Mengenal Jenis Bunga Sakura (Cherry Blossoms) Yang Memiliki Buah Seperti Ceri

Baca Juga:


Bunga Sakura

Sakura, Bunga Nasional Jepang, Bisakah Ditanam dan Berbunga Di Indonesia?


Sakura bersama dengan bunga seruni, merupakan bunga nasional Jepang yang mekar pada musim semi, yaitu sekitar akhir Maret hingga akhir Juni. Sakura dapat terlihat di mana-mana di Jepang, diperlihatkan dalam beraneka ragam barang-barang konsumen, termasuk kimono, alat-alat tulis, dan peralatan dapur. Sakura (桜/櫻 atau さくら) merupakan bunga nasional Jepang yang mekar pada pertengahan musim semi, yaitu sekitar awal april hingga akhir april, yang artinya bunga ini hanya mekar lebih-kurang 1 bulan dalam setahun. Sakura berasal dari kata Bahasa Jepang yaitu “saku” (咲く atau さく) yang berarti mekar dengan ditambahkan akhiran yang menyatakan bentuk jamak “ra” (ら). Dalam Bahasa Inggris, bunga sakura disebut cherry blossoms.
Selain bisa dinikmati keindahannya, daun dan bunga sakura juga dapat dimanfaatkan sebagai makanan, pewangi, atau lainnya. Daun dan bunga yang sudah direndam di dalam air garam dimanfaatkan untuk bahan makanan karena wanginya yang harum. Sakura mochi adalah kue mochi yang dibungkus daun sakura. Ada juga es krim dan kue kering rasa bunga sakura. Selain itu juga ada teh bunga sakura, yang umumnya diminum pada kesempatan istimewa seperti pesta pernikahan. Ranting dan kuncup bunga sakura juga digunakan sebagai bahan pewarna alami.

Seperti namanya (dalam Bahasa Inggris), cherry blossoms, bunga sakura menghasilkan buah ceri yang dalam Bahasa Jepang disebut sakuranbo (桜ん坊 atau さくらんぼ). Buah ceri yang masih muda berwarna hijau dan buah yang sudah masak berwarna merah sampai merah tua hingga ungu. Walaupun bentuknya hampir serupa dengan buah ceri pada umumnya, buah ceri yang dihasilkan pohon sakura ukurannya kecil-kecil dan rasanya tidak enak sehingga tidak dikonsumsi.

Ternyata Bunga Sakura Juga Ada Di Indonesia Lho! Ini Tempatnya!

Faktanya Indonesia juga punya daerah yang menawarkan bunga sakura. Ini 2 diantaranya:

Kebun Raya Cibodas

Salah satu tempat untuk melihat bunga sakura di Indonesia adalah Kebun Raya Cibodas di Kabupaten Cianjur. Harga tiket masuk ke dalamnya adalah Rp 9.500. Bunga sakura pun diketahui telah mekar di sana pada awal Februari tahun ini. Untuk menuju Kebun Raya Cibodas dari Jakarta sangatlah mudah. Dari Terminal Kampung Rambutan, anda cukup cari bus yang mengarah ke Cianjur via Puncak, turun di pertigaan Cibodas atau sebelum RSUD Cimacan lalu dilanjutkan dengan naik angkot berwarna kuning dan turun tepat di depan pintu masuk Kebun Raya Cibodas.

Sumba Timur

Tempat berikutnya adalah di Sumba Timur. Sakura Sumba tumbuh dari awal September sampai Oktober. Sakura Sumba bisa dilihat di sepanjang pesisir utara hingga timur di Kabupaten Sumba Timur. Warna bunga sakuranya memang mirip seperti bunga sakura di Jepang sana.
Warna bunga tergantung pada spesiesnya, ada yang berwarna putih dengan sedikit warna merah jambu, kuning muda, merah jambu, hijau muda atau merah menyala. Bunga digolongkan menjadi 3 jenis berdasarkan susunan daun mahkota:
  • bunga tunggal dengan daun mahkota selapis
  • bunga ganda dengan daun mahkota berlapis
  • bunga semi ganda
Bunga Sakura Putih
Bunga Sakura Pink
Kuncup Bunga Sakura
Dikutip dari detikcom dari beberapa sumber, ternyata ada beberapa sisi buruk saat bunga sakura mekar:

Terlalu ramai orang
Musim bunga sakura mekar memicu banyak wisatawan untuk datang liburan ke Jepang. Akibatnya apa? Banyak destinasi untuk melihat Sakura Blossom, seperti Ueno Park yang dipadati turis. Banyaknya wisatawan yang ingin melihat bunga sakura mekar membuat suasana jadi kurang nyaman. Semakin padat orang tentu membuat sumpek dan jadi tidak bisa menikmati keindahan sakura secara leluasa.

