Mengenal Jenis Bahan Pakan Ternak Secara Umum

Baca Juga:


Pakan Ternak, Jenis, Kandungan Nutrisi dan Contoh Formulasi Pakan
Memang banyak jenis bahan makanan yang dapat digunakan untuk pakan ternak. Tetapi secara umum, bahan pakan ternak dibagi menjadi 5 jenis, pakan kasar, pakan penguat/ konsentrat, mineral, vitamin, dan pakan tambahan.

Pakan Kasar

Pakan kasar adalah pakan yang bervolume besar tetapi berat dari setiap unit volume-nya rendah. Makanan yang termasuk pakan kasar dapat berasal dari hijauan, antara lain:
  • Rumput, bisa rumput lapangan, rumput tanaman, rumput grinting, rumput benggala, rumput kolonjono, rumput tuton.
  • Daun leguminos.
  • Sisa hasil panen seperti jerami, baik jerami padi, jerami kedelai, jerami jagung, maupun jerami kacang tanah.
Pakan ternak yang berasal dari hijauan memiliki kandungan serat kasar sekitar 18% tetapi memiliki kandungan energi yang rendah. Hijauan yang menjadi sumber nutrisi yang baik adalah hijauan yang mengandung protein kasar sebanyak 20 % total bahan kering seperti leguminosa/ kacang – kacangan.

Sedangkan, pakan dari sisa hasil panen seperti jerami, hanya memiliki kandungan protein kasar sekitar 3 – 4 % bahan kering. Dari pakan hijau – hijauan yang berasal dari daun dan rumput yang berkualitas, hewan ternak seperti sapi hanya dapat berproduksi 70% dari kemampuan seharusnya.

Namun bagaimanapun juga, pakan kasar sangat diperlukan untuk hewan ternak ruminansia karena memiliki serat kasar tinggi yang dibutuhkan untuk merangsang rumen serta menentukan kadar lemak susu.


JENIS RUMPUT UNGGULAN UNTUK PAKAN TERNAK HIJAUAN  (SUMBER HMT)

1) Rumput Gajah

Rumput gajah toleran terhadap berbagai macam jenis tanah. Rumput gajah dapat tumbuh dari dataran rendah hingga dataran tinggi, yang tahan terhadap lingkungan sedang, serta curah hujan yang cukup, suka dengan tanah lempung yang subur, tetapi tidak tahan terhadap genangan.


2) Rumput Benggala

Rumput jenis ini memiliki ciri – ciri bersifat perennial, batangnya kuat dan tegak, serta membentuk rumpun dengan akar membentuk serabut dalam. Memiliki bunga berwarna hijau atau keunguan.

Rumput benggala tumbuh di daerah dataran rendah sampai dataran tinggi 0 – 1200 meter di atas permukaan laut.


3) Rumput Raja

Pengembangan rumput raja biasanya dilakukan dengan stek batang atau pols dan mampu tumbuh dengan baik pada daerah dengan tanah yang ringan sampai berat. Rumput raja mampu hidup dan tumbuh di dataran dengan ketinggian 0 – 3000 meter di atas permukaan air laut dengan curah hujan tahunan sebesar 1000 meter atau lebih.

Ciri – ciri rumput raja antara lain, berdaun tunggal, batang berbentuk persegi dan silindris, berakar serabut, dan tumbuh di daerah yang kering. Memiliki struktur daun yang kasar, batang keras dan tebal. Bentuk daunnya panjang, dengan permukaan daun yang luas.


4) Rumput Meksiko

Seperti namanya, rumput ini berasal dari Mexico dan Amerika Tengah. Yang dapat hidup di daerah tropis yang basah dan juga di daerah subtropis dengan tanah berair. Serta memiliki ciri daun yang lebih lebar dari rumput jenis lain, dengan panjang daun sekitar 1,5 meter dan memiliki lebar daun sekitar 10 centimeter.

Rumput meksiko dapat tumbuh dengan baik pada daerah yang memiliki tanah dengan struktru sedang ataupun berat, dengan ketinggian sampai 1200 meter di atas permukaan air laut. Serta curah hujan 2000 meter per tahunnya.


5) Rumput Setaria

Rumput setaria atau sering juga dikenal dengan nama Rumput Golden Timothy yang berasal dari Afrika dan memiliki siklus hidup parenial. Cirinya tumbuh membentuk rumpun yang kuat dan lebat, dengan daun yang lebar dan sedikit berbulu pada bagian permukaan atasnya.

