar kalsium, zat besi, kalium, magnesium, dan mangan dalam tubuh, menjadikannya bagian penting untuk memperkuat tulang. Ini, pada gilirannya dapat membantu mencegah perkembangan osteoporosis. Minum satu gelas air tebu setiap hari dapat menjaga tulang tetap kuat saat Anda bertambah tua.

Mengendalikan stres

Beberapa asam amino yang terkandung dalam jus tebu, selain triptofan dan magnesium, dapat membantu menyeimbangkan kadar hormon stres dan bahkan membantu menginduksi tidur. Jika secara teratur menderita insomnia atau gangguan tidur, khasiat air tebu dapat membantu mengtasi insomnia atau gangguan tidur.

Beda kandungan nutrisi air tebu dan air gula

Air tebu merupakan olahan alami yang masih mengandung nutrisi asli dari tanaman tebu. Itu sebabnya, nutrisi air tebu menjadi lebih bervariasi dibandingkan air gula biasa.

Air tebu memiliki rasa manis khas yang menyegarkan. Meski demikian, nutrisi yang terdapat pada air tebu tidak hanya terdiri atas gula dan karbohidrat. Terdapat kandungan gizi lain yang ada dalam air tebu, yaitu:

Kandungan karbohidrat dan indeks glikemik

Gula pasir dan air tebu memiliki kandungan karbohidrat yang berbeda. Gula pasir terdiri atas sukrosa, sementara air tebu terdiri atas glukosa dan fruktosa. Perbedaan ini juga berpengaruh terhadap indeks glikemik keduanya.

Indeks glikemik adalah ukuran untuk menunjukkan seberapa cepat karbohidrat dalam makanan diubah menjadi gula darah. Semakin tinggi nilai glikemik suatu makanan, semakin besar pengaruhnya terhadap kadar insulin dan gula darah.

Skala indeks glikemik berkisar antara 0-100. Gula pasir memiliki indeks glikemik sebesar 68, sedangkan air tebu memiliki indeks glikemik sebesar 43. Nilai ini tergolong rendah sehingga relatif lebih menyehatkan.

Gula dan kalori

Segelas air tebu sebanyak 240 mL mengandung 180 kalori dan 30 gram gula. Sementara itu, satu sendok gula pasir terdiri atas 50 kalori dan 13 gram gula. Air tebu memang lebih alami, tapi Anda tetap perlu memerhatikan jumlah yang dikonsumsi.

Departemen Kesehatan RI memberikan rekomendasi batas aman konsumsi gula harian sebesar 50 gram atau setara dengan 4 sendok makan. Lebih dari itu, Anda berisiko mengalami obesitas, masalah gula darah, hingga penyakit jantung.

Antioksidan

Air tebu memiliki kandungan antioksidan yang disebut polifenol. Senyawa ini bermanfaat untuk melindungi sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas maupun racun yang berasal dari lingkungan.

Meski terbuat dari tebu, nyatanya gula tidak memiliki kandungan antioksidan. Gula hanya mengandung glukosa.

Polifenol memiliki fungsi sebagai antiviral, antialergi, dan antiperadangan. Untuk memperoleh manfaatnya, pilihlah air tebu alami yang dibuat langsung dari batang tebu.

Sebaiknya, Anda menghindari air tebu yang telah dikemas karena proses pengolahan dapat merusak polifenol.

Vitamin dan mineral

Air tebu sebenarnya tidak termasuk dalam deretan makanan kaya vitamin dan mineral. Namun, minuman ini memiliki beberapa unsur mineral walaupun hanya dalam jumlah kecil.

Sebelum diolah, batang tebu mengandung 187 miligram kalsium, 56 miligram fosfor, 4,8 miligram zat besi, 757 miligram kalium, dan 97 miligram natrium.

Jumlahnya memang sedikit, tapi lebih baik dibandingkan air gula yang tidak mengandung mineral apa pun.

Air tebu ternyata bukan sekadar air gula, melainkan minuman kaya kandungan nutrisi. Minuman ini juga memiliki indeks glikemik yang rendah dan mengandung sedikit kalori sehingga aman dikonsumsi oleh penderita diabetes.

Jadi, tidak ada salahnya menyertakan air tebu sebagai variasi minuman. Pilihlah batang tebu berkualitas baik serta memiliki permukaan mulus tanpa kotoran.