Hotel penuh dan harganya mahal
Banyaknya wisatawan yang datang untuk melihat bunga sakura mekar berarti permintaan hotel atau tempat menginap tinggi juga. Sesuai hukum ekonomi, tingginya permintaan tentu membuat harga hotel akan jadi naik juga. Sementara jumlah wisatawan membeludak, tidak diimbangi dengan ketersediaan jumlah kamar yang memadai sehingga seringkali wisatawan kesulitan untuk mencari hotel. Tentunya harus pesan jauh-jauh hari, dengan harga yang tidak murah pula.

Bisa sebabkan alergi
Ternyata bagi sebagian orang yang sensitif, bunga sakura bisa menyebabkan alergi. Tepatnya, bagian serbuk sari bunga sakura yang terbawa angin bisa mengganggu saluran pernafasan. Beberapa orang dilaporakan mengalami gatal-gatal pada mata, sampai hidung meler gara-gara alergi pollen sakura. Jangan heran kalau musim bunga sakura, banyak warga Jepang yang malah memakai masker. Itu sebagai salah satu cara untuk menghindari alergi.

Jadi simbol perang

Selama Perang Dunia Kedua, bunga sakura rupanya menjadi simbol kebanggaan bagi tentara-tentara Jepang. Pilot-pilot kamikaze (pasukan bunuh diri) bahkan mengecat kelopak bunga sakura di pesawat mereka atau di tank-tank perang. Mereka juga membangun pesawat tempur yang dinamai 'Ohka' atau Cherry Blossom. Warga Jepang percaya arwah tentara yang gugur di perang akan bereinkarnasi sebagai bunga sakura.

Banyak makanan serba sakura
Musim sakura melahirkan sebuah tren baru, yaitu banyaknya pedagang makanan serba sakura. Mulai dari mochi, es krim, sampai snack-snack lain diberi warna, rasa, bahkan isi filling berbau sakura. Akibatnya banyak wisatawan yang datang bukan untuk menikmati keindahan bunga sakura mekar, tapi malah asyik jajan. Padahal esensi dari hanami adalah kebersamaan dan bersyukur atas ciptaan Tuhan.

Memicu kelakuan buruk turis
Musim bunga sakura memang mendatangkan wisatawan mancanegara. Tapi terkadang kelakuan para wisatawan ini justru tidak menghormati tradisi Hanami yang sudah berlangsung selama ratusan tahun. Banyak turis yang melakukan aksi vandalisme saat musim sakura. Mereka merontokkan bunga sakura, atau bahkan sampai memanjat-manjat pohon sakura. Semua itu hanya demi bergaya di sosial media. Banyak yang menyayangkan kelakuan buruk turis-turis ini, termasuk pula warga dan media-media lokal Jepang. Sudah sepatutnya kita sebagai turis ikut merayakan bunga sakura mekar sesuai dengan yang dilakukan warga lokal.

TRADISI HANAMI DI JEPANG

Hanami (花見 atau はなみ) berasal dari kata “hana‘ (花 atau はな) yang berarti “bunga” dan “mi” (見 atau み) yang berarti melihat. Jadi, hanami berati “melihat bunga” atau lebih tepatnya festival melihat bunga sakura yang merupakan lambang kebahagiaan telah tibanya musim semi.

Hanami
Bibawah pohon Bunga Sakura
Hanami yang dilakukan pada malam hari disebut “yozakura” (夜桜 atau よざくら). Yozakura berasal dari kata “yoru” (夜 atau よる) yang berarti malam dan zakura/sakura (桜 atau さくら). Yozakura dilakukan dengan menggantungkan lampion yang terbuat dari kertas, sehingga dapat melihat bunga sakura lebih jelas dan menampilkan suasana yang berbeda.


Dari berbagai sumber

Title :Mengenal Jenis Bunga Sakura (Cherry Blossoms) Yang Memiliki Buah Seperti Ceri
Link :Mengenal Jenis Bunga Sakura (Cherry Blossoms) Yang Memiliki Buah Seperti Ceri

Artikel terkait yang sama:


Artikel Terkait Mengenal Jenis Bunga Sakura (Cherry Blossoms) Yang Memiliki Buah Seperti Ceri :