Rumput Setaria kalau sudah berumur cukup dewasa, maka dapat tumbuh hingga mencapai ketinggian 180 centimeter. Memiliki karakter yang tahan terhadap lingkungan kering maupun bergenang. Dapat hidup pada dataran dengan ketinggian 1000 kaki, dengan curah hujan 25 inchi/ tahunnya.

Oh ya, untuk mempermudah pemberian pakan rumput sapi, sebaiknya menggunakan mesin pencacah aneka rumput untuk mengecilkan ukuran rumput. Manfaatnya sapi akan mudah mencerna rumput yang akan dikonsumsi.


Pakan Penguat (Konsentrat)

Pakan penguat atau disebut juga konsentrat adalah pakan ternak yang memiliki kandungan serat kasar rendah, dibawah 18%. Nutrisi utama dari pakan konsentrat berupa energi dan protein. Ada dua perbedaan konsentrat, yakni konsentrat sebagai sumber energi dan sebagai sumber protein.

Konsentrat sumber energi adalah konsentrat yang memiliki kadar protein kurang dari 20%. Sebaliknya, konsentrat sumber protein adalah konsentrat yang memiliki kadar protein di atas 20%.

Konsentrat merupakan suatu bahan pakan ternak yang diberikan bersamaan dengan bahan pakan ternak lainnya untuk meningkatkan kandungan gizi pakan ternak yang dicampurkan sebagai pakan pelengkap.

Perternak sapi perah, agar dapat menjaga produksi susu sapi, pakan ternak yang diberikan harus sebagian besar dari pakan ternak konsentrat. Karena sapi yang hanya diberikan pakan ternak dari hijauan akan memproduksi susu 30% lebih rendah dari sapi yang diberikan pakan ternak hijauan yang juga ditambahkan dengan pemberian pakan ternak konsentrat.

Sebab, sapi tidak mampu menampung pakan kasar sesuai dengan energi yang dibutuhkan. Karenanya, untuk mencukupi energi, maka diperlukanlah tambahan pakan konsentrat. Pakan konsentrat bisa berasal,
Dari hewan:
Tepung daging
Tepung daging dan tulang
Tepung darah
Tepung bulu
Tepung cacing
Hasil sampingan pengolahan ikan, yaitu tepung ikan
Hasil sampingan pengolahan susu seperti lemak susu dan bubuk susu skim.

Untuk pakan ternak konsentrat yang berasal dari hewan ditandai dengan protein kualitas tinggi yang jumlahnya relatif banyak, serta kandungan mineral yang cukup tinggi juga. Mengandung protein lebih dari 47%, mineral Ca lebih dari 1%, P lebih dari 1,5%, dan serat kasar kurang dari 2,5%.

Dari tumbuhan:
Hasil panen pertanian seperti kedelai, kacang hijau, jagung, dan yang lainnya.
Sisa industri pertanian seperti bungkil kelapa/ kelapa sawit, bungkil wijen, bungkil kedelai, biji palm, biji karet, ampas tahu, dedak sekam padi, dan yang lainnya.





Pakan ternak konsentrat memiliki kandungan energi dan protein yang tinggi. Kelompok yang memiliki kandungan terbanyak seperti jagung, biji – bijian, sorghum, yang SE dan TDN yang tinggi, serat kasar yang rendah, kandungan protein kasar sedang, serta kandungan mineral yang bervariasi.

Pakan ternak konsentrat yang berasal dari tumbuhan memiliki kandungan protein 47%, mineral Ca kurang dari 1%, P kurang dari 1,5 %, dan serat kasar yang lebih dari 2,5%.

Agar dapat sesuai sasaran yang diinginkan, maka penggunaan pakan ternak konsentrat harus memperhatikan 2 hal berikut ini:
Pemberian pakan ternak konsentrat harus memperhatikan kebutuhan nutrisi hewan ternak, jangan sampai pemberian pakan ternak konsentrat terlalu berlebihan karena konsentrat hanyalah penguat atau pakan tambahan untuk mencukupi kebutuhan nutrisi saja.
Pemberian pakan ternak konsentrat harus sesuai dengan imbangan jumlah produksinya, susu ataupun daging.


Pakan Fermentasi

Pakan fementasi adalah hasil dari proses amoniasi, atau sering juga disebut sebagai peragian/ pemerana. Tujuan pembuatan pakan fermentasi adalah untuk memaksimalkan pengawetan kandungan gizi pada pakan hijauan ataupun bahan pakan lainnya agar dapat disimpan dalam waktu yang lama dan tanpa mengurangi jumlah nutrisinya.

Kebutuhan gizi dan nutrisi yang tercukupi, maka banyak efek positif yang didapatkan. Kualitas hewan ternak yang semakin baik yang sudah pasti akan berdampak pada nilai jual hewan ternak.