Tebu (Saccharum officinarum) merupakan salah satu tanaman perkebunan yang cukup penting di Indonesia. Pada umumnya tebu digunakan sebagai bahan baku produksi gula. 

Salah satu industri perkebunan gula yang masih terus mengusahakan peningkatan produksi gula adalah PT. Gunung Madu Plantations (GMP). Pengolahan tanah yang diterapkan dalam perkebunan tebu ini adalah sistem olah tanah intensif terus menerus selama 35 tahun. Pengolahan tanah secara intensif dapat menyebabkan kerusakan struktur tanah, mempercepat terjadinya erosi tanah, dan penurunan kadar bahan organik tanah yang berpengaruh juga terhadap keberadaan biota tanah, termasuk cacing tanah. Produksi gula di PT. GMP dapat ditingkatkan dengan dilakukan pembenahan media tanam (tanah) tebu sehingga dapat tumbuh dengan baik. Perbaikan itu dapat dilakukan dengan merubah sistem pengolahan tanahnya dan juga memberikan bahan organik ke dalam tanah. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan sistem Tanpa Olah Tanah (TOT) dan pengaplikasian BBA (bagas, blotong, abu) tebu yang dihasilkan dari sisa produksi PT. GMP itu sendiri (Batubara, 2013).
Pembanguan pertanian tidak hanya ditujukan untuk memantapkan swasembada pangan saja, tetapi juga mencakup usaha-usaha peningkatan produksi pangan mencakup kebutuhan pokok lain diantaranya kebutuhan akan gula. Dari beberapa media masa diberitakan bahawa kebutuhan gula masih dipasok dari gula impor, karena produksi tebu sebagai bahan baku gula belum mencukupi. Evaluasi diperlukan untuk mencapai sasaran yang dimaksud. Dalam evaluasi lahan dikenal adanya suatu sistem klasifikasi yaitu klasifikasi kemampuan lahan yang dilakukan untuk menilai faktor-faktor yang menentukan daya guna lahan kemudian mengelompokkan penggunaan lahan sesuai dengan sifat yang dimilikinya. 

Dalam klasifikasi kemampuan lahan yang dinilai hanyalah faktor-faktor pembatas lahan (Widianto dalam Arifin, 2003). Industri gula kita sedang mengalami masalah besar, bahkan berada di ambang kematian. Produksinya berkurang karena rendahnya pasokan tebu dari petani. Kondisinya semakin memprihatinkan karena diberondong oleh gula selundupan dan gula impor. Turunnya produktivitas tebu dari petani diyakini disebabkan oleh peralihan penanaman tebu dari lahan basah ke lahan kering. Jika tahun 1930an, produksi rata- rata petani tebu Indonesia 13 ton hablur per hektar. Sekarang produksi di lahan kering rata- rata hanya 3 hingga 4 ton hablur per hektar. Penyebab utama turunnya produksi tebu petani adalah mutu bibit yang buruk. Oleh karena pengetahuan dan kemampuan yang terbatas, petani tidak mengganti bibit yang ditanam dengan varietas yang lebih baik. Cara ini beresiko besar terhadap penyakit yang dapat menurunkan produksi hingga 30% (Abdurrahman, 2008). 

Sebelum penyakit sereh timbul dan menyerang tanaman tebu, varietas tebu yang banyak ditanam adalah tebu cirebon hitam dan tebu jepara putih. Tetapi setelah penyakit sereh menyerang hebat, Balai Penelitian Tebu pada waktu itu berusaha mencari varietas tahan dengan membuat persilangan antara varietas liar Saccharum spontaneum dan varietas yang sudah dibudidayakan yaitu Saccharum officinarum. Tebu liar S. Spontaneum mempunyaibatang yang keras dan banyak rumpun, sedangkan tebu S. Officinarum mempunyai rasa manis. Dari persilangan dua varietas tersebut diperoleh di antaranya yang menonjolaalh POJ-2878. Varietas ini mampu menaikkan produksi gula negara sampai kira- kira 25% (Mangoendidjojo, 2003). 
Dari proses pembuatan tebu akan dihasilkan gula 5%, ampas tebu 90% dan sisanya berupa tetes ( molase) dan air. Karena sari tebu tidak bisa diolah menjadi gula semuanya, maka tebu pun diolah menjadi pakan ternak dan alkohol. Selain itu tsanaman tebu (Sacharum officanarum L) merupakan tanaman perkebunan semusim yang mempunyai sifat tersendiri, sebab di dalam batangnya terdapat zat gula. Tebu termasuk keluarga rumput- rumputan ( Gramineae) seperti halnya padi, jagung glagah, bambu dan lain- lain. Daun tebu ini bisa digunakan sebagai bahan bakar untuk memesak. Karena daun tebu kering cepat panas, pembakarannya setara dengan minyak tanah (Comic, 2010). 

