Penggunaan Daun Kelor Sebagai Pakan Ternak, Bagaimana Efeknya?

Baca Juga:


Bisakah Daun Kelor Diberikan Pada Ternak Sapi dan Kambing? Adakah Bahayanya?

Secara umum daun kelor boleh dan bisa dijadikan bahan pakan ternak karena daun kelor bisa dijadikan sebagai salah satu bahan baku pakan sumber protein asal hijaun. Kandungan protein kasar pada daun kelor cukup tinggi antara 25% - 30% dari bahan kering. Dengan tingginya kandungan protein tersebut sudah cukup menjadikan daun kelor sebagai bahan pakan hijauan sumber protein. Adakah manfaat pemberian daun kelor untuk ternak terutama sapi dan kambing?

Apa alasan dibalik para peneliti mau mencoba daun kelor untuk pakan ternak? Alasan utama adalah tingginya protein mentah (crude protein) dalam daun kelor. Alasan kedua ialah zat besi serta kadar antibiotik yang tinggi dalam daun kelor dibandingkan pakan rumput yang biasa diberikan kepada hewan ternak sapi khususnya sapi perah.

Alasan ketiga kenapa daun kelor bagus untuk pakan ternak adalah murahnya atau mudahnya diperoleh daun kelor. Walaupun memang awal produksi untuk menunggu tumbuhan kelor Moringa oleifera untuk menjadi pohon cukup lama akan tetapi terbilang cukup atau sangat cepat untuk tumbuhan jenis pohon. Dilansir dari ahealthyleaf.com, dibutuhkan waktu 4 bulan untuk memiliki pohon kelor setinggi 2,7 meter.

Dalam waktu 6 bulan, anda akan memperoleh pohon kelor setinggi 3-4 meter. Saat itu, daun moringa oleifera akan siap untuk anda panen.

Alasan keempat adalah aman untuk dikonsumsi bagi ternak anda. Tidak ada riset yang menunjukkan bahwa pakan daun kelor berbahaya untuk pakan ternak baik itu ayam petelur, ayam pedaging, sapi, kambing dan ternak lainnya.

Pemberian pada ternak kambing sudah membuktikan bahwa kambing yang diberi pakan daun kelor memiliki pertumbuhan berat badan yang lebih baik dan lebih cepat daripada yang tidak diberikan tambahan pakan daun kelor sama sekali. Dan hasil ini sudah melalui proses penelitian ilmiah.

Dengan tingkat kemampuan memproduksi hijauan yang tinggi, kelor dapat dijadikan sebagai salah satu sumber pakan baru terutama untuk ternak sapi, kerbau, kambing dan domba di daerah Nusa Tenggara. Apalagi kandungan nutrisi kelor tidak kalah dengan jenis tanaman hijauan legume pohon yang banyak digunakan sebagai pakan ternak di Nusa Tenggara Barat seperti Gamal (Glircidia sepium), Lamtoro (Leucaena leucocephala) dan Turi (Sesbania grandiflora) (Tabel 1). Selain itu beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa kelor mempunyai kandungan asam amino yang lengkap, vitamin yang lengkap dan dengan kandungan mineral yang tinggi.

Tabel 1. Nilai nutrisi daun kelor, gamal, turi dan lamtoro
Komposisi*
Kelor
Gamal
Lamtoro
Turi
Bahan Kering (%)
25
22
25
25
Protein Kasar (%)
26
24
26
28
Ekstrak Ether (%)
6,5
6,0
-
-
Total Abu (%)
12
8
11
10
Hemi/Selulosa (%)
15
24
-
-
NDF (%)
29
39
34
30
ADF (%)
14
26
23
24
*Data dikumpulkan dari berbagai sumber ; NDF = Neutral Detergent Fibre

Daun pohon yang memiliki kandungan NDF yang rendah biasanya mempunyai tingkat kecernaan yang tinggi. Data di atas menunjukkan bahwa kandungan NDF pada kelor cenderung lebih rendah mengindikasikan daun kelor lebih mudah dicerna dibandingkan dari daun hijauan pohon legume lainnya.

Manfaat Daun Kelor Untuk Pakan Ternak

Untuk Sapi Perah
  • Meningkatkan kadar protein dalam susu sapi perah
  • Mengurangi biaya produksi susu sapi
  • Meningkatkan kadar antibiotik dalam susu sapi perah sebanyak 22 persen
Manfaat daun kelor untuk ayam petelur adalah (dalam pemberian pakan 20 persen daun kelor).
Mengurangi potensi ayam terkena penyakit
Meningkatkan produksi telur dan meningkatkan peningkatan dan kecepatan pertambahan bobot ayam (tidak lebih dari 20 persen, karena riset menunjukkan lebih besar dari itu malah mengurangi bobot, kemungkinan besar karena efek daun kelor dalam mengurangi kolesterol).
Meningkatkan kadar antibiotik dalam telur yang dihasilkan. Jadi telur yang dihasilkan akan mengandung lebih banyak antibiotik dari biasanya sehingga orang akan semakin sehat bila konsumsi telur dari pakan daun kelor.