Dengan menggunakan metode fermentasi, maka penyediaan pakan ternak akan lebih efisien. Adapun ciri – ciri dari pakan fermentasi yang sudah jadi, seperti ada peningkatan suhu, ada perubahan warna, dan menjadi lebih lapuk/ empuk.


Mineral

Mineral atau zat – zat garam sangat dibutuhkan untuk hewat ternak perah. Zat anorganik seperti : Kalsium, Kalium, Zat besi, Fosfat, Natrium, Magnesium, dan yang lainnya adalah macam – macam zat yang dibutuhkan oleh tubuh hewan ternak.

Tambahan mineral memang dibutuhkan sebagai tambahan pada beberapa pakan ternak, tetapi tidak semua, karena sebagian besar mineral tersebut dapat diperoleh dari bahan – bahan makanan ternak yang diberikan. Maka dari itu sangat penting untuk mengetahui kandungan dari pakan ternak yang diberikan, apakah sudah mencukupi kebutuhan mineral hewan ternak atau tidak.


Vitamin

Vitamin sangat penting untuk mengoptimalkan pertumbuhan, dan menjaga fungsi alami dari sistem tubuh hewan ternak.

Ada dua 2 kelompok vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh hewan ternak, yaitu vitamin yang larut dalam air diantaranya vitamin B kompleks, B6, B12, C, biotin, kholin, inondol, niacin. Dan vitamin yang larut dalam lemak seperti vitamin, A, D, E, dan K.

Memang vitamin hanya sedikit yang dibutuhkan, tetapi hal ini sama sekali tidak boleh diabaikan karena tidak semua bahan pakan ternak mengandung vitamin yang lengkap, mengingat resiko dari hewan ternak yang jika kekurangan vitamin maka dapat mengakibatkan tubuh hewan ternak lemah, sakit – sakitan, dan bahkan kematian.


Jenis Pakan Tambahan

Adalah pakan yang digunakan hanya sebagai tambahan dan bukanlah untuk konsumsi pokok bagi hewan ternak. Pakan tambahan yang dimaksudkan adalah produk yang tidak bernutrisi, namun berguna untuk menjaga kesehatan, mencegah penyakit, ataupun menyembuhkan hewan ternak. Diantaranya, antibiotik, anti toksin, obat cacing, hormon, dan yang lainnya.

Pada pemberian antibiotik sendiri, dimaksudkan untuk memodifikasi keseimbangan bakteri yang berada dalam saluran pencernaan hewan ternak. Keseimbangan antara bakteri yang menguntungkan dan bakteri yang merugikan akan mencegah terjadinya penurunan produksi ternak.

Macam-macam Bentuk Konsentrat dan Formula Pakan Untuk Ruminansia dan Unggas




Konsentrat adalah suatu bahan pakan yang dipergunakan bersama bahan pakan lain untuk meningkatkan keserasian gizi dari keseluruhan pakan dan dimaksudkan untuk disatukan dan dicampur sebagai suplemen atau pakan lengkap. Konsentrat bertujuan sebagai makanan ternak penguat yang kaya karbohidrat dan protein seperti jagung, bekatul dan bungkil-bungkilan. Konsentrat digunakan terutama pada saat pertumbuhan, pada masa kebuntingan maupun saat menyusui bagi induknya.

Konsentrat sumber protein dapat diperoleh dari hasil samping penggilingan berbagai biji-bijian, bahan pakan sumber protein hewani, dan hijauan sumber protein, sedangkan konsentrat sumber energi dapat diperoleh dari dedak dan biji-bijian seperti jagung. Bahan pakan penguat ini meliputi bahan makanan yang berasal dari biji-bijian seperti jagung giling, menir, bulgur, dedak, bekatul, bungkil kelapa, tetes dan berbagai umbi. Fungsi pakan penguat ini adalah meningkatkan dan memperkaya nilai gizi pada bahan pakan lain yang nilai gizinya rendah. Sapi yang sedang tumbuh ataupun yang sedang dalam periode penggemukan harus diberikan pakan penguat yang cukup, sedangkan sapi yang digemukkan dengan sistem ”dry lot fattening” justru sebagian besar pakan berupa pakan berbutir atau penguat.

Konsentrat dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu konsentrat sumber protein dan konsentrat sumber energi. Konsentrat dikatakan sebagai sumber energi apabila mempunyai kandungan protein kasar kurang dari 20% dan serat kasar 18%, sedangkan konsentrat dikatakan sebagai sumber protein karena mempunyai kandungan protein lebih besar dari 20%.