Berdasarkan karakteristik Daunnya, daun tebu merupakan daun tidak lengkap, yang terdiri dari helai daun dan pelepah daun saja, sedang tangkai daunnya tidak ada. Diantara pelepah daun dan helai daun bagian sisi luar terdapat sendi segitiga daun, sedang pada bagian sisi dalamnya terdapat lidah daun. Yang perlu diperhatikan dalam mempelajari tanda pengenal yang terdapat pada daun ialah pelepah daun dengan bagian-bagiannya terutama bulu-bulu bidang punggung dan telinga dalam.

Cara Tanam dan Budidaya Tebu

Persiapaan Lahan tanam

Sebelum memulai usaha budidaya tebu tentu hal paling pertama yang perlu di lakukan adalah mempersiapkan lahan untuk keperluan tempat budidaya tebu nantinya. Lahan yang paling ideal untuk budidaya tebu adalah yang terletak pada ketinggian antara 500 sampai 1200 meter dari permukaan laut.
Tebu sangat cocok tumbuh pada lahan yang tidak terlalu berair tetapi juga tidak terlalu gersang. Karena jika tumbuh di daerah yang berair misalnya seperti daerah dataran rendah yang dekat dengan permukaan laut tebu tidak akan berasa manis (kurang manis).

Sebaliknya jika tebu tumbuh di daerah yang kekurangan air tebu tidak akan bisa mencapai ukuran maksimal dan sulit besar (berukuran kecil kecil dan kuntet). Hal ini disebabkan karna akar tebu sangat sensiti terhadap kekurangan udahara didalam tanah sehingga pengairan dan drainase harus sangat di perhatikan.

Tanah calon tempat budidaya di bajak dengan mengunakan traktor ataupun dengan menggunakan cangkul jika jumlah budidaya nya tidak terlalu besar, hal ini dimaksudkan untuk meningkat humus dan juga mengurangi tingkat kekerasan pada tanah, karena tebu tumbuh dengan menjalarkan akar serabut yang berfungsi mengambil air dan nutrisi tanah, sehingga jika tanah tempat budidaya terlalu keras maka akan menghambat proses penyebaran akar serabut dan juga penyerapan air.

Pemilihan Benih tebu.
Pemotongan bibit tebu

Biasanya tebu di tanah dengan menggunakan batang indukan.
Berdasarkan bibitnya ada beberapa jenis bibit tebu yang sering ditanam yaitu :

a. bibit bagal:

Bibit ini berasal dari kebun bibit yang terdiri atas bagal mata dua dan bagal mata tiga. Yang di maksud dengan begal adalah bibit di potong dengan panjang perbibit antara 2 sampai 3 mata (atau bahasa jawa nya sering di sebut juga dengan istilah ros). bibit ini sangat cocok dan khusus untuk lahan kurang air.

b. Bibit Deder atau Dederan

Bibit yang berasal dari hasil persemaian (jawa = deder) stek-stek batang batang yang dibuat dengan maksud antara lain :
1. Memperbesar penangkar
2. Sebagai tempat pertumbuhan peralihan bahan bibit yang telah cukup umur sambil menunggu penyiapan lahan untuk di tanami
3. Memperkecil resiko penyulaman karena pada umumnya bibit yang berasal dari bibit dederan langsung bisa tumbuh
4. Sebagai bahan tanam sulam tanaman yang mati.

c. Bibit Rayungan

Bibit yang berasal dari kebun bibit terbagi atas rayungan bermata satu dan rayungan bermata dua, digunakan untuk tanaman di lahan basah dengan pengairan cukup. Namun keberadaannya sekarang sudah jarang digunakan karena jarak antara kebun bibit dan kebun tebu giling yang jauh menyebabkan tingkat kerusakan yang sangat tinggi, serta menyebabkan ketersediaan air menjadi berkurang drastis.