Cara Menggunakan Daun Kelor Untuk Pakan Ternak

Untuk pakan sapi, banyak ahli ternak menyarankan untuk dijadikan silase atau fermentasi kering pakan ternak. Hal ini agar daya cerna ternak akan daun kelor semakin tinggi. Akan tetapi boleh juga diberikan mentah begitu saja. Manfaat daun kelor untuk pakan sapi ternak – Di Amerika sudah dikembangkan pelet khusus untuk pakan ternak begitupula di Eropa untuk sapi perah mereka. Meningkatkan hasil susu sebanyak 60 persen

Pakan ternak sapi menggunakan daun kelor sebaiknya dalam kadar 20 atau 30 persen saja. Jangan seluruhnya menggunakan daun kelor. Hal ini karena memang diet sapi ternak baik itu pedaging maupun perah lebih diutamakan pada selulosa dan hemiselulosa (yang banyak dalam rumput khususnya rumput gajah). Dan sebaiknya daun kelor diberikan pada ternak dalam keadaan sudah layu atau dilayukan terlebih dahulu untuk mencegah kemungkinan ternak mengalami bloat atau kembung.

Ada beberapa penelitian juga menyarankan untuk menambahkan dalam bentuk fermentasi daun kelor yang berbentuk cair dan dicampurkan ke minuman sapi. Hal ini akan meningkatkan daya tahan tubuh hewan ternak terhadap penyakit.

Untuk pakan ayam, riset dibidang ini melakukannya dalam bentuk bubuk atau daun kelor yang dicampurkan dalam pakan utama ayam. Kadar yang dianjurkan kurang dari 20 persen. Beberapa riset melakukannya dalam kadar 10-20 persen.

Daun hijauan pohon legume seperti Turi, Gamal dan Lamtoro umumnya diberikan pada ternak sebagai pakan tambahan. Kelor dengan kandungan nutrisi yang tinggi berpotensi digunakan sebagai pakan tambahan di daerah tropis dengan musim kering yang panjang seperti sebagian besar daerah Nusa Tenggara Barat, ternak seringkali mengalami kekurangan nutrisi dalam jangka waktu yang panjang karena kualitas rumput yang ada sudah menurun, menyebabkan rendahnya produktivitas ternak.

Pemberian suplemen/ tambahan dimaksudkan untuk menutupi dan mencukupi kekurangan tersebut sehingga konsumsi terhadap pakan berkualitas rendah dapat ditingkatkan dan kebutuhan ternak dapat terpenuhi sehingga produksi meningkat. Jumlah pemberian kelor sebagai pakan tambahan sangat ditentukan oleh kualitas pakan dasar yang diberikan dan tingkat produksi yang diinginkan. Pemberian tunggal daunan hijauan legume lamtoro tidak dianjurkan karena tidak memberikan pertambahan berat badan yang optimal. Hal ini terjadi karena sebagain besar daunan hijauan legume termasuk kelor mempunyai faktor antinutrisi yang dapat berpengaruh buruk terhadap nilai nutrisinya bila diberikan sebagi pakan tunggal tetapi sangat baik diberikan sebagai pakan suplement.

Dengan demikian penerapan prinsip yang sama berlaku untuk daun hijauan kelor walaupun belum ditemukan referensi jumlah minimum pemberian kelor sebagai supplemen yang dapat memberikan response produksi yang optimum. Anjuran pemberian kelor sebagai pakan ternak disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Proporsi pemberian kelor berdasarkan berat badan atau berdasarkan total pakan yang diberikan setiap hari terhadap harapan pertambahan berat badan (Kg/hr)
Ternak
Pemberian berdasarkan berat badan (%/Kg BB)
Komposisi Kelor dalam pakan (%)
Harapan Pertambahan Berat Badan (Kg/Hr)
Lepas Sapih
(60 – 100 kg)
0,5
1,0
1,5
20
40
60
0,25 – 0,30
0,40 – 0,50
0,55 – 0,60
Pertumbuhan
(100 – 200 kg)
0,5
1,0
1,5
20
40
60
0,25 – 0,30
0,40 – 0,50
0,55 – 0,60
Dewasa tidak bunting
(200 – 300 Kg)
0,3
0,5
15
25
Maintenance
< 0,25
Dewasa bunting tua-menyusui
(200 - 300 Kg)
0,5
0,75
1,0
20
30
40
Maintenance
<0,25
0,25 – 0,30
Penggemukan
(200 – 350 Kg)
1,0
1,5
40
60
0,40 – 0,50
0,55 – 0,60
Maintenance ; ternak tidak mengalami pertambahan berat, pakan hanya cukup mendukung pokok hidup.

Kelor mempunyai nilai nutrisi yang tidak kalah dengan daunan hijauan legume pohon yang sudah biasa digunakan pada ternak dan penggunaannya sebanyak 60% dari pakan dasar rumput berpeluang memberikan pertambahan berat badan yang optimal.

Title :Penggunaan Daun Kelor Sebagai Pakan Ternak, Bagaimana Efeknya?
Link :Penggunaan Daun Kelor Sebagai Pakan Ternak, Bagaimana Efeknya?

Artikel terkait yang sama:


Artikel Terkait Penggunaan Daun Kelor Sebagai Pakan Ternak, Bagaimana Efeknya? :