Konsentrat sangat dibutuhkan oleh ternak ruminansia (sapi potong), karena bahan-bahan tersebut mudah difermentasikan sehingga konsentrat akan meningkatkan kadar propionat yang berguna dalam pembentukan daging dan akan merangsang pertumbuhan mikrobia rumen sehingga mempercepat kemampuan mencerna serat kasar. Penambahan konsentrat pada ternak ruminansia memungkinkan ternak untuk mengkonsumsi pakan yang lebih baik nutriennya dan lebih palatabel, selain itu kecenderungan mikroorganisme dalam rumen dapat memanfaatkan pakan penguat terlebih dahulu sebagai sumber energi dan selanjutnya dapat memanfaatkan pakan kasar yang ada. Konsentrat sangat mudah dicerna dan berperan sebagai sumber zat pakan utama seperti karbohidrat dan protein. Kualitas konsentrat perlu diperhatikan dalam menyusun pakan sapi potong ditentukan oleh kandungan protein dan energinya. Selain komposisi kimia faktor penting dalam mengevaluasi konsentrat terkandung dalam pakan sapi perah adalah palatabilitas, kualitas produk dan biaya.

Pemberian pakan konsentrat biasanya diberikan sebelum pakan kasar atau hijauan. Hal ini dimaksudkan agar mikrobia rumen telah mendapat cukup energi sehingga dapat berkembangbiak secara optimal dan selanjutnya mikrobia tersebut diharapkan mampu mengkonversi pakan kasar yang berupa hijauan menggunakan enzyme selulase dan kemudian diserap oleh tubuh ternak. Pemberian hijauan dilakukan biasanya selang 2 jam setelah pemberian konsentrat agar mikroba dalam rumen dapat berkembang biak terlebih dahulu, sehingga dapat mencerna hijauan dengan baik. Imbangan pemberian hijauan dan konsentrat dalam bahan kering supaya dapat dicapai koefisien cerna pakan tertinggi adalah sebesar 60 : 40.

Bentuk pakan ada tiga jenis yaitu:
1. Bentuk tepung.
Cara membuatnya sangat sederhana, yaitu semua bahan digiling jadi tepung kemudian di aduk sampai rata dan siap di sajikan. Pakan jenis ini tidak efektif karena ayam memiilih jenis pakan yang di sukai sehingga banyak nutrisi yang tidak di konsumsi
2. Bentuk crumbles (butiran pecah).
Semua bahan di giling jadi tepung kemudian di aduk hingga rata .setelah itu di kukus atau di uapi dengan panas antara 800C-90 C. Kemudian pakan diaduk dalam ayakan yang berlubang sambil di tekan tekan sehinga butiran berjatuhan. Jemur butiran itu hingga kering dan siap di sajikan. Pakan jenis ini cukup efisien tidak banyak nutrisi yang terbuang.

3. Bentuk pelet.
Caranya sama dengan crumble. Tapi setelah penguapan,dimasukkan dalam gilingan daging atau sambal sehingga keluar bentuk memanjang. Kemudian di potong potong dan di jemur sampai kering.siap di sajikan. Pakan jenis ini pun cukup efisien.






KOMPOSISI KONSENTRAT UNTUK RUMINANSIA
Komposisi membuat konsentrat untuk pertumbuhan berat badan yang baik, dalam komposisi konsentrat tersebut harus terkandung unsur protein yaitu komposisinya terdiri dari dedak halus 75%, jagung giling 8%, bungkil kedelai 3%, bungkil kelapa 10%, kalsium 2% dan garam dapur 2%. Semua bahan itu harus dalam kondisi lembut agar mudah bercampur satu sama lain. Bahan itu kemudian dicampur dalam suatu wadah dan diaduk sampai merata. Bahan-bahan yang sudah bercampur merata inilah yang disebut konsentrat dan siap diberikan pada ternak. Konsentrat yang akan diberikan takarannya harus pas sehingga bisa habis dekali makan. Sebelum diberikan konsentrat tersebut diberi air sedikit-sedikit sambil diaduk hingga diperoleh adonan yang pekat.

Konsentrat yang paling gampang adalah dengan menggunakan jerami dan tetes tebu,perbandinganya tetes tebu 1 liter, jeraminya 1 truk double atau engkel. Biarkan selama 21 hari, lalu berikan dengan cara pada pagi hari hijauan, siang fermentasi jerami, sore hijauan di tambah minuman campur bakatul 3 genggam. Pertambahan berat badan sampai 0,7 kg sehari sampai 1 kg sehari.