d. Bibit Ceblokan

Sepintas bibit ini sama dengan dengan bibit rayungan. Perbedaan bibit ceblokan berasal dari stek batang dengan beberapa mata yang ditanam tegak lurus pada papan tanam yang cara penyiapannya sama dengan bibit dederan namun dibuat lebih tebal. Dengan demikian akar setek batang yang ditanam cepat tumbuh dan berkembang sehingga mempercepat bertunasnya mata di buku-buku ruas batang tersebut. Kondisi kebun bibit harus dijaga agar tetap lembab. Untuk memacu pertumbuhan, dapat dipupuk secukupnya. Selanjutnya perawatan seperti bibit rayungan.

e. Bibit Pucukan

Bibit yang diambil dari pucuk tebu giling pada saat tebang. Bibit dipotong dari pucuk sepanjang 30 – 40 cm (3-4 mata). Kebun yang diambil pucuknya harus murni dan sehat. Bibit jenis ini digunakan jika kekurangan bibit dari KBD.

Selain bibit diatas, sering perkembangan teknologi pertanian dan banyaknya sistem silang maka semakin banyak jenis dan bibit-bibit yang bisa ditemukan antara lain :
Single bud, Bud Chip, Bud Shed, dan Kultur Jaringan.

Penanaman tebu

Kebutuhan bibit tebu per hektar antara 60 sampai 80 kwintal,
Sebelum proses penanaman ada beberapa hal yang sebaiknya dilakukan yaitu :
Seleksi bibit dan memisahkan bibit dari jenis-jenis yang tidak bagus/kurang bagus.
Sortir bibit untuk memilih bibit yang sehat dan mampu tumbuh serta memisahkan bibit bagal yang berasal dari bagian atas, tengah dan bawah.
Pemotongan bibit harus menggunakan pisau yang tajam dan setiap 3 sampai 4 kali pemotongan sebaknya pisau dicelupkan kedalam lisol dengan kepekatan 20% untuk menghindari bakteri dan penyakit akibat karat pada pisau.
Memberikan hot water treatment pada bibit dengan cara merendam bibit dalam air panas (50oC) selama kurang lebih 7 jam, kemudian rendam dalam air dingin selama 15 menit. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga bibit bebas dari hama dan penyakit

Penanaman bibit dilakukan dengan menyusun bibit secara seksama, dengan posisi mata disamping. Hal ini dimaksudkan agar bila salah satu tunas mati maka tunas disebelahnya dapat menggantikan. Bibit yang telah ditanam kemudian ditutup dengan tanah setebal bibit itu sendiri, tetapi bila pada saat tanam curah hujan tinggi, maka sebaiknya bibit ditanam dengan cara baya mengambang atau bibit sedikit terlihat dipermukaan tanah.

Tips Penyulaman

Penyulaman dilakukan untuk mengganti bibit tebu yang tidak tumbuh, Sehingga nantinya di peroleh populasi tanaman tebu yang optimal.
Untuk bibit bagal penyulaman dilakukan 2 minggu dan 4 minggu setelah tanam.
Penyulaman dilaksanakan pada baris bagal 2-3 mata sebanyak dua potong dan diletakkan pada baris tanaman yang telah dilubangi sebelumnya. Apabila penyulaman tersebut gagal, penyulaman ulang harus segera dilaksanakan.

Perawatan dan Pembersihan

Idealnya tempat atau lahan calon tempat budidaya tebu di bersihkan dari rumput dan gulma, hal ini sangat penting karena rumput yang tumbuh di sela sela tumbuhan tebu nantinya dapat menghambat pertumbuhan batang tebu karena menyerap semua cadangan air dan mineral di tanah yang sangat di perlukan untuk mempercepat proses pertumbuhan tebu.

Panen

Umur tanaman sejak ditanam sampai bisa dipanen mencapai kurang lebih 1 tahun. Di Indonesia tebu banyak dibudidayakan di pulau Jawa dan Sumatra. Pengaturan panen dimaksudkan agar tebu dapat dipungut secara efisien dan dapat diolah dalam keadaan optimum.
Proses pasca panen yang dilakukan yaitu memotong dedaunan dan memisahkannya dari tebu beberapa memotong-motong tebu menjadi batang yang lebih pendek.
Material yang tidak dibutuhkan seperti dedaunan tebu kemudian dibuang ke lahan agar terdekomposisi dan menjadi pupuk

Jenis-jenis gula yang sering digunakan sebagai pemanis makanan:

Gula pasir

Ilustrasi gula pasir (Foto: Thinkstock)

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, gula pasir merupakan jenis gula yang populer dan paling sering digunakan sebagai penambah rasa manis dalam berbagai makanan atau minuman. Berbentuk seperti kristal halus dengan tekstur agak kasar, gula pasir terbuat dari air tebu yan direbus hingga kental kemudian dihaluskan hingga menjadi butiran gula. Gula pasir termasuk pemanis yang multifungsi karena dapat digunakan sebagai pemanis minuman, kue, penambah rasa makanan, dan bahan utama pembuatan karamel.

