Mengenal Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata), Hewan Air Yang Hampir Punah

Baca Juga:


Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata), Binatang Air Langka Yang Suka Mengembara

Penyu sisik adalah jenis penyu terancam punah yang tergolong dalam familia Cheloniidae. Penyu ini adalah satu-satunya spesies dalam genusnya. Spesies ini memiliki persebaran di seluruh dunia, dengan dua subspesies terdapat di Atlantik dan Pasifik.
Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata)
Penyu sisik mudah dikenal karena keping-keping perisai punggungnya saling menutupi seperti genting, berwarna hijau coklat agak transparan. Ukurannya dapat mencapai sekitar 1.000 cm. Mocongnya serupa paruh. Pada kepalanya terdapat 2 pasang sisik prefrontal. Rahang atasnya serupa moncong burung kakatua, agak melengkung ke bawah dan relatif tajam.

Karakteristik Penyu Sisik

Penyu merupakan satwa laut dengan sepasang tungkai depan yang berupa kaki pendayung yang memberinya ketangkasan berenang di dalam air. Karena bernapas dengan paru-paru, satwa vertebrata dari kelas reptilia ini harus sesekali naik ke permukaan air untuk bernapas, meski sepanjang hidupnya berada di dalam laut. Satwa pengelana laut ini dapat bermigrasi dengan jarak yang sangat jauh, yaitu bisa menempuh 3.000 kilometer dalam 58 – 73 hari.

Seperti kura-kura laut lainnya, penyu sisik (Eretmochelys imbricata) memiliki bentuk tubuh yang datar. Rata-rata penyu sisik dewasa dapat tumbuh sampai satu meter dan berat sekitar 80 kg. Penyu sisik terbesar yang pernah ditangkap memiliki berat 127 kg. Penyu sisik mempunyai karakter khas dibanding penyu lain yaitu bentuk kepala yang memanjang dengan rahang yang cukup besar dan memiliki mulut yang meruncing menyerupai paruh burung elang, sehingga dinamakan hawksbill turtle.

Klasifikasi Ilmiah Penyu Sisik
Kingdom : Animalia
Sub Kingdom : Metazoa
Phylum Chordata
Sub Phylum : Vertebrata
Class : Reptilia
Sub Class : Anapsida
Ordo : Testudinata
Sub Ordo : Clylodira
Family : Chelonidae
Genus : Eretmochelys ( Penyu Sisik)
Spesies : Eretmochelys imbricata (Penyu Sisik)

Pewarnaan :
Anaknya berwarna hitam dan bagian bawahnya juga berwarna kehitaman.

Habitat :
Makanannya terutama berupa ikan dan udang-udangan, diduga jenis ini juga memakan hewan seperti ubur-ubur, oleh karena itu daging jenis ini kurang disukai dibanding jenis penyu lain karena beracun.
Reproduksi :
Seekor betina dapat bertelur sekitar 75-115 butir telur yang agak lunak, berukuran sekitar 40-50cm. Makanannya adalah ikan, udang dan ubur-ubur.
Status :
Sudah jarang, hampir punah, dilindungi; IUCN : sangat terancam punah; CITES Appendix I.

Penyebaran :
Perairan tropika, laut Indonesia dan Papua New Guinea. Penyu sisik dapat ditemukan di beberapa tempat yang umumnya berada di daerah tropis Samudra Hindia, Pasifik, dan Atlantik. Dari seluruh spesies penyu, E. imbricata adalah satu-satunya spesies yang paling terikat dengan perairan tropis yang hangat. Dua subpopulasi utama yang diketahui adalah subpopulasi Atlantik dan Indo-Pasifik.

Untuk subpopulasi Indo-Pasifik, penyu sisik umumnya terdapat di pesisir timur Afrika, termasuk laut yang berada di sekitar Madagaskar dan kelompok pulau-pulau terdekat, dan di seluruh pesisir selatan Asia, termasuk Teluk Persia, Laut Merah, dan pesisir anak benua India dan Asia Tenggara.

Mereka muncul di sepanjang Kepulauan Melayu dan sebelah utara Australia. Di Pasifik, penyu sisik hanya terdapat di wilayah samudra tropis dan subtropis. Di bagian barat, hewan tersebut terdapat di sebelah barat daya Semenanjung Korea dan Kepulauan Jepang sampai sebelah utara Selandia Baru.

Title :Mengenal Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata), Hewan Air Yang Hampir Punah
Link :Mengenal Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata), Hewan Air Yang Hampir Punah

Artikel terkait yang sama:


Artikel Terkait Mengenal Penyu Sisik (Eretmochelys imbricata), Hewan Air Yang Hampir Punah :