FORMULA KONSENTRAT UNGGAS: 

BAHAN PAKAN
TERNAK UNGGAS
AYAM
BEBEK
Bungkil kedelai
Bungkil kalapa 
Tepung ikan     
MBM                 
Tepung daun   
Top mix            
Minyak ikan     
33 kg
43 kg
 7 kg
7 kg
 5 kg
 2 kg
 3 kg
28 kg
29 kg
17 kg
17 kg
5 kg
2 kg
2 kg


Semua baha diatas dihaluskan dan dicampur dengan rata. Pencampuran dilakukan dengan meletakkan bahan yang paling banyak jumlahnya lalu diikuti bahan yang jumlahnya lebih sedikit hingga bahan pakan habis. Kemudian bahan dibagi menjadi empat bagian dan diaduk dalam empat bagian, dan setelah itu semua bagian diaduk secara rata. Konsentrat dapat diberikan pada ternak.








 









Kandungan Nutrisi Berbagai Macam dan Jenis Bahan Baku Pakan Ternak

Berikut ini ini adalah daftar jumlah kandungan bahan pakan konsentrat sebagai penyusun ransum sapi potong.


A. Hijauan Bahan Kering Protein Kasar Lemak Kasar Serat Kasar Energi






Jerami Padi Segar 40 4.3 1.5 33.8 43.2
Jerami Padi Kering 87.5 4.2 1.9 32.5 43.2
Brangkasan Jagung 28 8.2 29.8
Batang Pisang 7.5 5.9 2.2 26.8
Daun Pisang 23.3 16.6 5.2 23 73.5
Daun Singkong 21.6 24.1 22.1 4.7 61.8
Daun Kacang Tanah 22.8 13.8 4.9 25.2
Daun Kacang Kedelai 22.6 16.7 3.7 27.7
Daun Lamtoro 24.8 24.2 3.7 21.5
Daun Turi 28.3 29.2 3.4 17.1
Daun Kol Luar 9.9 21.5 3.3 12.9
Rumput Gajah 21 9.6 1.9 32.7 52.4
Rumput Serawit 17.9 11.3 4.8 23.8
Rumput Raja 22.4 13.5 3.5 34.1 57
Rumput Lapangan 21.8 6.7 1.8 34.2 56.3
Rumput Setaria 21 12.7 2 35 54

B. Kosentrat Bahan Kering Protein Kasar Lemak Kasar Serat Kasar Energi
Dedak Padi Kasar 87.5 13.8 9.4 8.4 65
Dedak Padi Halus 89.6 15.9 9.1 8.5 67
Dedak Terigu Kasar 89.3 16.7 9.9 6.9 70
Dedak Terigu Halus 87.4 18.9 4.7 6.9 70
Dedak Jagung 84.9 8.5 9 1.5 82
Polard 88.4 17 5.1 8.8 70
Tepung Jagung 89.1 10.8 4.7 3.1 90
Tepung Gaplek 85.2 2.3 0.2 2.8 78
Tepung Terigu 88.1 11.6 2.8 1.4 79.4
Tepung Ikan 89.7 49 4.7 5.7 59
Tepung Darah 89.2 80.3 0.8 5.1
Tepung Biji Kapas 91 32.7 1.7 16.8 74
Onggok 88.7 1.8 0.2 11 85
Ampas Tahu 26.2 23.7 10 23.6 79
Ampas Kecap 63.7 23.5 24.2 16 22.1
Ampas Sagu 80.4 1.2 1 10.8
Bulgur 90.7 12.9 1.4 1.5
Bungkil Kelapa 87.9 21.2 17.3 13.1 81
Bungkil Kelapa Sawit 88.6 16.5 2.5 15.6 70
Bungkil Kedelai 86 45 5.1
Tetes/Molases 87.5 3.1

70.7
Bungkil Kacang Tanah 80.6 33.7 13.8 11.5 81
Bungkil Biji Kapuk 86 31.7
24
Singkong 32.3 3.3 3.3 4.2 81.8
Ubi Jalar 32 3.2 1.4 3.5 83.9
Kulit Buah Kakao 88.9 14.6 11.8 33 47


Kemampuan Sapi Mengonsumsi Bahan Kering (Estimasi)



Kisara Bobot Badan (kg) Kemampuan Mengonsumsi Bahan Kering
(% dari bobot badan)
50-100 3
100-150 3,5
150-200 4
200-250 3,5
250-300 3
300-350 2,8
350-400 2,6
400-450 2,4
450-500 2,2

Diolah Dari berbagai sumber

Title :Mengenal Jenis Bahan Pakan Ternak Secara Umum
Link :Mengenal Jenis Bahan Pakan Ternak Secara Umum

Artikel terkait yang sama:


Artikel Terkait Mengenal Jenis Bahan Pakan Ternak Secara Umum :