Gula kastor

Gula kastor. (Foto: shutterstock)
Bila dilihat sekilas, gula kastor memiliki tampilan yang menyerupai gula halus. Bedanya gula kastor memiliki tekstur lebih halus dengan butiran-butiran halus yang masih tampak terlihat. Gula kastor sering dimanfaatkan sebagai campuran icing dan whipped cream untuk mempercantik tampilan kue.

Gula batu

Gula batu. (Foto: thinkstockphotos)

Sesuai namanya, gula batu memiliki fisik menyerupai batu kristal berukuran sedang. Terbuat dari larutan air tebu yang direbus bersama air, gula batu memiliki tekstur yang sangat keras dan tidak mudah larut di dalam air.

Di Indonesia, gula batu sering dimanfaatkan sebagai pemanis pada teh dan minuman tradisional lainnya. Selain itu, gula batu juga sering disantap langsung sebagai penawar rasa pahit setelah mengkonsumsi obat atau jamu tradisional.

Brown sugar

Brown sugar (Foto: shutterstock)

Brown sugar atau gula cokelat terbuat dari gula pasir yang dicampur molase atau sari tebu berwarna coklat gelap dengan tekstur sangat kental. Berwarna coklat dengan tekstur yang agak basah dan lengket saat disentuh, brown sugar memiliki wangi karamel yang khas.

Karena aromanya yang unik, brown sugar sering digunakan sebagai campuran berbagai kue dan roti agar hasil jadinya lebih menggugah selera. Selain itu brown sugar juga sering disajikan sebagai penambah rasa dan aroma pada kopi dan teh hangat.

Gula merah

Gula aren atau gula merah. (Foto: Wikimedia Commons)

Gula merah atau lebih dikenal dengan sebutan gula Jawa merupakan salah satu pemanis tradisional yang banyak ditemukan di Tanah Air. Berbeda dari gula pasir yang terbuat dari tebu, gula merah dibuat dari air nira atau air buah aren yang direbus hingga berubah kecoklatan.

Bertekstur agak keras, gula Jawa menjadi salah satu pemanis andalan untuk berbagai makanan tradisional seperti lopis, dodol, bolu kukus, dan lainnya. Dengan rasa tidak semanis gula pasir, gula merah juga sering dijadikan penawar rasa pahit setelah meminum jamu.

Gula bubuk

Gula bubuk. (Foto: shutterstock)

Gula bubuk merupakan gula pasir yang dihaluskan sehingga tampilannya menyerupai susu putih bubuk. Dalam pembuatannya, gula pasir yang telah digiling hingga halus akan dicampur dengan tepung jagung supaya bubuk gula tidak mudah menggumpal.

Campuran tepung jagung juga membuat cita rasa gula bubuk tidak terlalu manis sehingga kurang cocok diolah menjadi minuman. Biasanya, gula bubuk digunakan sebagai garnish atau hiasan yang ditaburkan pada kue atau dessert manis lainnya.

Gula kristal

Gula kristal. (Foto: shutterstock)

Gula kristal memiliki tampilan yang mirip gula pasir namun dengan ukuran dan tekstur yang lebih kasar. Selain itu, gula kristal juga tidak mudah meleleh saat dipanaskan. Karena sifatnya yang tidak mudah meleleh, gula kristal sering digunakan sebagai taburan aneka kue, pretzel, dan kukis. Gula kristal kerap dicampur dengan beberapa tetes pewarna makanan untuk mempercantik tampilan makanan.

Diolah dari berbagai sumber

Title :Kupas Tuntas Tanaman Tebu Yang Nasib Petaninya Tidak Semanis Gula Yang Dihasilkan
Link :Kupas Tuntas Tanaman Tebu Yang Nasib Petaninya Tidak Semanis Gula Yang Dihasilkan

Artikel terkait yang sama:


Artikel Terkait Kupas Tuntas Tanaman Tebu Yang Nasib Petaninya Tidak Semanis Gula Yang Dihasilkan :